My Tough Bodyguard - Bab 430 Imbalan meningkat satu juta

Hari kedua, pagi-pagi Robert sudah bangun, dia ke restoran hotel untuk sarapan, dan merasa ada yang janggal.

Semua orang melihatnya dengan tatapan aneh, ada yang kagum, ada yang iri, yang banyak adalah penasaran, ruangan dipenuhi dengan suasana dan hawa aneh.

Dia melirik kiri kanan, dalam hati diliputi rasa heran, dia menahan untuk tidak bertanya, tanpa bicara dia menghabiskan sarapannya, dan meninggalkan restoran yang aneh ini.

Hingga dia sudah hampir keluar dari restoran, masih bisa merasakan pandangan orang-orang yang berpusat padanya dari belakang, mengamati punggungnya.

Robert merasa tidak senang, benar-benar tidak mengerti, daun telinganya bergerak, karena virus S dia mempunyai daya pendengaran yang tajam, bisa mendengar jelas suara sejauh satu kilometer.

Ternyata benar, ketika dia pergi tadi, tamu yang ada di restoran, pelayan hotel semuanya mulai berbisik-bisik.

“Bukankah dia orang yang ada di berita itu?”

“Benar, tidak salah lagi, memang dia.”

“Eh, aku merasa aneh, orang ini kelihatannya tidak memiliki kemampuan apa-apa, meskipun tidak jelek, tapi juga tidak bisa dibilang tampan, orang yang biasa-biasa saja, mengapa Camila bisa menyukainya?”

“Aku juga heran, mungkin saja sukanya Camila beda.”

“Benar-benar kagum, bocah ini bisa menikmati wanita seperti Camila, jika saja itu aku akan sangat berharga di seumur hidupku.”

“Pernah tidur dengan Camila, kelak punya modal untuk menyombongkan diri.”

“Aaahhhh, aku menjadi iri.”

Mendengar pembicaraan mereka, Robert bertambah bingung dalam hati.

Berita?

Dia mengeluarkan ponselnya, membuka wifi, dan ke halaman pusat informasi.

Di berita utama infotainment terlihat foto Camila, dipadukan dengan topik yang sangat eksplosif : Mengejutkan! Camila dan pria misterius kencan di hotel! Penuh kemesraan, hubungan pria dan wanita yang tidak benar!

Melihat berita ini, dalam hati Robert muncul firasat yang tidak jelas. Astaga, persetan... apa mungkin aku yang dibicarakan?

Dia masuk dalam isi berita yang singkat dan kasar. Di koridor hotel, ruang utama, Camila dan Robert jalan berdampingan dan di curi foto oleh orang

Camila bisa mempunyai prestasi seperti hari ini, selain paras yang cantik, lagu yang manis, akting yang bagus, selain itu alasan utamanya adalah figurnya yang baik.

Figur yang baik, bukan menunjuk pada pujiannya sebagai artis, tapi menunjuk pada penampilannya yang sangat cocok menjadi artis, sekali pandang sudah bisa dikenali.

Sebagai contohnya, artis yang seperti Jacky Chen, Jay Zhou, biar ditutup rapat bagaimanapun, akan dikenali dalam sekali pandang.

Mengapa?

Karena semua sudah mengenal dan sering mendengar mereka, jadi bisa menjelaskan dengan jelas.

Camila juga sama seperti ini, sebagai seorang artis wanita yang lagi populer, perawakannya, rupa muka, sudah diterima sama semua orang dan mengenalnya.

Oleh sebab itu, meskipun hasil curi foto tersebut tidak begitu jelas, bahkan wajah Camila pun tidak tertangkap penuh, tapi semua orang bisa mengenalinya.

Di tambah lagi penulis berita ini, sengaja menuliskan topik yang menghebohkan, mengarahkan pemikiran orang ke arah yang buruk, dengan gila mengisyaratkan Robert adalah anak konglomerat, dan Camila ingin mendaki ke tingkat yang lebih tinggi.

Dunia hiburan adalah tempat berbaurnya berbagai macam orang, tidak pria atau wanita, sebagian besar artis sembilan puluh persen semuanya adalah pria ganteng dan wanita cantik.

Untuk artis pria, paling pantang memakai obat-obatan.

Dan artis wanita, yang paling tidak bisa diterima oleh penggemarnya, dengan diam-diam hilang kemurnian dan kejujuran dalam dirinya.

Begitu dibuktikan kebenarannya, segera akan menjadi sebuah kehebohan, konsekuensi yang paling ringan adalah hilangnya penggemar.

Di kolom komentar untuk artikel ini, berbagai macam kata kotor dan cabul, semua opini yang tidak enak dibaca, membuat Robert terkejut dan hanya melihat beberapa halaman, langsung kembali ke halaman depan.

Meniduri Camila?

Keinginan sih ada, apalagi wanita yang begitu cantik, pria normal pasti punya pemikiran ini.

Namun harus berbicara yang nyatanya.

Kalau benar sudah tidur, asalkan Camila tidak keberatan, Robert bisa mengakui dengan tenang.

Tapi kalau tidak, namun masih mengatakan dia sudah tidur dengannya, maka Robert tidak puas.

Camila orang yang seperti apa, Robert sangat jelas, sepenuh hati dalam musiknya, tingkat usaha kerasnya sampai membuat Robert terharu.

Menurut penglihatan Robert, dengan sendirinya jelas kelihatan sampai saat ini kesucian Camila masih terjaga.

Tempat dunia hiburan yang begitu kacau, bisa menjaga seperti ini, melawan dan tidak terpikat, untuk bagian ini Robert sangat kagum padanya.

Memfitnah dia tidur dengan Camila, bagi Robert seorang pria dewasa tidak jadi soal, lagian dia tidak peduli dengan nama baik, pendapat orang lain tidak akan mempengaruhinya sama sekali.

Tapi Camila adalah figur publik, jika nama baiknya jadi tercemar, kelak bagaimana?

Dia melihat waktu pengumuman berita ini, senja menjelang malam, waktu itu dirinya berkeliling bersama Shinta, dia tidak tahu sama sekali mengenai berita yang terjadi dan dihujani berbagai komentar.

Dan di pihak Camila, kira-kira sudah mendapatkan informasi dari awal dan sibuk menutup penjelasan untuk umum.

Teringat kembali semalam setelah kembali ke hotel, dirinya ingin mencari Camila untuk mendiskusikan masalah ilustrasi musik, akhirnya dicegah oleh Lily dengan ekspresi dan nada bicara yang kasar.

Waktu itu Robert tidak begitu peduli, namun bagaimanapun juga ada sedikit bingung, kini dia baru sadar apa yang terjadi.

Terjadi masalah seperti ini, Lily tidak mengusirnya, dia bisa membedakan hubungan dan mencegah timbulnya kecurigaan, itu sudah termasuk sikap bersahabat, mana mungkin tengah malam membiarkan dia masuk ke kamarnya?

Kalau-kalau dia dipotret lagi oleh paparazi, bagaimana?

Topik untuk besoknya, bukankah akan menjadi ‘Anak konglomerat masuk ke kamar Camila di tengah malam, asisten Lily dengan diam-diam menyetujui dan membantu membuka pintu’?

Sampai saat itu, kalau harus lompat ke dalam Sungai Kuning juga tidak akan bisa dibersihkan.

Sampai disini, Robert makin bisa merasakan, maksud jahat yang dalam dari opini pihak media.

Dengan langkah pelan dia berjalan ke depan pintu kamar Camila.

“Byakugan.”

Ucap Robert dengan suara pelan.

Seketika, semua tembok yang ada di koridor hotel semuanya tembus pandang, benda apapun tidak bisa disembunyikan.

Dia memperhatikan, di ujung koridor, di satu sudut, ada seorang yang sembunyi-sembunyi, dengan tangan membawa sebuah kamera, sambil mengawasi kamar Camila.

Tanpa ragu Robert melangkah cepat ke hadapan orang tersebut : “Berikan!”

“Apa?” Paparazi ini masih belum menyadari.

Dulu Ricky adalah seorang paparazi biasa, semalam setelah dia memotret Camila dengan pria asing yang mengadakan pertemuan pribadi di hotel, ketua redaksi sangat senang, dan memberi dia tambahan gaji satu juta.

Dalam sekejap, Ricky menjadi anak kesayangan tim editor, semua orang memujinya, bahkan ketua redaksi yang menganggap remeh dirinya juga tidak berhenti memberi semangat padanya agar dia memotret lebih banyak foto yang sejenis, dan memberi isyarat akan kenaikan gaji, bahkan ingin naik jabatan juga bukan masalah.

Ricky seolah-olah seperti melihat jalan yang lapang dan rata di depan matanya, asalkan dia melakukan dengan baik urusan Camila ini, kelak dia akan makmur!

Karenanya, Ricky berusaha sekuat tenaga, sepanjang hari menjaga di sini dan memotret foto yang tidak sedikit.

Barusan saja pria misterius yang semalam, tiba-tiba muncul lagi, dan berjalan mondar-mandir di depan kamar Camila, sepertinya ingin masuk tapi tidak jadi.

Melihat tingkah orang tersebut, seketika Ricky menjadi sangat senang, sungguh di luar dugaannya!

Dengan cepat dia mengangkat kameranya, cekrek cekrek cekrek sudah dapat beberapa lembar.

Akhirnya sebelum tunggu dia hilang senangnya, pria muda yang dipelihara Camila tidak di sangka sudah berjalan mendekat ke arahnya, dengan raut wajah jahat.

“Kamu, apa yang ingin kamu lakukan?” Ricky menelan ludah, lembur sepanjang tahun, sering bergadang, membuat kondisi tubuhnya kurang baik, sama sekali bukan tandingan Robert.

“Ingin apa?” Apa tidak jelas di hatimu?”

Robert tersenyum dingin, malas untuk banyak bicara dengan Ricky, dan langsung merampas kamera yang ada di tangannya.

Membuka album foto, sesuai dugaannya, semua adalah foto Camila, jika Robert bukan orang yang bersangkutan, takutnya juga akan berpikir itu palsu dan dibuat seasli mungkin.

“Berita semalam, kamu yang melakukannya? Berapa banyak keuntungan yang kamu dapatkan, coba ceritakan?” Robert melihatnya dan berkata dengan tenang.

Berbicara tentang ini, Ricky dengan bangga berkata : “Ketua redaksi menaikkan honor sebesar satu juta.”

“Satu juta, kamu ingin menghancurkan masa depan seorang artis?” Robert hampir dibuat marah dan tertawa olehnya.

“Tidak ada cara lain, menghancurkan masa depannya, baru bisa menjamin masa depanku, hubungan kami sebagai wartawan dan artis selamanya begini.” ujar Ricky tidak setuju dengan kata-kata Robert.

“Jadi maksudmu, Camila adalah batu loncatan untuk pekerjaan kamu?” tanya Robert dengan ekspresi muram.

“Dibilang begitu agak keterlaluan juga, tapi memang benar demikian.” kata Ricky.

“Orang seperti kalian ini memang sangat mengesalkan.” ujar Robert ketus.

“Ini adalah pekerjaanku, dan itu kebenarannya.” Ricky berdalih.

“Menyiram air kotor pada Camila, memfitnah kehidupan pribadi orang, bermoral bejat, itu yang kamu maksud dengan kebenaran?” Nada bicara Robert agak meninggi.

“Ada berapa artis yang masih suci?” Ricky beralasan, lalu dengan penuh kagum berkata : “Bro, kita orang jujur bicara yang jujur, kamu sudah berapa kali meniduri Camila? Bagaimana rasanya? Suara Camila begitu enak di dengar, rintihan suara di atas ranjang apakah ... ...aduhhhh!”

Bicaranya belum selesai, sebuah tinju memukul keras ke wajah Ricky hingga lekuk kedalam, sampai orangnya berputar di udara dan melayang sejauh beberapa meter.

Ricky dipukul hingga pusing dan bengkak kepalanya, dengan meronta-ronta dia merangkak bangun, pandangannya kabur, hanya melihat sepasang sepatu yang mendekat pelan, dengan suara gemetar berkata : “Kamu berani memukul wartawan, apa kamu tidak mau hidup lagi? Komentar dari publik akan meneggelamkan kamu!”

“Menghadapi wartawan seperti kamu, sudah pukul ya sudah, komentar? Itu hanya omomg kosong, dan juga hanya kalian wartawan ini yang mengganggap serius.” Robert tersenyum dingin.

Kraakk!

Kraakk!

Dengan sedikit tenaga, kamera yang ada di tangan dipilin hingga berubah bentuk, hancur dan terakhir pecah tercerai berai, terdengar suara klontang jatuh di depan Ricky.

Pupil mata Ricky langsung mengecil, dengan tangan kosong menghancurkan sebuah kamera, kekuatan macam apa ini?

Jika tangan ini memilin tubuhnya, bukankah tulangnya juga akan terpilin hancur?

“Jika kamu tidak ingin tubuhmu berubah seperti kamera ini, maka kamu harus jadi orang yang jujur. Kalau aku menemukan kamu mencari gara-gara dengan Camila lagi, akibatnya tidak akan seringan kali ini.”

Setelah mengucapkan kata ini, Robert memutar badan dan berlalu pergi.

Dengan pandangan matanya mengantar Robert masuk ke kamar Camila dengan terang-terangan, hati Ricky penuh dengan kebencian, profesi jangka panjang yang dia banggakan, bagi pihak lawan diangggap seperti rongsokan, masa depan dirinya yang bagus sudah dihancurkan olehnya.

Sambil menunduk melihat kameranya yang hancur, Ricky tidak mengatakan sepatah katapun, sambil memungut serpihan pecahan dan terakhir dengan mata yang penuh kebencian melihat ke arah kamar Camila, lalu meninggalkan hotel.

Novel Terkait

Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Tiffany
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Harmless Lie

Harmless Lie

Baige
CEO
5 tahun yang lalu
Lelah Terhadap Cinta Ini

Lelah Terhadap Cinta Ini

Bella Cindy
Pernikahan
4 tahun yang lalu
That Night

That Night

Star Angel
Romantis
4 tahun yang lalu
Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Awesome Husband

Awesome Husband

Edison
Perkotaan
4 tahun yang lalu