Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku - Bab 68 Cemburu

Lokasinya adalah sebuah cafe yang berada di depan bar tempat Adham bekerja, aku juga sering datang kemari hanya sekedar untuk nongkrong.

Aku mengirimkan lokasi ini kepada Elina melalui WeChat, setelah kira kira setengah jam berlalu dia akhirnya datang dengan mengenakan dress garis garis perbaduan warna biru dan putih, jika dilihat dia sangat cantik dan memukau dengan balutan pakaian itu.

Aku sudah terbiasa menatapnya dengan tatapan penuh kekaguman, aku juga terbiasa memberikan pujian kepadanya “kamu benar benar cantik.”

Elina juga sudah terbiasa tidak mempedulikan perkataanku dan juga tatapanku kepadanya, sampai sampai dia tidak menyapaku dan langsung saja duduk di depan kursi di mana aku duduk, dia mengamati suasana tempat ini yang begitu elegan dan diiringi dengan musik sendu yang membuat nyaman.

Bisa dilihat dengan jelas jika dia menyukai suasana seperti ini

Tanpa perlu aku panggil, pelayan sudah datang mendekat dan bertanya apa yang ingin Elena pesan dengan sikap yang sangat sopan.

Elina memesan segelas kopi dan beberapa cemilannya, kemudian dia bertanya kepadaku dengan nada ketus, “kenapa mencariku, apa yang ingin kamu bicarakan? Katakan.”

Aku tersenyum, “tidak apa apa, aku hanya merindukanmu saja, aku ingin melihatmu, dan berbincang denganmu.”

“Manis sekali kata katamu.” Dia mengatakannya masih dengan tanpa ekspresi apapun di wajahnya.

“Jangan seperti itu, bukankah beberapa waktu yang lalu hubungan kita baik baik saja saat di Thailand, kenapa begitu kembali kamu selalu saja menekuk wajahmu jika bertemu denganku, aku tidak melakukan melakukan kesalahan apapun yang pantas membuatmu kesal kepadaku.”

“Kamu yang mengancamku, kamu mengatakan jika kamu akan mendatangi rumahku dan akan berteriak jika aku selingkuh dengan sugar daddy.”

“Hei hei, itu hanya untuk menggodamu saja, sebenarnya aku hanya ingin memintamu keluar dan bertemu denganmu saja.”

“Cih!”

Elina memelototiku, kemudian dia menunjuk bar depan dimana Adham bekerja, “Biasanya kamu pergi ke sana kan, hanya untuk memanggilku keluar jadi kamu baru bersedia untuk datang kemari, iya kan?”

“Tidak aku memang sering datang kemari, jika kamu tidak percaya kamu bisa bertanya kepada pelayan.”

Kebetulan ada seorang pelayan yang datang mengantarkan makanan, setelah mendengar apa yang aku katakan dia tersenyum dan menganggukan kepala, “iya benar, tuan ini sering datang kemari, dan juga setiap kali datang dia selalu sendirian, hari ini adalah pertama kalinya dia membawa perempuan kemari.”

Aku diam diam menunjukkan dua ibu jarimu kepadanya.

Pada saat ini terlihat beberapa gadis dengan berpakaian mencolok berjalan masuk ke dalam cafe, gadis yang berjalan di barisan paling depan memiliki warna rambut merah muda, rambutnya diikat dua di bagian atas kepalanya, dia mengenakan stoking jaring jaring di kedua kakinya, ternyata dia adalah gadis anti mainstream nya Adham, Yonna.

“Kak Roman.”

Tanpa menunggu aku pereaksi, gadis anti mainstream itu melihatku sekilas, memanggilku dengan antusias.

“Hai.” Aku hanya menjawab celingukan.

“Kak Roman, kebetulan sekali, bukankah kamu baru saja minum di bar depan? Kenapa kamu datang kemari?”

Tanpa menunggu jawaban dariku gadis itu langsung berhambur kepadaku, meraih lenganku dan menggoyangkannya pelan, “kak Roman, aku sudah memikirkan apa yang kamu katakan tadi, sekarang aku sudah mengerti, laki laki brengsek sepertinya tidak pantas aku cintai, aku ingin mencari seseorang yang sepertimu ini yang sudah dewasa, berkarisma, dan penuh tanggung jawab.

Aku seketika ingin menangis rasanya, mencoba menepis tangannya perlahan dan menunjuk ke arah Elina, kemudian berkata, “Yonna aku sudah memiliki pacar.”

“Oh.” Dia membeku sesaat, sepertinya dia baru menyadari akan keberadaan Elina, dan setelah itu mundur kebelakang beberapa langkah dengan terburu buru, “maaf, aku tidak memperhatikan, aku tidak sengaja, halo kakak, namaku Yonna.”

Elina memaksakan senyum di wajahnya, “halo, sebenarnya aku bukan pacarnya.”

Aku kemudian menimpali perkataannya, “aku sedang mengejarnya.”

“Kak Roman, kalau begitu aku tidak akan mengganggu kalian lagi.” Yonna meninjuku beberapa kali, kemudian berbalik badan dan berlalu.

“Tunggu tunggu.” Aku menghentikannya kemudian bertanya, “ Yonna apa Mark yang mengirimmu kemari?”

Yonna terkejut, “Hah? Siapa ?”

Aku menatap tepat kedua matanya, setelah memastikan jika dia sedang tidak berpura-pura kemudian menghembuskan nafas lega, “kalau begitu, apa Adham si brengsek itu yang mengirim mau kemari untuk menyulitkanku?”

Yonna kembali terdiam, tapi dengan cepat dia memberikan reaksi, cekikikan dengan mulut tertutup, “kak Roman, tidak seperti itu, kamu sudah salah paham, aku datang kemari hanya untuk bersenang-senang saja, dan itu bukan kesengajaan.”

“Iya, baiklah, nikmati saja waktumu.”

“Sampai jumpa kak.” Yonna melambaikan tangannya kepada kita berdua.

Dia sudah mengatakan sampai jumpa tapi dia sendiri malah masuk dan duduk di kursi ujung sana dengan beberapa temannya.

Aku memalingkan kepalaku, kemudian menyadari jika Elina menatapku dengan tatapan yang sangat aneh.

Aku berdehem memecah suasana canggung, “itu... Aku mengenalnya di bar depan, dia adalah pacar Adham, laki laki yang dipukuli oleh Mark saat berada di Thailand, itu yang membawaku kembali ke hotel.”

“Yaitu laki laki brengsek, dia mengganggu gadis itu, kemudian membuangnya begitu saja, perempuan yang tadi itu hampir saja berbuat sesuatu yang gila, untung saja aku sedang berada di sana, aku mencoba membujuk nya dengan keras, baru setelah itu perasaannya sedikit membaik, kamu lihat, sekarang dia kembali ceria lagi.”

Elina berkata datar, “Kamu sudah menyogok pelayan tadi kan, berapa yang kamu berikan?”

“Tidak, aku memang benar benar sering datang kemari.”

“Hahaha, siapa tadi yang mengatakan jika dia kesepian, orang itu juga mengatakan jika dia belum pernah berkencan dengan perempuan, dalam sekejap mata ada beberapa gadis yang datang menyapa dengan ramahnya sambil berkata kak Roman kak Roman, aku lihat dia juga menggandeng tanganmu dan bersikap manja, bukankah kamu merasa dia sangat menggemaskan?”

“Bukan, dia gadis anti mainstream, kamu tidak bisa melihatnya dengan pandangan normal.... Eh, sebentar, apa kamu cemburu?”

Elina tersenyum sinis, “siapa yang cemburu.”

“Hei hei hei, Jangan berpura-pura, kamu memang sedang cemburu.”

“Cih, percaya diri sekali!”

Pelayan perempuan itu tadi setelah meletakkan kopi pesanan Elina dia langsung pergi, dari tatapan kedua mata Elina, terbesit guratan senyuman yang tidak bisa di sembunyikan.

Kelihatannya dia tidak benar benar marah.

Setelah meminum kopi nya Elina tiba tiba bertanya, “dandanan gadis itu bukankah kebanyakan orang sering menyebutnya anti mainstream? Bagaimana kamu bisa mengenalnya?”

“Iya, tapi dia memiliki pekerjaan yang normal, apa kamu mengetahui pekerjaan Cose? Model yang bermain peran seperti game anime, tadi aku sempat melihatnya sedang bertengkar dengan seseorang di bar depan, aku tidak bisa diam begitu saja kemudian melerai mereka, dan begitulah aku mengenalnya.”

“Terus apa yang terjadi dengan laki laki brengsek yang tidak pantas dia cintai itu?”

Setelah sempat ragu sesaat aku kemudian menjawab, “di bar depan ada seorang pekerja laki laki brengsek, dia sudah meniduri gadis itu, mungkin dia tidak menyukainya jadi langsung membuangnya begitu saja, aku membujuknya sebentar, dan akhirnya bisa membuat perasaan gadis itu sedikit lebih membaik.”

“Terus selanjutnya bagaimana? Bagaimana dengan lakilaki brengsek itu? Apa dengan begini saja sudah selesai?” Dalam sekejap dia berubah menjadi perempuan penggosip.

“Tidak tahu, laki laki brengsek itu kabur.”

Aku tidak ingin membuatnya mengetahui kenyataan jika laki laki brengsek itu adalah teman baiku, jadi aku menjawabnya dengan sembarangan, kemudian mencoba untuk mengalihkan pembicaraan, “oh iya, aku ingin bertanya sesuatu yang serius kepadamu, Karry He adalah pelayan di rumahmu, iya kan?”

“Iya, paman sudah bekerja di rumahku selama belasan tahun, kenapa?”

“Jika dia ingin menghabisiku, misalnya mencari seseorang untuk memukulikku, atau mungkin berusaha untuk menjebakku, apa yang akan kamu lakukan?”

Elena mengerut kan kening nya, “kenapa kamu bertanya seperti ini? Apa kamu mempunyai masalah dengannya?”

Aku tersenyum menggelengkan kepala, “tidak, meskipun emosiku sangat tidak baik tapi aku juga tidak akan membuat masalah seenaknya, dia mengancamku, dan kamu lah yang menjadi penyebabnya.”

Novel Terkait

Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu
My Charming Lady Boss

My Charming Lady Boss

Andika
Perkotaan
4 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
3 tahun yang lalu
Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
3 tahun yang lalu