My Tough Bodyguard - Bab 32 Ketahuan

“Tas ini adalah milikku, tentu saja aku tahu apa isinya!” tante itu terlihat senang, untung saja sebelum mulai, dia sudah mengingat apa barang yang ditaruh didalam tas tersebut.

“Cepat bilang, buktikan kepada semua orang!” kata Ronny.

“Sebuah Iphone, sepaket kosmetik, dan cash kurang lebih sebanyak delapan juta, oh iya, ada sebuah tiket film!” kata tante itu.

Seketika semua orang menuju tatapannya kearah tas yang berada ditangan Robert.

Robert juga langsung menaruh tas dilantai dan membuka seleting, seketika barang yang berada didalam tas terlihat, dan tampak oleh orang-orang!

“Sama persis!”

“Aku melihat tiket filmnya!”

“Sepertinya Robert benar-benar adalah seorang pencuri, lihat saja dia mengakuinya atau tidak!”

Kata para karyawan.

“Tuan, apakah kamu bisa meminjamkan aku telepon, aku ingin menelepon.” Kata tante itu kepada Ronny.

“Tidak jadi masalah!” Ronny memberikan telepon kepadanya.

Terlihat tante itu menekan sebuah tombol, lalu Iphone dalam tas itu langsung berbunyi!

Wah!

Ini sudah tidak perlu diragukan lagi, asalkan mempunyai mata, semua orang mengerti bahwa tas ditangan Robert adalah milik tante ini!

“Ini......bagaimana mungkin?”

Diantara kerumunan, hanya Tony dan para karyawan Divisi Bisnis saja tidak ingin mempercayai hal ini, namun fakta berkata lain, meskipun mereka tidak percaya, tapi juga tidak diragukan lagi.

Tapi disaat ini juga, Robert beraksi.

Dia mengeluarkan telepon dari tas itu dan menunjukkan layar kesemua orang! Telepon masih berdering, nama panggilan masuk terlihat jelas oleh semua orang.

“Apa maksudnya?”

“Ini bisa membuktikan apa?”

Banyak orang yang tidak mengerti tindakan Robert ini.

Hanya Tony saja yang langsung berubah mukanya, ketika dia melihat nama panggilan masuk dengan jelas, dia sudah mengerti alur kejadian ini, meskipun dia masih tidak jelas mengenai detailnya, tapi ini tidaklah penting!

Dia menatapi Ronny dengan sadis, “Manager Mo, tolong jelaskan ini.”

“Menjelaskan apa?” kata Ronny.

“Aku ingin bertanya kepada Manager Mo, apakah kamu saling kenal dengan tante ini?” tanya Tony.

“Lucu sekali, bagaimana mungkin aku bisa mengenalnya? Robert mencuri tas nona ini, dan kebetulan terlihat olehku saja, hanya begitu saja!”

Para karyawan juga turut ikut bersaksi, dari awal hingga akhir, Ronny dan tante ini terlihat baru saja bertemu.

Hanya Robert dan Tony saja yang tersenyum mendengar perkataan ini, ini dia yang di tunggu-tunggu!

“Kalau begitu, jika Manager Ronny tidak mengenal tante ini, tolong jelaskan mengapa di telepon tante ini ada nickname untuk nomor kamu?” kata Robert.

Mendengar perkataan ini, ekspresi Ronny dan tante itu langsung berubah!

“Duh, nicknamenya ‘Sayangku’, Hmm, jangan-jangan tante ini adalah istri dari Manager Ronny?” kata Robert tertawa.

“Ini.....ini.......” Ronny keringatan dingin, dia kehabisan kata-kata.

Melihat tampangnya, orang tolol saja juga mengerti ada kejanggalan dalam kejadian ini, para penonton yang mengerumunin mereka mulai sadar bahwa dirinya mungkin tertipu.

“Sistem telepon mungkin rusak, aku sangatlah berterima kasih kepada tuan ini, dia bisa keluar untuk memberikanku keadilan, tapi aku bisa jamin bahwa aku tidak mengenalnya.” Tante itu mulai menutup kebohongannya.

Untuk menghabisi Robert, diawal perencanaan, mereka sudah berdiskusi untuk terlihat tidak kenal jika tidak pasti orang lain akan curiga.

Awalnya jika lanjut seperti rencana, dan mengatakan barang-barang dalam tas saja, namun jelas terlihat bahwa tante ini terlalu sombong, biar membuat orang lain semakin percaya, dia tiba-tiba menambahkan adegan untuk menelepon teleponnya.

Namun dia melupakan nicknamenya!

Dia juga tidak menyangka bahwa Robert begitu jeli, dia bahkan melihat bug ini.”

Cara penutupan kebohongan ini tidaklah bagus, tapi karena adegan sebelumnya sangatlah bagus, jadi sekalipun orang-orang curiga, namun mereka tidak akan mengutarakannya.

Terdengar suara telepon Robert berbunyi.

Setelah melihat pesan yang dikirimkan oleh ‘Laba-laba merah’, Robert tersenyum.

“Jennifer, penduduk kota Jiang Cheng, umur 48 tahun, identitas saat ini adalah kekasih gelap Ronny selaku wakil manager divisi ketenagakerjaan perusahaan besar Mo.” Kata Robert perlahan dengan kalimat yang jelas.

Suaranya tidak besar, namun jelas, dia membuat semua orang mendengarkannya dengan jelas.

“Robert, kamu jangan berbohong!” ekspresi Jennifer benar-benar pucat, Ronny yang berada disampingnya juga begitu, dia sudah panik.

“Aku berbohong?”

Robert tiba-tiba mengangkat teleponnya dan membiarkan semua orang melihat layar teleponnya!

Pesan yang dikirimkan oleh ‘Laba-laba merah’, tidak hanya identitas dirinya saja, masih ada foto diranjangnya!

Foto-fotonya sangatlah menarik, banyak isinya yang tidak layak untuk anak muda, dia juga tidak tahu darimana ‘Laba-laba merah mendapatkannya.

Wah!

Semua karyawan berunding, tidak disangka Jennifer dan Ronny adalah hubungan kekasih gelap!

“Benar-benar diluar dugaan.”

“Aku ingat Manager Ronny sepertinya sudah mempunyai istri kan? Anaknya saja sudah beranjak sekolah dasar, ternyata kamu masih berhubungan dengan Tante Jennifer ini?”

“Ini benar-benar memalukan, dialah yang benar-benar merusak image perusahaan.”

Tatapan para karyawan tertuju kepada Ronny dan Jennifer, penuh dengan penghinaan.

Jennifer bahkan ingin mencari lubang dan bersembunyi didalamnya, dia menatapi Ronny, dia sangatlah marah, dia saja juga tidak mengetahui keberadaan foto ini! Hanya ada satu kemungkinan, ini difoto oleh Ronny secara rahasia!

Ronny juga berekspresi tidak percaya, dia terus bergumam, tidak mungkin.

Foto ini difoto olehnya, dia meletakkannya didalam hdd komputernya, dan telah di enkripsi berkali-kali.

Bagaimana caranya Robert mendapatkan foto tersebut dari komputernya dalam jangka waktu tidak sampai 10 menit?

“Iya! Aku mengaku mengenal Ronny!” kata Jennifer, “Tapi sekarang situasinya adalah Robert mencuri tas aku! Ronny membela aku, namun dia tidak ingin mengumumkan hubungan kami, apakah ini sulit untuk dimengerti?”

Mendengar perkataannya, banyak karyawan yang sadar.

Mereka memikirkannya, jika mereka sendiri adalah Ronny, ketika melihat kekasih gelapnya sendiri di maling oleh orang lain, meskipun membelanya namun dirinya juga pasti tidak akan ingin mempublikasi hubungan ini.

Berpura-pura tidak saling mengenal sepertinya adalah cara yang paling bagus.

Dengan susah payah mereka mengalihkan konsentrasi dan sekarang semuanya tertuju kembali ke Robert, dibandingkan dengan hubungan gelap Ronny dengan Jennifer, semua orang lebih ingin tahu apakah Robert adalah maling atau tidak!

“Dimanakah Robert mencuri tas kamu?” tanya salah satu orang.

“Disana!” Jennifer sembarangan menunjuk satu tempat.

Robert mencibir, “Tante, tadi ketika kamu datang untuk meminta tas kepadaku, kamu masuk dari pintu utama, sekarang kamu mengatakan aku mencuri tas kamu disini? Kamu harus bertanggung jawab terhadap perkataanmu sendiri.”

Mendengar perkataannya, Jennifer juga mulai bingung, sudah terlalu banyak hal yang terjadi, dia sudah tidak mengingatnya dengan detail.

“Didalam aula ada rekaman, cek saja sudah tahu!” kata Ronny.

Tony mengerutkan keningnya, dia juga berpikiran untuk melihat rekaman cctv, namun Ronny langsung mengatakannya, seharusnya ini tidaklah baik untuknya, namun mengapa Ronny berlagak tidak takut?

Alhasil setelah dicek, ternyata tempat Robert dan Jennifer berdebat tidak direkam oleh cctv!

“Ada apa yang terjadi? Ini terlalu kebetulan!”

“Tidak dipotret oleh cctv tapi bukti barang masih ada, Robert masih saja adalah tersangka.”

Setelah sekian lama, kerumunan semakin banyak, mereka semua adalah karyawan kecil yang mengumpul untuk melihat apa yang terjadi, lagipula sudah jam pulang kerja, sudah tidak ada yang mengurus.

“Aku ingat diarea ini ada cctv, mengapa sore ini tidak merekam area sini?” Tony mengerutkan keningnya, sebagai kapten satpam, dia tentu saja mengerti semua tata letak cctv.

“Siapa yang bekerja didalam ruang cctv hari ini?” tanya Robert.

Tony langsung sadar, dia menyuruh kepada salah seorang satpam, “Cepat panggil Tommy! Cepat!”

Tommy adalah seorang anak muda yang kurus kering, melihat ada begitu banyak orang, Tommy sedikit ketakutan, dia tidak berani menatap mata orang lain.

Tatapan Tony sangatlah tajam, dia langsung mengerti, dan menegaskan, “Tommy, jujurlah, apakah kamu yang melakukan sesuatu ke cctv?”

“Aku....aku....” Tommy bahkan tidak berani mengangkat kepalanya.

“Tony, apa maksudmu? Kamu mencurigaiku?” melihat Tommy, Ronny langsung membantunya, dia membantah Tony.

“Manager Ronny, sekarang sudah seperti begini, semua orang patut dicurigai!” ada Robert disini, dan sekarang sudah sangatlah jelas, tentu saja Tony tidak akan menunduk dibawah Ronny.

Ketika Tony melihat kearah Tommy, tatapannya menjadi tegas, “Tommy, kamu datang bekerja disini 3 tahun yang lalu.”

Waktu itu kamu berumur 18 tahun, kamu bekerja setelah lulus dari SMA, waktu itu kamu bahkan miskin hingga tidak dapat makan, makanya kamu mencari sebuah pekerjaan yang stabil.

Peraturan satpam perusahaan tertulis jelas, harus merekrut satpam yang mempunyai pengalaman kerja minimal 5 tahun, namun kamu tidak ada!

Aku, akulah yang menasehati divisi tenaga kerja, dan membiarkanmu bekerja, selama tiga tahun ini, kerjamu memang tidak terlalu menonjol, namun kamu tidak pernah membuatku kecewa! Aku juga terus mengangapmu sebagai adikku!

Kejadian hari ini sudah sangatlah jelas! Kakak tahu kamu dihasut oleh orang lain, dan mengerti suasan hatimu saat ini!

Kakak jamin, asalkan kamu bersedia mengutarakan faktanya, kakak jamin tidak akan ada orang yang akan memecatmu! Jika perusahaan bersikeras ingin memecatmu, kakak akan pergi bersamamu!” Suara Tony sangatlah menyentuh.

Mendengar perkataan ini, banyak karyawan yang juga tersentuh.

“Sebagai manusia, kita boleh salah sesaat, tapi tidak boleh selamanya, asalkan kamu tahu salah dan ingin merubahnya, aku jamin Tommy tidak akan dihukum karena hal ini.” Tambah Robert.

Ronny berpikir, aduh, ini akan ketahuan, baru saja dia ingin berkata untuk menutup mulut Tommy.

Namun disaat ini, Tommy tiba-tiba mengeluarkan uang yang banyak dari saku pakaiannya.

Wah!

Dia melemparkannya kelantai, uang bertebaran kemana-mana.

“Ini adalah uang yang diberikan oleh Manager Ronny kepadaku! Aku tidak menginginkannya lagi!” kata Tommy.

Tony berkata, “Tommy, jelaskanlah detailnya!”

“Tadi sore, Manager Ronny datang ke ruang rekaman untuk mencariku, dia memberikanku 20 juta, dia menyuruhku untuk menggeser cctv di aula! Aku merasa ada yang aneh, namun dengan begitu aku bisa mendapatkan uang yang banyak, aku tidak memikirkannya dengan detail. Jika aku tahu Manager Ronny bertujuan untuk menjebak Kakak Robert, mau dikasih berapapun aku tidak akan melakukannya!” kata Tommy dengan keras.

“Bocah, kamu jangan memfitnah, apa buktimu mengatakan aku menyuapimu?” kata Ronny berusaha untuk berpura-pura.

Novel Terkait

Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
3 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Meet By Chance

Meet By Chance

Lena Tan
Percintaan
3 tahun yang lalu
Rahasia Seorang Menantu

Rahasia Seorang Menantu

Mike
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
3 tahun yang lalu