Istri Yang Sombong - Bab 247 Coba lagi? 4

Melihat Xia Zixi yang gigih pada prinsipnya, Xia Ziyu berpikir sesaat, lalu menganggukkan kepala, “Baiklah, karena kamu begitu gigih, aku tidak akan melakukan apapun!” kata Xia Ziyu.

Untuk menghindari Xia Zixi tidak senang.

Setelah mendengar perkataan Xia Ziyu, Xia Zixi baru tersenyum lega, “kak aku tahu kamu mengkhawatirkan aku, tapi masalahnya sudah berlalu, biarkanlah itu berlalu, aku tidak ingin kamu terganggu, terlebih lagi tidak ingin kamu dalam masalah, aku mengerti niat baikmu!” kata Xia Zixi.

Mendengarkan kata-katanya, Xia Ziyu menganggukkan kepala, “Iya, aku tahu!”

Mendengar Xia Ziyu berjanji, Xia Zixi baru tenang.

Lalu, dia ngobrol sebentar dengan Xia Zixi, baru pergi.

“Kamu istirahat yang baik dirumah, kalau ada masalah telepon aku!” kata Xia Ziyu.

Xia Zixi menganggukkan kepala, lalu jalan bersama dengan Xia Ziyu.

Dia baru saja pergi, Xia Zixi langsung duduk lemas di sofa, ngobrol begitu lama, dia sedikit ngantuk, bahkan tidak merasakan lapar sama sekali, Xia Zixi langsung tidur.

Setelah tidur, begitu bangun sudah sore.

HP nya di setting silent dan diletakkan di meja, kebiasaannya setiap bangun, adalah langsung melihat HP, tapi kali ini, kebetulan ada yang menelepon, dan itu adalah Dudu.

Xia Zixi mengangkat teleponnya tanpa ragu.

“Halo......”

“Xia Zixi, sampai sekarang kamu baru angkat telepon!?” baru saja mengangkat telepon, Dudu sudah berteriak disebelah sana.

"Ada apa?" tanya Xia Zixi dengan malas, baru saja bangun, masih belum bisa membuka matanya.

"Kamu tahu tidak sudah berapa kali aku telepon kamu, kamu tidak angkat sekalipun!" kata Dudu.

Berbicara tentang ini, Xia Zixi tertegun, "Aku lagi tidur, HP di silent, jadi tidak kedengaran!"

"Duh sampai sekarang baru dengar!" kata Dudu.

Xia Zixi disana yang mendengar dia berbicara dengan terengah-engah, "Maaf, sudah membuatmu khawatir, kamu sedang apa?"

“Aku akan dinas, jadi menelepon ingin memberitahumu, siapa sangka tidak ada yang angkat, lalu aku mau pergi ke tempatmu!” kata Dudu.

Berbicara tentang ini, Xia Zixi merasa bersalah.

“Baik, maaf, aku tidur HP di silent, jadi tidak kedengaran! Kata Xia Zixi.

“Baiklah, ku maafkan kamu, buat aku terkejut hampir saja aku menelepon kakakmu!” kata Dudu.

Xia Zixi tersenyum, “Karena kamu mau dinas, tidak usah datang kemari lagi!”

“Kamu sendirian tidak apa-apa kan!?” tanya Dudu.

“Tentu saja tidak masalah, sudah terbiasa hidup sendiri, bisa punya masalah apa!” kata Xia Zixi, yang sudah ngobrol beberapa kalimat dengan Dudu, dan sudah lumayan sadar.

Mendengar ini, Dudu menganggukkan kepala, “Baguslah, kalau ada masalah telepon aku, aku sekarang tidak kesana lagi ya!”

“Ehn, iya!”

“Ok, aku tutup ya, aku perlu istirahat sebentar kumpulkan tenaga!”

“OK!”jawab Xia Zixi, lalu kedua orang sama-sama menutup telepon.

Xia Zixi berbaring diranjang, dan melihat HP, ternyata, banyak sekali panggilan masuk dari Dudu, mengingat tentang ini, Xia Zixi merasa hatinya sangat nyaman.

Ada orang yang mengkhawatirkan, ada orang yang peduli, ini adalah hal yang baik!

Meletakkan HP di meja, dia kembali berbaring selama beberapa menit, setelah benar-benar sadar, dia baru bangkit.

Dia tidak menyangka tidur begitu lama sampai sekarang, dia sedikit lapar, lalu bangkit, dan mempersiapkan makan.

Dua hari tidak ada dirumah, tidak ada makanan di kulkas, Xia Zixi pergi mengganti baju, siap-siap pergi ke supermarket belanja.

Harus bagaimana merayakan kelahiran kembali, setelah terbebas dari penculikan, dia berencana membuat makanan yang enak, untuk menghibur dirinya sendiri!

Novel Terkait

Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu

Meet By Chance

Lena Tan
Percintaan
3 tahun yang lalu

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
3 tahun yang lalu

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
4 tahun yang lalu

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
3 tahun yang lalu

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu