My Tough Bodyguard - Bab 187 Tolong Panggil Aku Pendekar Batu Bata!

Postingan yang belum sempat dibagikan oleh Fernand isinya berfokus pada menangkap Robert hidup-hidup, dan menegakkan nama baik Koalisi Pembunuh Provinsi Y.

"Menggunakanku untuk berbuat postingan, sungguh luar biasa kamu bisa berpikir seperti ini." kata Robert mencibir.

Robert melirik pembunuh yang pingsan, dia lalu membuka fitur foto dan memotret semua wajah pembunuh ini termasuk Fernand, dia dijadikan sebagai bahan utama, lalu bata yang berjasa demi Robert, itu juga dipotret jarak dekat, terakhir adalah sebuah bersama, Robert meledek didepan kamera.

Dia lalu mengirim semua foto ini kedalam ruang diskusi, Robert lalu berpikir sejenak dan menambahkan tulisan, "Gagal dalam beraksi, mengorbankan diri dan juga bawahan, Tolong panggil aku Pendekar Batu bata!"

Setelah postingan dibagikan, Robert lalu menghapus sidik jarinya dan mengembalikannya kembali kekantong Fernand, dia berputar kembali dan berjalan kearah taksi.

Jika ini berada di Jiang Cheng, Robert tentu saja tidak akan membiarkan mereka hidup.

Namun ini adalah di Kota C, dia baru saja datang, Robert juga tidak baik keterlaluan, dia lalu membiarkan mereka.

Yang terpenting adalah, dia tidak akrab ditempat ini, jika membunuh Fernand dan lainnya, susah baginya untuk mengurus jasadnya dan tidak ada yang membantunya.

Jika karena membunuh dan menimbulkan masalah, maka ini terlalu rugi, Robert sangatlah mengerti akan ini.

Dia membuka pintu mobil dan duduk ditempat duduk menyetir.

Sellen yang duduk dibelakang sana bergegas bertanya, "Robert, kamu, mengapa kamu begitu hebat?" tadi dia terus saja berada didalam mobil, dia melihat dalam waktu beberapa menit, Robert menggunakan batu bata untuk membuat belasan orang pingsan, ini membuat Sellen kaget.

"Dulu Ronny dihajar olehku hingga menjadi begitu, apakah kamu lupa?" kata Robert sambil tertawa.

Sellen berkata, "Ronny hanya adalah orang biasa, namun orang-orang ini sangatlah lincah, sekalipun aku tidak mengerti, aku juga bisa melihatnya sendiri, ini sungguh berbeda."

Robert tertawa."Ini susah untuk dijelaskan, kamu hanya perlu tahu bahwa asalkan kamu menetap disisiku, tidak akan ada orang yang bisa melukaimu."

entah apa yang terpikir dibenak Sellen, wajahnya memerah dan menundukkan kepalanya tanpa berkata algi.

......

Postingan yang dikirim oleh Robert menggunakan akun Fernand dengan cepat ramai dibicarakan.

"Wah, Pembunuh legenda dan belasan Silver killer dikalahkan oleh orang biasa? sepertinya menggunakan batu bata?"

"Aku tahu orang ini, belakangan ini membuat banyak masalah di provinsi Y, koalisi Pembunuh di Provinsi Y sudah disiksa terus olehnya."

"Aku ingat namanya sepertinya adalah Robert kan?"

"Kabarnya, demi menghadapinya, Koalisi pembunuh sudah membayar akibat yang parah, namun dia sama sekali tidak terluka."

"Jangan-jangan Koalisi pembunuh Provinsi Y tidak tahu diri? Sudah tahu pembunuh legenda bukanlah lawan baginya, jika aku adalah ketua koalisi, aku pasti akan mencari pembunuh level Platinum Killer."

"Lihat maksud kalimat Robert, maksudnya sepertinya pembunuh ini ingin menyerangnya diam-diam namun dikalahkan olehnya, ini sedikit lucu, orang seperti beginian masih layak disebut pembunuh kah? Berkelahi ramai-ramai, apa bedanya dengan preman jalanan?"

"Koalisi Pembunuh Provinsi Y dimalukan lagi, sepertinya bahkan penilaiannya juga akan turun!"

Ruang Diskusi pembunuh dalam negeri, asalkan pembunuh yang berada di China, mereka pasti akan melihatnya sedikit maupun banyak.

Entah karena Koalisi Pembunuh Provinsi Y menyinggung orang lain atau tidak, dengan cepat, postingan ini sudah diletakkan dihalaman pertama hingga membuat semakin banyak orang yang bisa melihatnya sekali membuka ruang diskusi.

Semua orang mulai memperhatikan penilaian Koalisi Pembunuh Provinsi Y.

Ada 30 lebib provinsi di China, dan hampir disetiap provinsi mempunyai koalisi pembunuh, ketika kekuatan besar seperti ini membentuk sejenis organisasi, maka akan ada sebuah penilaian tersendiri.

Sebelum Robert pulang kedalam Negeri, koalisi Pembunuh Provinsi Y berada pada tingkatan Level 2 didalam penilaian Provinsi dalam negeri.

Namun setelah semua yang dilakukan oleh Robert, belakangan ini mereka kehilangan banyak kekuatan, banyak orang menduga bahwa jika tidak ada kejadian diluar dugaan, kemungkinan besar penilaiannya akan turun menjadi level 3.

Dimata para pembunuh, ini sangatlah memalukan, jika memang benar-benar turun, mungkin saja pengatur di koalisi pembunuh Provinsi Y mungkin saja akan ganti semua, Ripper saja juga belum tentu bisa mempertahankan kedudukannya sebagai ketua koalisi.

Sebagai salah satu orang yang terlibat, Ripper juga dengan cepat memperoleh kabar ini, dia marah dan melemparkan semua dokumen dimejanya, dia menendang meja.

"Dasar keparat, Sea Elder si tua bangka ini, bagaimana caranya dia mengatur bawahan?" kata Ripper.

Pemimpin Hitam bergegas datang, dia mengelengkan kepalanya dan berkata, "Ketika aku dan Sea Elder masih muda, kami sudah saling kenal, dan pernah bekerja sama, sepengetahuanku, Sea Elder tidak akan melakukan hal seperti begini."

"Aku tentu saja tahu!" Ripper berkata, "Hal ini tanpa dipikirkan pasti karena Fernand yang menjalankannya sendiri, dasar tolol ini, dia mengira dirinya sangatlah hebat, dan bisa melakukan apa saja, dia adalah pecundang yang tidak memandang orang lain!"

"Perlu diberi hukuman untuk mencegah terjadi hal serupa." kata Pemimpin hitam.

Ripper menganggukkan kepalanya, matanya terus bersinar.

Kabar Robert berada di kota C dengan cepat juga diketahui oleh saudara Chu.

"Kakak, ini adalah kabar baik!" kata Calvin.

"Oh?" Kenny menatapinya, "Coba bilang pendapatmu."

"Sekarang Robert berada di kota C, setidaknya butuh waktu satu jam perjalanan, kita bisa menggunakan kesempatan kali ini dan menangkap Anderson dan Alice, lalu memakan saham mereka untuk memperoleh perusahaan besar Mo!" kata Calvin dengan senang.

Kenny malah mengerutkan keningnya, "Dengan begitu, ini jelas berkonflik dengan keluarga Mo."

"Kakak, apakah kamu masih mengira dengan polos, Anderson si siluman rubah itu akan menikahkan putrinya kepadamu? aku mendengar kabar bahwa minggu depan ketika Alice ulang tahun, dia akan mengumumkan pertunangan Alice dengan Robert!" kata Calvin.

"Tentu saja bukan, tapi jika gagal, bagaimana orang lain memandang kita bersaudara?" kata Kenny.

"Tidak perlu memandang pendapat orang lain, setelah kita mengontrol semua ekonomi di Kota Jiang Cheng, kita adalah penguasa di Jiang Cheng, sampai saat itu, lihat saja siapa yang berani macam-macam?" kata Calvin.

"Benar juga." kata Kenny.

"Kakak, berarti......berarti aku lancarkan saja aksinya?" tanya Calvin.

Kenny mengiyakan, "hati-hatilah, jangan melukai Alice."

Calvin mencibir, "Aku tahu, aku jamin akan mengantar sicantik kehadapanmu dan kamu bisa melakukan apapun yang kamu mau."

Kenny menghempaskan nafas, dia juga sedikit ragu-ragu, dia tidak tahu apakah ini benar atau tidak.

Hanya saja seiring kedatangan Robert dan pengaruhnya menyebar, keadaan di Jiang Cheng berubah aneh, sekali demi sekali dia menghancurkan rencana Kenny, dia sudah sedikit tidak sabaran.

........

Kota C.

Cabang Koalisi pembunuh, di tempat cuci mobil.

Dor!

Sea Elder memukul meja dengan keras, dan membuat banyak pembunuh muda ketakutan, semua orang saling bertatapan, hal yang bisa membuat Sea Elder yang biasa ramah menjadi marah seperti ini, sepertinya sangatlah parah sekali.

"Sea Elder, janganlah marah, tidaklah baik jika merusak kesehatanmu." seorang pembunuh yang lumayan lama disini berkata sambil tersenyum paksa.

Sea Elder melirik orang-orang didalam ruang tamu, alisnya yang putih mengerut, "Dimanakah Fernand dan lainnya?"

"Sudah ada yang pergi menjemput mereka, sepertinya dalam perjalanan kesini." lapor salah satu pembunuh.

Sea Elder menggerakan tangannya, dia berkata, "Tidak perlu dijemput, dan tidak perlu pulang, kali ini yang ikut serta menyerang Robert semuanya dikeluarkan dari Koalisi pembunuh!"

Perkataan ini membuat semua orang terkejut.

Dikeluarkan dari koalisi, ini adalah kemaluan paling dalam bagi seorang pembunuh yang berada didalam koalisi.

"Sea Elder, hukuman ini terlalu parah kan?"

"Fernand adalah pembunuh bagus di kota C, jika mengeluarkannya dari kaolisi, kita sungguh rugi besar."

"Sudah selama ini, Kak Fernand juga banyak berjasa terhadap koalisi, jika karena hal ini dia dikeluarkan, ini sungguh sedikit hiperbola."

Semua orang mulai membujuknya.

"Semuanya diam! Tidak boleh memohon untuk mereka!" Sea Elder yang mempunyai jenggot dan rambut panjang seolah adalah seekor singa yang marah.

Auranya terasakan sehingga membuat semua orang ketakutan dan tidak berani berkata banyak.

Sea Elder berkata, "Tadi siang aku baru saja mengatakan tidak boleh mencari Robert untuk membalas dendam, yang melanggar akan dikeluarkan dari Koalisi! Tapi apa hasilnya? Pasti ada saja orang yang tidak menganggap perkataanku! Sepertinya biasanya aku terlalu lembut terhadap kalian sehingga kalian tidak menganggapku!"

"Sea Elder, apa yang Anda katakan."

"Anda telah mengajari kami selama bertahun-tahun, kami sudah menjadikan Anda selayaknya dengan ayah sendiri, bagaimana mungkin bisa tidak mendengar perkataanmu."

Para pembunuh bergegas berkata, disaat seperti begini mereka tidak berani menyinggung Sea Elder, jika tersangkut paut, mereka juga akan dikeluarkan dari koalisi, itu benar-benar akan rugi besar.

Tatapan Sea Elder mengarah ke semua pembunuh disana, tidak ada yang berani saling bertatapan dengannya, semuanya menundukkan kepalanya.

"Duh."

Sea Elder mengeluh, dia terlihat kecewa dan meninggalkan tempat duduknya.

........

Bersamaan dengan itu, keluarga Mo di kota C.

Andreas yang sudah hampir berumur 70 tahun, tengah melihat bunga dihalaman rumahnya.

satu tangannya berada dibelakangnya dan satunya lagi sedang memegang jenggotnya yang panjang, sungguh terlihat elegan.

Dibelakangnya tengah berdiri seorang anak muda yang tinggi dan tampan, jika Robert berada disini, dia pasti bisa mengenalinya, orang ini adalah Benjamin yang datang ke Jiang Cheng karena masalah Robert menghajar Ronny.

"Kakek, baru saja dapat kabar bahwa Robert di serang oleh 15 pembunuh disebuah pabrik tidak diurus dipinggir kota, namun dia berhasil kabur dengan mudah, dan membuat semua pembunuh pingsan, hal ini berpengaruh besar terhadap koalisi pembunuh di provinsi Y." kata Benjamin.

"Memang hebat orang yang dipilih oleh paman ketigamu ini, dia lumayan hebat." Andreas mengiyakan dan memujinya.

Benjamin mengerutkan keningnya, "kakek, aku kenal Robert ini, apakah dia akan mengira bahwa kitalah yang mencari orang untuk mencari masalahnya?"

Andreas berkata, "Dia mungkin akan curiga, namun asalkan dia punya sedikit otak, dia pasti tidak akan mengira ini adalah ulah aku."

Mendengar perkataannya, Benjamin terlihat bingung.

"Benjamin, sepertinya kamu masih harus banyak belajar." kata Andreas.

Saat ini pengurus rumah datang dengan terburu-buru, "Tuan Besar, telepin dari Anderson."

Andreas menganggukkan kepalanya dan menjawab panggilan telepon.

Setelah berbincang belasan menit, barulah Andreas mengembalikan hp ke pengurus rumah.

Hingga setelah pengurus rumah pergi, barulah Benjamin tidak tahan dan bertanya, "Kakek, apa yang dibicarakan paman ketiga kepadamu?"

Andreas terdiam sejenak, dia lalu tertawa, "Hanya saja masalah yang berhubungan dengan kepentingan sesuatu, tidak perlu tahu."

Sejenak kemudian, Andreas mengelengkan kepalannya dan tertawa, "Aku awalnya mengira bahwa Anderson menyuruh Robert datang ke Kota C adalah untuk berbuat onar, ternyata dia hanya mencoba saja, sepertinya Anderson juga merasa waktunya belum tiba."

Novel Terkait

The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
3 tahun yang lalu
I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Satan's CEO  Gentle Mask

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
3 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
3 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu