Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku - Bab 382 Tidak Ada Cara Untuk Memulai

Setelah mendengar mereka bertiga menganalisa, hatiku merasa masalah ini tidak gampang, Keluarga Gong penuh persiapan, tidak heran setelah menyadari Bruce dan lainnya datang dari Thailand membantuku, dia bertidak seolah tidak peduli, ternyata sejak awal semua ini sudah direncanakan dengan sangat baik.

Aku berpikir cukup la, mencoba memikirkan kemungkinan dari segala sudut, yang mengecewekanku adalah, meskipun sekarang di benakku ada simulasi, tanpa persetujuan Keluarga Gong, dengan kekuatan kita ingin menyelamatkan orang tuaku dengan selamat, itu cukup sulit.

Hingga akhirnya aku menghela nafas dan berkata, “Orang yang diatur Keluarga Gong di Villa itu, sebagian besar adalah orang yang siap mati.”

“Apa?”

“Roman, apakah kamu yakin?”

Meskipun suaraku tidak keras, tapi itu sangat jelas di malam yang sunyi, tentu saja ketiganya terkejut mendengar apa yang aku katakan.

“Tidak yakin, tapi besar kemungkinan iya, kalau tidak dengan kemampuan Keluarga gong, tidak peduli seberapa buruk Clay seharusnya dia tahu kalian sejak awal sudah tiba di Kota Guilin, dan menyerang kalian, tapi selain pengejaran pembunuhan yang pertama pada kalin, tidak ada pergerakan lagi setelah itu, ini membuatku merasa aneh.”

Aku berpikir sejenak, terus menatap foto yang ada di hp Bruce, foto itu sebuah Villa kuno dengan 6 lantai, setiap lantai memiliki dua pintu yang berseberangan, abu di dinding sudah jatuh lebih dari setengahnya, bahkan beberapa kisi jendela menggunakan jendela layar.

Aku terus berkata, “Tapi kalau dipikir sebaliknya, kalau aku adalah Clay, aku sudah mengatur semuanya dengan baik, dan aku sangat tenang, selain percobaan pertama, apa yang akan terjadi pada kalian selanjutnya, aku sama sekali tidak peduli, karena aku sangat tenang dengan pengaturan di Kota Guilin. Keluarga Gong tidak memiliki kekuatan apa pun di Kota Guilin, lalu apa yang bisa membuatnya begitu tenang, hanya ada dua kemungkinan, pertama, setelah menculik orang tuaku, orang yang bertanggung jawab pada masalah ini adalah saudaranya, atau orang yang siap mati. Kedua, orang yang bertanggung jawab atas masalah ini adalah bawahan yang sangat loyal kepadanya, seperti yang aku katakan tadi, orang yang siap mati.”

Roga menganggukkan kepala, “Kalau begitu, kemungkinan kedua lebih besar. Kala itu di Thailand, pamannya, Luke sudah cacat, seumur hidup hanya bisa duduk di kursi roda, dan dia memiliki hubungan darah dengan Mark yang sekarang berada di Kota Shenghai. Terkait kematian temannya, aku merasa, kalau benar ada keberadaan orang seperti ini, seharusnya sejak awal dikeluarkan untuk menyerang kamu Roman.”

Harus diakui, di antara mereka bertiga yang paling hebat adalah Roga, ada banyak masalah yang bisa dia analisa dengan jauh dan matang, atau mungkin inilah alasan mengapa Jack mempertahankan dia menjadi supir.

Dan pemikiran Dwayne lebih condong ke tentara, atau bisa dikatakan tentara bayaran, ingin dia menyelesaikan masalah biasa, mungkin akan membuatnya jatuh dalam bahaya.

Bruce tidak usah dikatakan lagi, dia terlihat sangat berani dan kejam, tapi faktanya dia memikili perhitungan sendiri, tapi meskipun begitu, dia tidak begitu licik, ditambah dengan hubunganku, mungkin ini alasan Suchart dan Jack menggunakannya.

Setelah mendengar Roga menganalisa, terjadi keheningan kembali, aku berkata, “Semuanya jangan terlalu frustrasi, orang tuaku sekarang masih aman, selama kita dapat menemukan peluang yang baik dalam dua hari, mungkin Clay akan kecewa sekali lagi.”

Begitu aku selesai mengatakannya, pintu hotel diketuk, kami segera waspada, dan bawahan yang menjaga pintu melihat keluar, lalu berteriak, “Kak Jay.”

Detik berikutnya muncul seorang pria tersenyum di balik pintu, memakai mantel gaya lama, dengan sisiran rambut yang rapi dan bersih, wajah petak dan hidung mancung, memberi orang semacam perasaan di masa era perang.

Aku tersenyum menghampiri, meninju dadanya, “Jay, kamu yang bermata besar dan beralis tebal, ternyata benar-benar bergabung dengan revolusi.”

Jay tertawa keras, “Apanya revolusi, aku hanya pekerja biasa. Kapan kamu tiba.”

“Baru.”

“Sudahlah, jangan banyak omong, sekarang sudah sangat malam, mari kita cari solusinya, kalau tidak paman dan bibi akan tinggal di Villa sehari lebih lama lagi, dan mereka akan semakin berbahaya.”

Jay mengatakannya sambil menarikku masuk ke dalam ruang tamu, karena dia dan Bruce sudah pernah bertemu, saat ini mereka saling mengangguk dan tersenyum, dan dia yang berencana duduk, tiba-tiba melihat Elina yang ada di samping.

Elina memperhatikannya, terlebih keduanya orang yang pernah melihat dunia dan tidak waspada, aku saling mengenalkan mereka, dan Jay tersenyum, “Jay, tidak kelihatan, selamat bertahun-tahun, ternyata kamu mencari istri yang sangat cantik bagai bunga.”

Wajah Elina memerah, dan dia berkata, “Siapa istrinya. Jay, kamu jangan asal bicara.”

Jay menyentuh kepalanya dan berkata kepadaku dengan tatapan, “Kamu mengerti”.

Kami sekali lagi berkumpul bersama, melihat foto-foto yang ada di atas meja, hatiku sedikit kesal, diriku yang dulu sangat percaya diri, karena aku merasa untuk masalah pengendalian kekuatan, tidak akan ada yang lebih baik dariku.”

Tapi kali ini, dalam hal ini, aku benar-benar terperangkap dalam rencana Clay, seperti monyet yang ditangkap dan diikat, mantra magis apa pun tidak bisa melepaskannya.

Melihat aku tidak berdaya, Jay berkata, “Roman, kamu sudah memahami masalah ini?”

Aku mengangguk, “Karena sudah memahaminya, makanya sekarang baru merasa sangat rumit.”

“Kami seharian terperangkap dalam masalah ini, dua hari ini bawahan kami berjongkok selama 24 jam, dan tidak menemukan celah apa pun, aku bahkan mulai curiga, apakah rekaman dan titik lokasi yang diberikan dari Kota Shenghai adalah palsu, di sini sama sekali tidak ada kelompok penculikan paman dan bibi? Tapi aku memikirkannya sebentar, kalau orang-orang ini mudah diserang, aku juga tidak akan berdiri di sini, dengan ketiga temanmu sudah cukup.”

Jay sedikit tidak berdaya, Bruce dan lainnya melihat bawahan yang ada di samping, karena Jay tidak bisa berbicara bahasa Thailand, masuk seorang bawahan dari luar, khusus menerjemahkan bahasa Thailand ke Mandarin.

Ruangan itu tenang, semua orang menyadari kendala dalam masalah ini, kalau ada satu kesalahan, sekalipun kesalahan yang sangat kecil, orang tuaku akan dalam bahaya besar.

Cahaya remang-remang, dan lingkungan yang sedikit tertutup, membuatku merasa sedikit tidak nyaman, aku berdiri, berjalan bolak-balik di kamar, mencoba memikirkan solusi, tapi setelah berpikir keras, tetap tidak ada hasil.

Berpikir sampai kepalaku pusing, aku memijat pelipisku, memandang Elina yang tenang, saat ini, dia tampak memiliki pemikiran, tapi seolah terjebak pada simpul, wajah itu tampak jelas mengekspresikan emosi.

Aku menatapnya tepat ketika dia ingin berbicara, dan Elina mengangkat kepalanya, mata kami saling bertemu, dia berkata, “Aku punya ide.”