My Tough Bodyguard - Bab 439 Disini ada layanan menghangatkan kasur?

"Ini, ini, aku....."

"Camila, aku sudah kenal denganmu begitu lama, mana mungkin tidak tahu kamu biasa suka pergi kemana?" Lily tertawa paksa.

"Benarkah?" Camila setengah percaya setengah tidak.

"Tentu saja, kapan aku pernah membohongimu?" Lily berpura-pura tidak senang.

"Kak Lily, kamu tahu aku tadi ke Orange Isle dengan siapa? Kamu pasti tidak akan tahu." Camila tiba-tiba berkata.

"Oh, bukannya dengan Robert? Kenapa bisa tidak tahu...." Lily melambaikan tangan, senyum di wajahnya membeku.

Bersamaan dengan ini, ekspresi Camila juga perlahan berubah serius, tatapannya penuh dengan interogasi: "Kak Lily, kita sudah bekerja sama begitu lama, aku selalu mempercayaimu, menganggapmu sebagai kakakku, aku harap kamu tidak berbohong padaku."

"Camila, apa yang kamu katakan, aku begini juga demi kebaikanmu." Lily berkata dengan perasaan bersalah.

"Sebenarnya ada masalah apa?" perasaan gelisah Camila semakin menguat.

"Itu, itu....." Lily berkata dengan sangat pelan: "Roy Gong, mencari Geng Handa, ingin mencari masalah dengan Robert....."

Camila menunjukkan ekpresi tidak percaya, dia tidak bodoh, dia tahu dia sengaja dipanggil keluar dari Orange Isle.

Lily bertanggung jawab memanggil dirinya keluar, geng yang dibayar Roy Gong pun menghadapi Robert yang tetap berada di daerah pariwisata Orange Isle.

Dia memikirkan tadi dia berulang kali mengajak Robert kembali ke hotel dengannya, namun terus menerus ditolak oleh Robert.

Saat itu dia tidak banyak berpikir, sekarang begitu dipikir kembali, harusnya saat itu, Robert sudah sadar akan ada masalah, oleh karena itu dia baru tidak kembali bersamanya.

Camila tumbuh besar di kota Jingzhou, meskipun tidak pernah berurusan dengan geng mafia, tapi dia juga pernah mendengar Geng Handa yang ternama.

Geng ini adalah Geng yang tidak memiliki aturan, mereka sudah memasuki seluruh sudut kota Jingzhou, juga dianggap sebagai geng mafia nomor satu di Jingzhou.

Dan Jingzhou adalah ibukota provinsi, oleh karena itu, Geng Handa juga boleh dibilang adalah geng mafia nomor satu di Provinsi Y.

Dia tidak menyangka, Roy Gong bisa-bisanya mencari Geng Handa untuk menghadapi Robert.

Lebih tidak menyangka, manajernya sendiri, bisa-bisanya berpartisipasi dalam hal ini, membantu Roy Gong melakukan kejahatan!

"Lily, apakah kamu tahu apa yang sedang kamu lakukan?" begitu memikirkan seluruh perbuatan Lily dan Roy Gong, Camila emosi sampai suaranya bergetar.

"Camila, kamu jangan menyalahkanku, aku melakukan ini demi kebaikanmu." Lily membela diri.

"Tidak usah bicara lagi!" Camila mengibas tangan Lily, berdiri dan keluar dari kamar dengan langkah cepat.

Camila merasa sangat gelisah, dia ingin secepat mungkin tiba di Orang Isle, Geng Handa sudah terkenal kejam, dia tidak berani membayangkan apa yang terjadi.

Meskipun dia mempercayai keahlian Robert, tetapi bagaimanapun seorang susah melawan banyak orang, kalau sampai terjadi sesuatu kepada Robert, dia pasti akan merasa bersalah seumur hidup!

Selama mengemudi ke Orange Isle, Camila terus menelepon ponsel Albert, di dalam hati berdoa Robert cepat mengangkat teleponnya, jangan sampai terjadi apa-apa.

Tapi daritadi menelepon berulang kali, Robert tetap tidak menjawab, hal ini membuat hati Camila semakin gelisah, dia mulai mempertimbangkan melapor polisi.

Karena dia adalah seorang figur publik, begitu melapor polisi, pasti akan menimbulkan banyak masalah, berita utama besok sudah pasti ada namanya.

Terlebih lagi kalau benar-benar lapor polisi, maka akan benar-benar menyinggung bosnya, kalau benar terjadi sesuatu dengan Robert, polisi menyelidiki, pasti bisa tahu orang di balik kejadian ini adalah Roy Gong.

Hal ini melibatkan banyak pihak, tidak bisa semudah itu bilang lapor polisi maka lapor polisi.

Camila menghirup nafas dalam, jangan pikirkan begitu banyak lagi, dia sudah menelepon Robert hampir 10 kali, tapi Robert tidak menjawab.

Ini menunjukkan Robert kemungkinan besar sudah terlibat masalah.

Dia dan Robert adalah teman, tidak akan membiarkan temannya mati begitu saja dan membiarkan pelaku lepas dari hukuman.

Roy Gong adalah anak bosnya, juga adalah bosnya di masa depan, tapi alasan ini tidak bisa membuatnya tidak lapor polisi meskipun sudah tahu apa yang terjadi.

Dia tahu, begitu lapor polisi, pasti akan terjadi keributan, kalau seorang artis berhubungan dengan polisi, sudah pasti tidak bisa dijelaskan lagi, para media pasti akan mulai mengarang yang tidak-tidak.

Masa depannya sendiri, juga akan hancur dengan satu telepon ke polisi ini.

Camila menggertakkan giginya dan menekan tombol 110.

Tiba-tiba, ponselnya bergetar, layar ponsel berubah dan ponsel berbunyi.

Telepon dari Robert!

Camila kaget dan juga senang, segera menjawab: "Halo? Kak Robert?"

"Maaf, tadi tidak memperhatikan ponsel, Camila, mencariku ada apa?" terdengar suara malas dari speaker telepon.

Mendengar suara yang familiar ini, Camila hampir menangis.

Untung, untung.

Asalkan Robert tidak apa-apa, segalanya masih sempat.

Camila menahan suasana hatinya, berkata dengan sangat cepat: "Kak Robert, kamu sekarang ada dimana?"

"Di Orange Isle, oh iya, pemandangan disini sangat bagus." kata Robert.

Camila segera berkata: "Dengar baik-baik apa yang akan kukatakan, kamu mungkin merasa aneh, tapi aku tidak mungkin membohongimu. Kamu cepat keluar dari Orange Isle, cari tempat bersembunyi, di kota Jingzhou ada orang yang mau mencari masalah denganmu!"

"Siapa yang bisa mencari masalah denganku?" Robert tertawa.

"Kak Robert, kamu percaya padaku sekali ini saja, latar belakang lawan sangat besar, orangnya banyak dan kekuasaannya besar, kamu bisa melawan belasan orang, tapi apakah bisa melawan 100 orang, ratusan orang?" Camila berkata gelisah.

Robert sangat ingin berkata bisa, tapi dipikir-pikir lebih baik menyerah, menyetujui perkataan Camila: "Kamu benar, kalau begitu aku lebih baik melarikan diri kemana? Aku tidak kenal baik daerah Jingzhou."

"Kamu segera pergi dari Orange Isle, di tepi sungai ada sebuah tempat tersembunyi, aku pergi menjemputmu sekarang juga." kata Camila.

"Baik." Robert mengangguk.

Setelah menutup telepon, Robert melangkah meninggalkan jembatan besar Sungai Xiang, mencari sebuah kafe dan duduk.

Mengeluarkan ponsel dan menelepon Shinta Bei.

"Kakak ipar, sudah malam begini, ada apa mencariku?" suara Shinta yang lembut membawa sedikit rasa ngantuk terdengar dari speaker telepon.

"Maaf mengganggumu." Robert berkata dengan rasa bersalah.

"Tidak apa-apa, katakan saja, apakah besok ada kegiatan? Keluar main? Pas besok tidak ada kelas." Shinta seketika bersemangat.

Robert tertawa: "Besok kamu tidak ada kelas?"

"Benar, kita boleh keluar main sampai puas." Shinta tertawa berseri-seri.

"Itu, Shinta....." Robert bimbang.

"Hmm? Kakak ipar, ada apa?" Shinta bertanya bingung.

"Universitas kalian apakah ada seorang dosen bernama Harrison Li?" tanya Robert.

"Eh, kakak ipar, kamu kenapa bisa tahu?" Shinta berkata kaget, secara tidak langsung mengakui bahwa Harrison Li memang adalah seorang dosen di Universitas Jingzhou.

"Dengar kata orang." Robert menjelaskan secara asal.

"Kelas Dosen Li sangat asyik, murid-murid semua berebutan masuk ke kelasnya, dia adalah dosen paling populer di universitas kita." Shinta menjelaskan.

"Begitu." Robert mengangguk.

"Kakak ipar, kenapa tiba-tiba menanyakan hal ini?" Shinta bertanya penasaran.

"Shinta, kakak iparmu ini sudah tamat bertahun-tahun, ingin kembali ke universitas mengenang masa-masa pelajar." Robert tertawa berseri-seri.

"Kamu ingin menghadiri kelas Dosen Li?" Shinta langsung mengerti maksud Robert.

"Pintar." Robert menjentikkan jarinya.

"Gampang, besok pagi kamu datang ke universitas, aku bawa kamu ke kelasnya." Shinta tertawa.

"Kalau begitu merepotkan kamu, Shinta." kata Robert.

.....

Sebuah BMW silver melaju cepat di jalan raya.

Duduk di kursi penumpang, Robert melirik sekilas ke Camila di sampingnya dan berkata dengan ekspresi bangga di wajahnya: "Tidak disangka, artis ternama secara pribadi mengemudi mobil untukku, kalau hal ini sampai diketahui oleh penggemarmu, aku pasti akan dimaki habis-habisan."

"Keadaan sudah seperti ini, kamu masih bisa bercanda?!" Camila berkata tidak sabar.

"Kalau tidak bagaimana? Menangis?" Robert balik bertanya sambil tertawa berseri-seri.

Camila akhirnya tidak tahu harus mengatakan apa, tidak lagi berbicara, menginjak lebih dalam pedal gas dan mengemudi ke arah pinggiran kota.

Setelah 10 menit, BMW berhenti di sebuah villa yang terpencil, Camila lebih dulu turun dari mobil, mengeluarkan kunci dari tasnya untuk membuka pintu.

"Ini dimana?" Robert bertanya.

"Rumahku." sambil berkata, Camila sambil membuka pintu besar.

"Wah, ini rumah artis ternama? Aku harus lihat baik-baik, kamu juga harus berfoto sekali denganku, lebih bagus kalau bisa foto dengan kamu mencium pipiku, dengan begitu aku sudah ada bahan untuk menyombongkan diri........" mata Robert bersinar seketika, berkata panjang lebar.

"Mimpi kamu!"

Camila emosi sampai wajahnya menghitam, brak, langsung menutup pintu dan meninggalkan Robert di luar pintu.

Setelah setengah menit, pintu pun terbuka lagi, wajah Camila masih ada kemarahan, dia berkata dengan emosi: "Cepat masuk."

Robert mematikan api rokok, dengan tersenyum-senyum segera masuk. Camila dengan waspada melihat sekeliling, setelah memastikan tidak ada orang, dia baru menutup kembali pintunya.

"Kamu kenapa, seperti orang yang sedang selingkuh." Robert mengangkat bahunya.

"Kak Robert, sekarang adalah waktu yang sangat berbahaya, tolong kamu serius sedikit." Camila menghela nafas.

"Camila, tadi di telepon kamu bilang di kota Jingzhou ada orang yang mau mencari masalah denganku, siapa sebenarnya? Penggemarmu?" Robert bertanya meskipun sudah tahu.

"Penggemarku semua sangat berpendidikan, mereka tidak akan melukai orang." Camila membela penggemarnya.

"Mana berpendidikan." Robert memutar bola matanya, dia ingat dengan jelas, beberapa hari yang lalu di pintu hotel ada penggemar gila yang melempar telur ke arahnya.

"Kak Robert, kamu bisa tidak jangan selalu mendendam?" Camila berkata, bagaimanapun mereka adalah penggemarnya sendiri, tetap harus melindungi mereka.

"Kalau bukan penggemarmu yang mau mencari masalah, siapa?" Robert tertawa.

"Roy Gong." Camila menggigit bibir lalu berkata.

"Oh, dia." Robert menunjukkan ekspresi kaget.

Ekspresi Camila seketika berubah serius, nada suaranya penuh rasa bersalah: "Kak Robert, mengenai hal ini, sebenarnya aku ingin minta maaf kepadamu."

"Mengapa?" Robert bertanya penasaran.

Camila tersenyum pahit: "Roy Gong, dia.........beberapa tahun ini terus mengejarku, tapi aku tidak menerimanya. Kali ini, kamu adalah penulis soundtrack yang aku undang, mungkin karena kita sering berhubungan, jadi Roy salah paham........."

"Oleh karena itu dia membenciku, kecemburuan membuat dia jadi jahat dan mau membalasku?" Robert melanjutkan perkataan Camila.

"Benar." Camila mengiyakan.

"Begitu, aku mengerti." Robert mengangguk.

"Kak Robert, malam ini kamu bersembunyi dulu disini, menghindari mereka, bagaimana?" Camila berkata dengan tulus.

"Baik, tidak masalah." Robert menyetujui tanpa ragu, nada suaranya mesra: "Itu, apakah disini ada layanan pemilik rumah menghangatkan kasur?"

Novel Terkait

Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
3 tahun yang lalu
Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
3 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu
Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu