My Tough Bodyguard - Bab 280 orang yang harus pergi adalah kamu!

Seketika raut wajah Higer menjadi suram.

Ingin rasanya ia merobek-robek Robert, tapi teringat akan perkataan orang-orang di luar sana mengenai Robert, Higer terpaksa menahan keinginannya itu.

"Huh, yang terpenting Tuan Juan Choi sudah menyetujuinya, beliau akan menandatangani kontrak dengan Perusahaan Besar Chu, nanti aku dapat tertawa melihatmu, Robert." kata Higer dengan nada dingin.

"Kita lihat saja sebentar lagi." kata Robert tertawa kecil.

...............

Ruang kamar yang penuh kehangatan, kedua daging itu saling bersilangan di atas ranjang, saat tubuh keduanya bertemu, terdengar suara aneh "pak pak pak".

Prosesnya cukup lama, diiringi suara napas panjang, si pria menhembuskan napas, tengkurap di punggung wanita itu dengan berani.

"Sayang, hari ini kamu sungguh buas!" kata Helena sambil membalikkan tubuhnya, ia mengelus pipi Juan, tatapannya sangat lembut, pada wajahnya terlihat ada kepuasan.

Sudah lama Juan tidak merasakan kenikmatan seperti ini, kalau bukan karena ada orang-orang yang sedang menunggu mereka, pasti ia akan 'bermain' lebih lama lagi.

Istrinya yang memuji seperti itu di atas ranjang tentu membuatnya sangat bangga, dia dengan semangat menggenggam tangan Helena, "Sayangku, aku sudah pulih kembali! Terimakasih untuk semua jerih payahmu akhir-akhir ini."

"Apakah ini berkat Tuan Robert?" tanya Helena padanya.

Juan mengangguk, ia langsung menceritakan pengobatan yang dilakukan Robert padanya.

"CBD adalah negara yang ajaib, di Gaoli banyak barang-barang yang berasal dari negara ini, benar-benar luar biasa," kata Helana.

"Benar, sayangku. Karena kamu sudah menyetujui Robert, jadi kali ini kita menandatangani perjanjian dengan siapa?" tanya Helena.

Juan berpikir sejenak, akhirnya ia memutuskan sebuah keputusan yang paling tepat seumur hidupnya, "Peruasahaan Besar Mo saja, Robert sudah berjasa besar dalam hubungan kita berdua, ditambah lagi kita sudah pernah memiliki kesempatan 3 tahun bekerjasama dengan Perusahaan Besar Mo, kali ini mereka jug abersedia untuk membagi 5 persen keuntungan. Yang terpenting adalah sebagai manusia kita harus jujur."

"Kalau begitu bagaimana membicarakan hal ini pada Perusahaan Besar Chu?" Tanya Helena.

"Tidak usah direncanakan, langsung bicarakan saja apa adanya." kata Juan sambil menggelengkan kepala.

Setelah Juan mengenakan pakaiannya dan merapikan diri, ia lalu mengambil ponselnya dan membuat panggilan video dengan Vendy.

Tentu saja, hal mengenai Robert yang telah menyembuhkan penyakitnya tidak ia laporkan, ia sangat berhati-hati akan hal ini, Ia hanya berkata bahwa setelah melalui percakapan langsung di lapangan dan pertimbangan matang, ia merasa Perusahaan Besar Mo lebih memiliki potensi dibandingkan Perusahaan Besar Chu, blablabla.

Setelah mendengar hal itu, Vendy pun mengangkat alisnya, "Juan, sebelum kamu berangkat, yang kamu katakan tidak seperti ini."

"Saat itu aku belum mengerti pasar di CBD, sekarang pasar milik Perusahaan Besar Mo di Kota JiangCheng lebih besar, terlebih lagi mereka bersedia membagikan keuntungan sebesar 5 persen pada kita, jadi...." kata Juan sambil tersenyum.

Vendy itu pun mempertimbangkannya cukup lama, barulah ia menganggukkan kepala, "Baiklah, kamu berhak memutuskan hal ini, kuserahkan padamu. Tapi kamu harus mengurus banyak saran dari perusahaan pusat yang tidak ingin melanjutkan kerjasama dengan Perusahaan Besar Mo, baru masalah ini selesai."

"Aku mengerti." kata Juan mengangguk.

Selama tiga tahun ini, Perusahaan Gaoli dan Perusahaan Besar Mo selalu menjaga kerjasama dengan baik.

Hanya saja beberapa waktu terakhir, entah mengapa, muncul penolakkan untuk melanjutkan kerjasama dengan Perusahaan Besar Mo dari internal Perusahaan Gaoli, banyak petinggi yang mulai menyuarakan keinginanannya agar Perusahaan Gaoli tidak melanjutkan kerjasama dengan Perusahaan Besar Mo.

Bila bukan karena kontraknya akan segera berakhir, mungkin orang-orang itu akan mendukung agar dilakukan pembatalan kontrak sepihak.

Dengan kata lain, di dalam internal Perusahaan Gaoli, ada dua pandangan mengenai kerjasama dengan Perusahaan Besar Mo.

Sebagian orang merasa keuntungan dari kerjasama ini cukup besar, lagipula Perusahaan Besar Mo juga tidak akan bermain gila, hal ini membuat mereka tenang. Tapi sebagian orang lagi tanpa berpikir panjang ingin menolak melanjutkan kerjasama, Juan merasa hal ini sangat aneh, ia tidak mengetahui apa alasan yang spesifik mengenai keinginan mereka ini.

Pada kedatangan Juan kali ini ke CBD, ada dua kubu yang sedang bertaruh di belakangnya, hal ini membuat dirinya gundah.

Tapi, karena sudah berjanji untuk memercayai Robert, pendapat dari beberapa orang di perusahaan pun menjadi tidak penting baginya, pekerjaannya kali ini menentukan apakah dirinya adalah orang penentu yang bertanggungjawab.

Setelah selesai merapikan diri, Juan membawa Helena kembali ke ruangan vip tadi.

"Maaf, tadi ada sedikit urusan yang harus aku kerjakan, maaf kalian jadi menunggu lama." kata Juan sambil mengedipkan mata.

Robert hanya tersenyum, ia melihat jam, 30 menit, tidak lama, bahkan terhitung waktu yang sebentar.

Sebenarnya membuat orang menunggu selama 30 menit adalah hal yang tidak sopan, Alice sedikit tidak senang, tapi ia tidak menunjukkannya dan hanya bertanya, "Asisten yi, kemana kalian pergi?"

"Ada sedikit masalah, terimakasih atas perhatian Nona Alice." kata Helena dengan wajah memerah.

Alice menjawab "oh.", seakan percaya. Alice adalah seorang perawan, ia biasanya hanya bekerja dan tidak memiliki pikiran jahat, Tentu ia tidak dapat melihat sesuatu yang ganjil dari raut wajah Helena.

Tapi berbeda dengan Higer, sebagai Wakil Direktur Perusahaan Besar Chu, tentu saja sudah banyak wanita yang 'bermain' dengannya.

Sekalinya melihat Helena dengan kemerahan di wajahnya yang belum pudar, ditambah lagi dengan sedikit bau amis pada kedua tubuhnya, Higer langsung mengerti.

Mereke berdua ini...

Ya ampun, ternyata mereka pergi berhubungan badan!!!

Higer rasanya ingin muntah darah, dia sudah berkecimpung dalam dunia bisnis selam bertahun-tahun, tapi baru pernah kali ini ia menemukan rekan bisnis yang tidak profesional seperti ini, awalnya ia berbincang baik-baik, tiba-tiba ia membawa pergi asistennya lalu pergi ke kamar lain untuk berhubungan?!

Masalah seperti ini bila diceritakan pada orang-orang , pasti tidak akan ada yang percaya.

Mereka melakukannya selama 30 menit, hal ini membuat Higer terkejut, bisakah selama itu?

Higer menunjukkan ekspresi yang tidak sabar, tapi agar kesepakatan kerjasama itu segera tercapai, ia menahan agar tidak menunjukkannya, ia berkata, "Tuan Juan, karena urusan anda telah selesai, lebih baik kita segera membicarakan kerjasama ini."

Setelah terdiam sejenak, Higer pun menatap Alice dan Robert dengan wajah puas, ia lalu perkata lagi pada Juan, "Tapi sebelumya, aku rasa perlu bagi orang yang tidak terlalu berkepentingan untuk meninggalkan tempat ini, karena isi dari kerjasama ini adalah rahasia, tidak baik bila ada orang luar di tempat ini."

Ekspresi Helena sedikit aneh, tapi ia masih menerjemahkan perkataan higer barusan pada Juan tanpa mengurangi apapun.

Setelah mendengar hal itu, Juan menganggukkan kepalanya, "Ya memang benar, tidak baik bila ada orang luar di tempat ini saat dua pihak sedang bekerjasama."

Ia melihat ke arah Higer lalu berkata, "Wakil Direktur Higer, karena anda sendiri sudah berkata seperti itu, maka aku akan langsung bicara. Banyak hal mendetail yang harus kami bicarakan antara kerjasama Perusahaan Gaoli dan Perusahaan Besar Mo, sungguh tidak nyaman bila diketahui oleh Perusahaan Besar Chu, silahkan anda cepat meninggalkan tempat ini. Selain itu, aku mengucapkan terimakasih banyak pada Perusahaan Besar Chu, tapi perusahaan kami tetap memilih Perusahaan Besar mo untuk bekerjasama. Maaf."

Setelah Juan berbicara panjang lebar, Higer tidak mengerti, tapi ia merasa pasti perkataan Juan barusan diperuntukkan agar Alice dan Robert segera pergi, ia menunjukkan ekspresi puas lagi dan berkata, "Kalian dengar kan? Tuan Juan meminta agar kalian berdua segera pergi, jangan terus di sini dan menghambat kami."

Tapi Alice tidak tahu bahwa Robert sudah berhasil meneken kerjasama dengan Juan, setelah melihat wajah Higer, Alice pun mengerutkan dahinya, ia merasa bahwa dia memang tidak seharusnya berada di tempat itu.

Sepertinya kerjasama ini memang sudah tidak ada harapan lagi.

Dalam hatinya ia menghela napas, Alice bangkit berdiri dan berencana untuk pemit.

Tapi sebelum Alice berbicara, Robert yang ada di sebelahnya meghalangi Alice. Robert dengan tatapan dinginnya melihat ke arah Higer, ia berkata, "Yang seharusnya pergi dari sini adalah anda."

Higer Lee mendengar perkataan Robert barusan sebagai lelucon yang paling lucu, ia tertawa sampai mengeluarkan air mata, "Aku yang harus pergi? Robert, mengapa tidak kamu katakan yang lebih berlebihan lagi? Ada Asisten yi di sini, apa kamu pikir kamu dapat menipuku?"

"Oh, kalau begitu silahkan anda sendiri yang bertanya pada Asisten Yi, bukankah anda akan segera mengetahuinya?" Kata Robert.

"Asisten Yi, barusan anak ini menyuruhku untuk pergi, bukankah menurutmu ini lucu?" kata Higer pada Asisten Yi, "Baiklah, Asisten Yi, cepat beritahu aku apa yang Tuan Juan katakan barusan, sama persis, dan jangan ada kurang satu kata pun, buatlah anak ini tidak berhalusinasi lagi!"

"Hmm, Wakil Direktur Higer, yang Tuan Robert katakan barusan tidak salah....." kata Helena dengan suara pelan.

Hah?" kata Higer dengan senyumannya yang mendadak hilang dari wajahnya.

Tentu saja Helena tidak akan mengatakannya secara langsung, ia menerjemahkan formalitas yang dikatakan oleh Juan tanpa kurang sedikitpun. Meskipun perkataannya enak didengar, tapi Higer mengetahui bahwa Juan meminta dirinya untuk keluar dari ruangan itu.

"Mengapa bisa seperti ini? Tuan Juan, tadi anda tidak berkata seperti ini!" tanya Higer sambil membuka matanya lebar.

Juan masih mempertahankan ekspresi permohonan maafnya, tapi ia tidak berkata apa-apa, ia percaya saat seperti ini keheningan lebih baik dari perkataan.

Sudah tidak ada senyum yang tersisa dari wajah Higer, bila ia tahu apa yang telah Robert lakukan maka ia tidak perlu pusing-pusing lagi saat ini.

Ia menatap Robert dengan penuh kebencian, sambil menggertak gigi ia berkata, "Robert, sebenarnya apa yang telah kamu katakan pada Tuan Juan?!"

"Apa urusannya denganmu, pada akhirnya Tuan Juan sudah memilih Perusahaan Besar Mo, ini adalah kenyataan yang pasti." Robert mengangkat kedua tangannya seolah tidak tahu dengan apa yang sedang terjadi.

"Wakil Direktur Higer, silahkan anda meninggalkan ruangan." kata Helena yang menyampaikan maksud dari Juan.

"Tuan Juan, mohon anda pertimbangkan lagi!" kata HIger dengan segera.

Karena ia sudah tahu maksud Juan, maka Helena tidak menerjemahkan lagi padanya. Meskipun Juan tidak mengerti Bahasa Mandarin, tapi ia kurang lebih dapat mengerti apa yang dikatakan Higer, tapi ia hanya menggelengkan kepala.

Melihat sikap Juan yang bersikeras, Higer marah hingga tubuhnya bergetar, tahu kesempatannya sudah pergi, ia pun menatap Robert dengan kesal lalu membalikkan badan dan pergi meninggalkan ruangan.

"Nona Alice, silahkan duduk, selanjutnya kita akan membicarakan masalah kerjasama kedua perusahaan."kata Juan sambil tersenyum.

Alice melihat Robert sekilas, ia tahu Robert yang telah melakukan semua ini membantu dirinya, hatinya merasa tersentuh sekaligus kebingungan, tapi dalam situasi seperti ini ia hanya menahannya terlebih dahulu.

Dua jam berikutnya, kedua pihak membicarakan detail dari kerjasama mereka, akhirnya tercapailah kesepakatan.

"Tuan Juan, setelah pulang nanti aku akan segera meminta departemen terkait untuk segera membuat lembar kontrak yang baru serta membuat pertemuan penandatanganan kerjasama ini, nanti diharapkan Tuan Juan dan Asisten Yi dapat menghadirinya." kata Alice.

"Pasti." Kata Juan tersenyum.

.......

Setelah meninggalkan hotel, hal pertama yang dilakukan Alice adalah menggenggam tangan Robert dan membuat dia mengatakan yang sebenarnya, "Cepat katakan, apa cara yang kamu gunakan sehingga Tuan Juan berubah pikiran?"

"Tidak dapat kukatakan, tidak bisa." kata Robert sambil menggelengkan kepala.

"Bahkan aku pun tidak boleh mengetahuinya?" tanya Alice.

Robert melihat bibir Alice selama beberapa detik, ia pun menggosok-gosok tangannya, "Bukan tidak boleh, asalkan.... kamu menciumku."

Mendengar permintaan Robert, Alice pun memberi tatapan menyeleneh, ia ingin bilang bahwa mereka adalah pasangan yang telah bertunangan, bukankah wajar untuk berciuman?

Tapi Alice berpikir sejenak, bila ia berkata seperti tadi, maka si berengsek ini mungkin akan menciuminya habis-habisan, bagaimana jadinya? Memikirkan hal itu, ia pun merinding.

Karena itu saat perkataan itu sampai di ujung bibirnya, ia menahannya rapat.

Setelah berpikir cukup lama, Alice berjinjit dan mencium Robert di pipinya.

Novel Terkait

Cinta Yang Terlarang

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
4 tahun yang lalu
Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
3 tahun yang lalu
The Gravity between Us

The Gravity between Us

Vella Pinky
Percintaan
5 tahun yang lalu
 Istri Pengkhianat

Istri Pengkhianat

Subardi
18+
4 tahun yang lalu
Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
4 tahun yang lalu
Jalan Kembali Hidupku

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
4 tahun yang lalu
Satan's CEO  Gentle Mask

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
4 tahun yang lalu