Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku - Bab 452 Pola

Aku pikir meskipun telah berkurangnya gangguan serangga di jalan ini, tapi nantinya kita juga akan menghadapi beberapa bahaya, yah…berharap tidak membuat kita terkejut dan beresiko.

Sampai di tepi hutan, kami berhenti sejenak dan semua orang menatapku.

Ucapku, “Karena sudah sampai disini, kita tidak boleh menyerah di tengah jalan, tidak peduli apa yang ada di depan kita, kita harus pergi. Terlebih lagi, hari ini tidak ada serangga, ini sangat mengurangi bahaya kita.”

Semua orang setuju, Elina juga mengingatkan, “kita semua harus tetap berhati-hati. Aku tidak tahu apakah kalian menyadarinya, di dalam hutan ini sangat aneh. Ketika kita berada di luar hutan, terdengar suara serangga dan burang lainnya, tetapi saat kita sudah di dalam, suara tersebut tidak ada lagi.”

Elina memandangi semua orang dan lanjut berkata, “seperti situasi saat ini, kemungkinan besar bahwa ada binatang buas yang bersembunyi di sekitar kita.

“binatang buas?”

Begitu kata-kata Elina dilontarkan, Fima Feng berseru, Apakah harimau bertaring tajam waktu itu bukan binatang buas? Itu sangat mempengaruhi kami.

Dan saat itu Kaila hanya beberapa sentimeter lagi hampir diambang kematian, wajahnya terpucat tak karuan.

Ekspresi wajah semuanya pun tidak enak dilihat, kita semua masih ingat jelas harimau bertaring tajam itu datang saat badai salju.

Dapat dikatakan bahwa kita bisa bertahan hidup pada saat itu, bukan karena senapan di tanganku, atau bukan karena kekuatan kita yang kuat, itu karena kita telah membuat pintu kayu tambahan.

Perlu diketahui, pintu kayu dengan luar jaraknya begitu dekat, harimau bertaring tajam itu sangat besar, cukup dengan menggunakan sedikit energi saja atau jika sifat alamnya di dalam hutan muncul, aku takut meskipun memiliki senjata, dan tidak menembakkan tiga peluru, dipastikan otakku sudah berpindah.

Aku menelan ludah dan berkata, “cukup, tidak peduli apakah ada binatang buas atau tidak, aku pikir kita akan memiliki jalan keluar. Meskipun orang-orang yang merancang pulau ini telah meninggalkan binatang buas besar ini, dan mereka tidak memberi kita jalan, maka tidak ada keraguan lagi.”

Elina juga berkata, “betul, ini adalah kesempatan kita, anggap saja di tengah-tangah hutan ini kita jadikan sebagai peteluangan.”

Aku menghela napas dalam-dalam dan melambai tangan, “Semua orang diam, kita tidak bisa membuang waktu lagi, ayo kita pergi.”

Setelah melewati tikungan dan belokan, kelihatannya langit sudah mulai gelap, diperkirakan sudah sekitar jam tiga sore.

Jika kita terus mengulur waktu, begitu hari ini berlalu, kemungkinan serangga itu akan kembali lagi, jalan mundur sudah tidak ada lagi, jika jalan di depan tidak jelas, maka kita baru menyerah.

Kita telah menghabiskan waktu dua bulan di pulau terpencil ini, dan hampir menjadi seperti tarjan, mengikuti metode mengidentifikasi arah dan waktu menurut matahari, dari awal sudah sangat jelas sekali.

Aku secara singkat menyampaikan pemikiranku kepada mereka semua, sehingga mereka menjadi lebih tenang, dan menyuruh Fox Hu untuk menjaga Kaila, yang pada awalnya merupakan tanggung jawab Fox Hu, aku mengatur dengan cara ini, Fox Hu dengan cepat menyetujuinya.

Kami melangkah maju dengan tenang, tetapi semakin jalan kami semakin merasakan keanehan di hutan ini.

Berbeda saat di luar hutan, di dalam hutan ini tampaknya memiliki kekuatan aneh yang melebihi batas kemampuan manusia.

Saat kami masuk sudah bisa merasakannya, tampak seperti ada palu besar yang melintasi dada, membuat kami terengah-engah, dan perasaan ini menjadi semakin jelas ketika kami semakin masuk ke dalam.

“semuanya tunggu sebentar, kalian lihat apa ini?”

Aku melihat ke depan dengan saksama, berjaga-jaga terhadap binatang buas tak dikenal yang mungkin menyerang kami kapan saja, tiba-tiba suara eneh datang dari belakang, membuatku terkejut.