Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku - Bab 434 Menangkap Tikus

Kami berpikir karena orang-orang itu datang mencuri barang ketika kami keluar dan sewaktu Elina dan mereka bertiga tidak ada, ini membuktikan bahwa mereka juga merasa takut.

Lagipula, jika mengatakan sesuatu yang sedikit kurang enak didengar, asalkan orang normal dan sedikit genit, ketika melihat wanita secantik Elina maka sedikit banyak akan merasa hatinya bergetar, tapi mereka melakukan aksi pada saat Elina tidak ada, ini membuktikan bahwa mereka tidak cukup orang.

Kami sudah mencari di dalam gua, jadi setelah kami mendiskusikannya, maka aku dan Fox Hu yang akan pergi mencari sedangkan Alex melindungi Elina dan mereka bertiga sambil membawa pisau dapur dan tombak kayu.

Masalah tidak bisa ditunda-tunda, karena sudah diputuskan, Fox Hu segera meninggalkan gua dan mencari di luar, secara kebetulan aku menemukan beberapa petunjuk.

Di rumput di luar dinding gua, terlihat ada jejak kaki yang kurang jelas dan beberapa potong daging, aku melihat arah dan berkata,”Aku rasa mereka berlari ke arah ini, Fox Hu mari kita pergi cari.”

Setelah itu aku mengisi peluru dan posisiku sudah siap menembak.

Tapi dalam banyak hal, lebih mudah untuk dikatakan dan sulit untuk dilakukan, kami hanya melacak jejak itu sepanjang beberapa ratus meter dan kami sudah kehilangan jejaknya, aku melihat hutan lebat yang ada di depan dan aku mengumpat para pencuri ini dalam hati.

Tapi aku tidak rela, aku memutuskan pada hari-hari berikutnya, kami tiga orang pria ini, selain aku yang harus keluar berburu, maka setiap kali harus meninggalkan satu orang pria untuk melindungi ketiga gadis di gua.

Dengan begini maka kami berdua yang berada di luar tidak hanya perlu menghabiskan beberapa jam untuk mencari hewan buruan, kami juga harus selalu mencari petunjuk dan yang paling penting adalah kami harus mencari sebuah gua yang bisa untuk ditinggali sehingga kami bisa bertahan hidup.

Dan karena persediaan kami dicuri, malam ini kami hanya bisa makan daging kelinci yang kami dapat dari berburu, jumlahnya juga tidak banyak, setiap orang hanya kebagian sedikit tapi tidak ada orang yang mengeluh karena besok kami harus pergi berburu lagi kalau tidak kami tidak akan punya tenaga yang cukup dan sangat mungkin tidak dapat pulang lagi jika keluar.

Namun meskipun kami kekurangan makanan, satu kelinci jauh dari cukup untuk kami berenam, tapi karena terpaksa kami berenam keluar dari gua, kami mencari beberapa buah dan sayur liar dan mengisi perut kami sehingga setengah kenyang.

Hari berikutnya adalah giliran aku dan Alex yang pergi berburu dan menyuruh Fox Hu tinggal di gua untuk melindungi ketiga wanita itu.

Meskipun hewan buruan secara bertahap berkurang dalam beberapa hari ini, tapi kerja sama kami semakin lama semakin baik, maka kami tetap bisa mendapatkan hewan buruan, meskipun tidak banyak, masih ada buah-buahan kering.

Pada minggu berikutnya, kami menemukan beberapa gua, tetapi sayangnya lokasinya terlalu buruk atau ruangnya terlalu kecil yang tidak bisa memuat kami berenam.

Akhirnya suatu hari, kami tidak menemukan hewan kecil di sekitar hutan, kami sudah tidak tahan lagi, jika orang kekurangan gizi untuk waktu yang lama maka pada akhirnya akan menyebabkan serangkaian penyakit.

Kami mengumpulkan beberapa buah liar dan kembali ke gua, kemudian berkata,”Hari ini aku dan Fox Hu akan pergi ke hutan yang lebih dalam untuk mencari hewan buruan yang lebih besar, jika tidak kita cepat atau lambat akan mati kelaparan.”

Melihat wajah beberapa orang yang pada awalnya kemerahan sekarang secara bertahap berubah menjadi agak kuning, terutama Elina sehingga hatiku merasa sedih.

“Roman, kalian harus hati-hati, beberapa hari ini salju tebal telah menutup gunung, jika merasa situasinya tidak benar maka segera pulang, tidak masalah jika kita makan sedikit.”

Elina menatapku dengan tajam dan berkata, ekspresinya yang serius membuat orang tidak tega.

Kailan Han juga memperingatkan kami untuk berhati-hati.

Aku berkata,”Jangan khawatir, kami pasti akan pulang membawa hewan buruannya.”

Aku dan Fox Hu keluar dari gua, ketika kami meninggalkan gua kami merasakan hawa dingin yang menusuk, untungnya kulit babi hutan selalu kami pakai sehingga tidak ikut dicuri, jika tidak kami sekarang hanya bisa menunggu mati di dalam gua.

Meskipun kulit babi hutan melindungi sebagian hawa dingin yang parah tapi tetap saja ada angin salju yang mengenai pangkal leher kami akan membuat orang menggigil.

Cuaca sekarang semakin lama semakin buruk, kemarin cerah tapi sekarang sudah mulai terjadi badai salju, jika kami tetap tidak menemukan makanan lagi maka kami benar-benar akan mati kelaparan.

Dan karena itu maka aku semakin membenci pencuri yang mencuri makanan kami sebelumnya.

Kami mencari di hutan dan tetap masih belum mendapatkan apa-apa, sepertinya seiring datangnya salju, hewan kecil juga mulai berhibernasi di gua sedangkan hewan besar juga mencari tempat persembunyian.

Aku merasa sedikit tidak rela,”Fox Hu, kita lanjutkan mencari di dalam hutan, aku tidak percaya, kita tidak mendapatkan makanan sama sekali di hutan yang begitu besar ini.”

Fox Hu tidak ragu sama sekali dan langsung menyetujuinya, setelah berjalan begitu lama, Fox Hu sudah menjadi anggota timku dan kisah petani dan ular yang aku khawatirkan tidak terjadi lagi.

Jika dipikir-pikir benar juga, jika Fox Hu dan Kaila Han juga sama dengan Samuel dan Elisabeth maka penilaianku benar-benar payah.

Aku harus mengatakan, tempat yang telah aku kunjungi dalam beberapa tahun terakhir, pulau ini adalah satu-satunya yang paling mengesankan buatku, bukan hanya karena lingkungan di sini yang keras tetapi juga karena perubahan iklimnya.

Aku dan Fox Hu berjalan diam-diam ke dalam hutan, kami mencari lama dan mangsa yang bisa diburu akhirnya muncul.

Di tempat bersalju yang tidak jauh dari kami, beberapa rumput bergerak-gerak, setelah dilihat dengan teliti, ada beberapa tikus yang lebih gemuk dari tikus bambu, penampilannya mirip dengan tikus bambu, tetapi jika diperhatikan dengan teliti maka bisa melihat beberapa perbedaannya.

Perut tikus-tikus ini lebih besar dan kaki-kakinya lebih kuat, tapi kepalanya tidak terlihat seperti tikus biasa dan mereka terlihat lebih lucu.

Jika bukan karena tikus-tikus ini menggigit akar rumput dengan gigi besarnya sehingga bisa melihat keganasannya maka jika dibandingkan dengan tikus bambu dan lainnya maka tikus ini mungkin lebih cocok untuk dijadikan hewan peliharaan.

Namun bagi kami sekarang, tikus-tikus besar ini adalah anugerah, jika kami tidak menangkapnya maka akan menyia-nyiakannya.

Aku berkata dengan pelan,”Fox Hu, apakah kamu melihatnya, di bawah akar rumput itu ada tiga tikus tanah besar, ini adalah makanan enak kita hari ini.”

Fox Hu mengangguk dan matanya bersinar,”Kalau begitu kita harus bagaimana, total ada tiga, jika kita menangkap semuanya maka kita bisa memakannya selama beberapa hari.”

Aku tersenyum dan berlata,”Tunggu aku memberikan aba-aba, aku akan langsung menembak satu, pada saat yang sama kamu melempar tombak kayunya dan menangkap satu, sisa satunya pasti akan pergi ke bawah tanah, tapi sekarang salju, jika hewan itu lapar maka dia akan keluar, kita bisa menunggunya.”

Yang paling penting adalah biasanya hewan ini memiliki banyak lubang, tapi sekarang di mana-mana bersalju, maka tikus-tikus ini hanya bisa memilih tempat ini sebagai jalan keluar masuknya, jika tidak maka dia akan mati kedinginan.

Novel Terkait

Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
4 tahun yang lalu
Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
3 tahun yang lalu
My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
3 tahun yang lalu
 Istri Pengkhianat

Istri Pengkhianat

Subardi
18+
4 tahun yang lalu
Gadis Penghancur Hidupku  Ternyata Jodohku

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
4 tahun yang lalu
Get Back To You

Get Back To You

Lexy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cantik Terlihat Jelek

Cantik Terlihat Jelek

Sherin
Dikasihi
4 tahun yang lalu