Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku - Bab 255 Sudah Menemukan

Ada suara tembakan di koridor, dan sisa orangnya berlari ke kedua sisi, mereka melawan balik ke arah Roga dan yang lainnya di bawah naungan pilar-pilar batu di koridor.

Tapi mereka tidak berani menjulurkan kepala, bahkan mereka tidak memperlihatkannya sama sekali.

Yang paling penting adalah, ketiganya tahu akibat dari ini, mereka menembak dua kali, dan kemudian mereka pindah ke tempat berikutnya dengan cepat dan menembak dua kali lagi, orang-orang Jack tidak berani menjulurkan kepala untuk melihat, mereka hanya berpikir jumlah orang bersenjata di sini tidak kurang dari mereka.

Aku meraih bagian patung yang menonjol dengan tenaga yang kuat, dan dengan kekuatan ini, aku langsung menggeser seluruh tubuhku ke sisi yang berlawanan, yaitu, ujung pilar batu pertama.

Bagian atas kolom batu secara khusus diukir dengan lingkaran bagian yang menonjol, hanya ada beberapa jari yang tebal, dikelilingi oleh lingkaran, tapi itu sudah cukup untuk menahanku sendiri.

Dan baru saja aku berdiri, ada orang datang ke bawah pilar batu, pria itu melihat ke arah dalam dengan panik, tetapi sebelum dia muncul, beberapa peluru datang ke arahnya dan memercikkan bunga api dan suara keras pada pilar batu.

“Sialan! Ini pasti orang Jack, jika para pekerja menangkap mereka, kami semua akan makmur.”

Pria itu marah dan berkata, tetapi tidak berani menjulurkan kepalanya lagi.

Pada saat ini, sebuah suara datang dari belakang pilar ketiga, yang sepertinya suara orang yang sedang berbicara di telepon, pembicaraannya tentang serangan itu, jumlah orang di pihak lawan tidak diketahui, kekuatan panasnya sangat kuat, dan penyelamatan dilakukan dengan cepat.

Aku bertekad untuk tidak menyerang sekarang, tunggu sampai bala bantuan mereka tiba, bukan hanya kami, selain Bruce yang menghalangi jalan belakang, Dwayne dan pemimpin tim akan berada dalam bahaya.

Setelah aku melihat pilar-pilar lainnya dengan tenang, satu orang baru saja ditembak oleh Roga dan terluka parah, dan yang satunya membantunya melarikan diri dengan tergesa-gesa, dan diam-diam, hanya ada enam orang yang masih tersisa.

Ditambah perlawanan dari Roga dan dua orang lainnya, aku punya peluang bagus untuk menyelinap dan menyerang secara diam-diam.

Aku melihat peluang dan melompat ke belakang pria di bawah, pria itu terpana dan secara reflek ingin menaikkan moncong pistol dan mengarahkannya kepadaku, aku menendangnya, mengeluarkan senapan Automatic Rifle dengan peluru yang sudah terpasang, dan menembaknya, dada pria itu tiba-tiba bergerak kesana kemari dengan berdarah dan langsung jatuh ke bawah.

Pada saat yang sama, suara tembakan menarik lima orang lainnya, aku menembak ke kiri dan kanan melalui pilar batu, lalu peluru dengan segera habis, dan orang lain di sisi yang berlawanan lagi-lagi jatuh.

Aku sedikit lega, tindakan ini efektif, Timothy hanya menyisakan empat orang di koridor, dan kami juga hanya ada empat orang, menyelesaikan pertempuran tanpa buang-buang tenaga.

Bahkan ketika aku membunuh orang kedua, empat lainnya sudah tidak memiliki semangat juang, dan beberapa orang sudah menjatuhkan senjata mereka dan berjongkok di bawa lalu memegang kepala mereka.

Kami mengikat keempat orang itu, menangkap orang yang baru saja menelepon dan berlari ke tempat kedua anak itu ditahan.

Mungkin karena dua senjata di kepalanya, orang-orang Thailand yang menelepon tidak mengatakan apa-apa.

Aku berkata: “Di mana kedua anak itu?”

Dia memalingkan matanya dan bertanya: “Anak apa?”

Dooor!

Aku langsung menembak ke arah bawah, dan suara tembakan itu mengeluarkan percikan api dan membuatnya takut.

Aku berkata: “Jangan mencoba untuk menunda waktu, jika mengatkan omong kosong lagi, peluru berikutnya akan mengarah kepadamu.”

Pria itu tersenyum canggung: “Kedua anak itu ada di dalam ruang penyimpanan.”

Tanpa sadar, kami sudah berjalan sampai di ujung koridor, dan ada pintu di sini, yang mungkin merupakan ruang penyimpanan.

“Apakah ada orang lain di ruang penyimpanan?”

“Tidak, hanya ada dua anak itu, ruang penyimpanan benar-benar tertutup, untuk mencegah seseorang di dalam kita merampok anak-anak, mereka semua mengutuskan orang khusus untuk mengantarkan makanan, masih ada satu jam lagi akan ada seseorang untuk melihat apakah anak-anak masih ada atau tidak.“

Benar saja, semua yang ada di dunia berada di tangan sendiri, moncong pistol itu mengeluarkan api, segera orang ini terlihat seperti orang lain.

Aku menyuruhnya untuk masuk dulu, aku mengambil pistol di punggungnya dan mengikutinya, sementara Roga dan Stefan tetap berada di luar pintu dan setuju jika ada situasi apa tembakan pertama sebagai peringatan.

Tempat penyimpanan ini tidak besar, begitu masuk, aku bisa melihat semua jenis barang menumpuk seperti gunung, aku memegang pistol yang ada di tangan dengan erat: “Mana orangnya?”

Pria itu menunjuk ke suatu arah: “Aku akan membawamu, jangan tembak.”

Benar saja, pria itu dengan bergetar berjalan ke suatu tempat dan menendang bangku, di belakang bangku ada dua anak yang ketakutan.

Wajah Cayetana dan Yanglek penuh dengan air mata, mereka saling berpelukan, ketika mereka melihat aku datang, mereka menangis dan langsung menghampiriku.

“Paman Roman.”

“Paman Roman, kamu datang untuk menyelamatkan kami.”

Tiba-tiba aku menendang punggung pria itu, dia pun tersandung, tetapi dia tidak berani mengatakan sepatah kata pun.

Aku memeluk satu anak dengan satu tangan, menghiburnya dan akhirnya tertidur, bisa membayangkan betapa putus asa dan kesepian kedua anak itu ketika mereka ditangkap di sini selama beberapa jam.

Aku berkata dalam bahasa Thailand: “Kamu tinggal di sini.”

Pria itu mengangguk, aku dengan hati-hati membawa dua anak itu keluar dari ruang penyimpanan, wajah Roga dan dua orang lainnya terkejut.

Stefan dan anak buah lainnya lainnya satu orang menggendong satu anak, aku dan Roga berjalan di depan, aku berkata: “Ayo jalan, kita segera pergi dulu untuk bertemu Bruce dan Dwayne!”

Ini adalah taman kota Chiang Rai, ada berbagai jalan yang membentang ke segala arah, gaya arsitekturnya juga tersebar di seluruh dunia, oleh karena itu, jalan di sini dibuat membingungkan.

Dan pada awalnya, kami tidak dapat menemukan jalan, kemudian, kami berhenti mencari jalan, sebaliknya, kami mengikuti suara tembakan dan pertempuran, dan segera bergabung dengan orang-orang Bruce.

Bruce mengatakan bahwa begitu kami bertarung di sini, di belakang banyak orang-orang yang ingin pergi untuk mendapatkan bala bantuan, mereka memblokir di dekatnya.

Untungnya, kami berempat juga dengan kuat menahan orang-orang di koridor, kalau tidak, sulit untuk mengatakan setelah bertarung Bruce benar-benar tidak bisa dikatakan lagi.

Di bawah pertengkaran hebat antara Jack dan Timothy, telah terjadi kekacauan besar di Chiang Rai, tetapi akan lebih mudah bagi kami untuk kabur.

Tidak lama sebelum kami bertemu dengan pemimpin tim, Karena pemimpin tim menahan bagian depan, dua anak buah terluka parah dan dikirim ke rumah sakit Chiang Rai untuk perawatan darurat.

Wajah pemimpin murung, mengatakan ingin membalas dendam anak buahnya, hampir tidak menghentikannya, aku dan Roga mengikatnya dan menyuruh orang keluar bersama anak-anak.

Kami hendak meninggalkan kota, Roga tiba-tiba bertanya: “Kak Roman tunggu, di mana Dwayne?”

Aku menampar dahiku, bagaimana aku bisa melupakan ini, Dwayne memimpin sekelompok anak buah untuk melakukan tipuan ke arah lain, tetapi sampai sekaang mereka belum kembali.

“Jalan! Roga, kamu kawal Cayetana dan Yanglek dan pemimpin tim pergi ke Kota Chiang Mai, meskipun Tuan Jack memiliki tindakan, tapi tidak dapat menjamin keselamatan, untuk mencegah kenekatan Timothy, harus mengirim kedua anak ke Kota Chiang Mai dengan cepat, tidak ada yang berani memukul mereka di sana.”

Selesai aku berbicara, Roga segera menolak: “Tidak, kak Roman, kamu lindungi mereka pergi, ketika datang, Tuan Jack memeruntahkan tahuku, Kak Roman, kamu tidak boleh mengalami masalah.”

Novel Terkait

Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Marriage Journey

Marriage Journey

Hyon Song
Percintaan
4 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
4 tahun yang lalu
Someday Unexpected Love

Someday Unexpected Love

Alexander
Pernikahan
5 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
4 tahun yang lalu