Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku - Bab 120 ini lah Takdir

Saat aku kembali, Bibi Merry sudah tidur, Christopher baru saja keluar selesai mandi.

Dan dia membuka pintu membiarkan aku masuk, setelah duduk di atas sofa, Christopher berkata padaku:

“Roman, Kelvin Wu dan Sendi Zhou yang kamu katakan itu, aku sudah memeriksanya, mereka berdua baru baru ini membeli tiket pesawat untuk kembali ke Kota Guining dengan KTP mereka, lalu dari Kota Guining membeli tiket kereta lagi untuk kembali ke Kota Wuming, Sendi Zhou juga membuat kartu ATM baru. Dalam jangka waktu akhir-akhir ini tidak ada tanda-tanda kalau mereka pergi ke luar.”

Aku menganggukkan kepala: “Oke, dalam beberapa hari ini baru pergi mencari mereka untuk membayar semua ini.”

“Aku akan menemani mu pergi di akhir pekan ini, naik mobil Ford kecil milik kakakku, dan kita sekalian berenang disana.”

“Ide yang bagus.”

“Oh iya, Roman, sekarang melawan dan menyingkirkan kejahatan sangatlah susah, bagaimana rencanamu untuk menyuruh mereka membayar semua ini?”

“Bahkan jika kita tidak menyentuhnya, paling tidak kita juga harus menyuruh mereka untuk mengeluarkan uang nya.”

“Bukankah itu namanya pemerasan? Bisa-bisa dalam waktu beberapa menit saja kamu sudah ditangkap.”

Aku mengerutkan kening sambil berpikir: “Kalau begitu......aku tidak akan mengambil uangnya, dan akan menyuruh mereka untuk menyumbangkannya.”

“Ini oke sih, tapi uang itu sepertinya sangat disayangkan sekali ya.”

“Masih ada cara apa lagi, kan kamu tadi sudah bilang, kalau dalam waktu beberapa menit saja aku pasti akan ditangkap.”

Christopher menggaruk-garuk kepalanya sambil menghela nafas, lalu berkata lagi: “Kamu dan Elina......sepertinya hubungan kalian sudah matang, kamu berencana kapan akan memantapkan nya ?”

Aku tersenyum: “Christopher, apakah kamu ingat pada saat itu bagaimana aku bisa masuk penjara?”

“Ingat dong, bukannya karena demi menyelamatkan seorang wanita, makanya kamu menendang perut orang?”

“Wanita itu adalah Elina.”

“Ha?”

“Kamu tidak salah dengar, aku pada saat itu menyelematkan seorang wanita, wanita itu adalah Elina.“

Sebelumnya, aku belum pernah membicarakan masalah Elina kepada Christopher, ketika menghubunginya, aku hanya menyuruhnya untuk membantu mencari tahu tentang Kelvin Wu dan Sendi Zhou, dan hanya membicarakan beberapa masalah tidak penting saja.

Dan sampai sekarang, aku baru perlahan-lahan menceritakan dimulai dari aku masuk ke Perusahaan Tekno ZWK dan secara kebetulan bertemu dengan Elina, lalu semua yang terjadi sesudahnya, termasuk Mark, kasus penculikan yang terjadi di Thailand dan lain-lain semuanya aku ceritakan padanya.

Dia termasuk orang yang berpengetahuan luas, juga orang yang tenang, tapi saat mendengarkan dia tertegun.

Dalam waktu yang lama, setelah mendengarkan ceritaku, dia dengan perasaan mendalam menggelengkan kepala sambil menghela nafas lalu berkata: “Ada pepatah yang mengatakan bahwa ini lah takdir, dan takdir yang kamu miliki ini sama seperti yang ada di film-film.”

“Ya, benar, tidak usah membahas Elina lagi. Christopher, beberapa waktu ini bukannya kamu bilang tidak ada cara untuk memulai bisnis, sekarang sudah ada kesempatan, selama kasus penculikan aku menyelematkan istri dan anak dari seorang bos pemilik properti China, dia menyuruhku untuk kesana dan bekerja bersamanya sebagai agen properti, dan masih ingin memberikan ku 4 miliar, tapi aku tidak mau, karena aku ingin menyuruhnya membawa ku masuk ke dalam industri itu, kamu juga tahu, kalau sekarang pekerjaan yang paling menghasilkan uang adalah menjadi seorang agen properti.”

Christopher tampak termenung dan mengangguk-anggukkan kepalanya, lalu bertanya: “Jadi bagaimana dengan Elina disini? Bukannya tadi barusan kamu bilang, kalau dia berencana untuk mempromosikan kamu?”

“Ya, dia bilang ingin membuka pasar di Asia Tenggara sana, dan ingin menyuruhku mengambil tanggung jawab dan mengurus bisnis di satu daerah atau beberapa negara.”

“Sepertinya ini bagus juga, apakah kamu tahu kira-kira gajinya berapa?”

“Tergantung hasil penjualannya, tapi gaji per tahunnya paling tidak ada miliaran lebih, lagipula hanya seorang penanggung jawab di kantor cabang, kalau bekerja dengan baik, maka akan naik puluhan miliaran itu sudah biasa.”

Christopher tidak lanjut bertanya, dan hanya dengan nyaman bersandar pada belakang sofa dan terdiam sambil berpikir.

Setelah beberapa lama, dia tiba-tiba dengan serius berkata: “Roman, kalau Elina benar-benar mau mempromosikan kamu, aku rasa lebih baik kamu tinggal di tempat dia saja.”

“Kenapa begitu?”

“Coba kamu pikir, koneksimu sekarang semuanya ada di Thailand, sekarang tidak peduli kamu mau memulai bisnis apa, semuanya membutuhkan koneksi, kalau kamu pergi ke tempat bos properti sana, anggap saja awal mula mulai bekerja dia memberikanmu sebuah posisi yang tinggi, tapi orang yang tidak ahli dalam bidang perdagangan ini maka dia tidak akan mengerti perdagangan di negara tersebut, kamu masih harus memulai semuanya dari awal, dan juga kamu bekerja di China, koneksi orang Thailand mu tidak akan berguna sama sekali, benar-benar sangat disayangkan.”

“Tapi kalau Elina membuka cabang perusahaan di Kota Chiang Mai, dan menyuruh kamu untuk bertanggung jawab atas seluruh bisnis Thailand, koneksimu ini pasti akan berguna, kamu pikirkanlah sendiri, seorang pejabat tinggi yang misterius, seorang sersan jabatan tinggi, beberapa bos kriminal, semua koneksi ini kamu bisa menggunakan salah satu dari mereka, bisnismu bisa berjalan dengan santai, kamu juga sudah terbiasa dengan industri ini, selain itu dulu kamu juga mengurus bagian penjualan, kalau ingin melakukannya sudah tidak sulit lagi.”

“Melakukan bisnis disana, kamu menjadi memiliki banyak pilihan, bisa lanjut promosi......misalnya berjuang menjadi seorang penanggung jawab di daerah besar Asia Tenggara, kalau merasa tidak senang dalam pekerjaan itu kamu juga bisa ganti pekerjaan, lagipula kamu mempunyai riwayat hidup yang tinggi, bahkan masih bisa bekerja sendiri. Bagaimana menurutmu?”

Aku tidak buru-buru menjawabnya, dan juga bersandar di sofa dalam diam sambil berpikir.

Sebenarnya, yang dikatakan Christopher ini, sebelumnya sudah pernah aku pertimbangkan.

Hanya saja aku tidak ingin berada di samping Elina.

Dan juga, kalau aku ingin bekerja sebagai agen properti disana, aku ingin mengajak Christopher.

“Kalau saatnya tiba kamu memiliki wewenang untuk merekrut orang, aku akan pergi denganmu ke Thailand. Sekarang aku menjaga anak-anak satu bulan sekitar beberapa juta, memang stabil, tapi terlalu capek, dan juga tidak bisa menghasilkan banyak uang, kamu pasti sudah tahu, aku ingin sangat ingin menjadi orang kaya sampai-sampai hampir gila.”

Dia tampak seperti bisa membaca apa yang ada di dalam pikiranki, Christopher tiba-tiba berkata kembali.

“Tentu saja, kalau kamu ingin pergi ke agen properti sana, juga boleh, kalau bisa membawaku aku juga akan pergi bersamamu.”

Aku menganggukkan kepala: “Kalau begitu aku akan mempertimbangkannya terlebih dahulu, lagipula tidak peduli kerja apa, ketika ada jalan keluar aku pasti akan mengajakmu kesana, paling tidak ada orang yang akan menemaniku minum bir bersama.”

“Baiklah.”

Menjadi seorang penitipan anak benar-benar sangat melelahkan, juga bukan pekerjaan yang bisa dilakukan oleh orang biasa, ketika membujuk sekelompok anak-anak untuk tidur siang, kalau ada satu dua anak yang membuat masalah, maka akan bisa membuat orang tersiksa sampai marah hampir gila yang tak tertahankan.

Aku dan Christopher mengobrol lama, jam mulai menunjukkan pukul satu lebih dini hari kita baru kembali ke kamar masing-masing dan tidur.

Hari kedua saat terbangun, tersadar kalau sudah jam sembilan lebih, aku langsung menelepon Elina, dia bilang kalau dia sudah pergi sendiri dan makan satu mangkuk bihun khas lokal kita, dan dia bilang kalau rasanya enak, sekarang dia sedang berjalan-jalan di sekitar jalan.

Aku menyuruhnya untuk jangan asal pergi ke tempat yang sepi, jangan berbicara dengan orang asing, aku akan terlambat sedikit untuk pergi menjemputnya.

Dia tersenyum dan berkata kalau aku sama seperti orang tua yang suka mengomel.

Setelah mematikan telepon Elina, aku meregangkan badanku, lalu bangun dan memakai baju, dari dalam lemari aku menemukan barang yang dulu pernah aku pakai, di dalam plastik ada gosok gigi yang ditaruh dengan baik.

Sudah diletakkan sekian lama, tapi digunakan sekarang juga masih bisa.

Ketika aku membuka pintu kamar dan berjalan keluar, pas sekali Bibi Merry baru pulang memberi sayur.

“Bangun siang sekali, ayo cepat sarapan dulu, bubur yang aku buatkan untuk kalian sudah dingin.”

Bibir Merry mengomel seperti sebagian besar bibi-bibi lainnya, ketika dia melewati kamar tidur tamu tempat aku tidur itu, dia menengok ke dalam dan melihat-lihat.

“Loh, mana Elina?”

Aku tersenyum pahit: “Bibi Merry, dia ada di hotel, sebenarnya dia dari awal memang bukan pacarku.”

Bibi Merry megerutkan bibirnya: “Belum mendapatkannya ya, ayo lebih bekerja keras lagi, gadis itu sangat sopan, yang terpenting adalah dia cantik, kalau di daerah kita dia akan menjadi gadis desa disini.”

“Oke, aku akan berusaha mencoba yang terbaik.”

Sambil berbicara, aku juga sambil buru-buru melewati Bibi Merry dan berjalan masuk ke dalam kamar mandi untuk mandi.

Dengan cepat, dari luar terdengar teriakan seseorang yang menyuruh untuk bangun, tidak lama kemudian Christopher membuka pintu kamar dan memakai sandal dengan lamban berjalann keluar.

Setelah makan semangkuk bubur, aku mengucapkan selamat tinggal kepada Christopher dan Bibi Merry, lalu mengendarai motor dan keluar menjemput Elina.

Novel Terkait

Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
3 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Kakak iparku Sangat menggoda

Kakak iparku Sangat menggoda

Santa
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
3 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
4 tahun yang lalu
I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu