Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku - Bab 277 Jago Kandang

kehidupan didalam penjara benar benar bisa merubah seseorang. perubahan ini tidak hanya terjadi pada fisik kita dan juga pada batin kita. ketika kamu keluar dari penjara, kamu juga akan didiskriminasi oleh semua orang.

sebenarnya ini juga hanyalah sebuah kebetulan. jikalau waktu itu aku tidak belajar bahasa Thailand dan pergi melamar pekerjaan di perusahaan Tekno ZWK setelah aku keluar dari penjara, aku juga tidak bisa seperti sekarang ini.

aku masih mengingat jelas tentang kehidupanku selama didalam penjara.

ketika keluar dari kantor polisi, Imel menatapku dengan tatapan yang tidak begitu baik. dia bertanya," Roman, kamu kenapa? bagaimana kalau aku menceritakan sebuah hal lucu untukmu."

aku tidak menghiraukannya dan Imel juga tidak bersemangat lagi. ia lalu menarik kedua sisi bajunya dan berjalan kedepan seperti layaknya seorang anak anak yang baru saja dimarahi.

namun aku juga sedikit mengenali dirinya, jikalau aku pergi menghiburnya sekarang, aku yakin dia akan langsung datang dan menyuruhku untuk mengajarinya cara berantam.

aku lalu memesan taksi dan bertanya," Imel, apakah kamu ingin pulang bersamaku?"

Imel menolehkan kepala dan menatapku. dapat dirasakan ada sedikit rasa amarah padanya," aku bersusah payah datang ke kantor polisi bersamamu, apakah kamu sanggup menyuruhku pulang sendiri?"

setelah mengatakan itu, dia langsung membuka pintu mobil dan masuk kedalam.

mungkin karena adanya supir taksi membuat Imel terdiam selama perjalanan. aku duduk disamping supir taksi itu dan mulai memejamkan kedua mataku. tidak lama kemudian, supir itu menepuk bahuku dan berkata sudah waktunya untuk turun.

setelah turun dari mobil, imel bertanya padaku," Roman, apakah kamu mempelajari semua teknik bela diri itu secara otodidak?"

aku menggelengkan kepala dan tersenyum paksa," kalau aku memang memiliki kemampuan itu, aku sudah menjadi seorang master sekarang."

aku kembali terpikir pada zaman SMA, jika aku berantam dengan Gideon, maka itu tidak akan ada akhirnya.

ketika dipenjara, aku dan Adham juga selalu berantam dengan Jack dan puluhan bawahannya. setelah keluar dari penjara, aku lalu datang ke Thailand dan langsung bertengkar dengan Bruce, setelah itu dengan keluarga Gong. bahkan senjata juga telah digunakan kali ini. untung saja Jack telah melatihku sejak dulu, kalau tidak, aku pastilah sudah mati sejak awal.

Imel tidak berkata apapun. ketika melihat dirinya yang begitu hening, aku pun bertanya karena penasaran," kenapa kamu ingin mempelajari ini? kamu hanyalah seorang gadis, alangkah baiknya jika kamu bisa bersikap lemah lembut."

Imel tidak berkata apapun. aku meraba hidungku sendiri dan aku seketika merasa sedikit kesepian.

jarak dari depan perumahan ketempat tinggal kami sekitar beberapa ratus meter, tidak lama kemudian kami pun sampai.

setelah masuk kedalam rumah, Adit dan Hana sedang duduk diruang tamu dan menatapku dengan serius. aku melambaikan tanganku pada mereka sebagai sapaan. ketika aku ingin masuk kekamar, Adit pun berkata," Roman, tunggu sebentar."

aku menghentikan langkah kakiku dan bertanya," kenapa?"

Imel menundukkan kepalanya dan tidak tahu apa yang sedang ia pikirkan. ia pun menghentikan langkah kakinya ketika mendengar suara itu dan kebetulan ia telah berjalan hingga tepat didepan tembok. dia hampir sana menabrak tembok itu.

Adit dan Hana lalu bangkit berdiri dan menunjuk kearah sofa agar aku pergi dan duduk disana.

melihat keseriusan mereka, aku pun menghampiri mereka dan duduk disana. lagipula hari ini tidak ada hal penting dan aku juga tidak perlu bekerja.

" Roman, apa yang sebenarnya terjadi hari ini? aku merasa kita semua menyewa dan tinggal bersama dirumah ini. kita mungkin harus mengenal lebih dalam satu sama lain.”

Roman bertanya padaku sambil menuangkan segelas air untukku.

" ini adalah masalah pribadiku dan aku tidak perlu menceritakannya pada kalian."

kataku dengan datar sambil menerima air minum itu.

masalahku dengan keluarga Gong tidak boleh diberitahu kepada orang lain. bagaimanapun hal ini berhubungan dengan banyak hal.

Adit dan Hana saling bertatapan dan Adit pun berkata," Roman, ini semua tidak berarti lagi jika kamu berkata seperti itu. tidak ada salahnya jika kamu merasa itu adalah masalah pribadimu. namun kejadian tadi pagi telah membuat semua orang terganggu. sebagai seorang penyewa rumah, aku harus tahu jelas apa alasan terjadinya kejadian itu. jikalau masalah itu sangat parah, kita boleh berdiskusi untuk mencari jalan keluarnya."

Adit memiliki postur tubuh yang tinggi dan tegap, ia seperti pria kekar pada uumnya. jika dibandingkan denganku, dia lebih tinggi sekitar setengah kepala dariku. oleh karena itu, ketika ia menatapku dari atas, aku merasa sedikit tidak nyaman.

aku juga merasa tidak nyaman atas sikapnya itu. kenapa dia tidak keluar ketika kejadian itu terjadi tadi pagi? dan kenapa dia malah sok hebat disini setelah mereka semua ditangkap?

orang seperti ini hanya bisa digambarkan dengan satu kata, yaitu jago dikandang saja.

aku pun bangkit berdiri dan bertatapan dengannya sambil berkata," kalau begitu, apa yang ingin kamu ketahui?"

" apa yang kalian lakukan? kita semua tinggal bersama dan jangan rusak keharmonisan diantara kita."

kata Imel ketika merasakan adanya amarah diantara kami. Hana juga tidak menyangka kalau emosiku begitu besar. dia lalu menarik lengan Adit.

aku tersenyum sinis dan merasa Adit merupakan orang yang gila hormat. bagaimana mungkin dia mundur begitu saja didepa Imel dan juga Hana.

Adit menghempaskan tangan Hana dan berkata," sederhana saja, kamu harus berjanji pada kami kalau kedepannya tidak akan terjadi hal seperti ini lagi. jikalau kamu tidak bisa berjanji, maka silahkan pergi dari rumah ini."

aku tersenyum, rumah ini baru saja aku beresi semalam dan menyuruhku pergi pada hari ini? itu sama sekali tidak mungkin.

" bagaimana kalau aku tidak ingin pergi?"

kataku sambil mengedipkan mata.

aku menyadari kalau tinjuan adalah alasan terbaik untuk semua orang. seperti kata pepatah, yang lemah takut akan yang kuat. yang kuat takut akan yang tidak takut mati.

" sudahlah, silahkan kembali ke kamar masing masing. kita tidak perlu bertengkar karena hal sekecil ini."

Imel langsung menarikku kearah kamar karena dia merasa suasana ini semakin tidak beres. namun ia tidak mungkin bisa menarikku jika dilihat dari segi kekuatannya.

melihat Imel yang sedang menarikku, Adit pun berkata," baiklah, kalau kamu tidak ingin pergi juga tidak apa apa. namun kamu harus membayar seluruh biaya sewa setiap bulannya. seluruh biaya itu akan kami anggap sebagai biaya kerugian pada mental kami."

aku terhibur akan perkataannya barusan. aku juga hampir memarahi orang, Imel berkata," jangan bertengkar lagi. keenam preman yang seram itu bukankah telah dikalahkan oleh Roman tadi?"

ekspresi Hana dan Adit pun berubah. Hana pun menatap kearah Imel dan berkata," apa? maksudmu Roman yang mengalahkan keenam preman itu?"

" benar."

kata Imel sambil menganggukkan kepala. dia lalu berdiri disampingku dan berkata," dia, dialah yang mengalahkan keenam preman itu."

ekspresi wajah Adit seketika berubah dan dia berkata :" kenapa rupanya kalau dia yang mengalahkan mereka? itu semua karena aku tidak beraksi, jikalau aku beraksi, mungkin mereka semua sudah kehilangan giginya."

aku pun berkata dengan datar," baiklah, jikalau kedepannya terjadi hal yang sama, maka aku akan menyerahkannya padamu Adit. dengan begitu, aku juga bisa beristirahat dengan tenang."

setelah mengatakan itu, aku pun bersiap siap kembali kekamar. Adit kembali berkata,"kurangi mencari masalah diluar sana, jikalau terjadi masalah di rumah ini, maka kita semua akan kehilangan tempat tinggal."

Novel Terkait

Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milea Anastasia
Percintaan
4 tahun yang lalu
Pernikahan Tak Sempurna

Pernikahan Tak Sempurna

Azalea_
Percintaan
3 tahun yang lalu
My Secret Love

My Secret Love

Fang Fang
Romantis
5 tahun yang lalu
Ten Years

Ten Years

Vivian
Romantis
4 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Jasmine
Percintaan
4 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
3 tahun yang lalu