Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku - Bab 348 Tidak Menginginkan Nyawa

Odele adalah orang yang langsung melakukan jika ada kepikiran sesuatu. Ia juga memiliki konsep waktu yang sangat kuat. Oleh karena itu, baru saja kita duduk, mobilnya pun segera dinyalakan olehnya.

Odele lah yang memimpin jalan dan sisa mobil yang lain pun mengikutnya, lalu bergerak kembali ke tempat awal.

Ketika pergi ke kantor polisi, waktu terasa sangat lama. Tetapi saat kembali, aku hanya berharap bahwa waktunya bisa berjalan dengan cepat dan berharap sekelompok orang gila itu tidak mencelakai orang lain.

Tiba di luar bar, aku hanya menemukan kekacauan yang terjadi di depan pintu bar. Wenny yang memiliki penglihatan baik pun segera mengetahui beberapa wajah orang tersebut dan berkata, "Mereka adalah orang-orang yang tadi."

"Ayo!"

Odele pun turun dari mobil dengan memegang pistol polisi di tangan kanannya tanpa ragu, lalu berjalan cepat ke arah bar. Namun sebelum kita keluar, tiba-tiba muncul seorang pria kurus yang terlihat cerdik di hadapan Odele dan berkata kepada kita, "Apakah kalian adalah orang yang membantu Roman?"

Aku pun segera berkata, "Iya."

Aku berkata sambil melihat penampilannya. Hitam, kurus, tampaknya sangat cerdik dan tidak terlihat adanya keunikan darinya. Aku pun bertanya, "Apakah kamu adalah bawahan Zarki?"

Pria kurus itu mengangguk kepala dengan keras, "Betul, Kak Zarki menyuruhku untuk menunggu kalian disini. Jika menemukan sesuatu yang aneh, kita harus segera melaporkannya kepada kalian."

Aku menganggukkan kepala dan bertanya, "Apa yang telah terjadi dengan bar?"

Pria kurus itu pun menggaruk kepalanya sambil memasang raut wajah yang tidak biasa, "Entah darimana muncul sekelompok orang yang tak tahu diri. Biarlah jika mereka tidak pernah mendengar nama Organisasi Fraternal dan mereka masih bersikeras ingin masuk ke dalam dan mencari orang yang bernama Roman. Ketika kita mendengar ini, bukankah itu adalah kamu? Baru ingin bertanya kepada Kak Zarki, Kak Zarki pun juga menghubungi kita dan muncul masalah sekarang. Kita menahan mereka di pintu bar agar mereka tidak masuk."

Apa yang dikatakan pria kurus itu hampir sama dengan tebakanku. Odele berkata, "Tidak peduli siapapun itu, sekarang kita pergi melihat dulu dan pastikan tidak ada yang terluka."

Aku pun menyetujuinya dan baru berencana untuk jalan kesana. Tiba-tiba aku kepikiran sesuatu dan bertanya kepada pria kurus itu, "Apakah kamu melihat polisi wanita cantik yang berdiri di paling depan?"

Pria kurus itu tidak mengerti, "Lihat kok, ada apa?"

Aku bertanya, "Apakah kamu tidak takut padanya?"

"Mengapa aku harus takut padanya?"

Pria kurus itu merasa bingung.

"Ia adalah polisi dan akan menangkapmu."

"Aku tidak melakukan sesuatu yang ilegal, mengapa aku harus ditangkap? Selain itu, kalau menangkap orang di Kota Shenghai ini, orang lain mungkin akan ditangkap. Tetapi tidak dengan Organisasi Fraternal kita, bahkan perkelahian juga dimulai oleh orang lain, baru kita membalasnya."

Pria kurus itu berlagak seperti dirinya adalah seorang anggota dari Organisasi Fraternal dan merasa sangat bangga. Aku pun menepuk bahunya dan berkata, "Bagus, kerja keraslah."

Setelah berkata, aku pun mengikut sekelompok polisi berjalan kesana. Baru turun dari mobil, Odele sudah membawa orang kesana. Ada seorang polisi yang membawa toa besar berjalan ke tempat yang tidak jauh dari pintu bar, lalu mengangkat toa besar dan berteriak, "Kalian semua yang berada di pintu bar dengarlah baik-baik. Turunkan senjata di tangan kalian dan berjongkok sambil meletakkan kedua tangan kalian di atas kepala."

Sisa polisi lain langsung mengelilingi pintu bar secara beraturan. Ada beberapa orang memegang pistol, ada beberapa orang menyalakan tongkat listrik dan cahaya busur listrik di atasnya dapat membuat orang merasa takut.

Sedangkan kita baru menyadari bahwa sekelompok orang itu bisa-bisanya membawa senjata. Kebanyakan adalah senjata jalanan seperti dari tongkat baja, dan juga beberapa pisau semangka.

Sekelompok orang itu menimbulkan keributan. Melihat semua ini, bawahan Zarki pun ikut berjongkok. Tetapi orang yang dibayar Keluarga Gong seperti memiliki aura garang dan sama sekali tidak ada respon.

Tak lama kemudian, salah satu dari mereka pun keluar dengan berpakaian kaos, jaket dan celana denim robek, serta berkulit putih. Tetapi tatapannya sangat galak dan memegang sebuah pisau pendek. Seperti pisau belati yang biasanya terlihat di dalam serial televisi. Tampaknya ia adalah pemimpin dari sekelompok itu. Setelah keluar, ia pun melihat Odele mereka dengan menggunakan tatapan jahat.

Melihat pisau belati tersebut, aku pun merasa takut. Untung saja, Elina telah memberi peringatan dan kita juga meresponnya dengan cepat. Jika tidak, kita akan terjebak dalam kekacauan. Walaupun tidak mati, kita juga mungkin kehilangan setengah nyawa. Di saat yang sama, hatiku juga meratap kekejaman Clay.

Semua langkah dari Keluarga Gong ini sangat mematikan, bahkan pihak ketiga hanya melakukan perampokan. Sedangkan Clay sama saja dengan Mark, selalu menginginkan nyawaku.

Alex masih melihatnya dengan santai dan Wenny semakin mendekatkan dirinya denganku. Aku tahu pikirannya, tetapi aku tidak ingin dia sedih lagi, jadi aku pura-pura tidak tahu, sambil menghirup aroma wangi dari tubuhnya, sambil terus menatap kerumunan itu.

Pria putih yang sebagai pemimpin itu berkata, "Ada apa, Pak Polisi? Kita sedang menunggu orang, apakah ada masalah?"

Pak polisi yang memegang toa besar pun lanjut berkata, "Entah apa yang sedang kalian lakukan, turunkan senjata kalian sekarang juga"

"Senjata? Maksudmu yang berada ditanganku ini?"

Pria putih itu pun menunjuk pisau pendek yang berada di tangannya, sambil berjalan biasa kearah polisi yang memegang toa besar itu, "Ini bukan senjata. Aku menggunakannya untuk manikur kuku."

Polisi yang memegang toa besar itu pun mengerutkan dahi, "Kuperingatkan kamu untuk segera berhenti, kalau tidak kita akan mengambil tindakan."

Setelah selesai berkata, polisi yang lain pun melangkah maju sedikit dan mempersempit lingkaran. Tentu, Odele pun langsung berjalan ke samping polisi yang memegang toa besar itu.

Odele juga berkata, "Silahkan segera turunkan senjatamu dan letakkan kedua tanganmu di atas kepala. Atau tidak, kita akan mengambil tindakan selanjutnya."

Odele memegang pistol , sambil berkata dan mengarahkannya kepada pria putih itu.

Pria putih itu pun tertawa, "Aku juga tidak melakukan apapun. Aku hanya berdiri terlalu lama dan ingin bergerak sedikit."

Sambil berkata, pria putih itu pun terus berjalan perlahan-lahan kearah polisi yang memegang toa besar, tanpa memperdulikan pistol yang dipegang oleh polisi sekitar.

Melihat jarak mereka berdua yang semakin mendekat, aku lihat Odele sepertinya juga merasa gugup. Meskipun ia sudah menjadi Kepala dari Kantor Polisi Kriminal XX cabang Kota Yanjing. Tetapi bagaimanapun itu, pengalamannya memang masih kurang dan ia belum pernah mengalami hal seperti ini.

Polisi yang memegang toa besar itu pun juga mengeluarkan tongkat listrik dari belakangnya, lalu menyalakannya dan mengarahkannya ke sisinya, sehingga ia bisa beraksi kapanpun.

Melihat ini, aku pun tercengang. Darimana Clay menemukan orang-orang seperti ini? Tidak mendengar kata-kata polisi pun tak apa-apa, bahkan mereka masih berani berlangkah maju menantang?

Di saat polisi yang memegang toa besar itu mengeluarkan tongkat listrik, pria putih itu pun berhenti dan tertawa sambil menunjuk polisi yang memegang toa besar itu, lalu berkata, "Pak polisi, bahumu ada seekor serangga. Sini aku bantu menepuknya."

Setelah berbicara pria putih itu sepertinya tidak bermaksud untuk berhenti. Ia pun terus berjalan kearah Odele dan polisi yang memegang toa besar itu.

Aku melihatnya sambil mengerutkan dahi. Jarak mereka berdua sudah sangatlah dekat. Jika pria putih itu beraksi, Odele atau polisi yang memegang toa besar itu akan menjadi sangat pasif.

Benar saja dengan apa yang kuduga, polisi yang memegang toa besar itu benar-benar memiringkan kepala dan melihat kearah pundaknya. Lalu di saat yang sama, pria putih itu pun kabur dan mengarahkan pisau pendeknya ke polisi yang memegang toa besar itu.

Novel Terkait

Antara Dendam Dan Cinta

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
5 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Unperfect Wedding

Unperfect Wedding

Agnes Yu
Percintaan
5 tahun yang lalu
Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Summer
Romantis
5 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu