My Tough Bodyguard - Bab 413 Memangnya Kamu Tidak Bisa Menghindar?

“Apa? Meninggalkan Jingzhou?”

Robert segera menggelengkan kepala: “Tidak bisa, aku baru saja sampai, bagaimana mungkin langsung berbalik arah dan pulanh? Aku tidak tahu bagaimana cara menjelaskan pada Camila nantinya.”

“Sudah di situasi seperti ini, kamu masih saja ingin memberi penjelasan pada teman? Sebenarnya apa yang lebih penting, penjelasan atau nyawamu?” Jessy menahan rasa marah dalam hati, berusaha membujuknya dengan panik.

“Dua-duanya penting.” Robert berbalik mengajari teman lamanya, “Hei Jessy, bukannya aku ingin berkomentar, tetapi kamu adalah seorang pembunuh profesional, bisalah sama sepertiku? Lebih dewasa lagi, lebih tegas lagi?”

“Bert, sepertinya kamu terkena racun.” Jessy melihat dengan sangat cemas.

“Bicara dengan normal saja Jes, kamu tenang saja, memangnya tiga Platinum Killer itu bisa melakukan apa padaku?” Robert berkata.

Jessy Qiao berkata dengan tak berdaya: “Bert, apakah kamu telah salah paham dengan Platinum Killer itu?”

“Tahukah kamu, dua pembunuh waktu itu hanya sekedar Gold Killer. Jika bukan karena Wind Stalker, kita pasti sudah mati.” Berbicara soal itu, hati Jessy kembali tersentuh. Tanpa terkendali, matanya menatap Robert sekilas, dengan detak jantung bertambah cepat.

Saat menghadapi Robby dan Elva, sebenarnya Jessy sama sekali tidak berdaya, dia dipukul hingga jatuh pingsan. Setelah itu dia tidak pun tidak sadar lagi.

Yang dia tahu hanyalah, saat terbangun, Robby dan Elva telah menjadi mayat yang membeku.

Setelah mendapat penjelasan Robert, barulah Jessy tahu, ternyata Wind Stalker adalah teman baik Robert! Dia–lah yang menyelamatkan dia dan Robert!

Saat itu Jessy tidak berpikir banyak, hanya merasa berutang budi pada Wind Stalker, dan pasti mencari waktu untuk membalasnya.

Tetapi.

Setelah kembali ke Jingzhou, Jessy kembali memikirkannya, baru merasa keadaan tidak sesederhana itu, seperti ada yang tidak beres. Soal hal apa yang tersembunyi, dia pun tidak tahu jelas.

Firasatnya mengatakan, bahwa Robert masih menyembunyikan sesuatu.

Selama di Jingzhou, Jessy terus dikontrol dengan ketat. Meskipun pergerakannya tidak dibatasi, tetapi hampir tidak ada bedanya dengan dikurung secara lembut.

Tidak boleh meninggalkan Kota Jingzhou. Ini adalah kalimat pertama yang diucapkan Ripper setelah dia kembali ke Jingzhou.

Jessy yang tidak tahu harus melakukan apa pun seringkali mengamati gerak gerik Robert di Kota Jiang Cheng, setiap gerakan kecil tidak terlepas dari pengamatannya.

Dengan kata lain, dalam beberapa bulan terakhir, semua yang dilakukan Robert tertangkap dalam penglihatan Jessy, dan tersimpan di dalam hati.

Misalnya, kejadian Robert bertarung dengan 2000 orang di Shanghai, dan sama sekali tidak terluka.

Lalu, Robert yang dihabisi Pemimpin Hitam dan dibuang ke dalam Sungai Xiang, hingga menghilang selama beberapa hari.

Pada akhirnya, Robert mengandalkan kemampuan pemulihan dari Virus S untuk bangkit dari mati.

Tentu saja Jessy tidak mengerti rahasia dari Virus S. Dia hanya tahu, setelah menghilang beberapa hari, Robert tiba-tiba muncul di pesta ulang tahun Alice Mo, kemudian membunuh seorang Platinum Killer di depan semua orang.

Justru melalui kejadian kali ini, Jessy tahu, teman lamanya itu tidaklah biasa seperti yang dibayangkan.

Dapat mengalahkan Platinum Killer dengan mudah, ini menandakan setidaknya kemampuan Robert berada pada tingkatan Platinum.

Jika meneliti selangkah lebih dalam, kemungkinan besar Robert-lah yang menghabisi Robby dan Elva, hanya karena alasan tertentu, orang itu berbohong padanya, malah mengarang identitas sebagai teman Wind Stalker.

Benar juga jika dipikir-pikir, siapa yang tidak tahu kedudukan Wind Stalker setinggi apa, bagaimana mungkin Robert kenal dengannya? Sekalipun kenal, dengan identitas sebagai Wind Stalker, mana mungkin akan datang ke CBD?

Sesungguhnya CBD Groups adalah daerah terlarang bagi tentara bayaran dan World Government!

Setelah berhasil memahami keadaan itu, kesan Jessy terhadap Robert tidak terjadi perubahan yang terlalu besar.

Meskipun tidak tahu darimana Robert mendapatkan kemampuan itu, tetapi itu bukanlah yang terpenting, Jessy pun tidak perduli. Dia hanya memerdulikan keselamatan Robert.

Sebenarnya Jessy sama sekali tidak merasa heran atas Robert yang menyembunyikan kemampuan tersembunyi, karena justru itulah Robert yang dia kenal.

Orang itu memang suka menyembunyikan kartu rahasianya, dan tidak akan dibuka sebelum sampai pada waktu yang tepat. Begitulah dia saat masih kuliah, kini pun tetap sama. Berpikir demikian, kedua ujung bibir Jessy pun melebar dan tersenyum.

Oleh karena itu, Jessy bahkan merasa terkejut sekaligus senang: Jika yang diterka memang benar, berarti Robert memiliki kemampuan untuk melindungi diri sendiri.

Tetapi kali ini Jessy Qiao malah tidak bisa tinggal tenang.

Demi menghabisi Robert, Koalisi Pembunuh telah menyusun rencana khusus. Seorang Diamond, tiga orang Platinum. Jika formasi itu sampai terbentuk, tidak hanya Robert, dewa dan hantu pun akan terlempar jauh.

Bisa dikatakan sedikit berlebihan jika menggunakannya untuk melawan Robert.

Di mata Jessy, Robert memang pandai bertarung, tetapi bagaimanapun juga belum pernah mengikuti pelatihan khusus. Keberhasilan membunuh Platinum Killer waktu itu terjadi karena satu lawan satu, tetapi jika sampai dikepung empat orang sekaligus, usaha sekeras apapun tentu tidak ada gunanya.

Dengar-dengar, Diamond Killer yang dijuluki ‘The Reindeer’ itu telah memasuki wilayah Jiang Cheng.

Karena itulah Jessy merasa sangat cemas, bahkan timbul keinginan untuk ikut ke Jiang Cheng. Asal bisa melindungi nyawa Robert, sekalipun harus memutuskan hubungan dengan Koalisi Pembunuh, dia tetap rela.

Untung saja setelah tiba di Jiang Cheng, tidak terdengar kabar dari The Reindeer lagi. Sama seperti batu yang tenggelam ke dalam pantai, dia hilang tanpa jejak.

Ripper pun tidak berani banyak bertanya, karena tahu Diamond Killer memiliki cara kerja tersendiri.

Sungguh tidak menyangka beberapa hari kemudian Robert malah meninggalkan Jiang Cheng, dan tiba di Jingzhou.

Di tengah kegembiraan, Jessy Qiao juga merasa sangat cemas.

Gembira karena Robert dan Diamond Killer tidak berpapasan, berhasil terhindar dari pertarungan.

Cemas karena begiti berbalik badan, Robert akan menemui bahaya besar.

Kota Jingzhou adalah pusat Koalisi Pembunuh di Provinsi Y, berbagai jenis pembunuh ada disini. Dendem Robert dan Koalisi Pembunuh telah tersimpan sangat lama, dan kali ini akan diselesaikan dalam sekaligus, Koalisi Pembunuh tidak mungkin menyerah dengan mudah.

Tidak ada cara lain, Jessy hanya bisa mengambil resiko, menemui Robert dan berharap dia bisa meninggalkan Kota Jingzhou, dan tidak kembali ke Jiang Cheng juga.

Jessy Qiao mengungkapkan pemikirannya, malah mengundang senyuman pahit dari Robert: “Memintaku meninggalkan Kota Jingzhou, juga tidak mengizinkanku kembali ke Jiang Cheng, lalu menurutmu aku harus kemana?”

“Shanghai, bukankah kamu pernah kesana beberapa kali?” Jessy berkata.

“Jangan lupa, perkumpulan geng terbesar di Shanghai adalah Carte Del Golfo, dan mereka dendam besar padaku.” Robert berkata sambil tersenyum pahit.

“Wah, aku yang ceroboh, aku bahkan melupakan itu!” Jessy Qiao sungguh terkejut.

Melihatnya seperti itu, Robert pun memberikan senyuman hangat: “Tidak boleh ke Shanghai, kamu juga tidak mengizinkanku menetap di Jingzhou, kalau begitu aku harus kembali ke Jiang Cheng.”

“Tidak boleh, tidak boleh kembali ke Jiang Cheng!” Jessy terkejut, segera melarangnya.

“Kenapa?”

“Seorang Diamond Killer bernama ‘The Reindeer’ sudah masuk ke Jiang Cheng, sedang menunggu saat yang tepat untuk menyerangmu! Bert, kamu pikir saja, itu Diamond Killer loh! Beruntung sekali kamu tidak berpapasan dengannya, sekarang malah mau kembali ke Jiang Cheng, bukankah sama saja dengan cari mati?” Jessy berkata dengan panik.

“The Reindeer?”

Robert tertawa dalam hati, kelihatannya Sendy memang sangat becus. Hingga membuat semua orang di Jingzhou tidak mendapat kabar kematian The Reindeer sampai sekarang.

Tetapi, ini lebih baik tidak dibicarakan dulu, atau Jessy pasti akan bertanya ini dan itu. Untuk sekarang, bukanlah hal bagus jika dia yang tahu terlalu banyak, dan belum tentu juga akan percaya.

“Kota Shanghai dan Kota Jiang Cheng tidak boleh dikunjungi, kalau begitu aku tetap di Jingzhou saja, aku juga tidak berencana pergi kok, setidaknya setelah selesai membantu temanku, baru akan pergi.” Robert berkata sambil berpikir keras.

Jessy berkata dengan pikiran kacau: “Astaga, Bert, harus berapa kali aku mengatakannya agar kamu mengerti? Ini Kota Jingzhou! Pusat Koalisi Pembunuh Provinsi Y ada disini! Selain itu, tiga orang Platinum Killer juga sudah tiba, kamu kira ini semua hanya permainan?’

“Shanghai, Jiang Cheng dan Jingzhou tidak cocok untuk aku tempati, lalu aku harus kemana?” Robert bertanya kembali.

“Memangnya kamu tidak bisa mencari tempat lain untuk menghindar dulu?”

“Aku akan baik-baik saja, percayalah satu kali denganku, ya?” Robert berkata sambil tersenyum.

“Terserah kamu saja, aku tidak perduli lagi.” Jessy Qiao menjawab dengan kesal.

Dia melihat jam, lalu berkata: “Gawat! Sudah jam segini!” Sambil berkata, dia pun berdiri dan akan segera pergi: “Aku sudah harus pulang, jika tidak, sungguh akan mengundang kecurigaan besar!”

“Jes….” Robert memanggilnya dari belakang: “Hari ini kamu telah mengambil resiko untuk melaporkan keadaan, aku sangat berterima kasih. Kita adalah teman, jika kamu menemui kesulitan, katakan saja padaku, mungkin saja aku bisa membantu.”

“Bert, apakah kamu bodoh? Memangnya aku bisa menemui masalah apa? Daripada menghabiskan waktu untuk mencemaskan orang, lebih baik kamu pikirkan diri sendiri saja.” Jessy tersenyum sejenak, kemudian pergi secepat kilat.

Di luar hotel.

Berdiri di tempat tersembunyi, Jessy mengamati kamar yang ditempati Robert secara diam-diam, pandangan tiba-tiba menjadi samar-samar, mulai teringat masa lalu.

Di benak Robert, jumlah pertemuan dia dan Jessy sungguh tidak banyak. Jika dipikir-pikir, sepertinya mereka hanya bertemu beberapa kali untuk urusan pelajaran, selain itu hampir tidak ada lagi.

Memang terasa sedikit tidak masuk akal saat dikatakan sebagai pasangan oleh orang-orang sekitar.

Tetapi dalam ingatan Jessy Qiao, Robert adalah orang yang tidak pernah terlupakan semasa kuliah.

Setelah ujian berakhir, Jessy Qiao berhasil diterima di Universitas Jiang Cheng. Sebenarnya di hari pertama masuk kuliah saja sudah terjadi interaksi antara Jessy dan Robert.

Saat itu Jessy adalah seorang pembunuh baru yang telah menerima pelatihan. Sudah cukup banyak penderitaan keras yang dia alami, dengan beralaskan harapan dan impian terhadap masa depan, dia pun menginjakkan kaki ke jenjang pendidikan tertinggi.

Usia 18 tahun, bagai bunga yang mulai bermekaran, inilah awal dari usia terindah bagi seorang perempuan.

Meskipun badan Jessy belum sepenuhnya terbentuk, tetapi secara dasar sudah terlihat adanya perubahan. Dengan lima indera cantik yang penuh wibawa, di hari pertama kuliah saja dia berhasil membuat banyak mata terpana..

Di dunia yang besar, terdapat orang-orang yang beragam.

Begitu melihatnya, sebagian besar orang menyimpan rasa kagum terhadap kecantikan Jessy Qiao, tetapi ada juga yang malah berambisi untuk merobek pakaianny.

Sore itu, Jessy Qiao dihadang oleh beberapa kakak kelas ke sudut dinding. Mereka bukanlah orang-orang yang bersungguh-sungguh dalam belajar, hampir setiap pelajaran tidak tuntas, tetapi malah memanfaatkan kedudukan keluarganya untuk berkuasa di area kampus.

Tujuan menghadang Jessy tidak lain adalah melakukan pelecehan terhadapnya.

Bukan pertama kalinya lagi orang-orang itu berbuat demikian, mereka membidik mangsa terlebih dahulu, kemudian ditangkap dan dibawa ke tempat yang sepi. Setelah itu, mereka akan memberinya obat, mengambil foto-foto yang tidak senonoh, lalu mengancamnya melakukan semua yang mereka minta.

Sayang sekali yang mereka temui adalah Jessy Qiao.

Meskipun masih tergolong pembunuh baru dan belum bisa menjalankan tugas berat, tetapi berhadapan dengan beberapa laki-laki gila seperti itu, bukanlah sebuah masalah bagi Jessy.

Hanya saja, Jessy belum terlalu pandai mengendalikan kekuatan, ditambah dengan amarah dalam diri, begitu melawan, nyawa orang-orang itu tentu akan habis. Dengan begitu, kehidupan perkuliahan yang dia dambakan dari awal pun berakhir menyedihkan.

Di saat para kakak kelas itu meledek dan mengganggu Jessy, dan Jessy sudah mulai tidak sabar untuk melawan, sebuah bayangan muncul secara tiba-tiba, terlihat tinggi dan besar di bawah pancaran sinar matahari sore, sungguh menakutkan.

“Apa yang kalian lakukan?”

Tidak perlu ditanyakan lagi, orang itu adalah Robert yang baru masuk ke Universitas Jiang Cheng di usia 18 tahun.

Novel Terkait

Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
5 tahun yang lalu
Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
5 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
4 tahun yang lalu
Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Baby, You are so cute

Baby, You are so cute

Callie Wang
Romantis
4 tahun yang lalu