My Tough Bodyguard - Bab 331 Masa lalu Jerry yang sedih

“Ingin kabur? Tidak mungkin bisa! Derrick, kamu tidak menyangka aku akan mencegatmu?”

Dengus orang yang mencegatnya.

Seorang pemuda dengan pakaian hitam berbahan bulu halus, raut wajah tegas , perawakan kurus, dan pembawaan yang sangat tenang.

“Jerry. Brengsek kamu... ...” Derrick melotot padanya.

Orang yang mencegatnya adalah Jerry bos dari tim kota C.

Sebelumnya Robert dan Cory bertanding, dia atas kemauan sendiri ingin meminjamkan mobil. Tapi ditolak secara halus oleh Robert.

Tadinya malam ini, adalah pertandingan tim antar dua kota. Tim kota C ketinggalan. Jerry sebagai bos dari tim kota C menjadi patah semangat.

Dia tidak hanya demi tim ini untuk ikut pertandingan. Tapi lebih ke urusan pribadi.

Namun, ketika Jerry melihat Robert menggunakan Volkswagen dan memenangkan tim Jiang Cheng di pertandingan ini, dia melihat adanya harapan baru.

Hasilnya, penampilan Robert tidak mengecewakan dia.

“He he. Derrick, aku sudah tahu kamu pasti akan kabur, kali ini kamu telah tertangkap olehku.”

Bicara sampai di sini, Jerry menjernihkan tenggorokan, dengan suara kencang dia berteriak di sekitar : “Semuanya datang dan lihat ke sini. Derrick kalah dari pertandingan ini, dan bersiap untuk kabur! Semuanya datang dan lihat orang yang tidak tahu malu ini.”

Suara ini seketika menarik perhatian banyak orang, raut wajah orang di puncak bukit pada berubah menjadi heran.

Kabur?

Tuan muda dari keluarga Cheng yang bermartabat. Tidak berencana untuk menyelesaikan taruhannya?

“Jerry, kita adalah saudara, kamu menjeratku, di mana hati nuranimu?” Derrick memutar bola matanya dan mulai mengeluarkan sikap bersahabatnya.

“Saudara?”

Mendengar ini, Jerry mulai emosi, bahkan kedua telapak tangannya sudah mengepal erat : “Persetan kamu, masih ada muka untuk bilang begitu, bagaimana kamu memperlakukan Cindy, masih tidak jelas di hatimu?”

“Cindy? Wanita itu, dia sendiri yang bodoh, mau salahkan siapa? Aku tidak memaksanya. Benar kata pepatah, lalat tidak akan menghinggap telur yang tak retak. Suatu masalah tidak akan terjadi tanpa sebab. Jika bukan dia sendiri yang genit, bagaimana mungkin meninggalkanmu dan ikut denganku?” kata Derrick terkekeh.

Jerry merasa sakit di hatinya, mantan pacarnya Cindy adalah seorang mahasiswa tingkat tiga di universitas Jiang Cheng, hubungan mereka selalu tenang dan stabil.

Hingga munculnya Derrick merusak keseimbangan hubungan mereka.

Juga tidak tahu dengan cara apa Derrick membohongi Cindy hingga jatuh ke tangannya.

Ini yang di sebut saudara, merampas pacar yang dicintainya, di dunia ini tidak ada masalah yang bisa membuat hati begitu sakit, dibandingkan dengan pengkhianatan ini.

Meskipun sudah memaafkan dengan terpaksa, tapi dalam hati Jerry, dia masih percaya jika Cindy telah dibohongi, asalkan dia sendiri tulus bisa membuat Cindy tergugah, dan pasti akan kembali padanya.

Derrick dengan peka merasakan jika Jerry tidak menyerah, karenanya dia melakukan sebuah perbuatan yang sangat menjijikkan.

Dia membuat Cindy mabuk, lalu mencari temannya yang suka mabuk-mabukan, dan meniduri Cindy, juga merekam aksi perbuatan mereka berdua dan kirim kepada Jerry.

Wanita yang dia cintai diperkosa orang dan juga direkam dan kirim kepada mantan pacarnya, hati Jerry terasa sangat hancur, dan mendapat penghinaan yang sangat besar.

Pria manapun tidak akan bisa menahan emosi dalam menghadapi hal seperti ini.

Jerry bersumpah, harus memberi pelajaran pada Derrick dan membuatnya untuk membayar perbuatannya, karena itu muncullah kerja sama tim kota C dan tim Jiang Cheng.

“Dengarkan aku Jerry, apa hubungan kita? Demi seorang wanita hingga bertengkar dan bermusuhan begini? Wanita itu seperti pakaian, kita ini saudara, milik kamu adalah milikku, dan milikku adalah milikmu.” kata Derrick sambil merentangkan tangan.

Melihat Jerry diam saja, membuat Derrick sedikit tidak sabar, dia tidak ingin membuang waktu disini, mumpung Robert masih belum datang, harus segera kabur.

“Jerry, jika kamu masih marah padaku, maka aku akan meminta Cindy untuk menemani kamu malam ini di hotel, kamu tenang saja, gaya apapun sudah aku ajari dengan baik, jamin kamu pasti puas, tidak akan kurang dengan film A! Asalkan kamu sudah coba rasanya, pasti akan berterima kasih padaku, bagaimana?” kata Derrick ingin menyesatkan.

“Pergi!”

Jerry dengan wajah geram : “Kamu pikir aku seperti dirimu?”

“Jerry, kamu jangan menolak dulu dan nanti malah terpaksa menerimanya.”

Derrick menundukkan wajahnya, dia juga sudah tidak sabar lagi : “Jika kamu masih tetap menghalangi jalanku, aku akan menyebarkan video Cindy ke internet, agar jutaan orang di Jiang Cheng melihat aksi vulgar kekasih hatimu yang melakukan threesome!”

“Derrick, kamu berani!” Jerry seketika berubah raut wajahnya.

“Coba saja kamu halangi aku lagi.” ancam Derrick lagi.

Jerry marah hingga gemetar di sekujur tubuhnya : “Cindy sekarang adalah pacarmu!”

“Dia? Cuma sebuah sepatu rusak.” Dengan hina Derrick berkata : “Aku hanya lagi bosan dan untuk menyibukkan diri, aku mencari pacar orang untuk menemukan rangsangan saja, seorang pelacur, seperti sampah. Dia ada kualifikasi apa yang pantas untuk jadi pacarku?”

Keributan ini menarik perhatian banyak orang di sekelilingnya, mendengar kisah asmara dan dendam di antara dua anak kongomerat ini, membuat sebagian orang terdiam.

“Merebut pacar saudaranya, merekam video threesome dan kirim kepada mantan pacarnya?”

“Sudah sering mendengar berita kehidupan pribadi Derrick yang ugal-ugalan, tidak di sangka sampai begitu keterlaluan.”

“Benar-benar membuat malu keluarga Cheng.”

“Pantas saja yang menjad tuan baru bukan dia, tapi tuan muda utama Jiang Cheng Nico.”

“Jika dibandingkan, nama baik Nico dan nama buruk Derrick benar-benar seperti langit dan bumi.”

Semua orang berbisik-bisik dengan tatapan mata heran.

Kelompok Robert juga sudah tiba di lokasi, barusan selesai mendengar isi kisah mereka.

“Astaga, permainan yang begitu menyenangkan?” decak Gerald.

“Untungnya tuan Robert menang, jika tidak kakak terlalu memudahkan bajingan itu, walaupun aku mati juga tidak akan mengizinkan.” Wilbert menghela napas lega.

“Meskipun grup kita bernama grup bersenang-senang, tapi tidak pernah bermain permainan seperti ini, benar-benar membuat orang terbuka matanya.” tawa Jeffry tanpa bisa dicegah.

Mendengar humornya membuat banyak anak konglomerat lainnya ikut tertawa.

Dan Novita yang ada di samping Robert juga mengernyitkan dahi dan tampak jelas tidak suka dengan perbuatan Derrick.

“Tuan Cheng...tuan Cheng, tadinya aku kira kamu hanya tidak disukai orang saja, selain itu tidak ada kekurangan lain, setidaknya dari segi moral tidak ada masalah, namun sungguh tidak aku duga kamu melakukan perbuatan yang begitu menjijikkan, yang tidak pernah bisa aku bayangkan. Apakah ini karena daya pemikiran aku yang terbatas?” ejek Robert sambil berjalan.

Melihat Robert, tanpa sadar Derrick mengepal erat tangannya.

Orang yang di depannya ini berulang kali mengacaukan rencananya, jika saja tatapan mata bisa membunuh orang, mungkin saat ini Robert sudah hancur di robek-robek.

Teringat taruhan sebelum pertandingan, seketika Derrick menjadi gugup, dia tidak ingin berlutut dan menerima dua puluh tamparan dari Robert di tempat seperti ini, lebih sulit menerima ini dibandingkan membunuhnya.

“Robert, kita adalah kenalan lama, lepaskan aku sekali, bagaimana?” kata Derrick dengan cepat.

“Oh?” sahut Robert tampak ingin tertawa.

“Asalkan kamu bersedia melepaskan aku, aku akan membiarkan Cindy menemani kamu satu malam, oh tidak, sebulan, dalam sebulan ini Cindy kuserahkan padamu, bagaimana?” kata Derrick sambil membasahi bibirnya : “Setelah lewat dari sebulan, jika kamu suka aku akan langsung melepaskan Cindy untukmu, oke?”

“Derrick, kamu ... ...” Jerry menatapnya dengan marah, juga dengan panik melihat ke arah Robert, takut Robert menyetujuinya.

“Jerry, kamu menyerah saja, Cindy yang sekarang bukanlah Cindy dulu yang polos dan baik, juga seorang kekasih yang sangat bodoh sekali!”

Derrick tertawa vulgar : “Apa kamu tahu, melalui didikan aku, Cindy sekarang sudah menjadi seorang wanita murahan, threesome bahkan foursome, tidak perlu dikasih obat dan membuatnya mabuk, dia sendiri berinisiatif sendiri untuk bekerja sama dan menikmati kesenangannya!”

“Bajingan!” Jerry geram hingga gemetaran, seakan ingin menyemburkan api dari matanya.

Derrick malas untuk meladeni Jerry, dan melanjutkan bicaranya pada Robert : “Robert, tadi kamu juga sudah dengar, Cindy adalah wanita yang tidak begitu cantik, meskipun tidak bisa dibandingkan dengan Alice, tapi lumayan dibandingkan barang rongsokan lainnya!”

“Dia sudah patuh dengan didikan aku, kamu ingin permainan yang bagaimana, akan dia ikutin! Asalkan kamu bersedia melepaskan aku, bagaimana?” bujuk Derrick.

“Kamu benar-benar ... ... menjijikkan.” kata Robert ringan sambil menjentikkan jari tangannya.

Seketika Derrick merasa tiba-tiba muncul serangan dari belakang dirinya, kedua kakinya di tendang dari belakang, sakit sekali, dan terjatuh berlutut di tanah.

Apa yang terjadi?

Derrick kaget dan ingin berdiri kembali, namun dari belakang ada yang menahannya, seperti orang gemuk dengan berat 150 kilogram menekan dia, membuatnya nyaris tidak bisa bernapas, apalagi ingin berdiri.

“Tuan Huang, tiba-tiba saja aku merasa tidak enak badan, dua puluh tamparan itu, jika tidak keberatan kamu bantu aku melakukannya.” kata Robert santai.

Jerry termangu, lalu segera berubah menjadi gembira : “Benarkah?”

“Tuan Huang, aku juga sedikit tidak enak badan, jika kamu bersedia, satu tendangan dari aku tolong lakukan.” Novita ikut berkata, tampak jelas juga simpatinya akan masalah Jerry.

Lalu Novita berkata lagi setelah diam sejenak : “Sesuka hati kamu tuan Huang mau di tubuh bagian mana, kamu ngerti?”

“Tuan Qiu, nona Sun, terima kasih!” Jerry mana mungkin tidak mengerti maksud dari mereka berdua, dengan cepat mengucapkan terima kasih, lalu segera mengepal erat tinjunya, dengan langkah lebar dia menuju ke arah Derrick yang sedang berlutut.

Melihat Jerry datang ke arahnya, raut wajah Derrick menjadi pucat : “Jerry, apa yang ingin kamu lakukan? Aku peringatkan, jangan sembarangan!”

“Aku hanya melaksanakan hasil taruhan saja!” Selesai bicara, dengan kuat dia melayangkan sebuah tamparan ke wajah Derrick, terdengar suara hembusan lalu memuntahkan sebuah gigi dari mulutnya.

Plak plak plak!

Beberapa menit selanjutnya tamparan demi satu tamparan dari Jerry dilayangkan ke wajah Derrick, bengkak hingga seperti wajah babi, mungkin orangtuanya pun tidak akan mengenalinya.

Brak!

Terakhir dengan tendangan yang dashyat Jerry menginjak ke arah pangkal hidupnya.

Prak...

Suara telur pecah.

Derrick dengan kedua tangan menutup selangkangannya dan berguling-guling di tanah, dengan suara yang tragis hingga membuat orang berdiri bulu kuduknya.

Dengan satu tendangan ini kira-kira kesuburan Derrick sudah tidak ada harapan lagi.

“Rasain.” ujar Novita dengan benci.

“Kita harus segera turun gunung.” senyum Robert.

Lalu mereka berdua mencari Wilbert, mengambil kunci mobil dan rencana akan turun gunung, jika tidak sebentar lagi akan macet oleh kelompok anak-anak konglomerat itu.

“Tuan Qiu, tunggu sebentar!” kejar Jerry.

“Tuan Huang, apa sudah reda marahnya?” Robert menoleh dan penuh senyum bertanya.

Jerry kelihatan sedikit patah semangat : “Aku rasa Cindy telah dirusak oleh bajingan itu... ...”

“Dulu aku sering datang ke Jiang Cheng terutama karena Cindy sekolah di sini, sekarang aku kehilangan Cindy, Jiang Cheng tempat yang penuh kesedihan bagiku, mungkin aku tidak akan kembali ke sini lagi.” kata Derrick.

Matanya menatap Robert dengan tulus : “Tuan Qiu, aku akan pulang ke kota C, lain kali jika kamu datang ke kota C, ingat hubungi aku.”

Selesai bicara, dia mengeluarkan sebuah kartu nama dan diberikan pada Robert.

Di kartu tersebut tercetak nama dan nomor telepon Jerry dan jabatan : Perusahaan Farmasi Huang, direktur pemasaran.

Setelah Robert melihat, segera muncul rasa terkejut di wajahnya : “Kamu adalah Direktur Perusahaan Farmasi Huang?”