Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku - Bab 425 Misteri

“Pulau ini terlalu aneh, pertama-tama bentuk vegetasi yang aneh, lalu puing-puing kapal pencarian, lalu anakonda yang aneh dan cuaca yang aneh……”

Aku mengerutkan kening, aku sedikit pun tidak memikirkan ini, sebenarnya ada apa ini.

Dari yang kita pelajari sejauh ini, pulau ini seperti ada penjaga yang aneh, orang luar tidak bisa masuk, sedangkan penduduk disini termasuk kami yang masuk karena kecelakaan pesawat tidak bisa keluar lagi.

Karena sekali keluar, maka akan bertemu dengan serangan dari anakonda.

Jika tebakannya seperti itu, maka pulau ini sama sekali tidak ada wilayah yang terbagi, maka serangga di depan hutan konifera sepertinya sama wilayah terlarang.

Dan satu lagi, cuaca di pulau ini sangat aneh, semua orang tahu, 4 musim di pulau tropis akan lebih hangat, paling banyak sampai malam, perbedaan suhu akan lebih besar, lalu kami sedikitpun tidak menyangka, pulau ini sebenarnya sudah melanggar hukum alam.

Aku menarik nafas dalam-dalam, memegang erat tangan Elina, “tidak peduli bagaimana pun, kita hari ini harus ulang cari tempat tinggal yang baru. Tanah di pulau ini tidak bisa tinggal lama, takutnya sekali ketahuan oleh hewan buas atau orang yang tidak ada niat baik, akibatnya akan sangat mengerikan.”

Aku baru selesai berkata, Elina tiba-tiba berkata, “Kamu lihat disana.”

Melihat ke arah yang ditunjuk Elina, mata ku tertuju kepada pantai di belakang jurang ini, di pantai ada 2 orang yang sedang bahagia berlari sana sini untuk mengambil ikan dan udang, dan 2 orang itu adalah Samuel dan Elisabeth.

Karena arah kami mengikuti arah angin, masih bisa mendengar perkataan mereka.

“Kak samuel, kita hari ini dapat banyak ikan dan udang, pulang kita bisa panggan dan makan!”

Wajah Elisabeth yang sangat gembira.

“Pihhh! Pulang dari mana!”

Wajah bengkak Samuel menunjukkan emosi, dengan marah dia berkata, “aku susah payah mencari ikan dan udang, kenapa harus bagi kasih kalian? Hari ini kita tidak pulang, kita cari tempat untuk makan. Sepertinya beberapa hari ini masih ada ikan dan udang, kita simpan banyak sedikit, selanjutnya 1 bulan kita tidak perlu bingung lagi.”

Wajah Elisabeth yang tidak wajar berkata, “Samuel, tapi ikan dan udang ditumpuk begini, juga sangat bau.”

Samuel berkata dengan tidak senang, “mau bau bagaimana pun bisa sebau apa? Hari ini kita tidak simpan banyak sedikit, cepat atau lambat kita akan mati kelaparan.”

……

Aku dan Elina di atas jurang mendengar perkataan mereka diam-diam tertawa, tetap ini juga terbatas, jika mereka tidak memperbaiki diri, maka cepat atau lambat akan dieliminasi oleh bumi, itu hal yang sangat wajar, terlebih aku juga memberi tahu mereka seperti itu.

Lalu kemudian, Elina ketakutan hingga menarik bajuku, “lihat ke laut.”

Mataku berbalik melihat laut, malah terlihat bayangan hitam yang membuatku tidak bisa tidur lagi.

Awalnya di laut terlihat ikan besar, lalu sejak kemunculan anakonda yang tidak tahu dari mana, seluruh laut menjadi tenang, bahkan ombak di laut juga berhenti.

Kami melihat ke dalam laut, bahkan kami tidak berani bernafas, walaupun Samuel dua kali ingin membunuhku, tapi kali ini aku masih tidak bisa menahan rasa khawatir padanya.

Aku berharap mereka secepatnya menyadari bahaya dari dalam laut, cepat laru, lalu samuel hanya fokus menangkap ikan untuk di bawa ke daratan, sama sekali tidak menyadari air laut semakin lama semakin naik, awalnya air laut hanya selutut sekarang bahkan melewati pinggang.

Elisabeth merasa ada yang tidak benar, dia berkata, “Samuel, kamu cepat naik, aku selalu merasa ada yang aneh, ikan begitu banyak cukup untuk makan dengan waktu yang lama, kita cepat pergi.”

Samuel baru ingin mengatakan sesuatu, dia berbalik melihat ke daratan, rupanya ikan besar sudah berkumpul sangat banyak, kemudian dia tersenyum dan bersiap untuk pergi ke darat.

Tepat saat dia baru mau naik ke daratan, banyangan hitam mengerikan itu berenang dengan sangat cepat, jarak ke daratan hanya tersisa 50 meter lagi, bahkan melalui cahaya matahari, bisa melihat jelas sisiknya memantulkan cahaya dingin yang gelap samar-samar.

Tapi di waktu berikutnya, seperti mendapatkan perintah, atau kehilangan hubungan, bayangan hitam itu tiba-tiba berubah menjadi lalat, dia berenang dengan membabi buta, dengan cepat bayangan hitam itu semakin lama semakin netral, lalu hilang tak berbekas.

Aku dan Elina merasa sangat lega, aku berkata, “sudahlah, kita tidak perlu memperdulikan mereka. Kita harus cepat mencari tempat tinggal yang cocok barulah yang terpenting. Aku rasa mulai hari ini setiap malam akan sangat dingin.”

Elina menganggukkan kepala setuju, karena tempat yang kami cari sebelumnya tidak cocok untuk hidup, karena itu kami akan menuju ke arah yang belum pernah dicari.

Ditengah perjalanan aku membuka beberapa perut ikan, darah segar mengalir di tanganku, tapi untungnya walaupun di laut tidak bisa mencari air jernih, tapi air laut masih lumayan banyak, karena itu, aku mencucinya dengan cepat dan menggantungkan di tali, ini sama saja mengurangi masalah.

Langit perlahan mulai gelap, keanehan pada bagian pulau ini mulai terlihat, karena areanya yang sangat besar, kami mencari dengan waktu yang sangat lama, akhirnya mengikuti arah laut kami menemukan ujung lain dari hutan konifer, tempat disini dengan sebelumnya sangat berbeda, hampir semuanya tebing, tapi yang mengembirakan adalah di tebing ini ada sebuah gua.

Dua bagiannya adalah tebing yang lebih tinggi, Dan bagian tengahnya ditekan menjadi selokan yang menyerupai celah, diatasnya ada sedikit celah, lobang terbesarnya ada di samping, kita dari samping tebing masuk ke dalam, area nya sangat besar, bahkan cukup untuk 10 orang tidur.

Yang terpenting adalah, didalam sini sangat bersih, setelah kami periksa dengan teliti, kami pun meletakkan barang-barang kami.

Elina berkata, “Tempat ini lumayan, kita tidur di sini saja, diluar bisa menyalakan api unggun, juga tidak akan ketahuan.”

Aku memperhitungkan dengan teliti lalu berkata, “terlihat lumayan, tapi aku merasa sesuatu hal aneh yang tidadk bisa aku katakan, tapi sudahlah, sekarang langit juga sudah gelap, kita juga tidak bisa mencari tempat yang lain, jika tidak tinggal disini, takutnya malam ini kita akan mati kedinginan.”

Karena memikirkan bentuk luar gua ini, aku mencari batang pohon yang lumayan tebal, buat menjadi segitiga, dan menggantungkan baju luar kami di atas, kami tempatkan di gua paling dalam, lumayan untuk menghindari angin.

Sedangkan aku di depan menyalakan api dan mulai memanggang ikan, karena kami seharian pergi, oleh sebab itu tidak ada buah dan kelapa, hanya ada ikan, tapi karena sisa setengah, oleh karena itu ini untuk menganjili perut kami.

Bahkan Elina juga makan setengah potong ikan, lalu mengelus perut dan bibir nya yang merah melihat ke arah setengah ikan yang aku pegang.

Aku tertawa, “masih mau makan?”

Elina mengangguk kan kepala, “tentu mau, sayangnya aku sudah tidak sanggup makan lagi.”

Setelah makan ikan dan merapikan gua, kami sudah bisa melihat bintang-bintang di langit, bahkan jika api unggun menyala, kami benar-benar dapat merasakan turunnya suhu.

Aku memindahkan api unggun ke samping, agar malam nanti kami tidak sesak nafas, aku berkata, “seperti nya sekarang, yang aku tebak benar, perubahan cuaca pulau ini sangat cepat, disaat bersamaan, keluar dari pulau ini sama sekali tidak mungkin, anakonda itu seperti di dalam dongeng, hewan buas yang melindungi pulau, orang luar tidak bisa masuk dan orang di dalam tidak bisa keluar.”

Novel Terkait

Awesome Husband

Awesome Husband

Edison
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
4 tahun yang lalu
Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
4 tahun yang lalu
I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
5 tahun yang lalu
Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Shuran
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
5 tahun yang lalu