Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku - Bab 132 Dia juga jatuh cinta padaku

“Tetapi tidak peduli seberapa hebatnya dia sampai tidak meninggalkan jejak, Mark juga bisa menebak bahwa dia yang melakukannya. Hari ini ada seseorang yang mengaku dirinya sebagai kakaknya, Namanya Clay, datang mencari Bruce dan aku. Dia mengatakan bahwa dia akan membalaskan dendam adiknya.”

“Oh, maka kamu harus berhati-hati atau aku kamu kembali ke Cina dulu untuk menghindari mereka? Aku rasa Mereka tidak akan berani bermacam-macam di Cina.”

“Tidak perlu, aku tidak takut mereka. Lagipula Mereka tidak akan berani berbuat apa-apa kepadaku. Paling-paling ini hanya pancingan, selain itu tujuan utama mereka adalah Bruce, tidak ada hubungannya denganku , tenanglah tidak akan terjadi sesuatu padaku.”

“Iya, tetapi lebih baik tetap berhati-hati. Oh iya, kamu meneleponku malam ini, harusnya bukan karena untuk mengatakan masalah ini kan?”

Aku tersenyum dan berkata, “Tuan Deni, memang ada hal yang lain. Sebelumnya aku mendengar kamu datang ke Thailand untuk menyelidiki satu proyek. Aku ada beberapa teman yang ingin bertanya apakah kamu masih tertarik dengan proyek real estat di Thailand. Jika kamu masih tertarik, mereka ingin bekerja sama denga kamu.”

Deni sedikit terkejut dan berkata, “Apakah kamu kenal teman yang bergerak di bidang real estat di sana?”

Aku tersenyum pahit dan berkata, “Bukan di industri real estate, tetapi… penyeludupan. Sekarang mereka secara bertahap berjalan sesuai hukum. Satunya adalah orang Cina yang memiliki hubungan yang baik dengan aku. Pada saat aku dijebak oleh Mark, dan hampir masuk dalam penjara. Dialah yang membantu aku keluar. Dua orang yang lain adalah orang Thailand, salah satu dari mereka adalah pejabat, tampaknya statusnya tidak rendah. Yang lainnya di Thailand tengah dan utara memiliki status kuat. Tetapi aku tidak begitu jelas dengan spesifikasinya.”

“Mereka mengatakan bahwa mereka bisa mendapatkan izin penilaian lingkungan dan bangunan secepat mungkin. Lahan Sungai Mae Ping atau Pattaya, mereka juga akan mendapatkan kedua izin ini, dan mereka dapat mengatasi masalah di tingkat komersial ataupun sosial.”

Setelah mendengar kata-kata aku, Deni terdiam.

Aku melanjutkan dan berkata, “Tuan Deni kamu jangan salah paham. Aku hanya membantu teman aku menyampaikannya. Kamu juga tahu, aku berutang budi pada temanku.”

Deni sambil tersenyum dan berkata, “Tidak apa-apa, aku mengerti. Tentang proyek di sana, aku masih mempertimbangkannya. Lagipula, hal kemarin sangat menakutkanku. Sekarang istri dan anak ku menjadi takut bepergian. Mengenai teman-teman kamu… jika aku memutuskan untuk melakukan proyek disana, aku akan mempertimbangkannya dan bertemu dengan mereka. Tentunya aku harus berhubungan dahulu dengan mereka baru tahu apakah bisa bekerja sama atau tidak.”

“Tuan Deni, kamu harus ingat bahwa aku hanya membantu teman aku menyampaikan pesan saja, bernegosiasi bisnis. Aku harap kamu tidak memaksakan diri untuk membuat keputusan yang tidak pantas karena aku.”

“Hahaha. Kamu jangan khawatir, aku akan serius mempertimbangkannya. Sebenarnya, aku juga mempertimbangkan faktor-faktor lain selain dari aspek bisnis. Ada pepatah yang mengatakan “dirumah kita bisa andalkan orang tua, diluar kadang kala juga perlu andalkan teman”, Pergi kesana untuk berbisnis, jika ada bantuan beberapa teman jabat, itu akan jauh lebih mudah.”

“Baguslah kalau seperti itu. Maka aku tidak akan menganggu Tuan Deni untuk beristirahat.”

“Baiklah, jika aku pergi ke Thailand dalam beberapa hari ini, aku akan mencari kamu untuk minum bersama.”

“Selamat datang kapan saja.”

Setelah menutup telepon Deni. Aku menelepon Jack kembali dan menyampaikan kata-kata Deni kepadanya.

Jack tampaknya sangat senang. Dia bahkan mengatakan jika Deni ada balasan, harus secepatnya memberitahunya. Dia akan datang ke Chiang Mai mencari Suchart dan Hacken Su untuk berbicara. Dia juga mengatakan pada saatnya dia akan memanggil aku untuk membantu mereka menjadi orang penengah.

Aku tidak menolaknya, menjadi orang penengah tidak perlu berbuat apa-apa, hanya perlu menyampaikan pesan saja.

Hal ini tidak berbahaya bagiku, bahkan mungkin akan menguntungkan. Jika Deni datang ke sini untuk terlibat dalam real estat, aku boleh mempertimbangkan untuk pergi bersamanya. Lagi pula, aku bisa Bahasa Thailand, jadi asisten dan penerjemahnya juga lumayan.

sekarang keluarga Elina tidak ingin aku tinggal bersamanya, aku harus membuat persiapan untuk menemukan jalan keluar lain.

Tetapi jika Jack dapat menangani adiknya dalam waktu singkat, dan tidak akan ada bahaya lagi. Sebenarnya aku sangat ingin tetap bersama Elina.

Karena aku tahu aku mulai menyukai dia.

Aku juga bisa merasakan bahwa dia juga tergoda olehku.

Sebenarnya kami sangat jelas dengan isi hati masing-masing hanya saja kami tidak mengungkapkannya.

Walaupun tidak realitas, tetapi kadang-kadang alasan juga sulit untuk mengatasi keinginan dan fantasi cinta.

Keesokan harinya, aku pergi bekerja seperti biasa. Pada siang hari, Elina meluangkan waktu untuk berbicara denganku. Dia mengatakan dia telah berbicara dengan keluarganya, dan mereka setuju untuk tidak ikut campur dalam pekerjaannya. Kedepannya tidak akan ada lagi orang yang membujuk dia mengundurkan diri, dan akan membiarkan dia bekerja dengan tenang.

Aku bisa menduga kalau dia pasti mengobarkan sesuatu, seperti membuat janji sebagai imbalan dengan keluarganya.

Aku tidak mengatakan apa-apa di depan, tetapi dari awal aku sudah membuat keputusan dalam hatiku. Jika aku benar-benar terlibat dalam pertempuran keluarga Jack, aku akan sendiri pergi saat itu.

Sementara ini aku juga tidak akan begitu dekat dengan Elina.

Di malam hari, aku tidak makan bersama dengan Elina, dan juga tidak pergi ke bar milik Bruce. Hanya ingin tinggal di dalam kamar hotel melihat televisi.

Ketika bosan, aku mengambil keluar telepon dan melihat-lihat. Aku melihat grup teman sekelas universitas di dalam WeChat yang sudah aku blokir, beberapa teman mengajak untuk kumpul, di antaranya ada Bayu dan Leni.

Waktu aku pindah keluar dari rumah Bayu, aku tidak pernah ketemu mereka lagi. Lagi pula, waktu itu ada sedikit canggung antara kita, kalau bertemu juga tidak tahu harus berbicara tentang apa.

Aku tidak mengirim pesan, hanya diam-diam melihat obrolan para teman sekelas di grup WeChat itu. Semenjak aku keluar dari penjara, aku tidak pernah berbicara dalam grup itu.

Grup itu sedang mendiskusikan tempat dan waktu untuk bertemu, tiba-tiba ada seseorang mengatakan sesuatu, dan mengusulkan untuk bepergian bersama.

Bayu segera menjawab dan berkata untuk pergi ke Thailand, sepertinya Roman sekarang di Thailand.

Setelah dia selesai, dia juga @ aku.

Sekelompok orang penasaran dan mengirim berbagai pertanyaan, seperti apakah Roman sudah di bebaskan? Bagaimana keadaan dia sekarang? Apakah dia putus dengan Keisya?

Keisya juga berada di grup, tetapi dia tidak bersuara.

Bayu lagi-lagi @aku, aku hanya perlu mengetik beberapa kata, mengatakan bahwa aku sudah lama putus dengan Keisya, dan sekarang aku memang di Thailand mencari makan. Jika ada yang mau datang ke Thailand, kalian boleh mencari aku kapan saja untuk minum bersama.

Bayu mulai bertanya siapa saja yang setuju untuk pergi ke Thailand. Tetapi hanya beberapa orang saja yang setuju. Sebagian besar mengatakan bahwa tidak ada waktu atau terlalu jauh.

Salah satu teman sekelas wanita mengatakan bahwa mengadakan pertemuan kecil saja, jika ada yang ingin pergi maka atur waktu dan pergi bersama.

Pada akhirnya, ada tujuh atau delapan orang menyatakan mereka setuju untuk datang, dan beberapa di antaranya adalah mereka yang terkenal sebagai generasi kedua orang kaya, atau pengusaha, dan juga bebas dalam mengatur waktu mereka.

Bayu dan Leni juga ingin datang, mengatakan bahwa mereka dapat mengajukan cuti tahunan untuk beberapa hari, dengan persetujuan pemimpin mereka bisa langsung datang.

Melihat ini, aku mengatakan sebelum datang kalian telepon aku saja terlebih dahulu. Lalu aku menutup WeChat.

Tidak lama kemudian, aku tiba-tiba menerima panggilan nomor asing dari Cina, mungkin dari teman sekelas.

Dalam keraguan, aku mengangkat telepon, dan terdengar suara yang akrab, dan berkata, “Halo, Roman.”

“Halo, bolehkah aku bertanya dengan siapakah ini?” Aku tidak bisa menebak siapakah ini.

“Aku adalah Sherly.”

Aku terpana, dan segera mengingat gadis cantik yang berbagi tempat tinggal dengan aku waktu di ShengHai, dia adalah Sherly. Setelah video dicuri oleh Kelvin, Sherly lari ke Perusahaan Tekno ZWK menjadi saksi untukku.

Novel Terkait

Antara Dendam Dan Cinta

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
4 tahun yang lalu
That Night

That Night

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu
Half a Heart

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
4 tahun yang lalu
I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
5 tahun yang lalu