Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku - Bab 388 Menunggu Kesempatan

Elina mengecapkan bibirnya dan berkata, “kamu juga hati-hati, walaupun teorinya dibilang aman, tapi tidak memungkinkan realita nya begitu, kalau mereka benar-benar putus asa, siapa yang bisa menduga mereka akan mengambil jalan pintas.”

Mendengar ucapan Elina, aku hanya tersenyum, “kata-katamu dalam sekali. Sudahlah, tidak akan ada apa-apa.”

Selesai berbicara aku menyuruh Elina menunggu di samping, aku berjalan pada satu arah, kedua tanganku dimasukkan kedalam kantong celana, jika tidak ada hal lain aku sudah berjalan-jalan santai, kalau bukan karena ada orang yang dicintai, sama sekali tidak bisa melihat perbedaan antara aku dan orang lain.

Sedangkan aku tidak bisa menolak, melewati begitu banyak pelajaran, Elina akhirnya ada kemajuan, setidaknya dia bisa menunjukkan kekuatan putri tunggal keluarga besarnya, terlebih dia bisa melihat rencanaku, aku benar-benar tidak menyangka hal ini.

Tentu saja, sebelum aku berbicara aku sudah memikirkan caranya, tidak ada alasan padanya, tempat yang aku tandai di peta, semuanya bukan tempat yang cocok untuk bersembunyi, hanya saja tempat memantau yang baik, tapi menurut perkataan beberapa orang, tempat memantaunya baik juga tidak berarti, asalkan bisa bersembunyi baru ada kesempatan untuk kita menghindari buruan.

Jalan didepan tidak terlalu besar, tentu saja saja tidak perlu dikatakan lagi, area perumahan warga dibelakang jalan memang sedikit merepotkan, Cuma karena masalah bangunan tua kota guilin, di area ini masih ada banyak perumahan yang hanya 1 sampai 2 tingkat saja, oleh sebab itu saat aku melihat peta lagi, langsung menyadari rumah kecil penghubung jalan didepan dan dibelakang.

Bruce dan 3 orang lainnya memberi tanda bangunan tua di peta, tapi karena lokasinya yang khusus, tidak pedulu jalan didepan atau dibelakang, dalam beberapa menit sudah bisa sampai, tapi karena hanya ada satu tingkat, posisi memantaunya sedikit kurang baik, tapi kelebihan yang lebih besar adalah, bangunan kecil ini berada di ujung, jarang diperhatikan orang.

Aku berpikir, kalau aku adalah anggota keluarga Gong, aku juga akan memilih posisi itu.

Jalan depan sebagai tempat berjalan, sebenarnya jalan itu tidak panjang, sangat cepat aku sudah sampai di ujung jalan, dan juga rumah tua itu tidak berada terlalu jauh, aku mengambil ponsel, mengirim pesan teks kepada Jay Zhou, menyuruhnya pelan-pelan membawa orang mendekat kesini, lalu membuat mode silent pada ponsel.

Aku melihat kedepan, karena telah mencapai ujung jalan, jadi hanya beberapa orang saja yang lewat, rumah di belakang ditutup sangat rapat, di sebelah kanan adalah menara kuno berlantai dua, dan di sebelah kanannya lagi adalah rumah kecil, aku berjalan ke arah kanan bangunan itu.

Bangunan kecil itu berada di sudut, aku langsung berjalan ke belakang rumah paling kanan, karena rumahnya lebih pendek, aku dengan mudah naik ke atas bangunan, sedangkan yang membuatku paling bahagia adalah, jendela di lantai dua sedang terbuka.

Sepertinya tidak ada orang yang memperhatikan, dengan mudah aku masuk ke lantai dua, melihat ke kanan dan kiri, pas sekali tidak ada orang, di dalam kamar juga tidak ada benda apapun, aku merasa tidak ada yang tinggal di loteng kecil itu.

Hatiku sangat senang, berjalan ke jendela di depan dan melihat kebawah, rumah tua yang ditandai dipeta, tepat sekali berada di bawah pandanganku.

Aku memperhitungakan keadaan disekitar, lalu turun melalui jendela.

Dengan begini, aku menghindari mata-mata yang mengawasi dari rumah kecil ini, atau aku sama sekali tidak menarik perhatian orang.

Aku harus mengatakan ini, karena area ini adalah bangunan yang memiliki sejarah selama 2000 tahun lebih, kebanyakkan adalah rumah tua, di atasnya ditutup genteng, pada umumnya lantainya hanya 2 meter lebih tapi tidak mencapai 3 meter, oleh karena ini aku memanjat dinding turun.

Aku mendekati bangunan, menempelkan telinga ku di jendela untuk mendengar, di dalam ruangan lebih diam, terkadang hanya terdengar suara orang berbisik, aku merasa penasaran, kenapa tidak mendengar suara orang tua ku?

Jangan-jangan di dalam ruangan bukan 4 orang keluarga Gong?

Aku seketika merasa ragu, menunggu suara di kamar kembali sunyi, aku mencari cabang yang ramping, membuka sedikit hordeng yang tertutup rapat.

Suaranya tidak terlalu besar, tapi di telinga ku malah seperti tidak ada suara, lalu menunggu beberapa saat, didalam ruangan tetap tidak ada gerakan sama sekali, saat itulah aku menjulurkan kepala dan melihat ke dalam ruangan melalui celah.

Hanya melihat 3 orang yang duduk di dalam ruangan, di depan masih ada 1 orang yang berdiri, dengan suara berbisik berbicara, tapi karena jaraknya denganku, aku sama sekali tidak terdengar perkataan nya.

Aku melihat tempat pemantauan yang lain, di satu sudut terlihat sebuah saku rok, aku berusaha untuk menyamping agar bisa melihat keseluruhan, lalu hanya melihat setengah badan aku sangat yakin, itu adalah orang tuaku.

Saat itu mereka tidak berbicara satu kata pun, kemungkinan besar karena sudah terbiasa kehidupan beberapa terakhir ini.

Sedangkan hatiku muncul sebuah rasa marah, aku sangat ingin membuang beberapa orang ini ke sungai agar dimakan ikan.

Dengan cepat aku merasa tenang, saat itu kamar terjadi perubahan, orang yang berdiri berbalik, melihat ke arah 3 orang yang duduk, tapi masih saja tidak terdengar jelas apa yang mereka katakan.

Tapi aku sudah melihat jelas penampilannya, kulitnya sedikit gelap, dandannya juga sedikit berbeda dari anak muah cina, membandingkan mereka sebentar, aku merasa mereka anggota bruce yang kabur, sedangkan 3 orang lainnya adalah orang yang dikirim oleh keluarga Gong.

Salah satu pria berambut cepak sepertinya sedang mempertanyakan sesuatu, sedangkan 2 orang lainnya menganggap nya sebagai ketua, aku merasa dialah yang menculik orang tuaku, dan orang yang berhubungan langsung dengan keluarga Gong.

Beberapa orang kembali berisik, akhirnya mereka bubar dengan tidak bahagia, pria berambut cepak itu membawa 2 anak buahnya keluar, tapi anak buah bruce langsung mencegah mereka, berbicara banyak, emosi beberapa orang itu barulah reda.

Aku tidak melihat lagi, diam-diam pergi ke belakang bangunan, tapi tidak ada pintu belakang, bisa dibilang, ingin masuk ke dalam ruangan, selain memecahkan jendela masuk, hanya bisa masuk melalui pintu utama.

Berbicara sampai disini, mungkin ada beberapa orang bertanya, bukankah kamar-kamar di lantai pertama, kedua dan ketiga biasanya dilengkapi dengan jaring anti-pencurian? Kenapa aku bisa memilih masuk dengan memecahkan jendela, sebenarnya area kota Guilin ini, karena masalah zaman dan sejarah yang ditinggalkan, sebagian besar adalah jendela kayu, tentu saja tidak terdapat jaring anti-pencuri.

Aku kembali ke jendela tadi menunggu kesempatan, sedangkan beberapa orang itu akhirnya selesai berkelahi, salah satu anggota menyalakan rokok, berjalan ke arah ku sambil mengomel.

Aku menurunkan badanku, aku sangat jelas merasakan adrenalinku semakin cepat, asalkan aku berhasil memecahkan jendela dan menghabisi orang ini, masalah hari ini sepertinya akan berhasil dengan sempurna.

Mengenai 3 orang lainnya, bagiku bukanlah masalah, lagian asalkan aku bertahan sebentar, Jay Zhou dan Bruce 3 orang lainnya dengan cepat menyusul kemari.

Walaupun aku merasa wajah mereka yang sangat seram, tapi kenyataannya, tingkat bahaya tidak sebanding dengan terakhir aku berkelahi dengan Mark.

Heh!

Api mulai menyala dan bau asap bercampur tembakau terbang di atas kepalaku. Orang itu juga tidak sadar dan terus berkata kasar, dan aku menurunkan suaraku, menunggunya terkejut dan tidak sempat melawan.

Rokoknya akhirnya selesai dihisap, orang itu memuntahkan air liurnya, lalu aku mendengar suara tangan, dengan cepat mengumpulkan tenaga, saat jendela terbuka, sebatang rokok dari dalam dibuang keluar, saat itu, aku yang dibawah meloncat masuk kedalam, dengan kuat memukul wajah orang yang tertegun itu.

Novel Terkait

Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
3 tahun yang lalu
Now Until Eternity

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Tiffany
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
4 tahun yang lalu