Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku - Bab 366 Mendapat Kabar

mendengar ini, aku dan Adham sedikit terkejut. Adham tidak lagi bisa berkata apapun, namun bisa dilihat kalau tatapan matanya berisi amarah yang sangatlah besar.

Alex pun menoleh dan menatap kami," apakah sudah ada kabar?"

" iya."

kata Odele sambil menganggukkan kepala," orang yang kami kirimkan untuk mengikuti Andreas itu mengetahui kalau sebelumnya Andreas keluar dengan diam diam dan pergi kesebuah klub malam. kami segera pergi untuk melacaknya karena orang-orang kami bersembunyi lebih dalam dan tidak terlihat. mereka benar-benar mengikuti dan mengetahui lokasi itu."

" dimana dia?"

tanyaku dengan panik.

" mereka ada disalah satu rumah kecil yang ada dibelakang klub malam itu."

Odele kembali berkata," sesuai penyelidikan kami, rumah kecil itu telah dibeli oleh seseorang sekitar setengah bulan yang lalu dan penjual rumah itu tidak mau memberi kami informasi pembeli itu, tetapi kami masih menebak dari petunjuk yang ada kalau pembeli itu merupakan orang lokal yang baru saja pulang dari luar negeri. dia sangat fasih dalam bahasa mandarin dan sepertinya dia sudah lama tidak pulang ."

aku teringat akan perkataan sebelumnya," kalau begitu, bisa dikatakan kalau dalang dibalik semua ini adalah orang itu dan dalam waktu yang bersamaan dia juga berhubungan dengan Jacky dan juga organisasi milik Zainul itu?"

" Zainul?"

" ketua organisasi yang menangkap Adham itu dan hari ini aku telah mematahkan kedua kakinya."

kataku dengan datar.

Odele mengerutkan kening dan berkata," Roman, bagaimanapun kamu harus ingat, jangan melukai orang lain sesukamu. kali ini dikarenakan rencana kita telah diketahui oleh banyak orang dan semua orang jelas akan kebenaran yang ada. kalau tidak......"

" sudahlah, terimakasih atas perhatianmu Odele. aku tentu saja tahu akan semua itu. namun ketika aku melihat kondisi Adham, niat ku untuk membunuh mereka pun muncul."

aku pun berkata dengan tidak berdaya. Adham adalah salah satu sahabat terbaikku dan organisasi itu hanya bisa memastikan kalau dia masih hidup, mereka tidak bisa memastikan hal lain lagi. dapat dibayangkan sejauh mana orang normal bisa bertahan untuk disiksa dalam situasi ini.

tatapan Adham pun terlihat sedikit murung. beberapa hari ini, dia pastilah merasakan begitu banyak siksaan. namun jika dilihat dari sifatnya, jikalau dia tidak ingin memberitahu kami,maka sampai kapanpun dia tidak akan memberitahu kami. kami pun terpaksa untuk berpura pura tidak tahu saja.

Odele kembali berkata," setelah aku kembali, rekan kerjaku telah menggantikan posisi kerjaku dan selalu mengawasi kondisi yang ada. kami telah menyiapkan anggota yang cukup untuk berjaga jaga selama 24jam setiap harinya. kami tidak pernah berhenti untuk melacak keberadaan dalang itu. setelah waktu sudah tepat, maka kami akan segera pergi menangkapnya."

aku pun berkata," apakah sekarang kalian memiliki ide untuk memastikan identitasnya?"

Odele menggelengkan kepala," untuk sekarang, kami tidak bisa melakukan apapun. hanya saja kami bisa memastikan sebuah hal, jikalau dalang dibalik layar ini keluar dari pintu ini, maka semua aksinya akan langsung diketahui oleh kami. ini adalah tujuan kai yang sebenarnya. jikalau kita beraksi sekarang, mungkin saja aksi kita akan membuat dalang itu menjadi takut dan kemungkinan orang yang tinggal didalam sana bukanlah dalang dibalik layar yang sebenarnya. jikalau itu terjadi, maka semua yang kita lakukan telah sia sia."

aku menarik nafas yang dalam dan berkata kalau aku mengerti. Odele kembali berkata," sudahlah, setidaknya sekarang kita memiliki sebuah jaminan dan ini lebih baik dari sebelumnya. lagipula sekarang Adham sudah tidak ada masalah lagi. untuk sementara ini, kamu cukup menyelesaikan masalah pada kedua orangtuamu saja."

sambil mengatakan itu, Odele pun menatap kearah Adham dan Adham pun tersenyum paksa.

disaat ini, Alex akhirnya mendapatkan sebuah taksi dan aku langsung menopang Adham untuk masuk kebagian belakang mobil. aku dan Alex lalu masuk kedalam dan Odele pun duduk dibagian depan mobil.

supir taksi itu awalnya melihat kami berempat dan dia ingin mengusir kami turun dari mobil karena melihat salah satu diantara kami memiliki kondisi yang buruk. namun dia tidak mengatakan apapun karena dia melihat Odele yang masih mengenakan seragam dan tempat ini juga tepat didepan kantor polisi.

mungkin supir itu masih belum bisa menenangkan suasana hatinya, ia lalu bertanya sambil berkendara," polisi, apakah orang yang duduk dibelakang itu baik baik saja?"

Odele tersenyum dan berkata," tentu saja, dia tidak kenapa kenapa, hanya saja dia terlalu lemas dan kami ingin memeriksa kondisi tubuhnya kerumah sakit."

agar supir itu bisa merasa tenang, aku juga ikut bertanya," pak supir, apakah sulit untuk mendapatkan taksi diwaktu seperti ini? tadinya kami telah menunggu puluhan menit dan akhirnya kami pun menemukan taksi ini."

setelah mendengar perkataanku, Supir itu langsung berubah menjadi seseorang yang berbeda," hehe, memanglah seperti itu. dikota Shenghai ini, taksi biasanya mulai berhenti dipukul 1 malam, karena sangat sedikit pelanggan yang ada dimalam hari. namun menurut kami, jikalau kami telah beristirahat dengan cukup, kami juga tetap bisa menemukan pelanggan dimalam hari bukan? kami tidak begitu memerhatikan hal ini selagi kami bisa mendapatkan uang. lagipula, bagaimana caranya uang datang? jikalau kami tidak berusaha keras, bagaimana cara kami menghidupi keluarga kami dirumah....."

tidak tahu apa yang sedang dipikirkan supir itu. supir itu pun mulai berbicara. Odele pun tidak bisa menahan kondisi itu lagi dan bertanya, " pak, seberapa jauh jaraknya dari titik ini kerumah sakit."

supir itu tersenyum dan berkata, " kita akan segera tiba, kita akan tiba setelah berbelok di persimpangan depan. ini merupakan rumah sakit pemerintah pertama di Kota Shenghai, tahun lalu, istriku melahirkan disini ..."

setelah turun dari mobil aku pun menopag Adham untuk turun dari mobil dan aku pun merasakan sejuknya angin malam itu. aku juga merasa sedikit lega karena aku tidak perlu mendengarkan ocehan dari supir itu lagi.

jika dilihat dari rambu rambu jalan yang ada, kami sepertinya diturunkan ditempat parkir pada pintu belakang rumah sakit itu. dan ini tidak tergolong jauh dari ruang gawat darurat.

Odele pun membayar ongkosnya dan kami pun menopang Adham untuk masuk kedalam ruang gawat darurat itu.

mungkin karena sudah terlalu larut malam, para dokter yang bekerja dishift malam pun tertidur. setelah kami sampai didepannya, dia pun terbangun dan menyuruh kami untuk meletakkan Adham diatas kasur lalu menjelaskan situasi yang ada.

setelah mendengar penjelasan dari kami, dokter itu pun berkata," untungnya dia baik baik saja. hanya saja dia merasakan kelaparan dalam jangka waktu yang panjang dan menyebabkan tubuhnya menjadi semakin lemas. ini adalah penyebab kenapa dia bisa tidak berdaya seperti ini."

setelah mengatakan itu, dia pun memberi suntikkan infus dan berkata dia sudah bisa kembali menyantap makanan seperti biasanya pada besok pagi.

kami semua pun merasa lega ketika mendengar perkataan dokter itu.

jikalau terjadi sesuatu pada Adham, kami tidak akan mengampuni diri kami sendiri.

disaat ini, aku tiba tiba teringat akan seseorang. aku lalu bertanya," Adham, sekarang kamu sudah tidak apa apa lagi. apakah aku perlu menghubungi Yonna?"

tidak tahu dari mana Adham mendapatkan tenaga, ketika mendengar perkataanku, dia langsung menarik tanganku dan menghalangiku sambil berkata," tidka perlu, aku juga tidak apa apa. jangan membuat Yonna merasa khawatir. aku akan pergi mencarinya setelah aku pulih besok."

aku terpaksa mendengarkan perkataannya dan disaat ini, seorang perawat datang untuk memberikan suntikan padanya. kami pun berdiri disampingnya untuk menjaganya.

kami bertiga tidak beristirahat dengan cukup dan kini kami sudah merasa lega. disaat bersamaan, kami merasa sedikit lelah dan juga merasa kantuk. kami tidak ingin berbicara lagi dan kami pun memilih untuk bergantian menjaga Adham. setelah itu, kami pun tidur dengan nyenyak.

pada hari kedua, kami pun terbangun karena keributan yang ada disana. aku membuka mataku dan belum bisa merespon dengan jelas apa yang sebenarnya terjadi. aku hanya melihat ada beberpaa orang berdiri didepan kamar pasien yang hendak masuk kedalam. namun didepan pintu telah berdiri seorang satpam yang menghalangi mereka dan tidak mengizinkan mereka untuk masuk kedalam.

orang yang diluar itu pun bercakap kotor dan terlihat sangat emosi.

satpam yang ada didepan itu berusaha menghalanginya. tidak lama kemudian, Alex dan Odele juga bangun dan menatap adegan itu dengan tatapan yang aneh.

Novel Terkait

The Gravity between Us

The Gravity between Us

Vella Pinky
Percintaan
5 tahun yang lalu
Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milea Anastasia
Percintaan
4 tahun yang lalu
Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
3 tahun yang lalu
Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
4 tahun yang lalu
Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu
Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
4 tahun yang lalu