Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku - Bab 125 Curiga

ketika makan malam, aku membahas ini kepada ayah dan ibuku, aku berkata jikalau perusahaan ingin membuka cabang perusahaan di Thailand dan aku akan menjadi manajer dari cabang perusahaan itu. jikalau aku bekerja disana, maka aku akan mendapatkan gaji yang tinggi, minimal 1M pertahunnya. tetapi aku hanya bisa pulang beberapa kali saja didalam satu tahun.

ibu terbengong sebentar, ayahku malah menyuruhku untuk pergi.

setelah ibuku berpikir sebentar, dia pun mengangguk dan menyuruhku untuk pergi. setelah stabil dan mendapatkan uang disana, dia dan ayahku tidak ingin mengelola taman ini lagi dan akan pergi mencari aku disana untuk liburan.

aku berkata kalau aku belum memikirkannya dengan baik untuk sementara ini, aku akan mengambil keputusan beberapa hari kedepan.

malam itu, aku pun membereskan koperku lebih awal. ibuku pun memberi sedikit barang kepadaku untuk dibawa kesana. aku pun berkata kalau aku hanya akan berkunjung ke Thailand untuk bekerja sementara dan aku tidak bisa membawa barang barang itu. tidak semua barang bisa dibawa melalui pesawat. oleh karena itu, ibu pun menyimpan kembali barang itu.

ayah berkata kalau semua hutang sudah lunas dan ekonomi keluarga sudah menjadi lebih ringan. mereka mencari uang lebih setiap harinya agar aku tidak khawatir kepada mereka ketika aku pergi nanti. mereka akan mencari uang untuk makan dan minum, mereka juga akan menabung jikalau memiliki uang lebih dan berharap bisa membeli rumah baru diluar sana.

aku pun berkata iya.

ayah tidak berkata apapun dan hanya membawa shisha miliknya itu untuk merokok ditaman.

pada hari kedua, Christopher megendarai sebuah mobil Ford untuk menjemputkku. aku memasukkan koperku kedalam monil dan meminta izin kepada kedua orang tuaku. setelah itu, aku pun masuk kedalam mobil.

pukul delapan pagi, aku dan Christoper melihat Kelvin dan Sendi berada didepan salah satu bangunan amal.

Kelvin terlihat penuh waspada dan sepertinya dia merasa lebih takut kepadaku dibanding sebelumnya.

wajah Sendi dipenuhi amarah, aku bahkan belum pernah melihat ekspresi takut padanya terhadapku semenjak awal kami berjumpa.

setelah mereka mendengar berita Mark, kemungkinan mereka mengira kalau itu adalah aksiku. jika dilihat dari sikap pengecut Kelvin, dia pastilah tidak akan menahan uang ini, Sendi juga khawatir kalau semua orang menggosipinya dijalanan nanti. jadi, mereka pun memilih untuk menyumbangkan uang itu.

aku dan Christopher pun menemani mereka masuk kedalam bangunan amal itu dan melihat dengan mata sendiri kalau mereka sudah menyumbangkan uang uang itu. melihat ekspresi mereka yang sedih itu, aku pun berkata kepada mereka kalau aku tidak akan pergi mencari mereka lagi jika mereka tidak mengangguku. semua akan hidup dengan tenang.

setelah menyelesaikan hal itu, Christopher pun mengantar diriku ke bandara. tidak lama kemudian, aku pun masuk kedalam pesawat dengan tujuan ke ChiangMai.

sebelum melandas, aku mengirim sebuah pesan kepada Elina dan berkata kalau aku akan sampai di Chiang Mai sore nanti.

aku sampai di bandara Chiangmai pukul 4sore. aku pun pergi kehotel dengan mobil tuk tuk. aku mengetahui kabar dari resepsionist kalau sudah disediakan kamar bagiku dan kamarku bersebelahan dengan kamar Elina. kamar yang dipesan adalah kamar perbulan, ini sangat jelas kalau aku akan tinggal lama ditempat ini.

tempat penginapan di Chiangmai tidaklah mahal. biaya sewa ruangan ini perbulannya hanyalah 8000Baht. jikalau dirupiahkan, harganya sekitar 3,8juta rupiah.

Elina dan tim acara sepertinya masih sedang bekerja di BTT, aku tidak melihat mereka sebelumnya. oleh karena itu, aku pun memilih untuk beristirahat dikamarku sendiri.

sekitar pukul 5 sore, pintu kamarku diketuk.

aku membukanya dan itu adalah Elina.

dia terlihat berbeda dengan penampilannya ketika dikota Pingxian beberapa hari yang lalu. sekarang dia mengenakan pakaian bekerja berwarna hitam putih dan wajahnya tidak terlihat senang ketika menemuiku. dia masih saja begitu cuek seperti pada umumnya, bahkan terasa sedikit mencurigakan.

aku merasakan perbedaannya dan bertanya :" kenapa?"

" akan kukatakan ketika masuk kekamar dulu." katanya dengan wajah yang datar.

aku pun mempersilahkannya masuk.

dia pun masuk dengan memakai sepatu hak tingginya yang terlihat cantik itu.

aku mengunci pintu kamar dan berjalan kearah sofa sambil berkata :" silahkan duduk."

dia tidak duduk dan langsung bertanya :" Roman, apakah kamu yang menyuruh orang untuk menghajar Mark?"

aku tidak terkejut dan hanya menggelengkan kepala :" bukan."

dia mengerutkan kening dan menatapku dengan curiga.

aku melambaikan tanganku :" bukan aku, aku bisa bersumpah kok."

" selain kamu, siapa lagi?" sangat jelas kalau dia tidak mempercayai aku.

aku sedikit panik dan juga kecewa, Elina yang ada didepannya itu sudah tidak seperti Elina pada beberapa hari lalu yang masih bercanda denganku, memelukku dengan erat ketika motoran dan juga wanita yang harus aku lindungi.

wanita itu tidak akan curiga kepadaku.

yang curiga kepadaku adalah Elina yang telah bekerja diPerusahaan Tekno ZWK itu.

aku tidak akan memberitahunya siapa yang menghajar Mark.

karena keluarga Mark pasti akan bertanya padanya, keluarganya sendiri juga pasti akan bertanya padanya. aku tidak yakin apakah dia akan memberi tahu keluarganya ataupun keluarga Mark itu sendiri.

Mark pastilah tahu kalau ini adalah ulah Bruce, tetapi dia tidak bisa melakukan apapun jika tidak ada bukti tertentu, meskipun dia menyuruh pihak kepolisian untuk menelusuri, juga tidak akan mendapatkan hasil apapun.

tetapi semua berbeda jika aku yang mengatakannya.

meskipun perkataanku tidak bisa dijadikan bukti, namun setidaknya mengkhianati Bruce bisa menjatuhkan nama baiknya.

aku hanya tersenyum ketika mendengar pertanyaan Elina, aku tidak terburu buru untuk menjawabnya. aku menghidupkan sebatang rokok dan menghisapnya dengan kuat sambil bertanya :" Direktur Elina, kamu sudah tahu bagaimana sifat asli Mark itu, apakah dia pantas untuk mendapatkan perhatianmu?"

dia tetap saja tidak berekspresi :" aku bukan perhatian padanya, melainkan....... dia adalah temanku dari kecil. hubungan kedua keluarga kami sangatlah baik. yang aku perhatikan bukanlah dia, melainkan hal ini apakah merupakan ulahmu."

aku menggelengkan kepala :" sudah aku katakan, bukan aku."

" lalu siapa?"

" direktur Elina, kamu seharusnya memikirkan Mark telah melakukan kesalah terhadap siapa semenjak kasus penculikan itu dimulai."

Elina mengerutkan kening dan berpikir lalu bertanya :" apakah Bruce dan Deni?"

aku mengangkat kedua bahuku dan membiarkan dirinya memikirkannya sendiri.

" Bruce atau Deni?" tanyanya kembali.

aku menggelengkan kepala :" tidak tahu, intinya bukan aku."

" Roman, kamu harus tahu betapa parahnya masalah ini. ini mungkin mengakibatkan masalah dalam berjalan dikehidupan Mark yang akan datang nanti. meskipun dia melakukan kesalahan, seharusnya tidak boleh membalas dendam dengan cara seperti ini. ini terlalu ekstrim dan sadis, lagipula keluarga Mark juga tidak akan duduk diam."

aku tersenyum :" dia pantas mendapatkan itu, jikalau mau membahas ekstrim, apakah aksinya mencuri anak kecil tidaklah ekstrim? apakah dia tahu seberapa bahayanya aksi itu? lagipula...keluarga Mark tidak ada hubungannya denganku. ini juga bukan ulahku, jikalau mereka berani mencari masalah denganku, aku akan membuat mereka menyesal."

" lagipula hal ini tidak berhubungan denganmu, kamu tidak perlu tahu begitu banyak. apa keuntungan bagimu jika kamu mengetahui lebih banyak hal?"

Elina hanya menatapku dan menggelengkan kepala. dia lalu pergi tanpa mengatakan apapun.

ketika sampai dipintu, dia tiba tiba menoleh dan berkata :" Roman, paman Kris berkata kepadaku kalau keluarga Mark menganggap kamulah penyebab kejadian ini. mereka akan membalas dendam padamu, aku sudah menyuruh paman Kris memberitahu keluarga Mark agar mereka tidak melakukan hal hal yang berlebihan. hanya saja aku tidak tahu mereka akan mendengarnya atau tidak."

" terimakasih." kataku sambil menganggukkan kepala.

Novel Terkait

1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
3 tahun yang lalu
My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
4 tahun yang lalu
Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
My Tough Bodyguard

My Tough Bodyguard

Crystal Song
Perkotaan
4 tahun yang lalu