Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku - Bab 174 Menjadi Harmonis

"Pagi."

Dia menyapaku dengan sedikit senyum, gerak-geriknya masih tetap anggun dan elegan, tetapi wajahnya tidak lagi dingin dan sombong seperti sebelumnya, dengan nada suara yang ramah, dan tatapan mata yang lebih lembut.

Tidak tahu sejak kapan sikapnya menjadi seperti ini kepadaku, dan sikap seperti inilah yang aku sukai.

"Pagi." Aku juga menyapa dan bertanya, "Apakah kamu akan pergi ke kantor cabang hari ini?"

Dia menggelengkan kepalanya: "Formulir telah dikumpulkan, tinggal menunggu untuk disetujui, selama beberapa hari ini aku tidak akan begitu sibuk."

"Kalau begitu kamu ... pergi ke BTT?"

"Ya."

" Ada aku yang mengawasi BTT, kamu bisa beristirahat selama beberapa hari."

Dia masih menggelengkan kepalanya: "Terlalu membosankan untuk hanya berdiam di hotel, aku juga tidak tahu harus ke mana."

Aku mencoba bertanya: "Bagaimana jika kamu menyusul Wenny ke Bangkok dan jalan-jalan bersamanya?"

"Tidak, Wenny harus menemani teman sekelasnya. Tidak pantas jika aku tiba-tiba bergabung dengan mereka."

Dari ruang bicara, beberapa tim proyek juga secara bersamaan keluar. Setelah menyapa, kami berjalan ke ruang lift bersama.

Tidak nyaman rasanya jika membicarakan hal pribadi saat ada orang lain di sekeliling, jadi aku hanya menunggu lift dengan tenang.

Aku rasa jika aku menemaninya pergi ke Bangkok atau Phuket, dia seharusnya tidak akan menolak, aku juga telah mengatakan kepadanya sebelumnya, jika ada waktu, ia ingin mengajaknya pergi ke pantai bersama, sekarang adalah saatnya.

Tetapi harus menunggu beberapa hari lagi, paling cepat dua hari, alasannya karena pertama, proyek BTT akan merevisi beberapa detail penting dalam beberapa hari ini, itu lebih penting, aku tidak bisa pergi.

Dan yang kedua adalah karena Deni dan Jack akan bertemu lagi dalam dua hari ini. Pertemuan ini akan memutuskan apakah kerja sama akan terjadi atau tidak, serta masalah modal dan pemegang saham. Hal ini lebih penting. Aku harus hadir.

Jadi, setelah dua atau tiga hari, jika keadaan memungkinkan, aku akan mengajak Elina untuk jalan-jalan ke Phuket.

Pergi ke pantai, bisa berjalan bersamanya di pantai berpasir perak dan lembut, atau kamu bisa melihatnya mengenakan bikini. Aku percaya itu adalah pemandangan yang paling indah di dunia.

Adapun Wenny ... dia juga merupakan pemandangan indah lainnya.

Ketika pikiran ini muncul di benak ku, aku tertegun, mengapa aku harus membayangkan pemandangan Wenny?

Apakah aku tertarik pada kesan wanita yang pendiam dan manis?

Mustahil, itu hanya karena aku sudah lama tidak berhubungan dengan seorang wanita.

Mungkin juga semacam kepuasan yang muncul dari alam bawah sadar setelah menemukan bahwa ada seorang wanita yang mencintai dirinya sendiri, atau semacam sesuatu yang membuat hatiku berbunga-bunga.

Mungkin dua alasan itu benar adanya. Aku sudah lama tidak pernah menyentuh seorang wanita, Setelah menemukan bahwa ada seorang wanita yang tidak hanya cantik, tetapi juga sangat baik dan mencintai dirinya sendiri, secara tidak sengaja ia telah menyentuh sesuatu di dalam hatinya.

Memikirkan hal ini, aku segera memperingatkan diriku sendiri bahwa ini salah.

Aku bukan orang baik, dan juga bukan orang suci, tetapi aku memiliki prinsip menjadi laki-laki dan selalu memperhatikan batasan moral dasar.

Tapi setelah aku memikirkannya, sepertinya tidak ada yang salah dengan itu, lagipula, aku masih bujangan dan aku tidak punya hubungan dengan Elina, jadi aku masih punya hak untuk memilih.

Jika kamu memilih Wenny, aku mungkin dapat langsung memulai cinta baru. Ia cantik dalam hal penampilan, sikap yang baik, berbakat dan kaya, cukup sempurna.

Tapi sepertinya aku tidak menyukai Wenny, ini hanya keinginan birahi pria terhadap wanita untuk sesaat, hanya sementara.

Jika kamu memilih Elina, mungkin akan menghadapi banyak kesulitan, kepribadiannya mungkin sedikit berbeda, atau mungkin juga berakhir tanpa hasil karena berbagai tekanan atau masalah lainnya.

Tetapi aku menyukainya, dan dia juga menyukaiku.

Pilihan ini tampaknya tidak terlalu sulit, itu akan menjadi hubungan yang tidak memiliki rasa cinta, dan menjadi hubungan yang sulit. Aku pikir banyak orang akan memilih yang terakhir.

Aku pikir juga begitu, tetapi aku tidak tahu apakah ia mau menghadapi dan mengatasi kesulitan dengan diriku.

Poin paling sederhana adalah: Jika kita benar-benar menembus jendela ini dan menghadapi pertentangan keras keluarganya, apa yang akan dilakukan Elina?

Jika dia lemah, menarik diri, dan memilih untuk menyerah, hubungan itu akan menjadi tidak berarti.

Lebih baik bahagia dengan perasaan yang mudah didapat.

"Apa yang kamu pikirkan?"

Ketika dia linglung, suara Elina tiba-tiba terdengar di telinganya.

Aku bangun, dan tersadar bahwa lift telah tiba, beberapa rekan kerja berdiri di lift dan menatap ku dengan bingung, Elina juga menatapku dengan bingung.

"Tidak, tidak ada, ayo kita masuk."

Aku tersenyum canggung. Setelah Elina menarik pandangannya dan berjalan masuk lift, dia mengikutinya dan berjalan masuk.

Beberapa rekan mendiskusikan proyek dengan Elina di lift, dan bertanya tentang situasi cabang, gaji dan soal hal lain jika mereka ditempatkan di kantor cabang.

Elina mengadakan pertemuan beberapa hari yang lalu dan mengumumkan keputusan untuk membuka cabang di Chiang Mai, menanyakan apakah ada orang yang bersedia tinggal di sini.

Ini adalah topik yang paling banyak dibicarakan rekan kerja dalam beberapa hari terakhir.

Tentu saja, dalam peraturan yang terkait, perusahaan yang diinvestasikan oleh asing harus mempekerjakan empat warga negara Thailand atau mengajukan asuransi sosial untuk masing-masing dari empat warga negara Thailand sebelum mereka dapat mempekerjakan satu karyawan asing.

Selain aku, orang lain di Thailand tentu saja adalah karyawan asing dan menjadi warga kehormatan di Chiang Mai. Aku belum memberi tahu temanku yang lain, termasuk Elina, mereka seharusnya belum memahaminya sekarang, kecuali ada yang bisa bahasa Thailand, mereka cukup membuka laporan berita yang terkait.

Jumlah karyawan asing di cabang terbatas, dan tidak semua orang yang mendaftar dapat menetap. Elina hanya meminta pendapat mereka. Jika seseorang ingin menetap, mereka harus memiliki kriteria yang sesuai dengan kebutuhan setiap tautan struktur organisasi.

Tidak banyak orang mendaftar, hanya sedikit, semuanya datang untuk gaji tinggi dan subsidi tinggi yang dikirim ke luar negeri.

Elina tidak bertanya apakah aku ingin menetap, karena kita telah membicarakan ini sebelumnya, aku akan menjadi penanggung jawab cabang Thailand.

Ini juga merupakan kesulitan ku akhir-akhir ini. Deni telah menjelaskan jika dia dan Jack mencapai kesepakatan kerja sama, mereka meminta aku untuk menjadi asisten mereka.

Asisten yang disebutkan di sini belum tentu seorang asisten, dapat menjadi pemimpin tim atau orang kunci di departemen. Singkatnya, posisi itu dapat membantunya dalam beberapa aspek dan berkontribusi untuk proyek. .

Aku memiliki saham disana, jika aku pergi ke sana, bisa dibilang aku bekerja untuk diriku sendiri, tetapi di perusahaan Tekno ZWK, aku hanya bekerja untuk orang lain.

Selain itu, Karry berulang kali mengatakan kepada aku bahwa keluarga Elina ingin aku meninggalkannya secepat mungkin.

Sebelumnya aku sudah berpikir untuk pergi, sebelum aku mendapat saham di perusahaan real estat pun aku sudah ingin meninggalkan Perusahaan Tekno ZWK dan bekerja untuk diri aku sendiri.

Tetapi sebelumnya aku telah berjanji kepada Elina, aku akan tetap disini menjadi manajer umum cabang Thailand.

Aku tidak tahu bagaimana caraku mengundurkan diri, dia pasti akan kecewa.

Selain itu, dalam beberapa hari terakhir, hubungan ku dengan Elina mulai hangat, dan menjadi lebih intim dan ambigu. Kertas jendela tipis yang terbentang di antara kami tampaknya pecah setiap saat tanpa disodok.

Ini membuat aku semakin enggan meninggalkannya.