Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku - Bab 371 Bruce Diserang

Aku sedang duduk di sofa dan Elina bersandar di bahuku, awalnya ini adalah pemandangan yang indah, tapi semakin lama, aku merasa Elina terlihat semakin tidak nyaman, aku menundukkan kepalaku dan melihat ke bawah, entah sejak kapan, leher Elina terlihat agak merah.

Dan telapak tanganku yang terletak di bahunya, perlahan juga mulai terasa hangat.

Saat ini kami berdua merasa agak bersalah, meskipun kami merasa sangat nyama, aku sebelumnya hanya bermaksud untuk menghiburnya, tapi situasi sekarang sepertinya terasa lebih intim.

Aku lalu terbatuk pelan, dan Elina menegakkan tubuhnya, dia meluruskan kerutan pada pakaiannya, aku lalu menatap wajahnya yang kecil dan cantik: "Elina, setelah aku menghabisi Keluarga Gong, aku akan datang mencarimu, kamu harus menungguku."

Elina tidak mengatakan apa pun, tapi aku bisa melihat sirat mata bahagia dari kedua matanya.

Tapi saat aku mengarahkan mataku ke luar jendela, aku bisa merasakan tatapan tajam dari seseorang, orang tua yang selalu mengacaukan suasana hati yang baik, orang yang tidak bisa membaca keadaan di sekitarnya, Karry He, sepertinya dia sedang memperhatikan aku dan Elina.

Aku tersenyum padanya, dan dengan sengaja menunjukkan gigi putihku, ekspresi wajah Karry He terlihat semakin kesal, dia lalu berjalan pergitanpa berkata apa-apa, dan menghilang dari pandanganku.

Aku bertanya pada Elina: "Apa hubunganmu dengan Karry He?"

Elina berkedip dan berkata: "Hubungan yang bagaimana? Orang tuaku dulu jauh dari rumah, jadi Paman Karry selalu merawatku, saat itu juga aku kenal dengan Mark."

Aku lalu merasa agak tertekan: "Jadi kalau aku ingin menikah denganmu nanti, aku tidak hanya akan membutuhkan persetujuan dari orang tuamu, tapi juga persetujuannya?"

Elina lalu tertawa dan berkata: "Bisa dibilang seperti itu, tapi sebelum itu, kamu harus meminta izin dulu pada orang tuaku."

Aku berkata: "Tenang saja, setelah aku menyingkirkan Keluarga Gong, tidak akan muncul masalah apa pun lagi."

Kalau suatu hari aku berhasil menjabat sebagai CEO dari Perusahaan Wering, aku rasa orang tuanya tidak punya alasan untuk merasa keberatan.

Kami lalu membicarakan beberapa hal lagi, lalu aku mendapat pesan dari ponselku, pesan itu dikirim oleh teman lamaku dari Kota Guilin, Bruce.

Bruce mengucapkan terima kasih atas perhatianku, mereka bertiga sudah tiba di Kota Guilin pagi tadi, tapi karena kehabisan baterai, ponsel mereka tidak bisa digunakan saat mereka sampai, jadi mereka tidak bisa membalas pesanku sampai sekarang.

Setelah membaca pesan itu, dalam hati, aku langsung merasa ada yang salah, melihat sifat Bruce yang biasanya, kenapa dia tidak meneleponku dan malah mengirimkan pesan?

Setelah berbicara beberapa saat dengan Elina, aku lalu pergi, sambil berjalan turun aku menghubungi ponsel Roga, setelah beberapa saat Roga lalu mengangkat panggilan dariku, begitu aku terhubung, aku mendengar suara orang menarik napas panjang, dan sepertinya keadaan di sana sangat ribut.

Aku merasa tidak tenang, dan dengan cepat bertanya: "Roga, ada apa denganmu? Bagaimana dengan Bruce dan Dwayne?"

Roga sepertinya sedang berlari, dia berteriak sambil terengah-engah: "Roman, aku baik-baik saja untuk saat ini, Bruce, Dwayne, dan aku, kami bertiga terpisah, saat kami baru sampai di Kota Guilin dan belum bertemu dengan pemandu, kami diserang oleh sekelompok orang, kami lalu berpisah dan membawa beberapa orang kami."

Aku mengerang dalam hatiku, dan ternyata terjadi kekacauan, aku lalu berkata: "Jangan khawatir, aku akan memberimu nomor telepon, itu adalah nomor telepon polisi di sana, dia adalah teman sekolahku dulu, kamu bisa mempercayainya, kamu cepat hubungi dia."

"Ngomong-ngomong, apa kamu dan orang-orangmu ada bisa mengerti bahasa di sana?"

Tiba-tiba aku teringat ketiga orang ini bukan penduduk lokal, dan tidak ada yang mengerti bahasa setempat, sebelumnya Jack menyuruh mereka datang karena akan ada pemandu yang akan membantu mereka mencari tempat orang tuaku dikurung.

Tapi sekarang mereka diserang, dan mereka bertiga terpisah, mereka tidak hanya tidak mengerti bahasa di sana, tapi mereka juga tidak kenal dengan kota itu, keadaan selanjutnya sepertinya akan sulit.

Roga berkata: "Ada, kali ini, kami membawa beberapa orang yang bisa mengerti, untuk mencegah hal ini."

Mendengar kata-katanya, aku merasa sedikit lebih tenang, aku tidak memberi tahunya tentang pesan yang dikirim Bruce tadi, aku tidak ingin membuatnya menjadi lebih gugup lagi.

Mereka bertiga adalah ornag-orang yang sangat berpengalaman, kalau terjadi sesuatu pada salah satu dari mereka, aku yakin mereka tidak akan bertindak gegabah.

Setelah memikirkan hal itu, aku lalu bertanya pada Roga dimana dia sekarang, orang suruhannya yang di belakang Roga mengatakan kalau mereka sudah berlari lumayan lama, dan mereka sekarang berada di jalanan yang terlihat tua, tapi seharusnya mereka masih berada di daerah perkotaan.

Aku lalu dengan cepat menutup telepon, dan langsung mengirim nomot telepon Jay Zhou padanya, lalu menelepon Jay Zhou, dan menceritakan masalah ini padanya, aku mengatakan kalau beberapa temanku dari Thailand sedang dikejar oleh preman-preman di sana, dan memintanya untuk mengirim beberapa orang untuk membantu mereka.

Jay Zhou tidak menolak sama sekali, dan dia setuju.

Setelah menutup telepon, hatiku lalu terasa agak tenang, seharusnya aku sudah memperkirakan hal ini semalam, tapi aku sangat sibuk menyelamatkan Adham Luo semalam, aku tidak menyangka Keluarga Gong akan melakukan hal seperti ini.

Saat itu, aku juga menelepon Dwayne, tidak seperti Roga, dia sekarang sepertinya dengan bersembunyi dengan orang-orangnya, keadaan di sekitarnya terdengar sangat sepi dan dia juga terus mencoba mengecilkan suaranya sebisa mungkin.

Untungnya, tidak terjadi apa pun pada mereka, aku lalu memberitahunya keadaan Roga sekarang dan memberinya nomor telepon Jay Zhou, dan menyuruh mereka untuk terus terhubung.

Dwayne adalah orang yang sangat kompetitif, dia terus memaki-maki orang yang dikirim oleh Keluarga Gong, dan mengatakan kalau dia diberi pistol, dia akan membunuh mereka satu per satu untuk menghilangkan kebenciannya.

Aku tersenyum pahit dan menghiburnya, mengatakan kalau mereka tidak boleh dengan bebas membawa senjata di Cina, itu adalah tindak kejahatan.

Dwayne lalu mencibir, dan mengatakan kalau Thailand juga tidak diizinkan mereka membawa senjata dengan bebas.

Aku tersedak dan tidak bisa berkata apa-apa, jadi aku hanya menyuruhnya untuk berhati-hati dan menutup telepon.

Aku lalu menatap ponselku, dan dengan yakin menghubungi nomor Bruce, telepon lalu berdering, satu, dua, tiga kali, tapi tidak ada orang yang menjawab.

Aku semakin merasa tidak tenang, Bruce dan aku yang awalnya tidak kenal satu sama lain, tapi sekarang dia adalah temanku, saat ini, dia datang dari Thailand untuk membantuku, kalau terjadi sesuatu pada Bruce, aku akan merasa bersalah padanya.

Aku terus mencoba menghubunginya, dan setelah dua panggilan yang tidak terjawab, Bruce akhirnya mengangkat telepon, begitu terhubung, aku langsung mendengar suara ledakan, kemudian terdengar raungan Bruce: "Orang sialan itu, beraninya dia menyerangku."

Di sana masih terdengar agak ribut, sepertinya Bruce sedang berkelahi dengan seseorang, tidak ragu lagi, aku langsung menutup telepon dan menghubungi Odele, dan bertanya apa dia bisa membantu aku menemukan lokasi Bruce saat ini dari nomor teleponnya.

Odele tahu apa yang terjadi pada aku, dia lalu setuju dan menutup telepon, dan aku langsung berangkat ke Rumah Sakit Pertama.

Saat aku sampai di kamar pasien, aku melihat Odele sedang berbicara di telepon, melihat aku masuk, dia menutup teleponnya dan berkata: "Hasilnya akan muncul sekitar sepuluh menit lagi, karena dalam tiga puluh menit yang lalu ada satu catatan panggilan di nomor ini, prosesnya akan jadi lebih cepat."

Aku merasa lega, untungnya, meskipun Jack sudah tinggal di Thailand cukup lama, tapi dia tahu apa yang harus dilakukan, sebelum datang dia sudah menyiapkan kartu telepon Cina untuk mereka bertiga.

Novel Terkait

Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
4 tahun yang lalu
The Gravity between Us

The Gravity between Us

Vella Pinky
Percintaan
5 tahun yang lalu
Perjalanan Selingkuh

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
4 tahun yang lalu
Lelah Terhadap Cinta Ini

Lelah Terhadap Cinta Ini

Bella Cindy
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
3 tahun yang lalu