My Tough Bodyguard - Bab 103 Tidak Ada Alkohol Sama Sekali!

Gerald kaget hingga tidak bisa berkata, "Robert, kamu, kamu ini....."

Vanessa sudah mempunyai persiapan mental dari awal, meskipun begitu dia juga sangatlah terkejut, mulutnya langsung berubah menjadi bentuk O.

Jessy juga ikut menyipitkan kedua matanya dan menatapi Robert.

Sedangkan Max dan para pelayan itu bahkan hampir ingin berlutut dihadapan Robert, ajaib, sungguh ajaib, mereka sudah bekerja di bidang ini bertahun-tahun, tapi pertama kalinya bertemu dengan orang yang ajaib seperti begini!

Minum 18 botol arah tapi tidak mabuk sama sekali!

Setelah itu masih bisa langsung kembali sadar dalam sekejap!

Salah, ini bukan ajaib, sebutan ini sungguh biasa, melainkan memanggilnya Dewa Arak!

Diseluruh kota Jiang Cheng, sepertinya juga tidak ada orang lagi yang lebih hebat minum arak dibandingkan dengan Robert!

Dewa Arak, memang sesuai julukan!

"Mengapa kalian semua melihatku? Gerald, apakah kamu sudah membayar billnya? Jika sudah ayo kita pergi, sudah subuh, sudah lumayan malam, kalian semua juga sudah sibuk seharian, juga pasti lelah, cepatlah istirahat." kata Robert sambil tersenyum.

Lalu dia menatap manager restoran, "Kamu adalah manager bukan?"

Max bergegas menganggukkan kepalanya, dan mendengar Robert berkata sambil tersenyum, "Maaf sekali, hari ini minumnya kebanyakan, lihat ini berantakan semua, pasti butuh banyak waktu untuk membereskannya, maaf sudah membuat masalah untuk kalian."

Max sudah tidak bisa berkata-kata lagi, dia menyadari bahwa kosakata yang dimilikinya sudah tidak bisa dipakai untuk mengekspresikan kekagumannya.

"Robert, jadi kamu tidak mabuk?" Gerald tidak tahan dan menanyakannya.

"Duh, apakah kamu lihat aku mirip dengan orang yang mabuk?" Robert tersenyum, "Darwin dan teman-temannya ini semua, hanya semampu ini saja dan masih ingin membuatku mabuk, benar-benar bermimpi, dulu aku diluar negeri, minum arak putih yang lebih dari 60% sebanyak 10 kilo, juga tidak ada apa-apanya, ini baru 53% saja, bagiku ini tidak ada bedanya dengan minum air putih."

"Lalu mengapa tadi kamu berlagak seperti mabuk parah seperti itu?" kata Gerald.

"Aku tidak berpura-pura mabuk, mana mungkin bisa membuat mereka semua mabuk? Pfft, apa-apaan ini, masih ingin memabukkanku, bermimpilah sana." Robert menendang Darwin yang terbaring dilantai dan berkata dengan sombong.

Mendengar perkataan ini, Max dan para pelayan ingin berlutut lagi.

Jika sebelum kejadian hari ini dan mereka mendengar perkataan ini, mereka pasti akan merasa orang itu sedang membual, tapi malam ini Robert minum 18 botol arak putih dan tidak ada apa-apa, mereka salut dan percaya!"

"Sudahlah, araknya juga sudah habis diminum, ayo kita pergi." Robert memadamkan rokoknya dan berjalan keluar dari ruangan, Jessy, Vanessa dan Gerald mengikutinya dari belakang.

Max memesan para pelayan untuk mulai membersihkannya, lalu dia juga ikut dibelakang mereka, dia bertanggung jawab untuk mengantarkan pelanggan.

Setelah sampai didepan pintu, sebuah mobil ambulan tiba, pintu belakang segera dibuka dan langsung ada 3 orang petugas medis yang keluar sambil membawa sebuah tandu, jelas bahwa mereka mendapat kabar dari restoran dan bergegas datang kemari untuk menolong orang.

"Manager Feng." Salah satu petugas medis menyapa Max, karena rumah sakit dan restoran dekat, para petugas medis sering datang untuk menjemput pelanggan yang minumnya kebanyakan, lama kelamaan mereka juga jadi kenal.

"Dimanakah pelanggan yang minum 18 botol arak putih itu?" salah seorang petugas medis berkata dengan serius, ketika mendapatkan kabar, mereka tidak berhenti dan langsung kemari, 18 botol arak putih, jika telat sedikit saja, dan keracunan alkohol, itu pasti akan mematikan.

Max langsung bingung, dia menunjuk Robert yang berdiri disampingnya dan berkata dengan canggung, "Dia."

Ketiga petugas medis itu melihat Robert, ketika mereka melihat Robert masih bisa berdiri, matanya melotot, minum 18 botol arak putih dan masih tidak mabuk?

Bahkan masih terlihat sadar sekali.

"Orang ini hebat sekali, sungguh hebat."

pikir ketiga petugas medis itu dalam hati.

"Halo, tolong ikutlah kami kerumah sakit." kata petugas media dengan serius.

"Dokter, apakah menurutmu aku terlihat seperti orang yang mabuk?" Robert mengerakkan tangannya pertanda menolak untuk pergi kerumah sakit.

Petugas medis melirik kearah Max, dan setelah yakin Robert adalah pelanggan yang minum 18 botol arak putih, nada bicaranya kembali serius, "Tuan, tidak peduli berapa mampunya kamu minum arak, tapi 9 kilo arak putih bukanlah permainan biasa, kamu bisa minum tidak berarti bahwa badanmu kuat untuk menerimanya, jika terjadi keracunan alkohol, sampai saat itu semua akan terlambat."

Robert melirik petugas medis ini, sungguh bertanggung jawab, dia sangatlah terharu namun tetap menolak, "Tidak perlu, kamu tenang saja, aku tidak akan keracunan alkohol."

Setelah menjadi seorang petugas medis bertahun-tahun dan melihat banyak orang yang setelah minum arak menolak untuk pergi kerumah sakit, namun dia tidak pernah melihat ada orang yang minum sebanyak ini dan masih menolak untuk pergi kerumah sakit.

Kali ini, bahkan petugas medis saja juga marah, setelah melihat nasihatnya tidak diterima, mereka melihat kearah Jessy yang berada disampingnya, "Nona, pacarmu ini minum 9 kilo arak putih, dia akan keracunan alkohol kapan saja, kamu tidak membujuknya? Jika dia tidak kerumah sakit, maka adalah tanda tidak bertanggung jawab terhadap hidupnya!"

Gerald yang berada disamping sana menangis dalam hati, keparat, disini jelas ada dua orang pria, mengapa kamu tidak bilang Jessy adalah pacarnya?

Vanessa juga mencibir, dia juga berdiri disamping Robert, mengapa petugas medis tidak salah sangka bahwa dirinya adalah pacar dari Robert?

Jessy merapikan rambutnya, seolah mempertimbangkan sesuatu lalu berkata kepada Robert, "Kerumah sakitlah."

"Aku tidak mabuk." kata Robert.

"Tapi didalam badanmu penuh dengan alkohol, jika tidak pergi cuci lambung, maka akan beresiko keracunan alkohol, dan resikonya tinggi." perkataan Jessy mengandung nada bicara yang tidak bisa ditolak oleh orang lain, ketika dia kuliah, dia adalah ketua dari organisasi mahasiswa, perkataannya sangatlah membuat orang mematuhinya.

Dia melirik kearah ketiga petugas medis, ketiga orang itu mengerti, mereka langsung maju bersama.

Robert awalnya ingin mengelak, namun Jessy terus memegang tangannya, ketika badan mereka bersentuhan, dia merasakan rasa lembut, Robert merasa badannya melayang dan tidak bisa mengeluarkan tenaga.

Pasti karena tadi minumnya kebanyakan dan tidak punya tenaga lagi, pikir Robert.

Karena Robert tidak mengelak, mereka mengeluarkan tenaga bersama dan mengangkat Robert keatas mobil ambulan dengan mudah lalu pergi kerumah sakit.

Akhirnya telah mengantarkan Dewa Arak, hati Max lega, dia benar-beanr takut Dewa Arak yang baru ini kenapa-kenapa, bagaimanapun juga sehebat-hebatnya Dewa Arak, dia juga adalah manusia biasa, jika keracunan alkohol, maka tetaplah akan bermasalah besar.

setelah menyelesaikan masalah direstoran, Max kembali kerumahm dan mulai mengumumkan hal yang terjadi malam ini diinternet, dia percaya bahwa tidak lama kemudian, nama Dewa Arak pasti akan tersebar diseluruh kota Jiang Cheng.

..............

Rumah sakit Jiang Cheng.

Kabarnya ada orang yang meminum 9 kilo arak putih, seluruh rumah sakit heboh, dan segera mempersiapkan peralatan untuk mencuci lambung, bahkan dokter saja sudah berdiri didepan rumah sakit untuk menunggu kedatangan pasien.

Setelah menunggu kedatangan ambulan, malah yang turun dari mobil 4 orang muda, dua lelaki dua perempuan, dan terlihat langkahnya rapi, sama sekali tidak terlihat mabuk.

"Dimanakah pasien? cepat angkat turun, harus segera mencuci lambung, 9 kilo arak putih bukanlah sebuah permainan!" kata dokter sambil mengerutkan keningnya.

"Orang ini adalah orang yang minum 9 kilo arak putih itu." salah satu petugas medis menunjuk Robert dan berkata sambil tersenyum masam.

Dokter melihat kearah Robert, dan menyadari bahwa dia tidak mabuk sama sekali, matanya menyipit, dan berkata, "Aneh sekali, minum 9 kilo arak putih masih bisa sadar, jangan-jangan yang diminumnya adalah arak palsu?"

"Itu adalah sebuah restoran besar, seharusnya tidak akan menjual arak palsu." jawab petugas medis.

"Bagaimanapun juga, harus bawa anak muda ini ke ruang operasi untuk diperiksa dulu, dan persiapkan operasi pencucian lambung, jika tidak setelah alkoholnya naik, semua sudah tidak sempat lagi." kata dokter dengan cepat.

Beberapa petugas medis segera melaksanakan perintahnya, Robert lalu didorong dengan sedikit tidak ikhlas ke arah ruang operasi.

"Aku sudah bilang benar-benar tidak ada apa-apa, mengapa kalian tidak percaya?" Robert berkata denagn tidak berdaya ketika berada diatas tempat operasi.

Dokter adalah lelaki yang berumur sekitar 50 tahunan, sebuah wajah yang mempunyai kerutan semakin terlihat serius, dia sedang melakukan pemeriksaan untuk Robert, dan melihat reaksi yang berada didalam lambungnya, untuk menentukan cara operasi.

Awalnya dia sudah harus pulang kerja, tapi sekali mendengar ada yang minum 9kilo arak putih, dan membutuhkan penolongan darurat, demi keselamatan pasien, dia yang sudah berjalan hingga ke tempat parkir kembali lagi ke rumah sakit.

Tapi tidak disangka adalah pasien yang dikabarkan sudah sekarat itu malah tidak ada apa-apa, tampangnya segar sekali.

Tapi atas dasar keamanan, dokter memutuskan untuk memeriksanya.

Dia juga pernah bertemu dengan kasus seperti Robert, ada yang hebat minum arak, setelah minum berkilo-kilo, awalnya tidak ada apa-apa, setelah pulang ternyata keracunan alkohol ketika sedang tidur, dan langsung meninggal.

Untuk mencegah hal itu terjadi, dokter tidak berani sembarangan, orang dihadapannya ini bagaimanapun juga juga sudah minum 9 kilo arak putih, dokter saja tidak pernah melihat ada orang yang sehebat ini.

Tapi sehebat apapun dia, organ tubuh manusia tidak mampu menerima begitu banyak alkohol, dokter sudah melakukan persiapan untuk mencuci lambung sebanyak dua kali bahkan lebih.

Tapi ketika diperiksa, dokter menyadari dengan kaget bahwa didalam tubuh lelaki muda bernama Robert ini sama sekali tidak terlihat alkohol!

Ini membuat dokter sangatlah marah, dia lembur hingga subuh awalnya juga sudah pulang kerja, setelah mendengar ada yang sekarat, makanya dia tidak mempedulikan kelelahan dirinya dan kembali bekerja, karena bagaimanapun juga nyawa lebih berharga.

Tapi orang sekarat dihadapannya ini malah tidak ada alkohol sama sekali!

Apa maksudnya ini?

Orang ini pasti tidak minum arak malam ini!

Dia dipermainkan!

"Keterlaluan! kalian ini keterlaluan!" kritik dokter.

"Duh, aku sudah bilang aku tidak ada apa-apa, tapi kalianlah yang bagaimanapun juga menarikku masuk rumah sakit." Kata Robert mencibir.

Vanessa dan Gerald sedikit bingung, "Dokter, apakah temanku ini tidak apa-apa?"

"Didalam badannya tidak ada alkohol sama sekali, bagaimana mungkin akan kenapa-kenapa?" kata dokter dengan nada bicara tidak senang.

Gerald terus meminta maaf, hatinya juga sangat kacau, tidak mungkin, meskipun terakhir dia tertidur, namun sebelum tidur dia jelas melihat Robert minum banyak arak, bagaimana mungkin bisa tidak ada alkohol?

Sekali keluar dari rumah sakit, Gerald langsung pergi bertanya kepada Robert, "Apa kejadian malam ini? mengapa kamu minum begitu banyak arak tapi tidak ada apa-apa?"

Vanessa dan Jessy juga menatapi Robert, mereka juga sangat ingin tahu apa cara yang digunakan Robert malam ini barulah dia bisa tidak minum arak sama sekali dihadapan orang-orang.

Robert mana mungkin memberitahu mereka bahwa ini adalah akibat dari Virus S, dia membuat sebuah alasan, "Gerakan tanganku sangatlah cepat, terlihat bahwa aku mengangkat gelas dan minum araj, sebeanrnya aku sudah membuang araknya dari awal, hanya saja kalian tidak melihatnya saja." Dia mempraktekkan gerakannya.

"Wah ini sungguh hebat sekali, aku juga ingin melakukannya lain kali!" Gerald seolah menemukan sesuatu yang baru, sebagai pewaris keluarganya, Gerald juga sering mengikuti acara minum arak yang tidak ingin diikutinya, ini juga alasan mengapa dia hebat minum arak juga.

Vanessa juga sangatlah kagum dan salut kepadanya.

Hanya Jessy saja yang tidak berkata sama sekali dari awal, sepasang matanya yang bersinar menatapi Robert sangat lama.

Novel Terkait

My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
4 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Now Until Eternity

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu
Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
4 tahun yang lalu
Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu