My Tough Bodyguard - Bab 266 Apa Itu Elixir Kehidupan ?

Setelah mendengarnya, ekspresi wajah Lena Lu dan Ketua Qin pun berubah!

Para perawat yang ikut melakukan pertolongan pada Jose Xu pun berekspresi kesal.

Jika rumah sakit lain, berhadapan dengan kasus seperti Jose, pasti sudah menyerah sejak awal.

Mereka berupaya semaksimal mungkin demi menyelamatkan pasien, bersusah payah memperjuangkan waktu untuk pasien, meskipun pada akhirnya yang menyelamatkan pasien bukanlah mereka, tetapi mereka sudah melakukan apa yang seharusnya dilakukan.

Hasilnya apa yang didapatkan?

Dianggap oleh keluarga pasien sebagai memungut amplop!

Hubungan dokter dan pasien di rumah sakit China tidak terlalu akrab. Memungut amplop dengan pasien adalah sebuah pantangan besar.

Sesungguhnya, kejadian dokter menerima amplop memang ada, tetapi di rumah sakit elit dalam kota-kota besar, hampir tidak pernah terjadi.

Terutama Rumah Sakit Umum Kota Jiang Cheng, mereka jauh lebih menentang pemungutan amplop di antara dokter dan pasien. Jika sampai ketahuan, dokter sehebat apapun akan langsung dikeluarkan.

Berpikir demikian, para perawat pun melihat ke arah Lena , seluruh isi rumah sakit tahu, Lena adalah salah satu yang paling menentang dokter menerima amplop.

Benar saja, Lena Lu langsung memasang ekspresi tidak baik: “Bibi, kamu salah paham, rumah sakit memiliki aturan, dokter pun harus menjunjung tinggi prinsip dalam dirinya!”

Ketua Qin pun berkata dengan tegas: “Aku tidak tahu bagaimana dengan rumah sakit, tetapi disini kami tidak akan menerima amplop untuk alasan apapun.”

Terdiam beberapa saat, Ketua Qin menambahkan: “Sebenarnya semua Rumah Sakit besar yang resmi melarang dokter menerima angpao dari pasien ataupun keluarga pasien.”

“Tidak menerima angpau, lalu kenapa masih diulur-ulur….”

Ibu Xu masih berencana berbicara, malah ditarik oleh Ayah Xu, melototinya dan berkata dengan suara berat: “Dengarkan kata dokter! Kurangi perkataanmu!”

Setidaknya Robert Qiu mengerti perasaan Ibu Xu, dia pun tidak marah, hanya menjelaskan dengan serius: “Elixir kehidupan pasien terbuang sangat banyak, perlu melewati jangka waktu tertentu untuk melakukan pengobatan, jika kita paksakan dengan cepat, dia tidak akan kuat.”

“Apa itu elixir kehidupan?” Ibu Xu tercengang.

Tidak hanya dia, Ketua Qin dan Lena beserta orang-orang lainnya pun tidak mengerti maksud dari kata itu, bahkan perawat pun kebingungan mendengarnya.

“Hm, sedikit susah untuk dijelaskan. Dengan bahasa sehari-hari, itu adalah unsur-unsur yang diperlukan dalam tubuh manusia, termasuk kalsium, magnesium, zinc….. ini adalah bahasa kedokteran Barat, jika menggunakan bahasa kedokteran China, maka dinamakan sebagai elixir kehidupan.”

Setelah terhenti beberapa saat, Robert lanjut berkata: “Elixir kehidupan sangatlah penting, akan sangat bahaya jika sampai kekurangan. Begitu semuanya habis, maka hidup manusia itu pun akan segera berakhir.”

“Kondisi pasien saat ini adalah munculnya kelainan pada elixir kehidupannya, semuanya tidak ada disana, hanya tersisa pembungkusnya saja. Sebuah unsur kecil yang masih tersisa tidak dapat menahan beban dari daging dan darah, maka membuatnya menua dengan cepat hanya dalam semalam.”

“Jika elixir kehidupannya telah habis, di saat itulah hidupnya sampai pada titik akhir.”Robert berkata.

Para perawat seperti telah mengerti maksud dari penjelasannya, tetapi Ayah Xu dan Ibu Xu beserta warga desa malah semakin bingung. Apa itu kalsium, magnesium dan zinc, nama-nama seperti itu mana mungkin mereka paham.

Tetapi, setidaknya mereka mengerti akan kesimpulan akhir dari Robert Qiu.

Ayah Xu berkata dengan panik: ”Dokter, kenapa putriku bisa tiba-tiba kehilangan banyak elixir kehidupan?”

“Aku tidak tahu jelas, jarang sekali terjadi seperti ini, kecuali-----“ Robert Qiu menumpukan dagu di tangan, menunjukkan ekspresi berpikir keras. Dia terus merasa ada yang tidak beres dengan masalah ini.

Setelah mendengar perkataan Robert, Ibu Xu pun ikut cemas: “Dokter, dengan keadaan seperti sekarang, putriku masih bisa bertahan berapa lama? Kami mohon, dokter harus menyelamatkannya!”

“Tentu saja akan menyelamatkannya, tetapi aku ingin menanyakan jelas apa yang terjadi kemarin malam. Tunggu dia siuman saja baru dibicarakan.” Robert menjawab.

“Oh iya, jangan berikan padanya semua benda yang berhubungan dengan cermin. Selain itu, jangan biarkan dia menggunakan handphone.” Robert mengingatkan.

Perawat segera mengambil handphone Jose dan menyerahkannya pada Ibu Xu. Salah satu perawat lainnya berteriak dengan gembira: “Siuman! Pasien sudah siuman!”

Orang-orang di dalam kamar pasien segera mengelilinginya dan bersiap-siap menanyakan keadaannya, tetapi malah dihadang oleh Robert: “Selain Ketua Qin, Dokter Lu, dan orang tua pasien, mohon yang lainnya meninggalkan kamar pasien untuk sementara.”

Para perawat sangat mengerti, segera meninggalkan kamar pasien dengan penuh kerjasama.

“Kenapa?”

“Jose sudah siuman, kenapa kami tidak boleh melihatnya?”

Para warga desa pun mulai tidak senang.

“Aku ingin menanyakan beberapa hal, adanya kalian akan memberikan beban bagi pasien, dan tidak leluasa jika kalian mendengarnya.” Robert Qiu berkata dengan tegas.

Berkat anjuran Lena dan Ketua Qin, para warga desa pun pergi dengan ekspresi tidak rela.

“Kunci pintu.” Robert berkata.

Lena memutar bola mata ke atas, bisa-bisanya orang sialan itu memerintah dia. Tetapi, karena kehadirannya di waktu yang tepat dan berhasil menyelamatkan pasien, Lena pun menguncikan pintu dengan sangat patuh.

Robert duduk di depan ranjang, memasang wajah senyum dari seorang dokter kepada pasien.

Kini Jose Xu telah membuka kedua matanya. Dia melihat Robert dan Ayah Ibu yang sedang cemas mati-matian, berkata: “Yah, Bu… aku….”

“Jose, kemarin malam kamu…..”

Melihat wajah putri yang bahkan lebih tua dari dirinya, Ibu Xu sungguh tidak kuat lagi, emosinya meledak dan air mata mengalir dengan deras.

Robert melambaikan tangan di belakang badan, Ayah Xu segera menghalangi penglihatan Jose, lalu membawa Ibu Xu ke sebuah sisi dan menenangkannya dengan suara pelan.

“Kamu…..” Jose melihat Robert dengan heran. Kedua sisi wajahnya terlihat kering dan kasar, keningnya pun penuh dengan kerutan, tetapi dia sendiri tidak menyadarinya.

Robert tersenyum kecil, sebisa mungkin tidak memberikan beban pada Jose, berpikir sejenak dan bertanya: “Apa kabar Nona Xu, namaku Robert Qiu, kamu boleh memanggilku Dokter Qiu, ini adalah Rumah Sakit Umum Kota Jiang Cheng.”

“Pagi ini, kamu ditemukan terjatuh di jalanan depan gerbang desa, lalu dibawa kesini.”

“Untuk sementara, kondisimu sudah cukup stabil, aku ingin menanyakan beberapa hal, ini akan membantu pemulihan kesehatanmu. Jadi begini Nona Xu, masih ingatkah kamu apa yang terjadi tadi malam?”

Lena dan Ketua Qin yang berdiri di belakang pun turut menganggukkan kepala, pertanyaan Robert disampaikan dengan sangat teratur. Dia membantu Jose menenangkan suasana, baru melontarkan pertanyaan, sungguh luar biasa.

“Tadi malam….apa yang terjadi…..” Jose memejamkan mata, terlihat sedang berpikir keras.

“Pikirkan baik-baik, jangan buru-buru.” Robert berkata dengan suara pelan.

“Tadi malam…. ya!” Jose tiba-tiba berteriak seperti kepikiran sesuatu yang menakutkan, badannya pun mulai bergetar.

“Jangan takut, sekarang kamu aman kok.” Robert menggenggam tangannya dan berusaha menenangkan.

Setelah waktu berlalu cukup lama, suasana hati Jose Xu pun kembali tenang. Melihat dari ekspresi wajah, dia terlihat seolah masih ketakutan, air mata terus mengalir ke bawah.

“Beritahu aku, apa yang terjadi tadi malam, dengan begitu aku akan memberikan obat yang sesuai.” Robert berkata meyakinkan.

“Tadi malam…. di perjalanan pulang kerja, aku bertemu seorang nenek tua, dia terjatuh, aku segera memapahnya, tetapi dia-----“ Berbicara sampai disini, Jose Xu sangat ketakutan: “Dia tiba-tiba menggenggam tanganku, dan berkata ‘Memilih aku’. Lalu, lalu….”

“Lalu apa?” Robert lanjut bertanya.

“Dia membuka mulut mengigit pergelangan tanganku, menghisap darahku. Bagaimanapun cara aku memukul, dia enggan melepaskan gigitannya, lalu, lalu aku tidak ingat lagi….” Sambil bercerita, Jose semakin merasa takut.

“Lihatlah, Dokter, ini luka gigitan dia…..” Jose mengangkat tangan, tiba-tiba terbengong, lalu berteriak: “Aaaa! Ini, ini kenapa?” Dia melihat kedua lengannya yang kering dan mengerut.

“Hanya gejala Sequela saja, tidak masalah kok, setelah jangka waktu tertentu akan pulih kembali.” Robert hanya bisa berbohong demi kebaikan, dia takut jika memberitahu yang sebenarnya pada Jose, akan langsung membuatnya patah semangat.

“Kalau begitu, kalau begitu apakah akan meninggalkan bekas?” Jose mencoba bertanya. Setiap anak perempuan pasti ingin cantik, terutama seorang guru, profesi yang mengharuskan orang untuk selalu menjaga penampilan.

“Tidak akan, tenang saja, yang penting dirawat dengan baik.” Robert berkata sambil tersenyum.

“Benarkah? Baguslah jika begitu.” Akhirnya Jose menghela nafas.

Lena dan Ketua Qin yang berdiri di samping malah menghela nafas dalam hati. Mereka ada dokter, mereka tahu kondisi seperti Jose, sekalipun mengembalikan unsur-elixir kehidupan dengan pengobatan tercanggih, dia tidak akan pulih seperti dulu lagi.

Elixir kehidupan dalam badan manusia sangatlah barharga, tidak bisa dibandingkan dengan obat manapun.

“Oh iya, Nona Xu, masih ingatkah kamu bagaimana wajah Nenek yang mencelakaimu itu?” Robert Qiu mencoba bertanya.

“Dia…. dia memakai pakaian yang sangat aneh, membawa sebuah tongkat. Soal wajahnya, aku tidak ingat dengan jelas… Jika bertemunya lagi, aku pasti bisa mengenalinya.”

Jose menggelengkan kepala, seperti kepikiran lagi: “Oh iya, aku ingat ada bekas luka di wajah dan tangannya, kelihatan sangat tidak normal, menakutkan.”

“Oh begitu ya.” Robert menganggukkan kepala sambil membayangkannya.

Dia menepuk lengan Jose, berdiri dan tersenyum sambil berkata: “Sudah, sepertinya aku sudah tahu. Kamu, rawat diri dengan baik disini, jangan berpikir terlalu banyak. Besok lusa aku akan datang lagi, tiba saatnya nanti aku akan mengobatimu lagi, setelah itu kamu boleh keluar.”

“Dokter, aku, aku sungguh tidak apa-apa?” Jose segera bertanya, dia tetap saja merasa tidak tenang.

“Tentu saja tidak apa-apa, harus percaya dengan badan sendiri, manusia tidak akan mati begitu saja.” Robert mencoba menenangkan, lanjut menambahkan: “Tetapi, karena orang itu menghisap elixir kehidupanmu, maka badanmu, mungkin saja akan tidak akan normal dalam jangka waktu tertentu, kamu harus belajar menyesuaikan diri, apapun yang terjadi, jangan pernah menyerah dengan mudah.”

Jose merasa ada yang tidak beres dengan kalimat itu, tetapi setelah dipikir-pikir, mungkin saja dokter sedang menyemangatinya, maka hanya berkata dengan terharu: “Dokter, sungguh berterima kasih padamu, jika bukan karena kamu, aku sungguh tidak tahu apa yang harus dilakukan.”

“Jika ingin berterima kasih, terima kasihlah pada orang yang membawamu kemari, jika terlambat tiba di rumah sakit, tidak menerima pertolongan cepat dari rumah sakit, mungkin saja nyawamu akan hilang. Sekalipun guruku sendiri yang datang kemari, juga tidak bisa mengembalikan keadaan.” Robert berkata dengan yakin.

“Apakah Ayah dan Ibu orangnya?” Jose melihat ke arah orang tuanya.

Saat ini suasana hati Ibu Xu sudah lebih tenang, berkata dengan terharu: “Aldric di desa kita, kali ini sungguh berterima kasih padanya.”

“Benar, biasanya dia terlihat tidak serius dalam bekerja. Sudah tumbuh begitu besar, setiap hari bermain game di warnet, sungguh tidak menyangka dia bisa menyelamatkan putri kita.” Ayah Xu pun berkata dengan merasa bersyukur.

“Aldric Luo?” Jose terkejut, terlintas sosok yang sering tersenyum konyol padanya dalam pikiran

“Oh iya, dimana Aldric? Kenapa tidak kelihatan lagi?” Ayah Xu berkata dengan heran.

Soal ini, Lena sangat mengerti, terbatuk sejenak dan berkata: “Tuan Luo ya, karena mengendarai motor terlalu cepat, dia melanggar peraturan lalu lintas, baru mengantarkan Nona Xu sampai ke rumah sakit, dia langsung dibawa pergi oleh polisi.”

Novel Terkait

This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
4 tahun yang lalu
Love and Trouble

Love and Trouble

Mimi Xu
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Mr Huo’s Sweetpie

Mr Huo’s Sweetpie

Ellya
Aristocratic
4 tahun yang lalu
My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu
Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
5 tahun yang lalu