My Tough Bodyguard - Bab 250 Melihat, mencium, bertanya dan memutuskan

Melihat sikap William terhadap Robert, Gerald langsung tercengang.

Bersalaman dengan Robert adalah sebuah kehormatan?

Apakah tidak salah?

Gerald sangatlah curiga bahwa William kebanyakan minum arak sehingga halusinasi.

Mereka berdua yang mempunyai identitas tidak sebanding itu, seharusnya Robert yang mengatakan kehormatan baginya, mengapa ini menjadi sebaliknya?

Bahkan William menggunakan kata Anda.

Ini tidaklah apa-apa bagi orang normal, kota Yan Jing yang berjalak ribuan kilo meter sana juga biasa saja, karena disana bisa memanggil Anda, hampir tidak pernah menggunakan kata Kamu.

namun diacara masyarakat kelas atas di Jiang Cheng, sebutan ini tidak boleh sembarangan disebut, terutama seorang senior terhadap junior, jika menggunakan kata Anda, maka akan sedikit aneh.

William mengobrol bersama Robert sesaat lalu saling bertukar kontak, lalu langsung ada yang datang mencari William, ditempat seperti begini tentu saja tidak bisa mengobrol terlalu lama, orang yang perlu dilayani sungguh banyak.

Setelah mengisyaratkan Robert dan mendapatkan persetujuan dari Robert, barulah William lega dan mengangkat gelasnya lalu pergi sambil tersenyum.

"Kak Robert, ada apa ini? mengapa Paman William begitu sopan terhadapmu?" sekali William pergi, Gerald langsung kemari dan bertanya kepadanya.

"Aku juga tidak tahu." kata Robert, dia tentu saja tidak akan memberitahunya orang itu terkejut karenanya, bagaimanapun juga membunuh orang secara publik dan tidak ada apa-apa, ini sungguh membuat orang-orang ketakutan meliahtnya.

Hal ini kebetulan sekali karena Gerald terlambat, dia tidak melihat adegan Robert membunuh orang, dan seluruh tamu di sini juga ketakutan, ditambah lagi ini sedang acara ulang tahun, memang ada pantangan untuk mengatakan ini, mereka semua tidak menyebutnya, oleh karena itu, Gerald sama sekali tidak tahu kejadian Hitman berbuat onar disini dan diselesaikan lagi oleh Robert.

"Mungkin saja Paman William kebanyakan minum malam ini." Setelah berpikir beberapa saat Gerald masih saja tidak mendapatkan alasannya, meskipun dia sedikit curiga namun dia tidak berpikir dengan detail, oleh karena itu dia menyimpulkan bahwa William mabuk.

"Mungkin saja." Robert menyetujuinya.

"Ayolah pergi, aku kenalkan teman lainku untukmu, dia adalah teman baikku juga." kata Gerald.

Dia membawa Robert berjalan kehadapan seorang lelaki muda yang sedikit kurus.

Lelaki muda ini terlihat berkelas, dia mengangkat gelasnya dan wajahnya terlihat sedikit kuning seperti sakit, dia tengah berdiri dan terdiam, tidak tahu apa yang sedang dipikirkannya, meskipun tidak ada yang berinteraksi dengannya, namun dia terasa sangatlah dekat bagi semua orang.

Wilbert Sun, salah satu perwakilan keluarga Sun malam ini.

Kedudukan keluarga Sun di Jiang Cheng adalah salah satu dari beberapa keluarga Besar dibawah 4 keluarga besar saja.

Bahkan ada orang yang mengatakan bahwa jika Keluarga Sun berjuang sedikit, penilaian 4 keluarga besar selanjutnya, keluarga Sun sangatlah mungkin bisa menjadi salah satu 4 keluarga besar.

"Wilbert!" Gerald berjalan kesana dan memanggilnya.

Wilbert menoleh, sekali melihat orang kenal, dia tersenyum, "Oh, kak Gerald, sudah lama tidak bertemu." Umurnya lebih muda beberapa tahun dibandingkan dengan Gerald.

"Malam ini hanya kamu sendiri saja?" tanya Gerald.

"Masih ada kakakku, keluargaku takut aku tidak bisa mengontrol keadaan, jadi......" kata Wilbert dengan sedikit canggung.

Setelah mereka berbincang sejenak, Gerald langsung berkata, "Wilbert, kalian keluarga Sun ada hubungan bisnis dengan keluarga Mo kan?"

"Iya, tapi tidaklah banyak." Wilbert menganggukkan kepalanya, "mengapa tiba-tiba menanyakan ini?"

"Aku kenalkan kamu seorang teman, dia adalah sahabatku, dia adalah teman kuliahku, dia sudah tinggal diluar negeri selama 6 tahun, belakangan ini dia baru saja pulang dari luar negeri, dia ingin berkembang di Jiang Cheng, saat ini dia adalah seorang karyawan biasa di divisi Finance Perusahaan Besar Mo, kalian punya hubungan bisnis dengan keluarga Mo, bantulah dia?" kata Gerald sambil tersenyum.

"Boleh saka, teman yang dikenalkan oleh kak Gerald tentu saja tidaklah buruk, asalkan yang bisa aku bantu pasti akan aku bantu." Wilbert tidak begitu peduli, dia langsung bertanya, "Jika dia adalah karyawan perusahaan besar Mo, apakah dia datang malam ini?"

Ini juga adalah cobaan.

Semua karyawan yang hadir disini adalah tingkatan manager keatas.

Jika adalah level manager, Wilbert juga lebih mudah untuk turun tangan, dia bisa saja memberikannya beberapa bisnis, dan bisa langsung membuat target orang itu naik.

Namun jika orang itu adalah karyawan biasa dibawah level manager, maka Wilbert sedikit kesusahan.

Karena dia adalah keturunan dari keluarga Sun, jika dia membantu seorang karyawan biasa, ini sedikit menurunkan harga dirinya bahkan mungkin akan ditertawakan oleh orang lain.

Jika benar adalah karyawan biasa, karena ada Gerald, Wilbert juga pasti akan bantu, namun bantuannya tidak akan begitu besar.

"Dia datang, dia ada dibelakangku." sambil berkata, Gerald bergeser kesamping, dan memperlihatkan Robert.

Wilbert menganggukkan kepalanya, sepertinya sama seperti pemikirannya, orang itu adalah karyawan level manager.

Memang benar juga, Bagaimanapun juga Gerald juga termasuk keturunan keluarga orang kaya, sahabatnya biasanya adalah teman setingkat, selevel, bagaimana mungkin adalah karyawan biasa.

Lalu Wilbert mengangkat kepalanya dan ingin melihat tampang teman Gerald.

Tidak apa-apa jika tidak melihat, seklai melihat tampang orang itu, Wilbert kaget hingga kakinya lemas, dia hampir saja terjatuh, gelas ditangannya juga hampir jatuh sehingga wine ditangannya tertumpah lumayan banyak.

Tidak hanya begitu, ekspresi Wilbert sudah berubah total, tampang santai awalnya sudah lansung hilang, keringat di dahinya langsung muncul, dia terlihat kaget dan curiga.

"Wilbert, ada apa denganmu?" Gerald bingung lagi.

Ada apa dengan semua orang, mengapa setelah melihat Robert, mereka ketakutan hingga begini?

William yang sebelumnya masih boleh dibilang karena minum arak kebanyakan, namun Wilbert yang berada dihadapannya saat ini sama sekali tidak seperti mabuk, mengapa dia juga seperti begini?

"Tuan, Tuan Robert, apa kabar Anda, apa kabar." Wilbert bergegas menstabilkan emosinya dan bergegas tersenyum.

"Tuan Wilbert kan ya? tadi Gerald mengungkit kamu denganku." Robert tersenyum dan mengulurkan tangannya.

Wilbert kaget dan bergegas berbalik bersalaman, sikapnya persis sama seperti William sebelumnya, seolah bersalaman dengan Robert adalah kehormatan baginya.

Yang paling membuat Gerald bingung adalah dia tidak mengatakan nama Robert kepada Wilbert, namun Wilbert langsung memanggilnya Tuan Robert, ditambah lagi dengan tanggapan Wilbert ketika meliaht Robert, jelas bahwa Wilbert mengenal Robert.

Gerald sangatlah ingin bertanya apa yang sebenarnya terjadi, namun dia tidak tahu apa yang harus dikatakan, seketika dia terdiam.

Mereka mengobrol sebentar, lalu bertukar kontak, Wilbert berencana untuk pergi, bersama dengan orang hebat seperti Robert membuatnya sangatlah takut.

Disaat dia akan berkata, Robert mengelengkan kepalanya, "Wilbert, hal yang ingin kusampaikan sekarang jangan salahkan aku baru kenal sebentar namun kata-kataku kasar, kamu....." terhenti sejenak, lalu Robert berbisik, "Apakah kamu punya penyakit?"

Suaranya sangatlah pelan, hanya Wilbert dan Gerald saja yang mendengarkannya saja.

Gerald juga hampir kencing dicelana karena perkataan Robert, perkataan seperti apa ini, sambil berbincang malah tiba-tiba memarahi orang, Wilbert juga tidak menyinggungnya!

Wilbert juga tercengang, dia berpikir apakah tadi dirinya salah bicara, barulah dia membuat Robert marah, dan sekarang Robert tidak puas lalu memarahi dirinya sendiri.

Jika digantikan dengan orang lain, dikondisi seperti begini, dan mengatakan bahwa dirinya berpenyakit, sikap sebaik apapun dari Wilbert juga pasti tidak akan tahan dan marah, namun orang ini adalah Robert, sebesar apapun marahnya, dia juga tidak berani mengutarakannya, dia hanya bisa menahannya, jika orang ini marah, maka membunuh dirinya sama saja dengan mematikan seekor semut, ini sungguh parah.

Lagi pula, Wilbert tahu bahwa tunangan dari Alice adalah lelaki dihadapannya ini, baik identitas maupun kedudukan, orang ini lebih tinggi daripada dirinya, dan ini sedang berada ditempat dia, Wilbert tidak berani macam-macam.

Melihat ekspresi Wilbert dan Gerald yang aneh, Robert tahu bahwa mereka berdua salah paham, dia berkata, "Wilbert, aku tidak memarahimu, aku hanya ingin tanya apakah belakangan ini badanmu kurang nyaman? misalnya sakit didaerah sekitar hati...."

"Tuan Robert, bagaimana Anda mengetahuinya?" Wilbert kaget, belakangan ini area hatinya memang terus saja terasa sedikit sakit, dan sudah ada beberapa waktu, hanya saja pekerjaan keluarganya terlalu sibukm dia masih tidak sempat untuk pergi kerumah sakit, dia mengira ini hanyalah masalah kecil saja, ditahan sebentar saja sudah ok.

"Jika area hatimu sakit, maka aku tanya kamu lagi, apakah belakangan ini kamu sering minum arak?" tanya Robert.

"Iya, bisnis keluarga, aku juga tidak malu ditertawakan Anda, terkadang sehari butuh makan 10 kali, setelah selesai makan-makan ini harus segera pergi ke acara makan-makan yang lainnya lagi." kata Wilbert.

"Apakah nasi yang kamu makan sedikit dan araknya banyak?" tanya Robert.

Wilbert menghirup nafas dalam-dalam, dia berpikir bahwa dia baru saja mengenal orang ini, tapi mengapa orang ini tahu semuanya?

"karena acara makan-makan banyak, jadi aku biasanya tidak makan nasi, hanya minum arak saja....." kata Wilbert dengan jujur.

"Kalau begitu benar." Robert menganggukkan kepalanya, dari kantongnya dia mengeluarkan sebuah pen, dia lalu mengambil kertas tisu diatas meja, dan menulis beberapa barus tulisan, dia memberikannya kepada Wilbert, "Setelah pulang, belilah obat sesuai dengan resep ini, setelah kamu makan satu bulan, nanti akan baik-baik saja, dan satu lagi, kedepannya kurangilah minum arak."

Wilbert melongo sambil memegang tisu, dia tidak pernah mengalami hal seperti begini.

Bukannya dia tidak pernah kerumah sakit, tapi sekali sakit biasanya harus dicek terus menerus barulah bisa mengetahui detail penyakitnya.

Tapi Robert ini, dia tidak melakukan apapun, dia hanya melihatnya saja dan mempertanyakan beberapa pertanyaan, dan memberikan sebuah resep, dan nama obat yang tertulis semuanya adalah obat chinese, Wilbert mulai curiga.

"Kenapa, kamu tidak mempercayaiku?" Robert terlihat sedikit tidak puas.

"Bukan, bukan, Tuan Robert, Anda jangan salah paham." Wilbert keringatan dingin.

Robert lalu menyalakan rokok dan berkata, "Kamu pasti merasa aneh mengapa aku tahu sakitmu, jujur saja padamu, kamu terkena penyakit Fatty Liver, penyakit ini bisa saja serius bisa saja biasa saja, jika dibilang biasa, hanya perlu mengontrol makan dan minum saja, jika serius, maka ini adalah petanda dari penyakit kritis."

"Chinese medical mementingkan lihat, cium, tanya, dan putuskan, kondisimu ini tidak perlu lihat nadi tidak perlu juga dicium, hanya perlu melihat wajahmu saja dan mempertanyakan kondisimu, langsung bisa ketahuan." jelas Robert.

Gerald juga sedikit mengerti, dia tidak tahan dan berkata, "Robert, kamu jangan mengelabui dia, bukannya penyakit Fatty Liver adalah penyakit yang dimiliki oleh orang gendut? Wilbert begitu kurus, mana mungkin dia menderita Fatty Liver?"

"Orang kurus juga mungkin FAtty Liver, tapi tidak sebanyak orang gendut, Fatty Liver, Fatty Liver, hatimu lah yang bermasalah, karena lebih besar satu sampai dua kali lipat daripada orang normal, sekali banyak minum arak, mudah untuk menderita penyakit ini, ini tidak berhubungan langsung dengan gendut atau kurus." kata Robert dengan serius.

"Apa yang kalian bicarakan?" disaat ini, sebuah wangi merambat, dan seorang wanita yang mengenakan pakaian dress berwarna merah kemari.

"Kakak." Wilbert memanggilnya.

Hidung Robert bergerak dan mengerutkan keningnya, dia menoleh kearah datangnya suara.

Novel Terkait

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

Chantie Lee
Balas Dendam
3 tahun yang lalu
My Charming Lady Boss

My Charming Lady Boss

Andika
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
3 tahun yang lalu
My Cold Wedding

My Cold Wedding

Mevita
Menikah
4 tahun yang lalu
Marriage Journey

Marriage Journey

Hyon Song
Percintaan
3 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
3 tahun yang lalu
Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Jasmine
Percintaan
4 tahun yang lalu