Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku - Bab 319 Menggendongnya

Aku menghelakan nafas dengan sangat lega, aku bersiap untuk segera pergi dari sini, tapi Odele sepertinya teringat sesuatu, jadi dia menyuruh kami untuk menunggu disini sejenak, lalu dia dengan cepat sudah kembali lagi.

Ketika Odele kembali dari sebuah ruangan, wajahnya terlihat aneh, aku bertanya kepadanya “Ada apa?”

Odele menggelengkan kepala “Tidak enak berbicara disini, nanti ketika sudah pulang aku akan beritahu kalian.”

Aku menganggukkan kepala, melihat kearah Elina, karena dia tadi lari dengan terburu-buru sehingga membuat kakinya terkilir dan tidak bisa berjalan.

Aku lagi-lagi dengan pelan membuka bagian bawah setelannya, dan melihat ada bengkak di pergelangan kaki Elina, kulit kemerahan itu terlihat dengan jelas di kulitnya.

Wajah Elina memerah, lalu dia menahan tanganku, berkata “Brengsek, apa yang ingin kamu lakukan? Sekarang kita sedang berada di kantor polisi, kami jangan sembarangan.”

Aku melihat wajah Elina penuh dengan perasaan dan rasa malu, tatapan mata yang gugup itu membawa sedikit rasa kekhawatiran.

Aku tidak tahan untuk ketawa, berkata “Elina, untung kamu belum bodoh dan tahu ini adalah kantor polisi. Kamu lihat kakimu saat ini terkilir, jadi aku akan menggendongmu keluar lalu kita akan sama-sama ke rumah sakit untuk melihat keadaanmu.”

Wajah Elina saat ini lebih merah di bandingkan dengan yang tadi, sepertinya dia merasa tidak enak untuk menghadapi tatapan mata dariku, lalu dia pun menoleh ke arah lain.

“Sudah sudah, bisakah kalian tidak memamerkan keromantisan kalian, saat ini ada orang dewasa di samping kalian, tapi masih saja tidak mengerti keadaan.”

Odele seolah-olah tidak suka dengan interaksi yang kami lakukan, lalu pergi dengan wajah yang cemberut.

Aku tertawa, lalu berjongkok di depan Elina, berkata : “Cepat naik Elina, untung saja hari ini kamu datang kemari dengan cepat, jika tidak maka akan bahaya.”

Elina yang duduk di atas kursi itu dengan menggunakan sedikit tenaga naik ke atas punggungku, aku sambil berdiri, mengarahkan kedua tanganku ke belakang, tapi siapa sangka aku salah menaruh letak tanganku, rasanya lembut tapi terasa elastis, hal ini seketika langsung menyebar ke dalam hatiku.

“Brengsek.”

Walaupun aku melihat kedepan, tapi aku bisa menebak wajah Elina saat ini lebih merah dibandingkan dengan yang tadi, aku berdeham sejenak, lalu memindahkan letak tanganku, dan menjelaskan “Aku tidak sengaja.”

Siapa sangka ketika aku baru saja selesai berbicara, Elina langsung mencubitku, aku menggendong Elina di punggungku keluar dari kantor polisi, walaupun tanganku terasa lemah, tapi punggungku lebih terasa sangat mematikan.

Hatiku terasa sangat senang dan menderita, tubuh Elina benar-benar membuat orang tidak bisa menolaknya.

Sepertinya ELina tidak merasakan hal itu, jadi aku hanya bisa melihat kearah depan agar aku tidak memperhatikannya lagi.

Baru saja keluar dari kantor polisi, kami di panggil oleh Odele, lalu aku pun sambil menggendong Elina berjalan kearah Odele yang memasang wajah tidak sabaran.

Odele sudah memanggil sebuah taksi, dengan tidak senang berkata “Roman, mengapa kamu diam saja? Masih tidak ingin memasukkan nona itu kedalam mobil.”

Aku terkejut mendengarya, lalu dengan cepat berjalan ke kursi belakang, dengan pelan membawa masuk Elina kedalam, lalu aku ikut duduk di sampingnya.

Secara alami Odele duduk di kursi penumpang bagian depan, setelah dia menggenakan sabuk pengaman, berkata “Pak, antar kami ke rumah sakit terdekat.”

Walaupun supir taksi itu sudah menunggu lama, tapi dia tidak terlihat kesal, dia hanya mengiyakan apa yang dikatakan oleh Odele, lalu mobil taksi itu pun mulai bergerak.

Setelah sampai di rumah sakit, kami hanya bisa mengambil antrian di UGD karena sekarang sudah waktunya pulang kerja. Antrian Elina dengan cepat sudah di panggil, ternyata dia hanya mendapatkan luka ringan saja.

Setelah mengambil obat tetesdan mengobatinya, kami keluar dari rumah sakit, aku bertanya kepada Elina “Apa sekarang masih sakit?”

Elina menggelengkan kepala “Lebih baik dari yang tadi.”

Mungkin karena Odele berada disini, jadi Elina tidak enak untuk membuka omongan, jadi aku memulai pembicaraan kepadanya “Mengapa kamu hari ini datang sendirian? Bukankah biasanya paman Karry selalu bersama denganmu setiap saat?”

Wajah Elina terlihat sedikit cemas “Tadi pagi dia baru saja pergi, katanya orang rumahku menyuruhnya untuk mengurus masalah.”

Ternyata begitu, aku bertanya lagi “Apa orang rumahmu ada memberitahumu apa yang dilakukan oleh paman Karry? Apa ada hubungannya dengan masalah kita hari ini?”

Elina tersenyum, menggelengkan kepalanya “Mereka tidak memberitahuku, tapi seharusnya masalah ini ada hubungannya dengan Adham Luo.”

“Kalian berdua jangan mengobrol dulu, taksi sudah datang.”

Saat ini Odele sudah memanggil taksi dan memanggil kami dari tempat tunggu taksi, aku tersenyum berjalan ke bawah tangga dan berjongkok, berkata “Ayo naik.”

Wajah Elina memerah, berkata “Kamu tidak boleh mengambil kesempatan dariku lagi.”

Aku berdeham, berkata “Kata-katamu ini seperti aku sering mencari kesempatan denganmu saja.”

Tapi setelah aku mengatakan ini rasanya ada yang tidak beres, sebelumnya karena aku dan Mark saling bermusuhan, jadi ingin membalas Elina dengan cara mempermainkannya, bahkan keluar dari kantor polisi tadi juga begitu.

Ternyata ketika aku menoleh ke belakang, ELina memasang wajah yang kesal.

Satu detik kemudian aku merasa ada beban berat di atas tubuhku, aku membawa Elina masuk ke dalam taksi, karena kakinya terluka jadi aku beritahu kepada supir taksi untuk membawa kami ke hotel yang kami tinggal.

Mendengar kata hotel Elina langsung menoleh kearahku, dia langsung bergerak ke belakang dengan waspada, melihatnya seperti ini aku mengelus hidungku berkata “Aku, Odele dan salah satu rekan kerjaku di Perusahaan Grup Wering semua tinggal disana.”

Mendengar ini Elina barulah menurunkan tatapan waspada pada matanya, lalu dia melihat kearah jendela luar dan tidak memperhatikanku lagi.

Setelah sampai di hotel aku masih menggendong Elina naik ke atas, awalnya aku berencana ingin membukakan sebuah kamar untuknya, tapi karena kakinya terluka jadi malam ini mungkin dia akan tidur bersama denganku dan Odele terlebih dahulu.

Odele tentu saja tidak peduli dengan hal ini, memutarkan matanya, berkata “Uang kamar ini bukan aku yang membayarnya, jadi aku tidak masalah bagiku.”

Setelah sampai di depan kamar, barulah aku menekan bel, Alex membuka pintu dengan wajah yang tegang, lalu dia keluar melihat ke kanan dan kiri terlebih dahulu, barulah dia membawa kami masuk kedalam.

Aku dengan aneh bertanya “Ada apa?”

Alex memasang wajah yang serius, berkata “Tempat tinggal kita ini sudah diketahui oleh orang, tadi siang ketika kalian pergi ada orang yang mengetuk kamar kita, ketika aku mengintipnya ada beberapa orang yang terlihat menyeramkan berada di depan kamar.”

“Lalu bagaimana cara mereka pergi dari sini?”

Odele dengan tidak mengerti bertanya.

Alex dengan tatapan yang bodoh melihat kearah Odele “Aku tidak membukakan pintu untuk mereka, jadi mereka hanya bisa pergi dari sini. Jika mereka berani menobrak pintu kamar ini, maka petugas keamanan hotel ini akan naik kemari.”

Wajah putih Odele seketika memerah, dengan marah berkata “Apa maksud tatapan kamu ini?”

Ales berkata “Tidak apa-apa, tadi matanya sedikit tidak enak, aku akan menggosoknya.”

Setelah berbicara ternyata dia benar-benar menggosok matanya.

Aku berpikir sejenak, dua hari lagi Mark akan di masukkan kedalam penjara, sepertinya dua hari kedepan Jackson dan yang lainnya akan melakukan pergerakan dengan besar, walaupun aku tidak tahu apa tujuan mereka tapi itu pasti bukanlah hal yang kecil.

Setelah itu Alex melihat kearah Elina yang berada di sampingku, berkata “Siapa wanita cantik ini?”

Sambil berbicara Alex menggulurkan tangannya.

Aku meliriknya sekilas, tatapan matanya penuh dengan kewaspadaan, siapa sangka Alex masih tidak memperdulikannya, dia masih mengulurkan tangan kepada ELina “Dia Elina, direktur Perusahaan Tekno ZWK.”

Novel Terkait

Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Wanita Pengganti Idaman William

Wanita Pengganti Idaman William

Jeanne
Merayu Gadis
5 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
4 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
4 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Marriage Journey

Marriage Journey

Hyon Song
Percintaan
4 tahun yang lalu