My Tough Bodyguard - Bab 499 Pertemuan yang keempat kali di bandara

“Robert, kamu jangan bercanda, kalau kamu dewa angin, maka aku dewa air.”Jessy tidak bisa menahan senyum.

Robert menghela napas : “Aku benar-benar dewa angin, Wind Stalker.”

“Kalau kamu begini lagi, aku tidak akan peduli padamu.” kata Jessy pura-pura tidak senang.

Robert memutar badan, mengangkat joran dan melanjutkan pancingnya, tanpa menoleh dia berkata : “Waktu di Jiang Cheng, aku khawatir karena kamu sering kontak denganku, dan akan melibatkanmu ke dalam masalah yang tidak perlu, jadi tidak kuberitahu. Namun sekarang keadaan sudah berbeda, aku rasa lebih baik memberi penjelasan untukmu.”

“Robert, bagaimanapun juga aku tidak akan percaya.” Hati Jessy berdebar keras, tapi mulutnya tetap bilang tidak percaya.

“Apa yang harus kukatakan, kamu baru percaya?” tanya Robert tak berdaya.

“Kamu bilang kamu adalah dewa angin Wind Stalker, baik, tunjukkan padaku kekuatan seorang dewa angin… …” kata Jessy lirih.

Belum selesai bicara, Robert sudah mengulurkan tangannya, dengan tangan kosong menunjuk ke permukaan laut.

Bummmm! ! !

Tadinya termasuk permukaan laut yang tenang, tiba-tiba meledak.

Pemandangan selanjutnya, membuat Jessy tidak akan lupa untuk seumur hidupnya.

Langit berubah warna, angin laut bertiup kencang, kekuatan angin dari segala arah berkumpul, angin yang berputar dan memilin gila-gilaan di atas udara dan membentuk angin tornado! ! !

Kekuatan angin tornado di atas permukaan laut nyaris tiada taranya, tak terkalahkan dan menyapu ke segala arah!

Plokk!

Tiba-tiba Robert menjentikkan jarinya.

Dalam sekejap, tiupan angin menjadi tenang, angin tornado yang ada di permukaan laut juga menghilang.

Laut berubah tenang kembali, pemandangan barusan yang bagaikan ingin memusnahkan dunia ini, seakan tidak pernah muncul.

Jessy tertegun sambil menatap punggung teman lamanya ini, seluruh wajahnya serasa membeku, dia benar-benar tidak bisa percaya dengan matanya sendiri.

“Maaf, aku harap tidak menakutimu.” kata Robert dengan suara rendah.

Agak lama kemudian, Jessy baru bisa mencerna kenyataan bahwa Robert adalah wind stalker, dia menggigit bibirnya dengan wajah kusut berkata : “Robert, sebenarnya apa yang terjadi padamu beberapa tahun ini?”

“Sulit untuk dijelaskan.” jawab Robert.

“Lalu sepuluh kapal perang yang membawa aku keluar dari Fusang?” tanya Jessy cepat.

Dengan wajah tersenyum Robert berkata : “Jessy, sekarang kamu sudah tahu, aku adalah Wind Stalker, aku datang sendiri untuk menyelamatkan orang, mereka pasti akan memberi muka padaku, jadi mereka melepaskan dirimu.”

“Benarkah?” tanya Jessy dengan ekspresi sangsi.

World Government demi untuk menantang Wind Stalker, maka mereka menangkap kekasih Wind Stalker.

Mengerahkan begitu banyak tenaga, mana mungkin dilepaskan begitu saja?

World Government memang ingin menantang Wind Stalker, mereka berharap Wind Stalker tidak akan datang, tapi ternyata datang dan bertindak sendiri, mana mungkin dengan gampang melewatkan kesempatan ini?

Jessy tidak bodoh, dengan cepat dia bisa menduga, penjelasan dari Robert tadi ada kejanggalan.

Namun dia tidak menanyakan secara rinci apa yang sebenarnya terjadi.

“Selanjutnya bagaimana? Kembali ke negeri?” tanya Jessy sambil memandang samudera yang tanpa batas.

“Aku yang kembali, kamu tidak bisa.” jawab Robert.

“Mengapa?” tanya Jessy tidak mengerti.

“World Government tidak akan melepaskan kamu, kamu tinggal dalam negeri, sama dengan menjadi sasaran hidup bagi mereka, aku juga tidak mungkin selamanya ada di sampingmu.” Robert membuang napas.

“Jadi, jadi aku kemana?” tanya Jessy cemas.

“Jessy, dulu yang aku pernah bilang padamu, tetap berlaku. Dengan serius berkata : “Kini, aku ulangi lagi.”

Dia menjernihkan tenggorokannya, dengan sungguh-sungguh berkata : “Nona Jessy, kini, aku dengan resmi mengundangmu untuk menjadi anggota Pasukan Binatang Buas, menjadi rekan kami, apa kamu setuju?”

Jessy juga tahu dia tidak memiliki jalan untuk mundur lagi, menjadi anggota Pasukan Binatang Buas adalah pilihan terbaik.

Setelah dia mengetahui teman lamanya adalah Wind Stalker yang selama ini dia puja, merasa kaget tapi juga senang, membuat perasaannya menjadi rumit.

“Tapi yang aku takutkan kemampuan aku tidak cukup … …” kata Jessy bimbang.

“Sebuah pasukan, tidak semua harus mempunyai bakat untuk bertempur di arena, misalnya menyelidiki informasi, menganalisa, logistik, dan lain-lain… …” jelas Robert.

“Bagaimana jika aku tidak mahir dalam semua bidang itu?” Jessy meragukan dirinya sendiri.

Dengan pelan Robert bergumam : “Kalau gitu kamu bertanggung jawab menjual kecambah saja”

“Mati saja kamu!” Jessy mengepalkan tinju dan memukul dada Robert.

Dia menarik napas panjang, menggangguk pelan : “Suatu kehormatan aku bisa menjadi salah satu anggota Pasukan Binatang Buas, mulai sekarang aku akan berusaha giat.”

Robert tersenyum, memutar kepalanya dan berkata : “Kamu sudah boleh keluar, Penyu Laut.”

Fushhhh!

Sebuah kapal selam muncul dari dasar laut, pintu kabin terbuka, seorang tua dengan punggung bungkuk berjalan keluar.

Orang tua ini umurnya tidak kurang dari enam puluh, rambut kelabu, bertopang pada sebuah tongkat, jalannya sangat lambat, setiap saat batuk dua kali, terlihat kondisi tubuhnya yang sangat lemah.

Namun dia bisa berjalan di atas air, seperti berjalan di atas tanah rata, jelas dia memiliki sebuah kemampuan.

“Siaran langsung lancar?” tanya Robert.

Orang tua dengan nama samaran Penyu Laut mengangguk, dan tertawa : “Saudara-saudara di pasukan, melalui siaran langsung sudah menyaksikan proses nona Jessy masuk anggota Pasukan Binatang Buas, semua sangat menyambut anggota baru, sudah tidak sabar ingin bertemu dengannya.”

Robert menunjuk Penyu Laut dan berkata pada Jessy : “Jessy, aku kenalkan rekan pertama kita, ini adalah Penyu Laut bagian penerima tamu dalam Pasukan Binatang Buas, yang bertanggung jawab bagian logostik dan bala bantuan, karena itu dia datang untuk menjemputmu ke daerah terlarang dewa angin.”

“Halo, tuan Penyu Laut.” sapa Jessy segera.

“Nona Jessy, kelak kita adalah rekan kerja dan saling menjaga.” senyum Penyu Laut dengan ramah.

Dia menunjuk kapal selam di pesisir laut, sambil terkekeh berkata : “Nona Jessy, silakan masuk kabin, semua menunggu kedatanganmu.”

Jessy mengedarkan pandangannya ke Robert : “Robert, kalau…kalau begitu aku pergi sekarang?”

“Pergilah, aku putuskan setelah menyelesaikan masalah di CBD, akan kembali ke daerah terlarang dewa angin, kamu pergi dulu untuk mengenal lingkungan di sana.” kata Robert sambil mengangguk.

Setelah mengantar kepergian Jessy dengan pandangan matanya, Robert menghela napas lega, akhirnya dia bisa mengatur satu jalan untuk teman lamanya ini.

Dia bangkit berdiri, mengangkat ember kayu dan melepaskan ikan hasil pancingan tadi ke dalam laut.

Sambil menepuk-nepuk debu yang nempel di bokongnya, Robert menguap, menutup matanya, dan bersiap untuk tidur sejenak, dengan sendiri tubuhnya langsung jatuh ke bawah.

Fiuhh.

Tubuh Robert menjadi angin sejuk di atas udara, mengikuti arah angin dan menuju kota Fusang.

Tiga jam kemudian, Robert sudah tiba di kota Fusang.

Di bandara Tokyo membeli tiket pesawat tujuan Jiang Cheng, tidak butuh dua jam pesawat sudah mendarat di Jiang Cheng International Airport.

Setelah keluar dari gerbang keamanan, Robert bersiap untuk kembali ke Perusahaan Besar Mo.

Tapi justru di saat ini, sesosok bayangan yang familiar, tampak oleh matanya dan lagi berjalan di depan menuju arahnya.

Robert tertegun.

Demikian juga dengan Masami Chiba.

Berdua menghentikan langkah, mata yang bercahaya saling memandang.

“Kebetulan sekali nona.” sapa Robert memecah keheningan setelah agak lama terdiam.

“Iya, kebetulan sekali.” Dengan senyum paksa Masami Chiba berkata : “Tuan, kalau dihitung-hitung, ini adalah pertemuan yang keempat kali kita di bandara?”

“Pulang ke kota Fusang?” Robert balik bertanya.

“Em, iya pulang ke kota Fusang.” Masami Chiba mengangguk.

Terdiam.

Tanpa suara.

Bandara menjadi tenang.

“Tuan, pesawat sudah mau lepas landas, sampai ketemu lagi.” Entah lewat berapa lama, Masami Chiba baru bicara.

“Semoga saja di lain waktu pertemuan kita tidak lagi di bandara.” kata Robert.

“Aku harap kamu bisa datang ke negara aku.” kata Masami Chiba ringan.

“Aku juga berharap kamu bisa sering-sering tinggal di negeriku.” Robert tersenyum.

Hati mereka bergetar di detik ketika keduanya saling berpapasan, seolah ada bel yang berbunyi namun tak bisa ditangkap.

Robert menoleh, melihat kepergian Masami Chiba hingga menghilang di gerbang keamanan, baru mengeluarkan ponsel dan menghubungi Hans.

Tut tut, tut tut.

Terhubung.

“Bos, kamu sudah kembali?” terdengar suara Hans.

“Hans, selama aku tidak ada di Jiang Cheng dua hari ini, apakah Masamai Chiba ada melancarkan serangan terhadap perusahaan?” tanya Robert langsung ke persoalannya.

“Tentu saja ada!” Dengan cepat Hans berkata : “Bos, harus kukatakan, keputusan kamu memanggil kami kesini, benar pandangan jauh yang bijaksana!”

“Maksudnya?” tanya Robert memicingkan matanya.

“Bos, kamu tidak tahu, waktu kamu baru saja pergi, wanita yang bernama Masami Chiba itu langsung kesini, dengan jelas menanyakan nama dan marga, bilang ingin mencari masalah denganmu.” Hans berkata terus tanpa henti : “Mengetahui kamu tidak ada di Jiang Cheng, wanita ini kehilangan akal sehat dan gila, ingin menghancurkan Perusahaan Besar Mo, untungnya ada paman Niu, Masami Chiba tidak berdaya menghadapi paman Niu, hanya bisa mundur.”

“Lalu dua hari ini, wanita ini lagi-lagi dengan sembunyi-sembunyi datang dua kali, dan selalu ketahuan oleh kami.” Hans menjelaskan.

“Dia datang untuk menyerang tiga kali, kalian halangi tiga kali tapi tidak menangkapnya?” tanya Robert ragu.

“Bos, ada yang tidak kamu ketahui, wanita ini sangat aneh, dia memiliki cermin Yata no Kagami yang menggunakan kemampuan pembiasan, sebuah senjata ajaib untuk menyelamatkan diri!” kata Hans dengan perasaan gusar yang meluap-luap.

“Apakah sosoknya tertangkap oleh kamera pengawas yang ada di depan pintu gerbang perusahaan? Segera kirim padaku.” ujar Robert.

Tidak lama kemudian, wechatnya berbunyi, sebuah pesan baru muncul yang dikirim oleh Hans.

Membuka kotak percakapan, melihat foto Masami Chiba, sekali pandang Robert sudah mengenalnya, sangat mengejutkan ternyata wanita ini yang dia jumpai di bandara selama empat kali berturut-turut!

……

Dalam pesawat.

Di kabin kelas satu.

Duduk di samping jendela, Masami Chiba sedang mengerutkan alisnya.

Setelah ragu sejenak, dia memutuskan untuk mengeluarkan ponselnya, dan menghubungi nomor kontak dengan keterangan nama Ryoma Shinichi.

“Nona Masami, kamu ada hal apa?” tanya Ryoma Shinichi dengan nada dingin.

Masami Chiba merasakan ada yang tidak benar : “Apa terjadi sesuatu?”

Ryoma Shinichi mendengus dan berkata : “Lima jam yang lalu, sepuluh kapal perang baru keluar dari kota Fusang, ketika sampai di Samudera Pasifik telah dihancurkan oleh seseorang.”

“Semua tentara dihancurkan?” Manik mata Masami Chiba mengecil.

“Satupun tidak tersisa!” Ryoma Shinichi sambil menggigit bibir dan berkata : “Robert yang melakukan itu, dia berhasil menyelamatkan Jessy. World Government meminta agar masalah ini dirahasiakan dari dunia luar, kamu adalah salah satu yang terlibat dalam masalah ini, makanya aku beritahu padamu, jangan kamu bocorkan, dalam waktu dekat ini lebih baik menghindar dulu.”

“Mengapa aku harus menghindar?” tanya Masami Chiba.

“Kamu masih tidak mengerti, sesuai dengan sifat Robert dia tidak akan melepaskanmu.” kata Ryoma Shinichi.

“Bagus, aku masih khawatir dia tidak ingat padaku. Tuan Ryoma tidak perlu khawatir dengan keselamatan diriku.

Setelah diam sejenak, Masami Chiba berkata : “Tuan Ryoma, kamu sudah bertempur dengan Robert beberapa kali, mestinya punya fotonya kan? Kirim padaku.”

“Kamu perlu fotonya buat apa?” tanya Ryoma Shinichi ragu-ragu.

“Dia sekarang adalah musuh utamaku, sebagai lawannya, aku tentunya harus tahu orangnya seperti apa, kalau saja ketemu di bandara, tapi tidak mengenalinya, bagaimana?” kata Masami Chiba.

“Baik. Akan kukirim.” ujar Ryoma lalu menutup panggilan.

Nguing nguing!

Tidak lama kemudian, Masami Chiba menerima sebuah pesan, isinya hanya selembar foto Robert, tidak begitu jelas.

Namun Masami Chiba masih bisa mengenalinya sekali lihat.

“Dia … …

Dia terbelalak kaget, tangan kecil yang memegang ponsel menjadi gemetaran.

Novel Terkait

Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
3 tahun yang lalu
Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
4 tahun yang lalu
Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
3 tahun yang lalu
Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Star Angel
Romantis
4 tahun yang lalu
Mr Lu, Let's Get Married!

Mr Lu, Let's Get Married!

Elsa
CEO
4 tahun yang lalu
Be Mine Lover Please

Be Mine Lover Please

Kate
Romantis
3 tahun yang lalu