Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku - Bab 72 Berpacaran

"Roman, terima kasih, benar-benar sangat terima kasih." Sherly Zhong memberi hormat kepadaku dengan penuh terima kasih.

"Sama-sama, kelak jika dia masih mencarimu, atau jika wanita tua itu mencarimu, katakan padaku, aku akan membereskan mereka."

"Iya."

"Oke, aku pergi mandi dulu, kalian juga beristirahatlah lebih awal."

Setelah mengatakan itu, aku berjalan kembali ke depan pintu toilet untuk mengambil pakaian dan bersiap mandi.

Entah kenapa, ketika melewati sisi Kelvin Wu, dia tampak sangat gugup, semakin jarakku dekat dengannya, dia semakin gugup.

Dia sepertinya takut padaku.

Apakah karena dia melihatku begitu kejam?

Bagaimana bisa dia seorang pria yang bertubuh kekar begitu pengecut?

Aku tidak bisa memahaminya, aku juga malas untuk mempedulikannya, setelah mandi, aku kembali ke kamar dan terus berpikir tentang cara mengatasi Mark.

Pagi hari berikutnya, aku mengenakan pakaian yang aku beli di Kota Chiang Mai dan melihatnya di cermin. Setelah puas dengan wajah dan penampilanku, aku pergi bekerja dengan naik subway.

Elina pernah mengatakan bahwa hari ini aku harus datang bekerja seperti biasa.

Di bisnis Perusahaan Yufine yang begitu besar dan luas, Perusahaan Tekno ZWK hanya merupakan bagian kecil, tetapi bagaimanapun perusahaan ini memiliki ribuan karyawan dan lebih dari belasan cabang bisnis, tidak peduli dari kemampuan Litbang atau pangsa pasar, dalam industri perangkat lunak bisa dianggap sebagai perusahaan maju, bagiku itu adalah tempat di mana memiliki banyak ruang untuk bangkit dan maju.

Oleh karena itu, selain mengejar Elina dan mengatasi Mark, aku juga harus bekerja keras setiap harinya.

Keluar dari subway, aku membeli buket mawar di sebuah toko bunga tidak jauh dari perusahaan, aku memegangnya di tanganku dan berjalan menuju perusahaan.

Aku ingat ada vas bunga di kantor Elina, tetapi yang di letakkan di sana hanya bunga palsu.

Berita memenangkan proyek BTT telah disampaikan kembali ke perusahaan, ketika aku melewati kantor Departemen Bisnis Internasional, aku merasakan suasana meriah yang kuat di dalam.

Dari 10 orang yang pergi ke Kota Chiang Mai untuk bernegosiasi, selain Elina, aku, dan ketua-ketua di Departemen Pemasaran, yang lainnya semuanya dari Departemen Bisnis Internasional, selain itu proyek ini milik departemen mereka, seluruh bonus kinerja kolektif seluruh departemen bulan depan pasti akan ada lebih banyak.

Karyawan-karyawan dari departemen lain yang dipindahkan ke tim proyek atau karyawan yang telah berpartisipasi dalam proyek, mereka semua bisa mendapatkan bonus lebih banyak. Ini adalah kelebihan dari gaji dan tunjangan Perusahaan Tekno ZWK, perusahaan tidak akan merugikan siapa pun yang bekerja keras.

Tetapi sistem ini juga akan mengecilkan bonus orang-orang yang berjasa akan proyek itu, misalnya aku, setelah mencairkannya ke yang lain dalam tim proyek, itu akan menjadi lebih sedikit lagi, jika tidak, bonus proyek puluhan miliar tidak akan menjadi puluhan juta saja.

Tampaknya berita bahwa aku ingin mengejar Elina juga telah menyebar di perusahaan. Ketika aku melewati kantor sebuah departemen, aku selalu merasa tatapan mata orang lain kepadaku sedikit aneh, mereka menunjuk-nunjuk ke aku dan buket bunga di tanganku, dan aku mendengar sedikit gosip tentang aku dan Elina.

Aku baru masuk ke perusahaan tidak sampai satu bulan, dari hari pertama menghadapi Elina, hingga pada hari ketiga masuk ke kantor polisi, dan sekarang mengejar Elina, aku telah menjadi terkenal.

Asisten mengejar bos, jika asisten itu adalah seorang wanita dan bosnya adalah seorang pria, itu sangat umum.

Tetapi jika asistennya adalah seorang pria, dan bosnya adalah seorang wanita cantik, maka itu lebih jarang, terutama pria itu seorang preman dengan level rendahan.

Hal ini mungkin bisa membuat orang di perusahaan bergosip selama setahun.

Aku tidak peduli tatapan mata aneh orang lain, aku berjalan ke kantor Elina dengan membawa buket bunga, dan mengetuk pintu, tidak ada jawaban di dalam, kemudian aku membuka pintu dan berjalan masuk.

Elina belum datang, kantornya dibersihkan setiap hari oleh bibi pembersih. Bahkan jika dia tidak bekerja di perusahaan selama setengah bulan, kantornya juga akan tetap rapi dan bersih, vas bunga dan bunga palsu juga dibersihkan dengan sangat bersih.

Aku mengeluarkan bunga-bunga palsu itu, mematahkan semuanya dan membuangnya ke tempat sampah, aku membuka bungkusan bunga mawar yang aku bawa, dan memasukkannya ke dalam vas dengan berhati-hati, kemudian aku sedikit merapikannya lagi sampai aku puas, lalu aku meninggalkan kantornya.

Lokasi kantorku berada tepat di luar pintu kantornya, meskipun aku hanya pernah duduk di sana selama dua hari, tetapi aku masih merasa akrab dan energik ketika aku duduk di sana.

Sudah waktunya untuk bekerja dengan baik, hanya bekerja yang bisa membuat hidup lebih bermakna.

Folder sebelumnya masih ada di sana, di dalamnya berisi dokumen kerja yang diserahkan oleh mantan asisten kepadaku ketika aku pertama kali datang bekerja, itu termasuk jadwal kerja Elina, berbagai hal di Departemen Pemasaran, beberapa data proyek penting, dan sebagainya.

Aku memiliki kesadaran menjadi asisten. Hal pertama yang aku lakukan di tempat kerja adalah membuka dokumen dan memeriksanya perlahan-lahan. Nanti, aku akan melaporkan kepada Elina dan mengkonfirmasi kembali data tersebut.

Tidak lama setelah aku duduk, terdengar suara sepatu hak tinggi yang akrab di lorong, itu sangat nyaring dan sangat berirama.

Elina berjalan keluar dari lorong, ekspresinya masih tetap angkuh dan dingin.

"Selamat pagi, Direktur Elina." Aku menyambutnya dengan senyuman.

"Pagi."

Dia menjawabku dengan ringan tanpa menoleh, lalu dia membuka pintu kantor dan berjalan masuk.

Dalam waktu kurang dari satu menit, telepon di mejaku berdering, dan lokasi di mana lampu tanda panggilan itu menyala adalah telepon di kantor Elina.

"Roman, kamu masuk sebentar." Begitu aku mengambil mengangkat telepon, aku mendengar suara dingin Elina yang tidak bisa di ragukan.

Aku kira-kira sudah menebak apa yang terjadi, aku mengambil folder dan membuka pintu kantornya lalu berjalan masuk.

Elina yang duduk di kursi kulit yang nyaman, melihat bunga mawar yang mekar di sudut meja besarnya dengan saksama.

Aku berjalan ke depan mejanya dan bertanya dengan sopan: "Direktur Elina, apa ada yang bisa aku bantu?"

Dia menunjuk ke vas bunga: "Apakah kamu yang menaruhnya?"

"Ya."

"Bawa pergi."

"Kenapa?"

"Ini kantor, kita datang untuk bekerja, bukan berpacaran."

"Aku bukan bermaksud begitu, aku hanya ingin membuat Direktur Elina bisa menjaga suasana hati yang baik, jadi aku membeli bunga segar untuk menggantikan bunga palsu."

"Masih mau berdalih, segera buang itu untukku."

"Tidak."

"Oke, aku saja yang membuangnya sendiri."

Elina berdiri dengan mencibir, dia mau mengeluarkan bunga di vas bunga.

Aku langsung mengangkat vas bunga itu: "Direktur Elina, jangan begitu. Banyak di kantor atasan perusahaan mengganti seikat bunga setiap harinya, itu sangat nomal bukan? Bunga ini bukan untukmu, sebagai asisten atasan kantor ini, aku meletakkan ini di sini untuk memperbaiki keadaan dan suasana kerja di sini, apakah aku pernah mengatakan itu untukmu? "

"Kamu ..." Elina tertegun sesaat dan tidak tahu harus mengatakan apa, sangat jelas dia tidak menyangka bahwa aku akan mengatakan bahwa bunga itu bukan untuknya.

Dia bergegas memulihkan wajahnya yang dingin dan duduk di kursinya kembali, dia menunjuk ke pintu: "Keluar."

"Aku punya laporan yang harus dilaporkan kepada Direktur Elina."

"Katakan."

Aku meletakkan vas itu kembali di atas meja, dan merapikannya dengan cermat, kemudian aku membuka folder dan melapor kepada Elina satu per satu sesuai dengan data di sana dan mengkonfirmasinya.

Hampir satu jam, akhirnya aku selesai merapikan semua pekerjaan dan meninggalkan kantornya.

Untuk sementara tidak ada pekerjaan yang mendesak, jadi aku melakukan urusan pribadiku terlebih dahulu, aku menyalin video pertemuan Aberko dan Avara di Gay Bar ke komputer, aku menggunakan App untuk mengedit wajah pada Avara agar orang-orang tidak bisa mengenalinya.

Selain itu, video asli masih disimpan di ponselku, dua versi video, satu digunakan untuk mengancam Aberko, dan yang satunya sebagai cadangan.

Novel Terkait

King Of Red Sea

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
5 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
5 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
4 tahun yang lalu
Meet By Chance

Meet By Chance

Lena Tan
Percintaan
4 tahun yang lalu
Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
5 tahun yang lalu
Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu