Istri Yang Sombong - Bab 627 Tindakan Penuh Semangat 2

Menaruhnya ditempat tidur, dan menyelimutinya, A Shu baru keluar setelah memastikan dia tidak balik badan atau menendang selimut.

Memasukkan buah kedalam kulkas, setelah selesai beres-beres, dia baru pergi……

Suasana hatinya beberapa hari ini berbeda dengan beberapa hari sebelumnya, bahkan melihat langit malam, itu terlihat cerah, dia baru saja sampai kebawah, sudah ada sebuah mobil mendekat, dan berhenti dihadapannya.

A Shu terkejut, dia jalan kesana dan membuka pintu mobil lalu masuk duduk didalam, dalam beberapa detik, mobil ini melaju pergi menghilang dari tempat itu……

Tidak jauh dari situ, mobil berhenti.

Orang dalam mobil itu memandang A Shu, “Bagaimana pertimbangannya?”

“Aku tidak akan menandatanganinya!”tolak A Shu.

“Sekalipun kamu tidak menandatanganinya, juga tidak ada guna menyimpannya!”

“Kalau begitu, kenapa kamu terus mencariku?”tanya balik A Shu.

“Kamu——”

“Sudah kubilang, aku butuh waktu mempertimbangkannya, kalau kamu masih muncul disekitar sini, hasilnya hanya ada satu, aku tidak akan menandatanganinya!”ucap A Shu memandang orang dalam mobil itu, dan mendorong pintu turun.

Orang dalam mobil mengerutkan kening memandang punggung A Shu, tatapan matanya berubah menjadi semakin dalam.

Keesokan harinya.

Saat Dudu bangun, dia menyadari dirinya sudah tidur ditempat tidur, dia sama sekali tidak tahu kapan dia tidur ditempat tidur.

Dia yang begitu ceria, tidak akan mempermasalahkan hal seperti ini.

Dia bangun, dan jalan keluar, melihat ada sarapan diatas meja, dia tiba-tiba merasa ada pengasuh dua kali sehari benar-benar sangat membahagiakan!

Dia duduk dan makan tanpa ragu, lalu A Shu keluar dari dapur, membawa buah yang dia beli kemarin.

Melihat buah itu, mata Dudu berbinar, sambil makan sambil berkata, “Kemarin aku menunggu sampai ketiduran ya?”

“Hmm!”angguk A Shu.

“heuh, ini penderitaan kerja sambil buka toko!”ucap Dudu.

Berbicara tentang toko, A Shu tiba-tiba mengingat sesuatu, “Tokomu dimana?”

Tanpa pikir panjang, Dudu langsung mengatakan alamatnya pada A Shu, dan A Shu langsung mengingatnya.

“Oh iya, kapan kamu pindah? Sini kubantu!”ucap Dudu.

“Tidak usah, tidak banyak barang, aku sendiri bisa!”ucap A Shu.

Setelah mendengarnya Dudu mengangguk, “Baiklah, nanti setelah pulang kerja kalau ada waktu, aku pergi bantu kamu!”

A Shu mengangguk.

Setelah sarapan, Dudu segera pergi mandi, ganti baju, dan bergegas berangkat kerja.

A Shu juga pergi memindahkan barang.

Butuh waktu setengah harian, agar A Shu menata kembali barangnya.

Desain rumah dibawah sama dengan milik Dudu, hanya saja tidak memiliki kehangatan seperti tempat Dudu, tapi yang membuat A Shu lebih tenang adalah, Dudu tinggal diatas, hanya terpisahkan oleh satu lantai saja.

Setelah selesai berkemas, waktu sudah sore, A Shu suntuk tidak ada kerjaan, mengingat alamat yang dibilang Dudu, dia langsung pergi kesana.

Dia baru saja sampai, sudah melihat Dudu mengatakan sesuatu pada karyawannya, dia yang serius begitu, memang terlihat sedikit mirip boss kecil.

A Shu tersenyum, mendorong pintu dan masuk.

“Selamat datang, tuan ada yang bisa saya bantu?”tanya pelayan.

Pelayan terkejut melihat dia yang tidak menjawab, saat ini, Dudu melirik sekilas, lalu terkejut melihat orang yang ada didepan pintu, “A Shu? Kenapa kamu datang?”

“Sudah selesai pindahan suntuk tidak ada kerjaan, jadinya kemari lihat-lihat!”ucap A Shu.

Melihat senyuman A Shu, jangankan orang lain, Dudu saja yang terbiasa berpenampilan cantik juga sedikit terkejut.

Sadar dirinya kehilangan fokus, Dudu segera membuka matanya “Karena sudah datang, masuklah, ku traktir kamu minum!”

A Shu masuk tanpa sungkan.

Dudu mengatakan sesuatu pada pelayan dan duduk disana bersama A Shu.

Tangan Dudu terus memegang dua gambar, kelihatannya sangat khawatir.

“Lagi pikirkan apa?” tanya A Shu dengan santai.

“Lagi pikir, dari dua jenis kue ini mana yang lebih cocok jadi main dessert!”

Dengan santainya A Shu melirik sekilas, lalu menjulurkan tangan menunjuk, “Ini!”

Dudu menengadah memandangnya, “Kenapa?”

“Yang suka makan dessert biasanya anak perempuan, menurutmu yang cokelat, atau yang pink yang lebih menarik!?”ucap A Shu.

Mendengar ini, Dudu tiba-tiba sadar, “Oke, begini saja!”ucap Dudu bangkit dan menyampaikannya kedalam.

Pelayan disini tidak banyak, Dudu baru saja masuk sudah ada orang yang datang, satu pelanggan tidak terladeni, A Shu yang melihat keadaan ini, dan demi kelangsungan bisnis Dudu, bangkit inisiatif membantu.

“Nona, ada yang bisa saya bantu?”tanya A Shu santai.

Gadis yang membeli dessert itu tertegun ketika melihat A Shu, matanya bersinar, jarang sekali bisa melihat pria tampan disini.

Dia menatap A Shu cukup lama dan tidak bergerak.

Saat ini, pelayan yang berdiri disamping sedikit malu, karena tahu A Shu adalah teman bos, dia tidak tahu harus mengatakan apa, jadi hanya bisa berkata pada pembeli, “Nona, ada yang bisa saya bantu?”kalimat ini menarik kembali tatapan mata pembeli.

“Oh, aku mau ini, ini, ini juga……”Dia menunjuk ke apa yang dia suka.

“Ok!”

“Aku ingin kakak ganteng ini yang bantu aku membuatnya!”tunjuk gadis itu pada A Shu.

Novel Terkait

Cutie Mom

Cutie Mom

Alexia
CEO
5 tahun yang lalu

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
4 tahun yang lalu

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu

Ten Years

Vivian
Romantis
4 tahun yang lalu

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
4 tahun yang lalu

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu