My Tough Bodyguard - Bab 364 Sisakan Mayat Utuh Untukmu

“Jika kamu tidak mengatakannya, bagaimana mungkin aku bisa tahu?” Robert berkata dengan kesal.

Saat ini, Asisten Lily pun tersadar, lalu berjalan menghampiri.

Mendengar percakapan keduanya, Lily merasa tidak bisa dipercaya: “Sembarangan saja. Di dalam negeri, siapa yang tidak mengenal Camila?”

“Sebelumnya aku selalu di luar negeri, beberapa bulan terakhir baru pulang. Kenapa, apakah Nona Shen sangat terkenal di CBD Groups?” Robert menjelaskan dengan singkat, lalu mengangkat alis dan bertanya.

“Pantas saja.”

Mendengar Robert berkata demikian, Lily pun tersadar, langsung berkata sambil tersenyum: “Tuan Qiu, sebelumnya Anda selalu tinggal di luar negeri, sepertinya tidak terlalu memahami kondisi di dalam negeri, tidak mengenal Camila Shen juga sesuatu yang wajar kok. Aku langsung katakan saja padamu, saat ini, Camila adalah salah satu artis terpopuler di dalam negeri saat ini! Bagaimana, sangat terkejut kan?”

Robert berpikir sejenak, lalu mengangguk. Pantas saja rasanya sangat familiar, ternyata seorang artis, mungkin saja dirinya pernah membaca karya-karya orang itu. Meskipun tidak mengingat namanya lagi, tetapi irama dalam lagu dan wajah dalam film adalah bentuk ingatan yang tidak mudah dilupakan begitu saja.

“Ternyata seorang artis, mohon maaf.” Robert berkata.

Lily Qi merasa sedikit kecewa karena tidak melihat sedikitpun ekspresi terkejut dari wajah Robert, seolah identitas Camila sama sekali tidak menarik baginya.

Ini tidak seperti biasanya.

Orang-orang biasa yang berhadapan dengan situasi itu tentu sudah sibuk meminta tangan dan mengajak foto bersama.

Sekalipun tidak kenal dengan Camila Shen, tetapi saat mendengar bahwa dia adalah artis terkenal, seharusnya menunjukkan ekspresi heboh atau kaget dong?

Bagaimanapun juga, bagi orang-orang biasa, saat bertemu langsung dengan artis yang hanya bisa dijumpai dalam televisi, tentu akan merasa seperti sedang mimpi.

Sekalipun bukan penggemar artis itu, mereka pasti tetap tidak sabar untuk mengelilingi dan mencari tahu tentangnya. Ini adalah rasa penasaran yang sewajarnya ada pada diri setiap orang.

Kini, reaksi Robert malah bertolak belakang dengan reaksi orang-orang pada umumnya, membuat Lily sangat heran.

“Tuan Qiu, Camila ingin berterima kasih lagi pada Anda. Jika bukan karena Anda bertindak tepat waktu, sungguh tidak tahu apa yang harus kami lakukan.” Camila Shen berkata dengan tulus.

“Tidak apa-apa, tidak seberapa kok, jangan dibahas terus.” Robert melambaikan tangan, menolong Camila hanya sebagai selingan kecil saja, dia pun tidak berencana mengenal Camila lebih dekat, maka tanpa banyak berkata langsung berbalik badan berjalan pegi.

Melihat Robert pergi, Lily pun menekan nada bicara hingga sangat rendah dan berkata dengan curiga: “Camila, apakah orang ini sedang bersandiwara? Jangan bilang beberapa anak buah Calte Del Golfo tadi adalah suruhannya?”

Sebagai artis perempuan paling popular di masanya, Camila Shen disukai dan dikejar banyak orang, tidak sedikit anak orang kaya yang mengirimi bunga, mobil, rumah demi merebut hatinya.

Ada juga sebagian pengejarnya yang sengaja memanggil orang untuk bersandiwara demi memenangkan perhatian Camila.

Salah satu contoh tema sandiwara yang paling sering digunakan adalah pahlawan penyelamat.

Camila Shen dikejar dan didesak oleh anak buah Calte Del Golfo, kemudian Robert tiba-tiba muncul dan memberikan bantuan demi menyelesaikan masalahnya. Ini adalah contoh cerita pahlawan penyelamat yang paling sering ditemui.

Hal-hal seperti itu sudah seringkali dialami Camila.

Oleh karena itu, kecurigaan Lily bukanlah tidak ada alasannya, karena bagaimanapun juga waktu ketibaan Robert di lokasi terasa begitu tepat.

“Sepertinya tidak.” Camila Shen menggelengkan kepala.

“Bagaimana kamu bisa tahu?” Lily bertanya dengan tidak mengerti.

“Perasaan saja, aku juga tidak tahu jelas.” Camil Shen berkata sambil berpikir.

“Camila, kamu jangan melepaskan kewaspadaan. Laki-laki zaman sekarang sangat licik loh.” Lily Qi mengingatkan.

“Aku tahu kok Kak Qi, tenang saja, sekalipun Tuan Qiu itu sungguh bersandiwara, hatiku juga tidak akan tersentuh. Beberapa tahun terakhir adalah masa-masa kejayaan karirku, aku tidak mungkin memilih menikah dan melepaskan segalanya!” Camila mengerutkan hidung kecilnya dan tersenyum dengan manis.

Mendengar perkataan Camila, Lily pun bisa menghela nafas dengan lega: “Baguslah jika kamu tahu. Camila, liburan kali ini tidaklah panjang, setelah menghadiri pesta ulang tahun Noan Huang, kita sudah harus pulang.”

“Hm, aku juga tidak berencana menetap lebih lama lagi di tempat ini.” Camila berkata.

Tujuan dia datang ke Kota Shanghai adalah, pertama, melepaskan kepenatan, dan kedua, menghadiri pesta ulang tahun teman baiknya.

Kini, setelah diusik oleh Calte Del Golfo, suasana hatinya yang membaik pun hilang begitu saja. Hanya perlu menunggu pesta ulang tahun teman baiknya berakhir, dia pun akan segera pulang dan melanjutkan syutingnya.

……

Di dalam hotel.

Ting!!

Pintu lift terbuka, Robert berjalan keluar sambil memegang handphone dan menundukkan kepala.

Baru saja dia mencari-cari data tentang Camila Shen, menyadari bahwa dia memang seorang artis perempuan yang sangat terkenal, popularitas tinggi dan selama beberapa bulan terakhir menempati posisi 3 besar.

Segala jenis media sosial pun penuh dengan penggemarnya.

Camila Shen terkenal di dunia perfilman dan musik. Dia pernah menyanyikan banyak lagu berirama indah, dan dua tahun terakhir mulai dengan kesibukan syuting filmnya. Film pertama saja sudah mampu membantunya memenangkan hadiah dengan kandungan karat emas tinggi.

Setelah melihat foto-fotonya, dan dibanding-bandingkan, Robert menyadari tidak ada perbedaan besar dengan orang aslinya, hanya saja kulitnya terlihat jauh lebih putih dan mulus, mungkin saja karena pengaruh kosmetik.

“Sedikit menarik.”

Robert tersenyum beberapa saat, lalu menyimpan handphone tanpa terlalu memikirkan perempuan bernama Camila itu, mungkin saja setelah ini mereka tidak akan berkesempatan bertemu lagi.

Setelah berjalan ke depan kamar sendiri, Robert mengangkat tangan menekan bel kamar seperti biasanya. Saat dipikir-pikir kembali, sudah larut malam, seharusnya Alice dan Meghan sudah tidur. Robert tiba-tiba kepikiran telah membawa kartu kamar pergi saat keluar, spontan mengeluarkan kartu itu dan akan segera membuka kunci pintu.

Baru saja menjulurkan tangan, senyuman di wajah Robert pun berhenti, karena dia merasakan hawa-hawa buruk yang tidak seharusnya ada di dalam kamar, seolah harimau yang akan segera menerkam mangsanya.

“Sepertinya rumah kemasukan maling.”

Robert menempelkan tangan ke pintu, membuka kedua mata dengan lebar, sehingga pupil menjadi putih dalam seketika, dan kerutan di sisi mata semakin membanyak, sungguh menakutkan.

“Byakugan.”

Virus S berhasil mengubah badan Robert, membuat kelima inderanya berevolusi, terutama bagian penglihatan.

Saat ini, kemampuan mata seperti itu dinamakan Byakugan oleh Robert, dia mampu menyapu bersih segala halangan di depan mata, dan seolah bisa tembus pandang terhadap benda apapun.

Sebuah pintu kecil tentu saja tidak mampu menyulitkan Robert.

Di dalam penglihatan Robert, semua benda di dalam kamar dapat terlihat dengan jelas.

Saat mata melintasi kamar, terlihat Meghan dan Alice sedang terbaring di atas ranjang dan dalam keadaan pingsan. Kedua tangan dan kaki mereka diikat oleh tali, dan sepertinya demi mengatasi teriakan mereka, mulut keduanya sudah dilakban hingga rapat.

Robert terus memindahkan pandangannya, dan tiba di ruang tamu.

Tidak ada seorangpun disana, tetapi hawa-hawa buruk malah ada di tempat itu.

“Pasti sedang bersembunyi di suatu tempat dalam ruang tamu.”

Setelah dilihat dengan rinci, Robert baru menyadari sebuah bayangan berjongkok di dekat pintu, sambil memegang pisau baja dan melotot ke arah pintu. Badannya mengarah ke arah pintu, hanya perlu menunggu pintu terbuka, orang itu pasti akan langsung menyerang.

Di tengah ketidaksadaran orang itu, Robert menatap matanya, dan berkata-kata sendiri: “Ternyata seorang penjahat tua yang berpengalaman.”

Robert memejamkan mata dan merapatkan bibirnya. Setelah dia kembali membuka mata, mata itu telah kembali dengan pupil hitam ciri khas orang Asia.

Dia pun mengangkat tangan, menggesekkan kartu ke pintu hingga terdengar bunyi ‘Tit’, pintu terbuka.

Seiring terbukanya pintu, Robert dapat merasakan dengan jelas, hawa-hawa buruk yang terpancar dari ruang tamu menjadi semakin pekat.

Jika digantikan orang biasa, pasti sudah ketakutan hingga bergetar, dan tidak berani bergerak sedikitpun, tetapi Robert malah bersikap seolah tidak ada masalah apapun. Dia memasukkan kembali kartu kamar ke dalam dompet, mengeluarkan sebatang rokok dan menyalakannya dengan pelan, lalu menghembuskan asap tebal dengan santai, sama sekali tidak terburu-buru masuk.

Selama beberapa menit berlalu, tidak ada sedikitpun gerak-gerik dari pembunuh itu, tetapi kesabaran itu pun perlahan menipis seiring berjalannya waktu.

“Anak muda, kamu cerdik sekali.” Sebuah suara usang terdengar dari celah pintu.

“Di depan orang tua, sudah seharusnya lebih berhati-hati.” Robert berkata sambil tersenyum.

“Tetapi berdasarkan data yang ada, kamu bukanlah orang yang pandai berhati-hati, atau mungkin kamu sama sekali tidak membutuhkannya.” Gold Stone yang sedang menunggu kesempatan untuk menyerang berkata dengan nada datar: “Sepertinya, tujuan berhati-hati kali ini karena perduli dengan dua perempuan di dalam kamar ya?”

Robert berkata sambil tersenyum kecil: “Anda jauh lebih tua dariku, seharusnya memahami peraturan yang berlaku. Jika ingin membunuhku, maka bunuh saja aku. Masalah ini tidak ada kaitannya dengan mereka.”

Gold Stone berkata dengan nada dingin: “Aku sudah hidup setengah abad lebih, tidak akan merusak peraturan yang ada, kamu tenang saja.”

“Terima kasih, karena Anda bersedia menaati peraturan, aku akan menyisakan mayat utuh untukmu, agar kamu bisa mati dengan tenang.” Robert berkata dengan serius.

“Anak muda, kamu sungguh percaya diri.” Gold Stone berkata dengan nada dingin.

“Anda sudah sangat berumur, kalau boleh tahu, untuk apa datang kemari?” Robert lanjut bertanya.

“Masih ingatkah kamu dengan dua anak buahku, Robby dan Elva?” Gold Stone berkata datar.

Mendengar perkataan itu, Robert pun mengerti akan segalanya, Robby dan Elva adalah dua pembunuh yang dihabisinya saat beberapa bulan yang lalu.

Sebenarnya tidak harus membunuh kedua orang itu, tetapi karena pengkhianatan yang dilakukan Rose demi membantu Robert ketahuan oleh mereka.

Dan Rose adalah teman kuliah Robert yang selalu dipanggil Jessy Qiao, jika masalah itu terungkap, Jessy pasti mengalami masalah besar.

Beralaskan ketidakberdayaan, Robert pun sekaligus menghabisi nyawa kedua pembunuh itu. Saat diingat-ingat kembali, pembunuh bernama Elva itu memiliki paras yang cukup cantik, cukup disayangkan juga.

“Ternyata Anda adalah guru dari mereka berdua, maaf telah tidak hormat.”

Robert tiba-tiba mengalihkan topik pembicaraan: “Tetapi, waktu telah berlalu cukup lama, semoga Anda bisa melepaskan dendam dalam hati, dan tidak melakukan pengorbanan yang tidak diperlukan lagi. Jika Anda bersedia menganggap semuanya lewat, aku bisa menganggap kejadian malam ini tidak pernah ada, hitung-hitung untuk menebus semua kesalahan pada Anda.”

“Aku tahu kehebatanmu, maka tidak berencana pulang hidup-hidup.” Gold Stone berkata dengan nada dingin.

Robert menghela nafas, berkata, “Maksudnya berencana menyeretku ikut terlibat?”

“Sekarang juga kamu boleh berbalik badan dan kabur meninggalkan Kota Shanghai, aku pun tidak bisa melakukan apapun.” Gold Stone tertawa licik, lanjut berkata: “Tetapi, dua anak perempuan ini sedang dalam bahaya. Kamu sendiri yang tentukan apa pilihanmu.”

“Tidak salah menjadi orang tua, sungguh pandai menyusun berbagai rencana.” Robert berkata dengan penuh kekaguman.

“Lalu, bagaimana pilihanmu?” Gold Stone bertanya lagi.

“Jika berbicara soal ini, memangnya aku masih punya pilihan?’

Suara Robert tiba-tiba terdengar dari belakang Gold Stone.

Badan Gold Stone sontak menjadi kaku, secara perlahan dia menoleh ke belakang, mengangkat kepala, sungguh tidak percaya melihat Robert yang mendadak muncul di belakangnya.

Novel Terkait

Wanita Pengganti Idaman William

Wanita Pengganti Idaman William

Jeanne
Merayu Gadis
5 tahun yang lalu
Cantik Terlihat Jelek

Cantik Terlihat Jelek

Sherin
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Because You, My CEO

Because You, My CEO

Mecy
Menikah
5 tahun yang lalu
My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
My Cute Wife

My Cute Wife

Dessy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
4 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu