Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku - Bab 176 Selamat Bekerja Sama

Tentu saja, aku bukan karena membencinya ataupun alasan lainnya, hanya karena aku merasa dia bersedia memberi tahu masalah ini padaku, berarti dia adalah orang yang sangat tenang, seorang senior yang memiliki pemahaman hidup yang mendalam.

Selain itu, juga berarti dia menganggapku sebagai teman, bukan hanya rekan bisnis.

Malam ini, setelah kami selesai makan, lalu mencari kedai teh, mengobrol banyak hal dengannya, seperti teman lama yang sudah lama tak bertemu, membicarakan pengalaman pribadi, tentunya juga membicarakan mengenai wanita, ini adalah topik abadi diantara para lelaki.

Sampai jam 10 malam lewat, dia baru mengantarku kembali ke hotel.

Selama ini, selain pergi dan pulang kerja bersama rekan-rekan dari tim proyek, aku kemanapun butuh orang yang mengantar jemput, ini membuatku sadar, sudah saatnya untuk mendapatkan SIM Thailand dan sebuah mobil.

Dibanding dengan di Cina yang banyak antriannya, kecepatan mendapatkan SIM di Thailand itu seperti perbandingan antara menghabiskan satu hari dalam setahun dengan kecepatan kuda putih berlari, paling cepat 2 sampai 3 hari sudah bisa mendapatkannya, alasannya karena sudah bisa mengemudi, dan terbiasa mengemudi mobil dengan setir kanan.

Dengan sertifikat pemeriksaan fisik, mengambil nomor antri, tes buta warna setelah itu tes tertulis, di hari keduanya tes mengemudi di jalan, jika tes mengemudi di jalannya hari itu lulus maka dapat langsung mengambil sertifikat.

Aku memiliki tempat tinggal tetap, tidak ada masalah visa, tunggu sampai kesibukan 2 hari ini selesai, atau setelah kembali dari pulau Phuket, barulah membuat SIM.

Di hari kedua, aku seperti biasanya pagi-pagi pergi bekerja bersama Elina dan rekan-rekan lainnya dari tim proyek, kemarin semua rincian perbaikan pada proyek BTT telah diselesaikan, dan mulai masuk pada tahap tes akhir, jika berhasil menyelesaikan tes kali ini, kemudian melakukan pemetaan area pelatihan, barulah secara resmi dapat mulai digunakan.

Tentu saja, setelah penyerahan selesai Perusahaan Tekno ZWK masih akan meninggalkan programmernya di BTT, berkoordinasi dengan mereka untuk pengoptimalan dan pemeliharaan lebih lanjut, ini adalah urusan nanti, setelah nantinya kantor cabang di Chiang Mai berdiri, programmer yang ditinggalkan itu akan diurus oleh kantor cabang.

Tugas pelatihan ada orang-orang dari bagian pelanggan, bukanlah tanggung jawabku, dapat dikatakan, mulai sekarang, untuk sementara aku lebih senggang, setidaknya beberapa hari ini tidak ada yang perlu dikerjakan, tinggal menunggu penyelesaian tes tahap akhir saja.

Sepertinya boleh pergi berlibur, alasannya untuk persiapan kerjaan lainnya.

Karena tidak sibuk, jadi tadi sore setelah berpamitan dengan Elina, untuk pulang kerja terlebih dahulu, lalu pergi ke klub penembakan untuk latihan menembak.

Sore jam 5 lewat, ditemani orang dari Bruce kembali ke kota, dan dipersimpangan jalan naik ke mobil Deni Tong, langsung menuju klub yang waktu itu.

Saatnya untuk pertemuan lagi.

Sama seperti dua pertemuan sebelumnya, Jack dan Suchart, Hacken Su mereka bertiga berdiri menunggu kami di klub, mungkin untuk menunjukkan rasa hormat dan perhatian mereka terhadap Deni Tong.

Sebuah penyambutan, setelah memasukin klub dan duduk di ruangan seperti sebelumnya, tapi tidak makan dulu seperti sebelumnya , malah sebelum pelayan menghidangkan makanan, Deni Tong dengan aktifnya membahas masalah kontrak.

Kali ini lebih lancar, kedua pihak tidak melakukan tawar menawar, tidak banyak permintaan, hanya membahas rincian kerjasamanya.

Bahkan, kedua belah pihak telah mengeluarkan nota kerjasamanya, daftar kalimat pembuka diatas pun lebih kurang sama.

Nampaknya mereka tahu, malam ini akan ada hasil akhirnya, jadi sudah menyiapkan notanya sejak awal, dan pada dasarnya telah menyetujui mengenai tanggung jawab dan hak yang sebelumnya dibahas, kalau tidak mana mungkin nota yang mereka buat bisa begitu sama.

Membahasnya lagi sejenak, Jack dan Suchart akhirnya setuju menandatangani nota kerjasama milik Deni Tong, tentunya termasuk aku juga.

Nota ini ada 5 bagian, setiap orang menandatangani setiap bagian nota, kemudian setiap orang masing-masing memegang 1 bagian.

Tentunya, ini barulah awal dari kerjasama saja, tunggu sampai persiapan kerja selesai, termasuk investasi modal mereka dan lainnya, nantinya masih harus menandatanganin kontrak resmi, di dalamnya akan mencantumkan tanggung jawab, hak semua orang dan lainnya dengan jelas, termasuk pembagian penyiapan modal dan kepemilikian saham.

Setelah masing-masing menyimpan nota yang telah ditanda tangani, Jack mengambil gelas anggurnya, kemudian berdiri, dengan wajah tersenyum dan berkata: “semuanya, selamat bekerja sama.”

“selamat bekerja sama.”

Aku dan Deni Tong, Suchart, Hacken Su dan yang lainnya juga mengangkat gelas anggur.

Samar-samar aku berpikir, mungkin ini adalah segelas anggur yang dapat mengubah hidupku.

Selesai menandatangani nota, bersulang segelas anggur, kami barulah makan, juga mulai membahas beberapa masalah proses pengembangan proyek.

Pembahasan ini didominasi oleh Deni Tong, karena memang dialah yang lebih ahli, sebagian besar waktu, kami hanya mendengar dan mengajukan pertanyaan, hanya Jack yang sesekali mengajukan beberapa saran, Deni Tong pun dengan seriusnya membahas saran ini dengannya.

Nada bicara merekapun sudah tidak sesopan dan sehormat sebelumnya, Deni Tong juga, ataupun Jack dan Suchart, dan dengan cepat mereka dapat saling berintegrasi dengan rekannya, pembahasan pun semakin luas.

Hanya Hacken Su yang tetap diam seperti biasanya, dan juga aku yang dari umur ataupun bagian adalah pemilik saham kecil.

Aku dan Hacken Su hanyalah percikan dari pesona mereka, tidak enak hati mau memberi saran, kecuali mereka yang meminta saran kami.

Setelah selesai makan, kami berjalan bersama menuju taman, dan meminta pelayan meletakkan meja, kursi dan makanan di samping kolam renang, ada juga meja teh dan teh terbaru di tahun ini yang berasal pegunungan di utara Thailand, dan juga seorang master teh yang berpostur tubuh langsing dan berwajah cantik.

Namun sayangnya, Suchart tidak mengundang gadis itu datang.

Semalaman penuh, suasana hatiku menjadi lebih terjaga gairahnya, bagaimanapun memiliki 3 persen dari kepemilikan saham bukanlah jumlah yang kecil, jika total investasi adalah 3 triliun, berarti jumlah aset kekayaanku setara dengan 40 juta bath.

Jika perusahaan membuat proyek dan menghasilkan uang, lalu mengeluarkan 200 Miliyar untuk bagi hasil, aku bisa mendapat 600 juta.

Walaupun tidak bagi hasil, selama perusahaan untung, aset kekayaanku pun akan meningkat.

Tentunya, saham-saham ini ada batasnya, dalam waktu singkat tidak dapat dialihkan, harus bekerja dulu untuk perusahaan selama 5 tahun.

Selain itu, aku masih ada pilihan 2 persen, dalam 5 tahun seberapapun keuntungan perusahaan, boleh membayar 30 juta bath untuk membeli 2 persen saham sesuai kesepakatan.

5 tahun disini, tidak berarti bekerja untuk perusahaan selama 5 tahun, hanya menunggu waktu saja, tidak perduli apakah bekerjanya di perusahaan, ini adalah Deni Tong yang memperjuangkannya untukku.

Tiba waktunya, jika aku punya cukup uang untuk membeli saham, aku akan membeli 5 persen wewenang kepemilikan saham, walaupun tak seberapa dan tidak bertambah banyak, tapi saat aset kekayaan perusahaan semakin banyak, bahkan setelah perilisan dipasaran, 5 persen ini bukanlah kekayaan yang sedikit.

Perilisan di pasaran ini juga merupakan Deni Tong dan Jack, Suchart merekalah yang membahasnya, siapapun tahu, kecepatan peningkatan sahamlah yang membuat para pemegang saham menginvestasikan uang mereka, mendapatkan uang secara langsung dari pemegang saham, ataupun menggunakan uang pemegang saham untuk menghasilkan uang.

Namun Deni Tong berkata, sementara dalam waktu singkat tidak akan melakukan perilisan di pasaran, karena dalam perilisan di pasaran akan ada kontrol yang melemahkan, menghadapi pengawasan yang lebih ketat dan penyalagunaan pengungkapan informasi dagang, dan juga biayanya tidaklah murah, membayar pajak saja bisa membuat orang resah.

Novel Terkait

Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Suami Misterius

Suami Misterius

Laura
Paman
4 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
4 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
Ten Years

Ten Years

Vivian
Romantis
4 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu