Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku - Bab 419 Menikah dengan Suami yang tidak baik.

Aku meninggalkan bagian kepala ikan kepada mereka, disatu sisi untuk menunjukkan kekuatanku, tidak membiarkan mereka memiliki pemikiran yang melampaui atau merebut, dan disisi lain juga karena kasihan.

Lagipula, setelah datang ke pulau ini, mereka berdua adalah orang pertama yang kami jumpai.

Kami sudah setengah kenyang, mereka berdua mengucapkan terima kasih, kemudian dengan cepat menghabiskan setengah ikan itu, tampaknya masih belum kenyang.

“Disini masih ada 2 kelapa, kalian boleh mengambilnya.”

Elina mengambil kelapa yang kudapatkan saat air pasang dari belakang tubuhnya, lalu melemparkannya ke pria itu. Pria itu berterima kasih berulang kali, sedangkan wanita itu memandangi kelapa yang ada ditangan dengan kelaparan.

Aku sedikit penasaran, lalu bertanya, “Kalian terhanyut sampai pulau ini, apakah tidak pernah melihat kelapa?”

Pria itu menghancurkan batok kelapa dengan batu, sambil menjawab, “Tidak, jika ada sedikit makanan, menurut kalian, apakah kita berdua bisa selapar ini? Yeh, sudah terbuka, istriku, mari, kamu makan yang besar ini dulu.”

Ketika berbicara, kelapa yang sudah dibuka oleh pria itu, diberikan kepada wanita disampingnya. Tatapan wanita itu sudah bersinar-sinar dari awal, memeluk kelapa dan memakan daging kelapa dengan lahap.

Aku tidak bisa menahan untuk menghela nafas, jika bukan karena aku dan Elina menemukan burung pegar, dan kelapa, dan juga menangkap ikan, seharusnya keadaan kami akan sama seperti mereka saat ini.

Aku dan Elina saling melihat sekilas, lalu aku berkata, “Namaku Roman, dan ini adalah pacarku, Elina.”

Pada saat ini, pria itu juga terdengar suara ‘Pak’ kelapa yang satunya terbuka dengan batu, sambil memakan dengan lahap, sambil berkata, “Namaku Samuel, ini adalah istriku, Elisabeth.”

Aku mengangguk kepala, lalu bertanya, “Apakah kalian juga terdampar kemari dalam kecelakaan penerbangan Xxxxx dari kota Shenghai ke Thailand?”

Samuel dengan langsung mengangkat kepala, wajahnya terkejut dan juga senang, “Wah, kak, apakah kalian juga? Anjir, aku masih mengira seluruh orang di pesawat sudah terjadi masalah, dan hanya tersisa kami berdua.”

Wanita itu pada saat ini sudah kenyang, mendengar kami berkata seperti itu, juga penuh dengan air mata, “Kami berkeliaran di pulau terpencil ini selama 3 hari, tidak ada apapun, ketika lapar makan sedikit buah-buahan liar, dan bahkan tidak ada sedikitpun air tawar, kami sangat lelah dan haus, untungnya, kami bertemu dengan kalian sekarang.”

Samuel juga mengatakan, “Anjir, pagi ini kami mengatakan untuk pergi berburu, tetapi tidak disangka bertemu seekor babi hutan, aku mengejarnya sampai hampir kehabisan nafas, Sialan, jika ini berada di kotaku, aku pasti akan langsung menembakinya.”

“Aku sedikit haus, ayo kita pergi cari buah, Samuel, kamu dan istrimu menunggu disini sebentar, kami akan segera kembali.”

Aku melihat Elina, lalu berkata kepada Samuel.

“Baik.”

Samuel sama sekali tidak peduli, daging kelapa yang ditanganya masih tersisa lebih dari setengah. Baru saja melambai-lambai tangan, tiba-tiba mengangkat kepala dan berkata, “Tunggu, kalian harus berhati-hati didalam hutam ini.”

“Ada apa dengan hutan ini?”

Aku memandangnya lalu bertanya dengan bingung, kami sudah berada dihutan ini selama 2 hari, dan belum pernah bertemu dengan situasi yang aneh, atau binatang buas yang ganas.

Tetapi dipikirkan juga iya, ini adalah pulau kecil ditengah lautan, bukanlah hutan hujan, jika benar-benar ada binatang buas yang begitu besar, siklus rantai ekologis pun tidak cukup.

Samuel berkata, “Didalam hutan ini ada satu jenis serangga yang aneh, jumlahnya tidak banyak, tetapi sangat besar, bentuknyaa seperti semut besar, berwarna-warni, tidak tahu apakah itu beracun, jangan sampai berjumpa dengannya. Kami dikejar olehnya terlebih dahulu, kemudian berjumpa dengan babi hutan, meskipun kali ini selamat dari kecelakaan udara, tetapi juga termasuk sangatlah sial.”

Samuel menghela nafas lalu mengeluh, aku mengangguk kepala, menunjukkan bahwa aku mengerti.

Elisabeth mengerutkan bibirnya, ragu-ragu sejenak lalu berkata, “Tunggu, Ro…Roman, kalian bukan pergi sekarang, kan? Jika kamu mau pergi, apakah kami boleh ikut?”

Aku melihat kearah Samuel, wajah Samuel juga sangat canggung, lalu berkata kepada Elisabeth, “Istriku, apa yang kamu katakan?”

Elisabeth berkata, “Kita berdua juga tidak bisa menangkap ikan, disini juga tidak ada binatang yang bisa dimakan, jika mereka akan pergi, bukankah kita berdua hanya akan pasrah.”

Aku berkata dengan datar, “Tidak apa-apa, kami hanya pergi mencari buah-buahan, hanya haus, tidak ada air tawar jadi hanya bisa bergantung dengan ini.”

Selesai berkata, aku membawa Elina berjalan kedalam hutan yang tadi kita keluar.

Tidak ada air tawar, tentu saja adalah berbohong. Kami masih memiliki 2 botol besar, saat itu ada 3 botol besar, dalam 2 hari ini, kami sangat hemat, selain haus, kami tidak akan meminumnya, bahkan mencuci muka juga menggunakan air laut.

Namun, kedua botol air ini tentu saja tidak boleh diberikan kepada mereka, meskipun kedua orang ini adalah penumpang dari penerbangan yang sama dengan kami, tetapi mereka kelihatan bukanlah orang baik.

Jika aku sendirian tidak apa-apa, tetapi sekarang ada Elina bersamaku, aku harus bertanggung jawab atas Elina.

Kami berjalan beberapa langkah, memastikan tidak ada orang yang bisa melihat kami, aku menoleh dan mengintip melalui rumput.

Elina tersenyum lalu berkata dengan suara kecil, “Tidak disangka, kamu masih memiliki bakat menjadi pencuri.”

Aku berkata dengan tak berdaya, “Mengenal orang, mengenal wajahnya tetapi tidak tahu akan hatinya. Aku harus memastikan bahwa kedua orang ini aman atau tidak, aku tidak ingin mengikat dua bom waktu disampingku, jika aku terjadi sesuatu tidak masalah, tetapi jika kamu terjadi sesuatu, aku akan sangat menyesalinya.”

Elina tersenyum manis kepadaku, mengikutiku berjongkok disamping, kami berdua mengintip ke pemandangan api unggun dipantai.

Hanya melihat Samuel telah memakan habis daging kelapanya, dan masih menjilati air kelapa di batoknya. Elisabeth memberikan setengah kelapa yang tersisa ditangannya, Samuel malah memukul dengan kuat.

Samuel berkata dengan marah, “Bangsat, kedua orang ini juga terlalu kelewatan, kita semua terdampar di pulau terpencil, sekarang seharusnya adalah saatnya bekerja sama, tetapi malah menipuku.”

Elisabeth berkata, “Ada apa? Mereka memberikan ikan kepada kita, dan juga memberikan kita kelapa, kelihatannya juga lumayan baik.”

“Hhu, apa yang kamu tahu?”

Samuel memandang kearah hutan, “Apakah kamu tidak menyadarinya? Pakaian kedua orang ini sangat bersih, mana seperti kita, seluruh tubuh sangat kotor seperti pemulung, warna kulit diwajah mereka juga normal, tidak seperti kita yang begitu kuning?”

“Maksudmu?”

Elisabeth tampaknya juga terpikirkan, perkataannya belum selesai dikatakan, Samuel langsung melanjutkan perkataannya, “Benar, kedua orang ini pasti memiliki daging dan air tawar, tidak apa-apa jika mereka tidak memberikan kita air, tetapi masih juga memberikan kita ikan yang mereka sisakan. Benar-benar sialan, berapa banyak makanan mereka yang bisa kita habiskan?’

Elisabeth menelan ludah, “Kak Samuel, mari kita lupakan saja.”

Raut wajah Samuel mendingin, “Lupakan? Lupakan apa? Ketika mereka kembali, kita ikut pergi ke tempat persembunyian mereka, selama aku menemukan tempat daging dan air tawar, aku akan membunuh pria itu.”

Mengatakannya raut wajah Samuel berubah, dengan wajah penuh senyum licik, “Tetapi, wanita itu lumayan cantik, aku harus menikmatinya terlebih dahulu sebelum membunuhnya! …….mengatakan itu, aku sudah menahan selama 3 hari, cepat lepaskan celanamu.”

Novel Terkait

Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
4 tahun yang lalu
My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu
Get Back To You

Get Back To You

Lexy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Baby, You are so cute

Baby, You are so cute

Callie Wang
Romantis
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Dalam

Cinta Yang Dalam

Kim Yongyi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
My Charming Wife

My Charming Wife

Diana Andrika
CEO
4 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
4 tahun yang lalu