Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku - Bab 259 Anjing Gila

Ketika terbangun lagi hidungku dipenuhi bau disinfektan, aku membuka mata, lalu langsung menutupnya lagi, ada cahaya menyilaukan yang membuat mataku agak sulit dibuka.

Disaat seperti ini di telingaku terdengar suara “Roman, Roman, apakah kamu bisa mendengarku?”

Suara yang sangat familiar, lemah dan lembut, membuat orang tidak tahan ingin mendekat, aku berusaha menggerakan otakku untuk berpikir, kebetulan sekali berhadapan dengan muka telur yang cantik itu.

Elina.

Aku tertegun, akhirnya bisa melihat dengan jelas aku sedang ada dimana, disini adalah rumah sakit, di dalam kamar pasien hanya ada aku seorang, di saat ini mulutku dipakaikan masker oksigen, bagian bawah perutku sangat sakit.

“direktur Elina, kenapa kamu bisa ada disini?”

“aku ada masalah yang belum diselesaikan disini, tiket aslinya sudah aku batalkan, beberapa hari lagi aku akan kembali ke China.”

Elina membasahi bibirnya, seperti ingin bicara tapi tidak jadi, aku bertanya, “aku kenapa?”

Tidak tahu kenapa, mendengarku bertanya, mata Elina langsung jadi merah, “kamu hampir saja mati, tahu tidak?”

Seketika aku tidak bisa merespon, “gimana hampir saja mati?”

Lalu di dalam kepalaku tiba-tiba muncul bayangan terakhir di kota Chiang Rai, ketika aku menolehkan kepala, menyambut pengawal yang akbrab itu malah berwajah kejam, dari telepon sepertinya masih terdengar teriakan Bruce yang penuh kemarahan, suara pistol dan kegelapan yang menyelimutiku.

Aku melihat kearah perutku dan bertanya, “tembakan itu ditembakkan ke bagian perutku?”

Elina ragu-ragu, lalu memegang tanganku, berbicara dengan suara yang pelan, “saat itu penembak itu menembakmu dari belakang, tapi kamu sempat menghindar, hanya saja mengenai bagian bawah perut, untungnya, tidak ada luka lainnya. Tadinya penembak itu karena tidak kena sasaran ingin menembakkan peluru kedua lagi, lalu orang yang bernama Dwayne yang keluar besama kalian dari Chiang Rai melemparkan pistolnya, kebetulan mengenai tangan penembak itu, karena itulah kamu masih hidup.”

Aku menghela napas, “Dwayne, tidak salah berteman dengan orang ini.”

Aku melihat wajah Elina yang khawatir dan, hatiku seketika bergejolak , awalnya aku hanya ingin balas dendam, meminta kembali semua kehilanganku kepadanya, namun sekarang aku mengerti, semua barang yang hilang tidak akan pernah kembali lagi, malah perlahan menyukai perempuan ini lagi.”

“Roman, kamu...”

Elina menggerakan bibirnya, aku kira ketika dia ingin bicara, tiba-tiba ada orang yang memencet bel, tapi sepertinya mendengar didalam ada orang, langsung tidak bersuara lagi.

Aku melihat Elina, melihat dadanya yang bergerak naik dan turun, melihatnya membuat tenggorokanku seketika kering.

Wajah Elina memerah dan memarahiku, lalu raut wajahnya menjadi serius lagi, melanjutkan omongannya, “Roman, lain kali bisakah kamu jangan melakukan hal yang berbahaya lagi? Apakah kamu tau seberapa aku mengkhawatirkanmu?”

Hatiku langsung menjadi hangat, baru ingin menjawab, tiba-tiba terpikir bahwa dia akan segera kembali ke negaranya, mengikat janji diantara kita sekarang, seketika kata-kata untuk merayu perempuan tidak bisa keluar dari mulutku, aku hanya diam menatapnya saja.

Sampai Elina merasa malu dilihat terus olehku, dia berkata lagi, “Roman, aku pergi dulu, beberapa hari sebelum aku pulang mungkin akan kembali untuk menjengukmu.”

Dia adalah perempuan yang sangat pintar, seharusnya juga tahu apa yang sedang kupikirkan, dia bangun dan pergi, aku mencium aromanya yang masih ada di udara, sangat ingin mengulurkan tangan untuk menahannya, tetapi sekarang aku sedang terluka, sama sekali tidak bisa megeluarkan tenaga, hanya bisa pasrah.

Setelah Elina pergi, dari luar masuk tiga orang, melihatku terbaring diatas kasur langsung dengan cepat berjalan kemari, Jack, Suchart dan Hacken Su.

Awalnya Suchart dan Hacken su menyatakan penyesalan atas ketidakmampuan mereka atas insiden yang terjadi di Chiang Rai, lalu bilang lagi bahwa penembak itu sudah mati, berdasarkan saksi mata dia terpeleset dan jatuh dari tebing, akhirnya juga mereka memberikan perhatian padaku.

Tentu saja tiga orang itu datang dengan membawa banyak macam makanan yang bernutrisi, hanya saja sangat disayangkan sekarang aku hanya bisa melihat tapi tidak bisa makan, karena terluka di bagian perut, untuk sementara waktu hanya bisa makanan yang cair.

Jack sama sekali tidak bicara, Suchart dan Hacken Su juga bukan orang luar, otomatis tahu alasannya, menghibuurku sambil berkata, “Roman, kali ini kamu telah banyak membantu, kami berdua juga sangat berterima kasih padamu. Terakhir kali Deni Tong mengusulkan untuk menambahkan bagian sahammu, kami rasa sama sekali tidak masalah, lagipulan Roman kamu orang yang bersedia membahayakan hidupmu untuk teman, kalau saham ini ada padamu, kami juga tidak perlu khawatir.”

Aku terburu-buru menolak, “tidak perlu, sebelumnya kita sudah bicarakan berapa ya berapa, kali ini aku pergi ke Chiang Rai murni karena dendam dengan keluarga Gong, menyelamatkan anak Tuan Jack itu sekalian saja. Niat baik Tuan Suchart dan Tuan Hacken Su aku terima, tapi untuk sahamnya, aku memang tidak ingin.”

Aku tertawa dalam hati, terakhir kali Deni Tong bilang tambahkan sahamku, yang pertama kali wajahnya menjadi sinis adalah kamu Suchart, tentu saja, masalah yang sudah berlalu biarlah berlalu, lagipula semuanya juga keluar untuk mencari uang, aku juga memang tidak pernah menginginkan saham yang lebih.

Di saat ini Jack bangun dan melakukan mediasi dengan berkata, “cukup, kalau Roman tidak mau, kalian jangan memaksanya lagi.”

Setelah selesai bicara Jack duduk di bangku di samping kasur, bilang, “kali ini benar-benar terima kasih untukmu. Kalau bukan kamu, Cayetana dan Yanglek mungkin masih belum diketahui keberadaannya.”

Aku tertawa, “karena Tuan Jack menganggapku sebagai teman, tentu saja aku juga menganggapmu sebagai teman.”

Kalimat ini tidak hanya ditujukan untuk Jack, namun sama juga untuk Suchart dan Hacken Su, ada banyak hal yang tidak perlu dikatakan, namun maknanya juga tetap akan tersampaikan.

Jack berkata, “Roman, kamu benaran yakin ingin kerja di bidang ini?”

Tadinya aku berencana menunggu Deni Tong selesai menggurus perusahaan yang di Chiang Mai ini lalu pulang ke negaraku untuk coba real estate, kalau tidak seumur hidup tidak ada yang bisa dibandingkan dengan keluarga Gong, tidak terpikirkan bahwa roda kehidupan mendorongku selangkap demi selangkah kesini, sekarang tidak hanya terluka, sebelum masalah Timothy selesai pasti tidak mungkin untuk kembali.

Melihatku tidak menjawab, Jack bilang lagi, “tidak apa-apa, Roman kamu tidak perlu buru-buru untuk menjawabku, kamu menganggapku sebagai teman, aku juga menganggapmu sebagai teman. Kalau kamu bersedia datanglah ke tempatku, aku membuka pintu lebar-lebar untuk menyambutmu, kalau tidak berseia pun tidak apa-apa, selama aku masih hidup, kalau kamu ada masalah boleh datang mencariku.”

Tampaknya Jack melihatku terluka, memberiku kesempatan sekali lagi, aku bisa memilih untuk mundur.

Aku tertawa dan berkata, “jadi sebelumnya kalau aku ada masalah tidak boleh datang mencarimu?”

Jack tercekik oleh omonganku, kehabisan kata-kata dan bilang, “kamu masih saja seperti ini, tidak hanya orangnya seperti anjing gila, bicaranya juga sama sekali tidak berperasaan.”

Suchart dan Hacken Su juga tertawa terbahak-bahak, dan bertanya, “ Jack, kenapa sebut Roman anjing gila?”

Aku agak canggung, Jack menunjuk bagian perutku dan berkata, “apakah kalian melihat gulungan perban ini, dibaliknya ada bekas luka yang tidak terhitung jumlahnya, saat di penjara aku dan Roman sering berkelahi, dan orangnya dia hanya sedikit, hanya ada dia dan orang bermarga Luo itu berdua, dari sisi kekuatan tentu saja tidak akan menang melawan kami. Tapi bocah ini sangat kejam, hanya menangkap satu orang dengan sekuat tenaganya, bagaimanapun tidak bisa dilepaskan, jadi kami semua memanggilnya anjing gila, lalu dia bilang siapa yang memanggilnya anjing gila akan dia hajar, kami pernah berkelahi beberapa kali, sama-sama menang kalah, kalau orang lain sudah tidak berani dibilang lagi.”

Aku bertanya, “kak Jack, sekarang Cayetana dan Yanglek baik-baik saja kan.”

“sudah tahu kamu akan menanyakan mereka.”

Sambil bicara Jack menepuk tangannya, dari pintu masuk seorang anak buah, tangannya menggandeng anak kecil masuk, Cayetana dan Yanglek melihat rupaku yang seperti ini, tiba-tiba terkejut dan teriak ketakutan.

Novel Terkait

Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
3 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Star Angel
Romantis
4 tahun yang lalu
Because You, My CEO

Because You, My CEO

Mecy
Menikah
4 tahun yang lalu
Innocent Kid

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu