Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku - Bab 126 Balas Dendam

suaranya terdengar sedikit lebih tenang :" mulai besok, kamu ikut aku ke proyek BTT dan bersiap siap untuk serah terima tugas. aku sudah menyuruh BTT untuk menyediakan data untukmu. beberapa hari lagi, kamu boleh pergi mengambil data itu dan pergi mengganti visamu menjadi visa pekerja. perusahaan juga sudah memulai mengoperasikan cabang perusahaan yang ada di Chiangmai ini."

" Thailand sedikit lebih ketat dibidang bisnis luar negeri, mungkin semua prosesnya akan sedikit susah tetapi tidak ada masalah kok. hanya membutuhkan waktu lebih saja. aku sudah membicarakannya dengan direktur Zhou agar kamulah yang bertanggung jawab atas perusahaan diThailand ini. jikalau hal itu telah disetujui, maka aku akan membicarakan masalah gaji dan bonus denganmu."

" baik, terimakasih."

" oh iya, apakah kamu sudah membicarakan dengan orangtuamu tentang kerja jangka panjang di Thailand ini?"

" sudah, mereka tidak masalah kok."

" baguslah, kamu harus pulang menemani mereka jikalau ada libur nantinya."

setelah mengatakan itu, Elina pun berjalan keluar.

setelah Elina pergi, aku pun duduk dengan tenang sambil merekok. didalam benakku muncul kembali bayangan tentang dirinya tadi dan juga perkataannya.

aku bisa merasakan jikalau pandangan kami akan sesuatu hal sangatlah berbeda.

bagiku, Mark menangkap seorang anak dikarenakan masalah yang kecil dan dia patut dihajar habis habisan karena hal itu. aku juga sangat mendukung.

tetapi bagi Elina, membalas dendam dengan memukul merupakan aksi yang ekstrim dan baginya, kesalahan yang dilakukan Mark tidaklah parah. dia bahkan terlihat sedikit kasihan kepada Mark. itu mungkin dikarenakan mereka sudah saling kenal selama beberapa tahun dan juga hubungan baik yang ada ditengah kedua keluarga mereka.

jikalau posisi berbeda, maka cara kami memandang sesuatu hal juga pastilah berbeda, aku mengerti itu.

aku tidak berpikir terlalu banyak lagi, aku lalu bangkit berdiri dan memakai sepatu untuk pergi keluar mencari makanan.

awalnya aku ingin mengajak Elina, tetapi aku melupakannya karena terlalu fokus kepada perkataannya tadi.

setelah keluar dari hotel, aku menelepon Bruce. aku pun pergi ke Bar Carat ketika tahu dia berada disana.

hari menjelang malam dan Bar itu tidaklah ramai pengunjung, hanya ada beberapa bawahan Bruce saja disana.

ketika melihat diriku, sekelompok orang itu pun memberi hormat kepadaku dan memanggilku dengan sebutan Bang Roman.

Bruce berjalan keluar dari salah satu ruangan dan mempersilahkan diriku masuk keruangan itu dengan wajah yang penuh senyuman.

setelah menutup pintu itu, Bruce mengeluarkan ponselnya dan memperlihatkan kepadaku sebuah video.

video itu sedikit gelap, tetapi terlihat jelas jikalau sebuah arah yang berlaju kencang untuk menabrak sebuah mobil didepannya. beberapa orang yang memakai topi dan juga masker bergegas turun dan menghancurkan kaca mobil itu dengan tongkat, mereka lalu menyeret keluar seorang pria muda yang berpakaian formal itu.

supir mobil itu pun keluar menolong orang itu, tetapi dirinya ditahan dengan kuat oleh dua orang yang memakai masker wajah itu.

pria muda itu telah dihajar hingga jatuh kelantai dan kakinya pun ditekan oleh orang lain.........

kejadian itu terjadi pada malam hari dan terjadi disebuah jalanan yang sangat jarang dilewati oleh orang banyak. tidak terlihat seorang pun disekeliiling mereka dan hanya terlihat sebuah mobil melambatkan kecepatan untuk melihat kondisi disana, tetapi setelah itu, mobil itu pun pergi dengan cepat.

setelah melihat video itu, aku pun mengembalikan ponsel itu kepada Bruce sambil berkata :" hapus video itu, jangan disimpan. dan jangan digandakan."

" iya, aku hanya ingin memperlihatkannya padamu saja." kata Bruce dan menghapus video itu didepanku.

dia kembali berkata:" beberapa orang itu sudah pergi dari sini dengan helikopter agar tidak dicurigai. mereka tidak lagi berada diThailand, melainkan sudah berada diMalaysia dan akan tinggal disana selama beberapa saat."

aku bertanya:" apakah kamu sudah mengurus istri dan anakmu juga?"

" sudah, bawahan dari Suchart telah membantuku mencari sebuah tempat, mereka sudah pergi kesana beberapa hari yang lalu. hanya saja aku tidak bisa bertemu dengan mereka untuk beberapa saat ini. Suchart sudah menyuruh bawahannya untuk melindungi mereka. uang dari Aberko dan Mark sudah habis aku pakai untuk mengurus semua hal ini."

aku mengangguk :" uang tidak lah begitu penting, yang terpenting adalah jangan terjadi masalah lain. kamu juga harus waspada, Mark tidak akan duduk diam saja."

" tenanglah, aku punya bawahan dan juga pistol dan dia tidak bisa mengalahkan ku di Chiangmai ini."

mendengar perkataan Bruce, aku teringat kembali kejadian Bruce yang pernah membawa sekelompok orang dan membawa pistol untuk mencari masalah denganku. dia bahkan mengarahkan pistol itu kearah kepalaku.

mungkin dia tahu apa yang sedang aku pikirkan, Bruce pun tersenyum canggung :" Roman, aku minta maaf akan kejadian dulu. oh iya, apakah aku perlu memberi 1 pistol untukmu, kamu bisa melindungi dirimu sendiri?"

aku menolaknya tanpa ragu :" tidak perlu, aku tidak mempunyai sertifikat penggunaan pistol. barang seperti ini bisa membuat diriku dipenjarakan."

" baiklah, kamu bisa meneleponku jika kamu membutuhkannya."

Bruce menyuruh orang untuk menyediakan makanan dan kami tidak lagi membahas hal itu. kami hanya menyantap makanan itu sambil membahas hal hal tentang makanan.

aku tetap akan merasa bosan jika aku kembali ke hotel, lebih baik jika aku meminum bir disini sambil mengobrol. dia memanggil bawaannya untuk masuk termasuk orang yang bisa MuayThai dan pernah bertemu denganku itu.

dia juga memanggil beberapa gadis dan diantara mereka terdapat dua gadis yang berbadan seksi dan juga berwajah cantik polos. mereka duduk disisi kiri dan kananku.

aku tidak merasa segan terhadap mereka karena sebelumnya aku sudah mengenal mereka. kami pun mengobrol tanpa henti.

tetapi ketika menghadapi wanita malam seperti ini, aku selalu bisa mengontrol diriku karena aku takut terjangkit penyakit dan tidak ingin mencari masalah disini.

terkadang wanita itu sangatlah merepotkan.

aku kembali kehotel dengan mobil tuk tuk setelah pukul 11 malam.

Bruce dan beberapa bawahannya mengikutiku dengan motor dari belakang, tujuan pertama mereka adalah untuk mengantarku pulang dan tujuan kedua adalah ini merupakan waktu mereka untuk balapan motor.

di Thailand sangatlah banyak terdapat grup balapan. dikota manapun itu, tetap bisa ditemukan pembalap liar pada malam hari. mereka memamerkan motor motor mereka yang beragam itu. Bruce juga merupakan salah satu dari bagian mereka.

pada hari kedua, aku bangun lebih awal dan memakai pakaian yang aku beli bersama Elina. aku lalu membawa kartu pekerjaku dan keluar dari kamar itu dengan kondisi yang rapi. setelah selesai sarapan didalam hotel itu, aku pun menunggu kedatangan Elina di lobby.

tidak lama kemudian, Elina pun datang, dia masih saja memakai pakaian pekerja yang berbasis hitam putih itu. terdapat juga beberapa karyawa proyek BTT yang mengikutinya dari belakang.

setelah menyapa mereka, aku pun ikut dengan mereka pergi ke perusahaan BTT.

setelah pertemuan dan juga acara karaoke kemarin, beberapa karyawan bersikap baik padaku. Elina lah yang memimpin mereka setelah Aspen dipecat. sekarang ini, aku harus berusaha untuk mengenal mereka dengan cepat dan juga membangun gengsi tersendiri didunia kerja nanti.

setelah perusahaan cabang Thailand berdiri, sebagian dari mereka pastilah akan tetap tinggal ditempat ini dan aku akan menjadi pemimpin mereka nantinya.

aku tidak begitu jelas dengan tekhnik tekhnik didalam aplikasi. yang akan aku lakukan hanyalah berkomunikasi dan juga berkoordisani, karena aku sangatlah mahir dalam bahasa thailand.

sebenarnya Elina telah memperkerjakan seorang asisten yang mengerti bahasa Thailand untuk berkomunikasi. didalam proyek ini juga telah direkrut 2 orang karyawan yang mengerti bahasa thailand, hanya saja kemampuan mereka tidak meyakinkan mereka untuk berkomunikasi. mereka tidak mahir didalam komunikasi bisnis.

dulunya aku tidak langsung ikut didalam proyek ini karena untuk menghindari kecurigaan yang ada. Elina dan Aspen berkomunikasi dengan perusahaan BTT melalui bahasa inggris. pihak lawan tidak begitu mengerti bahasa inggris dan ini menyebabkan kinerja yang tidak begitu bagus. proyek itu tidak beroperasi secepat yang telah direncanakan.

awalnya aku tidak tahu kalau proyek itu beroperasi selambat itu. jikalau aku mengetahuinya lebih awal, aku tidak akan cuti selama itu dan akan kembali dengan cepat.

begitu banyak pekerjaan yang tetap ditanggung jawabi oleh Elina. aku pun mempelajarinya sambil memulai pekerjaan komunikasi dan juga koordinasi. aku pun berlebur didalam pekerjaan itu dalam waktu yang singkat.

Novel Terkait

Jalan Kembali Hidupku

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
4 tahun yang lalu
Cinta Dan Rahasia

Cinta Dan Rahasia

Jesslyn
Kesayangan
5 tahun yang lalu
My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
3 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
4 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu
Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu
Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
3 tahun yang lalu
Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu