Istri Yang Sombong - Bab 614 Hanya Angan-Angan Belaka 1

Tatapan mata Xia Ziyu sulit untuk dimengerti.

"Xiao Xi!" Saat ini, An Ruoman berjalan ke arahnya lalu tersenyum dan menyapa Xia Zixi.

"Ruoman!" Xia Zixi juga tersenyum kepadanya.

"Maafkan aku, karena semuanya agak mendadak, jadi aku tidak sempat untuk memberitahu orang-orang!" An Ruoman berkata.

Xia Zixi tersenyum, "Tidak apa-apa, bukankah sama saja jika mengatakannya sekarang?"

"Mu Shaotian tidak datang denganmu?" Xia Ziyu menatap Xia Zixi dan bertanya kepadanya.

"Dia sudah pergi ke kantor!"

"Kak Shaotian sangat sibuk yah!?" Ruoman tertawa dan berkata.

Xia Zixi mengangguk, "Lumayan!"

Saat mereka sedang mengobrol ringan, Xu Weiyin menghampiri mereka, "Hari ini bibi Li membeli banyak buah-buahan, aku akan memotongnya untuk kalian, kalian tunggu sebentar!"

"Bibi, aku akan membantumu!"

"Tidak perlu, kamu duduk saja!"

"Tidak apa-apa, aku juga ingin belajar...." setelah itu Ruoman ikut ke dapur dengan Xu Weiyin.

Di ruang tamu hanya tersisa Xia Zixi dan Xia Ziyu saja, suasananya terasa sedikit canggung.

Xia Zixi berdiri dan melangkah ke arah balkon.

Saat Xia Ziyu melihat hal itu, dia juga mengikutinya kesana.

"Bagaimana kabarmu beberapa hari belakangan ini?" Xia Ziyu bertanya.

"Lumayan, cukup baik!" Xia Zixi berkata, kemudian dia menoleh dan menatap Xia Ziyu, "Kak, kamu benar-benar ingin bertunangan dengan Ruoman?"

Kedua tangan Xia Ziyu dimasukkan ke dalam saku celananya, matanya menatap pemandangan halaman di depannya, setelah berpikir sebentar, dia mengangguk, "Emm!"

"Benar-benar sudah memikirkan hal ini dengan baik?" Xia Zixi bertanya.

Meskipun Xia Zixi jelas-jelas tahu kalau Xia Ziyu melakukan hal ini untuk keluarga, namun Xia Zixi masih tanpa sadar menanyakan hal itu kepadanya.

Dia sangat berharap kalau mereka semua dapat mendapatkan kebahagian mereka masing-masing, setidaknya berusaha untuk mendapatkannya.

Begitu mendengar pertanyaan Xia Zixi, Xia Ziyu memperlihatkan sebuah senyuman pahit, apa yang dia pikirkan sudah tidak penting lagi.

Jika tidak ada Xia Zixi, maka siapapun yang bersama dengan dirinya semua sama, tidak ada bedanya sedikitpun.

Namun perkataan ini mungkin tidak akan pernah dia ucapkan seumur hidupnya, lebih tepatnya dia tidak berani mengatakannya.

Kenyataan yang ada di depannya sudah menjelaskan semuanya.

"Emm!" Dia mengangguk.

Xia Zixi berpikir lalu berkata, "Dulu aku selalu mengira kalau kamu akhirnya akan bersama dengan Dudu, namun aku tidak menyangka kalau akan seperti ini!"

Begitu mengatakan soal Dudu, Xia Ziyu langsung mengerutkan keningnya, "Dudu?"

Xia Zixi menatapnya, "Jangan bilang kalau kamu tidak tahu kalau Dudu sudah menyukaimu dari dulu!"

Saat mendengar hal itu, Xia Ziyu tertegun, dia sedikit banyak dapat merasakannya, namun apakah Xia Zixi tahu kalau alasan dia pergi dengan Dudu adalah karena dirinya.....

"Dudu adalah seorang gadis yang baik, dia akan menemukan kebahagiannya sendiri!" Xia Ziyu berkata.

Xia Zixi mengangguk, "Emm, tidak peduli bagaimanapun, karena kamu sudah membuat keputusan, maka aku sebagai seorang adik hanya bisa berdoa untuk kebahagiaanmu, kak, semoga kamu berbahagia!" Xia Zixi tersenyum dan berkata.

Tidak peduli Xia Ziyu melakukan hal ini karena apa, karena dia sudah membuat keputusan ini, maka Xia Zixi juga tidak bisa mengatakan apapun lagi.

Saat melihat senyuman Xia Zixi, Xia Ziyu menatap dirinya, senyumannya bagaikan cahaya matahari, sangat cantik, namun terlalu jauh untuk didekati.

Bahagia......

Sepertinya di dalam kehidupan ini dia hanya bisa berangan-angan saja terhadap satu kata itu.......

Pada saat ini, suara dari dalam menghentikan pembicaraan mereka.

"Xiao Xi, Ziyu, ayo kemari dan makan buah!" Xu Weiyin berteriak dari dalam.

Saat mendengarnya, mereka berdua melihat ke arah ruang tamu, Ruoman dan Xu Weiyin masing-masing membawa piring berisi buah-buahan keluar dari dapur lalu meletakkannya di atas meja ruang tamu.

"Iya!" Xia Zixi tersenyum lalu sekilas menatap Xia Ziyu, setelah itu dia melangkah masuk menghampiri mereka.