Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku - Bab 494 Pulang

Di kota Shenghai tidak akan terlihat jelas bintang-bintang, karena polusi yang terlalu parah, bahkan kota Guilin, beberapa tahun ini juga sulit dilewati, bahkan mulai menyarankan untuk penghematan energi dan pengurangan emisi.

Thailand tidak perlu di katakan lagi, perkembangan Thailand tidak semaju kami, tapi mereka juga tidak berhenti di jaman batu, bintang di langit kebanyakkan sudah tertutup polusi.

Dan masalah muncul, kalau Kota Shenghai tidak ada langit seperti ini, Thailand juga tidak ada, pulau di antara dua negara ini, posisinya dimana?

Awalnya kami masih ada harapan untuk keluar, sekarang sepertinya, sekalipun kami bisa kabur, posisinya juga tidak tahu dimana, tidak ada radio, kami bahkan tidak bisa menghubungi negara asal kami.

Sedangkan kami untuk pulang ke kota Yanjing, Shenghai, ini adalah masalah yang nanti baru dibahas.

Aku menarik nafas dalam-dalam, cahaya bulan muncul dan menghilang di bawah awan, sebentar lagi akan pergantian shift.

Sengaja menunggu beberapa saat, membiarkan Alex tidur lebih lama, aku baru berdiri masuk kedalam tenda dan membangunkan dia, dan aku mulai terbaring.

Aku yang sangat mengantuk akhirnya tertidur, dihatiku tiba-tiba muncul sebuah keraguan, jika aku tidak salah ingat, sebelumnya aku pingsan beberapa saat, tapi kenapa saat ini aku masih bisa ngantuk?

Tapi waktu sekarang bukan waktuku untuk banyak berpikir, segera aku tertidur lelap.

Saat terbangun kembali hanya merasa langitku berputar, aku membuka mata dan melihat Alex yang sedang menggoyangkan tubuhku.

Melihatku tersadar, Alex tersenyum dan berkata, “Roman, cepat pergi ke altar, kami semua menunggu.”

Saat itu aku baru tersadar, rupanya semua orang sudah membereskan barang-barang, hanya tersisa aku dan tenda yang menggunakan kain yang belum bersiap.

Dengan cepat aku berdiri, diluar tenda angin dingin tertiup, kepala yang masih ngantuk seketika tersadar.

Melihat semuanya sudah bersiap, aku berkata, “kalau begitu, kita tidak menunda lagi, ayo mulai.”

Semua orang setuju.

Karena kurangnya tidur, mata kami sedikit merah, tapi tidak ada orang yang menyadari, asalkan tidak sampai di tahap ngantuk hingga terjatuh, kami bisa tidak peduli.

Kami memastikan keadaan sekitar tidak ada masalah, kami berjalan ke altar, setelah memastikan lagi, aku mengangkat ayam pegar, dan bertanya, “siapa yang tahu proses persembahan ini?”

Tapi hanya hening yang didapat.

Alex tertawa dan berkata, “ini, kita semua bukan dukum, juga tidak tahu bagaimana melakukan persembahan.”

Elina juga berkata, “kalau tidak Roman kamu coba langsung lemparkan ayam pegar ini.”

Aku berpikir dan berkata, “dilempar? Aku mencari di sekitar lagi, jika tidak ada tanda apapun, aku langsung mencoba lempar ke bawah. Lagian tidak semua orang bisa proses dan tahu cara persembahan, jika saat membuat pulau ini tidak memikirkan hal ini, tidak mungkin membuat kami menjadi begitu menyedihkan.”

Sambil berkata aku melihat sekeliling, dengan teliti memperhitungkan, semua orang melihat ku mencari disekitar, dan mulai mencari di sekitar, lalu 10 menit kemudian, tetap saja tidak ada hal yang mencurigakan.

Aku sedikit terkejut, mungkinkah cara persembahan benar-benar langsung melempar ayam pegar ini?

Jika tidak ada cara yang sudah ditetapkan, cara persembahan ini hanya ada satu cara yaitu dibuang saja, baru bisa memuaskan semua orang.

Berpikir sampai disini, aku tidak ragu lagi, aku melemparkan ayam pegar ke tempat gelap tepat di bawah patung, tetapi di atas patung, ketika aku masih bisa melihat sesuatu secara samar, perubahan tak terduga terjadi di depan mataku.

Novel Terkait

Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu

Cantik Terlihat Jelek

Sherin
Dikasihi
4 tahun yang lalu

My Cute Wife

Dessy
Percintaan
4 tahun yang lalu

Sang Pendosa

Doni
Adventure
4 tahun yang lalu

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
3 tahun yang lalu

Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milea Anastasia
Percintaan
4 tahun yang lalu

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
5 tahun yang lalu

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu