My Tough Bodyguard - Bab 85 Menggunakan Strategi Lawan untuk Mengalahkan Lawan

“Jadi begini Kakek Raja Obat, aku di kota Jiang, menemukan sebuah kasus penyakit yang aneh.” Robert Qiu menceritakan kejadian sesuai kenyataan,

“Robert, berdasarkan penjelasanmu, kalau dugaanku tidak meleset, gadis bernama Sellen Liu ini telah diguna-guna orang.” Raja Obat berkata dengan sangat serius.

“Ya, dugaanku sama denganmu.” Robert Qiu pun berkata begitu.

“Hai Dik, kamu sudah diam-diam berguru sekian lama di pulau obat, masakan masalah seperti ini saja tidak sanggup selesaikan?” tegur Pil Obat sambil tertawa.

“Bukan begitu, masalahnya ini menyangkut jiwa orang lain, mau tidak mau aku harus berhati-hati. Jadi sebagai yang junior datang kepada Kau yang lebih berpengalaman, dengan petunjuk Kau, aku barulah tenang membuang guna-guna temanku ini.” Robert Qiu menyanjungnya berkata.

“Anak ini memang paling pKaui bicara, baiklah, kakek akan memberitahumu bagaimana cara membuangnya, dengarkan dengan seksama ya.” Raja Obat berkata.

Berikutnya, Robert Qiu sambil menyimak apa yang diajarkan oleh Raja Obat, sambil menggunakan kertas dan pena mencatat, ini menyangkut nyawa Sellen Liu, tidak boleh ceroboh.

Sampai Raja Obat selesai menjelaskan, Robert Qiu barulah bisa merasa lega: “Aku sudah mencatat semuanya, Kakek Raja Obat, besok malam aku sudah berencana akan membuang guna-guna itu dari tubuh temanku.”

“Robert, jangan salahkan kakek tidak memperingatkanmu, kalau kamu sungguh ingin membantu temanmu lepas dari kesulitan ini, maka harus bisa menemukan orang yang mengguna-gunanya. Kalau hanya membantu temanmu membuang guna-gunanya, ini hanya cara menghilangkan gejala sakitnya dan bukan menghilangkan pangkal penyakitnya. Yang mengguna-guna ini ada kali pertama, pasti ada kali kedua, kalau belum berhasil menangkap pelakunya, temanmu ini setiap saat ada dalam bahaya.” Raja Obat mengingatkannya.

“Kakek Raja Obat, aku akan memperhatikan hal ini.” Robert Qiu mengangguk berkata.

“Sudahlah, kalau kamu tidak ada urusan lain, jangan ganggu kakek tidur.” Raja Obat itu dengan tidak sabaran berkata.

“Hei hei hei Kakek Raja Obat, tunggu dulu.” Robert Qiu buru-buru berseru, dengan segera sedikit sungkan bertanya: “Itu itu, itu…. Apakah Obat Penenang baik-baik saja…”

“Kamu ini ya Nak, sudah punya calon istri, masih juga memikirkan cucu perempuan kakek!” Raja Obat bergumam.

“Hei, Kakek Raja Obat, kau juga bukannya tidak tahu, kami hanyalah sedang bersandiwara, kau masih benar-benar menganggap Alice Mo akan dinikahkan denganku? Andaikata Alice Mo setuju pun, aku tidak setuju, pria tampan seperti diriku ini, hanya cucu raja obat yang cocok denganku, menurutmu benar tidak?” Robert Qiu berkata dengan narsisnya.

“Tadi kakek heran, masalah guna-guna kecil bisa-bisanya membuat kamu sengaja menelepon kakek? Sekarang kakek mengerti, kamu ya bajingan kecil pakai alasan mau buang guna-guna, sebenarnya tujuannya mau menanyakan kabar keadaan cucu raja obat kan?” Gerutu Raja Obat.

“Tidak seperti itulah, aku sungguh belum menguasai cara membuang guna-guna, maka mau belajar darimu, sekalian menanyakan kabar cucu raja obat.” Robert Qiu sambil terbatuk kecil berkata: “Aku dengar, belakangan ini yang pergi ke Pulau Obat untuk melamar banyak, tapi semuanya orang-orang yang tidak karuan. Kakek Raja Obat, jangan sampai kau biarkan cucumu menikah dulu ya.”

“Tidak boleh dinikahkan, maksudnya diberikan untukmu?” Raja Obat mencibir.

“Kakek Raja Obat memang orang yang sangat pengertian.” Robert Qiu menjawab senang.

“Pergi dari hadapanku!”

Selesai bicara Raja Obar langsung menutup teleponnya.

Mendengar nada sibuk di telepon, Robert Qiu tertawa malu, langsung dibacanya cara-cara yang sudah disampaikan Kakek Raja Obat yang tertulis di kertas, raut wajahnya mulai serius.

Hari kedua.

Perusahaan Besar Mo.

Pagi-pagi sekali Robert Qiu sudah sampai di kantor untuk bekerja.

“Selamat pagi manajer Qiu.”

“Manajer Qiu, Anda sudah sarapan?”

Para staf yang berpapasan satu persatu menyapanya.

Dengan wajah tegang, tak berkata satu patah pun sampailah di divisi keuangan.

Para staf wanita divisi keuangan sedikit merasa heran, karena biasanya Robert Qiu selalu tersenyum manis menyapa mereka, tidak sedikitpun menjaga jarak dan menganggap diri sebagai seorang atasan, hari ini Robert Qiu tidak mengindahkan orang lain, seperti ada orang yang berbuat salah terhadapnya.

“Manajer Qiu, apa yang terjadi dengan Anda hari ini? Melihat wajahmu, apakah ada orang yang berhutang miliaran terhadap Anda? Robert Qiu berjalan di depan memasuki ruangan, di belakangnya Gwendolyn Yuan mengikuti, bertanya sambil tertawa.

“Gwendolyn, kebetulan kamu datang, ada hal yang aku minta kamu lakukan.” Robert Qiu melihatnya sekilas lalu berkata.

“Manajer Qiu, katakanlah, dijamin beres tugasnya.” Gwendolyn Yuan sama sekali tidak tahu apa rencana Robert Qiu, dikiranya Robert Qiu hanya akan menugaskannya untuk mengerjakan pekerjaan sehari-hari seperti biasanya, wajahnya sangat santai.

Dari dalam laci Robert Qiu mengambil selembar kertas A4, menyerahkannya kepada Gwendolyn Yuan seraya berkata, “Gwendolyn, tolong panggilkan ketiga orang ini datang ke sini, aku ada perlu dengan mereka.”

Melihat ketiga nama di atas kertas yang dikenalnya, Gwendolyn Yuan sedikit heran, tapi juga tanpa banyak bertanya dianggukkan kepalanya dan pergi keluar ruangan.

Setelah menunggu Gwendolyn Yuan benar-benar keluar, Robert Qiu mengeluarkan ponselnya, diteleponnya kepala sekuriti Perusahaan Besar Mo, Tony, dan berkata: “Tony, kamu boleh bawa orang-orangmu ke sini.”

Di saat yang bersamaan, Robert Qiu mengirim pesan kepada Laba-laba Merah: “Boleh mulai bergerak.”

……..

Divisi Keuangan, ruangan staf.

Posisi Grisella Guo, Evenia Chen, Kimberly Liao 3 orang ini berdekatan, saat ini, ketiganya sedang mengobrol dengan suara kecil.

“Perintah yang disampaikan CEO Luo kemarin malam, kita harus bagaimana?” Grisella Guo bertanya dengan suara pelan. “Belakangan ini CEO Luo semakin lama semakin sering mengambil uang, kalau terus seperti ini, cepat atau lambat kita akan ketahuan oleh perusahaan.”

“Takut apa? Ada CEO Luo di belakang kita, siapa yang berani bertindak terhadap kita?” Evenia Chen tertawa tidak peduli.

“Misalnya….manajer Qiu?” Kimberly Liao berkata sambil mengerutkan alisnya: “CEO Luo kemarin malam kan sudah bilang, manajer baru kita manajer Qiu besar kemungkinannya demi menyelidiki masalah ini maka dipindahkan ke sini. CEO Luo juga berkata, kita harus meningkatkan kewaspadaan, kalau sampai manajer Qiu melakukan tindakan apapun, pertama kali harus langsung memberitahu CEO Luo.”

“Aku lihat tidak demikian.” Grisella Guo berkata sambil menggelengkan kepalanya: “Sejak dipindahtugaskan kemari, manajer Qiu terus sibuk membereskan pekerjaan perusahaan. Seandainya dia mau menyelidiki kita, sejak awal pun langsung bertindak, untuk apa menunggu sampai sekarang? Menurut pengamatanku, manajer Qiu ini kemungkinan besar datang ke sini hanya untuk cari popularitas.”

“Tidak salah lagi.” Evenia Chen dengan raut wajah bangga berkata: “Aku juga sudah mendengar mengenai pertikaian di dalam dewan direksi, CEO utama ingin mempromosikan Robert Qiu, menjadi wakil CEO. Tapi CEO Luo tidak setuju, dalam rapat dewan direksi, menekan CEO utama, membuat malu CEO utama, membuang gengsinya, CEO utama tidak ada pilihan lain lagi memindahtugaskan Robert Qiu menjadi manajer di divisi kita ini. Masalah ini sudah bukan menjadi rahasia lagi, percayalah tidak lama lagi, dengan kemampuan yang dimiliki CEO Luo, dengan cepat posisi CEO utama akan digantikan. Sampai saatnya nanti, kita bertiga pasti akan naik pangkat dan menjadi kaya lho!”

“Tapi jangan terlalu mabuk kepayang dulu, semakin kritis keadaannya kita harus semakin hati-hati.” Kimberly Liao adalah tipe wanita yang tingkat kecurigaannya tinggi, dia berkata mengingatkan.

“Kimberly, kamu ini terlalu menilai tinggi manajer Qiu.”

“Iya nih, pegangan kita kan CEO Luo. Tunggu sampai CEO Luo naik, bahkan kepala bagian Bai pun akan menurut pada kita, Robert Qiu yang hanya seorang manajer bisa memperlakukan kita seperti apa?”

Menanggapi peringatan Kimberly Liao, Grisella Guo dan Evenia Chen agak tidak menanggapinya, alasan yang mendasari mereka memilih bekerjasama dengan Kelvin Luo, melakukan transaksi yang melawan hukum, karena sudah terpikat dengan kapabilitas Kelvin Luo, yang menjadikan mereka memiliki sandaran yang kuat dan punya kuasa.

Kekhawatiran? Sama sekali tidak ada.

Saat ini, Gwendolyn Yuan berjalan menghampiri. Evenia Chen memberi kode dengan matanya, membubarkan pertemuan kecil ini. Ketiga orang ini buru-buru menyibukkan diri dengan pekerjaannya masing-masing.

Menghadapi asisten kepala bagian ini, orang yang terkenal di divisi keuangan, mereka belakangan ini tidak ingin menarik perhatiannya. Untung saja Gwendolyn Yuan biasanya tidak akan mencari mereka bertiga.

“Grisella Guo, Evenia Chen, Kimberly Liao.”

Meskipun ketiga orang itu tidak ingin mengindahkan Gwendolyn Liao, tapi Gwendolyn Liao malah menghentikan langkah di hadapan ketiga orang ini.

“Ada perlu apa ya, asisten Gwendolyn?” tanya Grisella Guo.

Gwendolyn Yuan mengangguk menjawab: “Ya, sebetulnya ada sedikit urusan, manajer Qiu baru saja berbicara denganku, meminta kalian pergi ke ruangannya, dia ada urusan dengan kalian.”

“Kami bertiga sekaligus?” sambil menunjuk Evenia Chen dan Kimberly Liao, Grisella Guo bertanya.

“Benar, kalian bertiga.” Gwendolyn Yuan melihat daftar nama sejenak lalu berkata.

Ketiga orang itu saling berpandangan, masing-masing dengan pandangan mata penuh tanya.

“Baiklah, sebentar kami akan pergi.” Grisella Guo menjawab, bagaimanapun juga ada Gwendolyn Yuan di sana, walaupun hati mereka bertanya-tanya, tapi juga tidak leluasa berkata-kata, lebih baik mencoba membuat Gwendolyn Yuan pergi barulah bicara lagi.

Gwendolyn Yuan mengeryitkan alisnya berkata: “Manajer Qiu sedang menunggu kalian bertiga, sepertinya masalahnya sangat penting, segera ikuti aku pergi sekarang. Kalian ini benar-benar ya, mau membiarkan manajer Qiu menunggu kalian, apa kalian mau dapat masalah?”

Ketiganya saling berpandangan pasrah, tadinya mereka bermaksud mengulur waktu, menunggu sampai Gwendolyn Yuan pergi, mereka mau merundingkan strategi, bila sama-sama merasa gawat, mereka bahkan masih bisa melaporkan hal ini kepada Kelvin Luo.

Tetapi Gwendolyn Yuan tidak memberikan waktu sedikitpun kepada mereka, saat ketiganya sedang berpikir bagaimana caranya bisa kabur dan menelepon Kelvin Luo, tiba-tiba saat ini, di pintu ruang divisi keuangan berjalanlah masuk beberapa sosok tubuh kekar yang dikenal, ternyata kepala sekuriti, Tony yang membawa beberapa anggota sekuriti, berjalan masuk.

Melihat kepala sekuriti, Grisella Guo melirik mereka, dalam hatinya tiba-tiba mendapat ide, segera menyapa: “Kakak Tony, kalian mengapa datang ke divisi keuangan?”

Melihat beberapa gadis lincah ini, Tony tersenyum menjawab: “Aku datang mencari manajer Qiu kalian untuk membereskan suatu masalah.”

Mendengar jawaban Tony seperti ini, Grisella Guo melihat beberapa anggota sekuriti yang ada di belakang Tony, seketika menjadi sangat senang. Dalam hatinya Grisella Guo berpikir, anggaplah Robert Qiu mau berurusan dengan mereka bertiga, ada sekuriti di sana, diharapkan Robert Qiu pun tidak akan berani macam-macam, paling tidak tidak akan memukul wanita.

“Kakak Tony, kebetulan kami juga mau pergi ke ruang kantornya manajer Qiu, kita bersama-sama saja ke sananya ya?” kata Grisella Guo.

“Baiklah, senangnya bisa jalan bersama dengan gadis-gadis cantik, ayo jalan.” Tony melihat ketiga gadis itu, tersenyum lebar, dan tidak banyak bicara apa-apa lagi.

…….

Barisan orang ini memasuki ruang kantor.

Robert Qiu sedang bekerja di mejanya, melihat beberapa orang masuk, sambil tersenyum menyapa: “Kalian sudah datang, ayo duduk, Gwendolyn, tutuplah pintu.”

“Baiklah, manajer Qiu.” Gwendolyn Yuan masih mengira akan akan sebuah rapat tertutup kecil, jadi langsung patuh menutup pintu.

Robert Qiu memberi kode dengan matanya kepada Tony, Tony mengangguk, segera ada 2 orang sekuriti berjalan sampai di kedua sisi pintu. Melihat gestur seperti ini, seperti sedang mencegah orang untuk kabur.

Novel Terkait

Cinta Dan Rahasia

Cinta Dan Rahasia

Jesslyn
Kesayangan
5 tahun yang lalu

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
3 tahun yang lalu

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
3 tahun yang lalu

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu

Love and Trouble

Mimi Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
4 tahun yang lalu