Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku - Bab 411 Kerja Sama Yang Aneh

Awalnya makan siang untuk mengisi perut, tetapi hampir dimainkan menjadi saling mengetes, untungnya tampaknya hubungan Hardianto dengan Wenny lumayan baik, jadi dia tidak sembarangan.

Tapi yang tidak bisa membuatku tenang adalah Wenny tidak beritahu kami tentang hubungan mereka.

Kembali ke Naxionel, yang berbeda dengan siang tadi adalah kini kami dibawa ke kantor Hardianto yang berada di atas, ruangannya tidak kecil, ada sebuah meja kerja, kursi kerja, sofa malas dan sebuah sofa panjang, kemudian masih ada beberapa tanaman dan ikan keberuntungan.

Dalam hatiku mulai ada sedikit kesan terhadap Hardianto, aku berkata, “Karena sekarang sudah selesai makan, Direktur Hardianto, bagaimana jika kita membahas detil kerja sama?”

Hardianto berkata sambil tersenyum, “Kalian duduk dulu, hal tentang kerja sama tidak perlu buru-buru. Hari ini ada waktu sore hari yang panjang, kita boleh bahas dengan pelan-pelan.”

Dia mengatakan sambil menyuruh sekretaris membawakan beberapa gelas kopi kepada kami, aku malah mengerutkan alis, jujur saja jika membahas masalah seperti ini bukan di ruang rapat, melainkan di kantor akan terasa tidak begitu baik.

Tetapi Hardianto malah tidak kelihatan ada maksud untuk membahas inti masalah, jadi masalah ini menjadi sedikit susah.

Saat sekretaris sudah mengantarkan kopi kemari, aku berbasa basi, “Direktur Hardianto, dengar kabar siang ini anda lumayan sibuk?”

Hardianto tertawa keras berkata, “Benar, memang ada sedikit urusan, memalukan jika kuceritakan, tetapi juga tidak takut kalian menertawakannya, siang hari sebuah perusahaan lain, mereka juga ingin bekerja sama dengan kami, tetapi aku hanya mengajak mereka minum teh, setelah itu menyuruh mereka pergi.”

Setelah mengatakannya, dia melihat ke luar jendela dan membuka lebar kedua tangan, “Perusahaan Naxionel kami walaupun tidak sehebat dulu, tetapi sekarang juga bukan berarti sembarang perusahaan ada hak untuk bekerja sama.”

Aku dan Alex sambil bertatapan, sepertinya ada yang aneh, jika memang perusahaan yang datang saat siang hari tidak ada ancaman apapun terhadap kami, maka Deni Tong tidak perlu mengatakan seperti ini pada kami, bahkan juga tidak perlu untuk menghubungi kami duluan.

Tampaknya perkataan Hardianto tidak boleh dianggap serius sebelum tanda tangan kontrak.

Dalam hatiku sudah memberikan dia sebuah kesimpulan, aku barusan mau berbicara, Hardianto berjalan ke samping ikan pembawa keberuntungan sambil berkata, “Roman, lihatlah ini adalah ikan pembawa keberuntungan yang khusus dipelihari di kantorku, beberapa tahun yang lalu ada seorang master feng shui melewati tempat ini, dia mengajari kami untuk mengikuti aturan tertentu meletakkan ikan pembawa keberuntungan dan setelah masalah beberapa tahun ini aku berpikir, ternyata ikan pembawa keberuntungan ini memang sangat baik.

Aku tertawa berkata, “Jika Direktur Hardianto menyukainya, ikan pembawa keberuntungan, maka ini memang berguna.”

Hardianto tertawa keras berkata, “Pantesan masih begitu muda sudah bisa menjadi orang hebat yang diutus oleh Direktur Deni, memang pengetahuan yang sangat luas dan cara bicara langsung masuk ke hati orang.”

Wenny selalu dengan tenang menikmati kopi, kini dia juga berkata, “Direktur Hardianto, terus terang saja kali ini Roman dan Alex mengalami banyak masalah saat datang ke Kota Shenghai, sekarang mungkin kondisi tidak terlalu baik, tetapi waktu yang diberikan dari atas sangat sedikit dan menyuruh untuk diselesaikan dalam hari ini, jika Direktur Hardianto lagi luang, bagaimana jika...”

Wenny juga orang yang sudah sangat lama di bidang ini, jadi cara bicaranya pastinya berbeda, aku berkata, “Betul, Direktur Hardianto, walaupun lingkungan sangat baik, tetapi karena di sini, maka memikirkan posisi tersebut, beberapa hari yang lalu memang adalah kesalahan kami, sehingga membuat Direktur Hardianto sia-sia menunggu kami beberapa hari, tetapi kali ini berbeda, ketulusan kami sudah berada di sini, bahkan buku rencana kamu juga sudah didapat, jadi setiap saat bisa memberikan Direktur Hardianto untuk membacanya.”

Hardianto membalikkan kepalanya melihat kami, dia terdiam lalu tertawa berkata, “Baik, karena kalian begitu buru-buru, kalau begitu kita langsung bahas saja.”

Selanjutnya berkata ikuti aku, kemudian membawa kami keluar dari kantor.

Berjalan ke ruang rapat, di meja diletakkan beberapa botol air, tampaknya belum ada jejak terbuka, tempat duduk juga sangat rapi, kelihatannya tidak seperti pernah dipakai orang lain.

Hatiku menjadi sedikit tenang, perusahaan sebelumnya yang datang saat siang hari tidak mendapat pengakuan dari Naxionel, tetapi kenapa?

Rasa meragukan tumbuh, aku melihat ke arah Wenny, kini dia sedang melihat layar, dia sama sekali tidak menyadari tatapan aku yang di belakangnya seperti pencuri.

Hardianto duduk di tempat utama, kami duduk dengan berdekatan, kemudian sekretaris Hardianto berjalan kemari, duduk di depan kami dan mengeluarkan sebuah dokumen.

Melihat gaya ini, tampaknya pembahasan bisnis yang formal akan dimulai, walaupun sebelumnya sudah ada persiapan dalam hati, tetapi kini jantungku berdetak semakin kencang karena adegan yang sangat serius dan tegas.

Di depanku adalah sebuah kontrak seharga 2 triliun.

Tapi di dalam syarat Perusahaan Grup Wering, yang diinginkan dari 2 triliun ini hanya saham sebanyak 5%, dan hak untuk masuk ke jajaran direksi.

Terhadap jumlah persen dari saham, Deni Tong pernah berkata padaku jika dia pernah melakukan pemeriksaan, beberapa perbandingan pemegang saham di Naxionel lebih rendah, jadi pastinya hak kekuasaan juga terpisah dengan sangat parah, pemegang saham terbesar adalah sebuah perusahaan investasi, saham yang dimilikinya sebanyak 15%, dia jauh lebih banyak dari orang lain.

Dan pengusaha pemegang saham kedua hanya memiliki 8%, jika kami mendapat 5% saja, berarti kerja sama ini sudah boleh dimulai.

“Karena kalian sudah punya persiapan sejak awal, jadi aku terus terang saja.”

Hardianto melihat aku kemudian tertawa berkata, “Perusahaan kami memang sangat mementingkan kerja sama kali ini, dilihat dari segi strategi, bisa melewati segala arah, kebetulan cocok dengan keputusan dari bagian atas dan dari segi perusahaan, satu-satunya perusahaan yang bisa menolong gedung besar , selain perusahaan modal ventura lainnya, hanya ada perusahaan anda saja."

Setelah mengatakannya, dia melihat ke sekretarisnya dan berkata, "Ini juga alasan aku mau menunggu begitu lama."

Sekretarisnya menganggukkan kepala berkata, "Betul, ini adalah kontrak yang disusun perusahaan kami, ini adalah batas yang minimal kami, jika perusahaan anda tidak mencapai syaratnya, maafkan kami."

Sekretaris wanita ini sangat seksi, tetapi juga sangat sadis, dia langsung memberikan dokumen di tangannya kepadaku.

Aku menelan air liur, yang terlihat di mataku adalah beberapa tulisan yang dipertebal dan aku dalam seketika langsung terkejut.

Saham sebanyak 10%, 3 triliun!

Saat melihat dokumen ini, bola mataku sudah mau jatuh keluar, syarat yang begitu bagus, perusahaan sebelumnya tidak melepaskan hanya karena memiliki sedikit kemampuan saja, tetapi tidak disangka malah bisa didapatkan oleh Perusahaan Wering?

Aku menarik napas yang dalam dan tetap tidak berani percaya, aku memberikan dokumen kepada Alex, saat dia melihat dokumen ini, dia juga terkejut, "Direktur Hardianto, numpang tanya apakah perusahaan anda serius dengan proposal ini?"

Aku juga melihat ke arah Hardianto, bahkan napasku juga menjadi berat, jika dia mengatakan serius, takutnya aku juga akan bangun karena tertawa.

Ini adalah makanan gratis yang jatuh dari langit, ini benar-benar adalah makanan yang jatuh tidak tepat kemudian diantar oleh pengantar makanan secara gratis kepada kami!

Hardianto tertawa berkata,"Pasti benar, apa menurut kalian berdua, dengan kekuatan perusahaanku bisa bermain candaan serendah ini dengan kalian? Syarat paling rendah kami adalah Wering memberikan 3 triliun dan menerima saham sebanyak 10% dari kami. Jika tidak bisa, walaupun transaksi ini tidak jadi, tetapi hubungan tetap ada.

Aku barusan ingin berkata boleh, tetapi aku menelan kata-kata ke dalam tenggorokan dan mengerutkan alis.

Kita semua tahu jika tidak ada makan siang gratis di dunia ini, apa sebenarnya yang terjadi?

Sangat aneh.

Novel Terkait

Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
3 tahun yang lalu
Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
3 tahun yang lalu
Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
4 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu
Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
3 tahun yang lalu
Awesome Husband

Awesome Husband

Edison
Perkotaan
4 tahun yang lalu