My Tough Bodyguard - Bab 38 Merusak Pistol Menggunakan Jarum

Rico menarik rambut Ellen dan membawanya keluar.

“Kak Roy, wanita ini terus saja bersembunyi didalam ruang ganti!” kata Rico.

Melihat Ellen yang sedang berlutut dilantai, Roy menjilat bibirnya sendiri dan bertanya, “Gadis kecil, untuk apa bersembunyi didalam ruang ganti? Apakah kamu sedang menhubungi polisi?”

“Aku hanyalah pelanggan disini, ketika kalian merampok, aku berada didalam ruang ganti, tentu saja aku tidak berani keluar.” Meskipun Ellen ketakutan, namun dia mengerti, jika tidak menghilangkan curiga para perampok, dia pasti akan celaka.

Sekali berpikiran seperti ini, Ellen berkata dengan cepat, “Tidak ada hubungannya kalian merampok denganku, keberadaanku juga tidak bisa mengancam kalian, tolong jangan melukaiku!”

Roy meliriknya, ketika akan berkata, bawahan disampingnya berkata, “Kak Roy, bocah itu naik.”

Para perampok dan sandera melirik kearah tangga, hanya terlihat seorang anak muda yang berjalan dengan santai, sama sekali tidak menganggap pistol para perampok.

Ketika Robert muncul dan diperiksa terus, barulah para perampok lega, seorang anak muda yang berumur 20an, tidak mungkin melakukan apa-apa dengan kondisi pistol sebanyak ini.

“Apa-apan, bocah ini terlalu santai!”

“Apakah benar bocah ini adalah wakil dari pihak kepolisian?”

Para sandera kecewa, tampang Robert yang santai membuat mereka tidak percaya bahwa anak muda ini bisa membantu mereka terlepas dari maut ini.

“Kak Robert!”

Hanya Ellen saja yang terlihat senang, namun dia tahu jika dia berkata, maka akan menggangu Robert, maka dari itu dia tidak berani bicara, tapi kesenangan dalam hatinya tidak bisa disembunyikan.

“Bocah, kamu adalah negosiator dari pihak kepolisian? Polisi Kota Jiang Cheng begitu tidak berguna?” setelah melirik Robert, Roy tertawa.

Hahhahahha!

Para perampok yang lain juga ikut tertawa, mereka mempunyai keunggulan mutlak, disaat seperti ini sangatlah enak untuk membully para polisi.

Robert tidak mempedulikan mereka, semenjak masuk, dia lalu terus mencari Ellen.

Ketika melihat Ellen terjatuh dilantai, Robert menyipitkan matanya, lalu berjalan kepadanya dan menunduk, lalu mengecek luka Ellen.

“Kak, Kak Robert.....”

Ellen jelas tidak menyangka Robert akan begitu memperhatikan dirinya sendiri dikondisi seperti begini, dia langsung terharu dan menangis, tapi yang lebih dikhawatirkannya adalah reaksi para perampok.

Tindakan Robert jelas menantang mereka, hampir semua pistol mengarah kepadanya, jika ada yang tidak beres, mereka akan menembaknya!

Ketika melihat Robert tidak melakukan apa-apa, Roy berkata, “Bocah, bukankah kamu adalah negosiator? Jika ingin membuat mereka bisa keluar dari mall ini dengan aman, maka siapkan mobil untukku!”

Namun Robert tidak mempedulikan mereka, dia hanya fokus untuk meremas kaki Ellen, sikapnya membuat para perampok marah.

Ellen terkejut, senang dan takut, dia ingin mengingatkan Robert tidak seharus seperti itu, namun remasan Robert sungguh nikmat, lututnya yang biru karena kebentur juga mulai terlihat hilang.

“Kamu seharusnya sudah bisa jalan, ayo pergi denganku.” Robert bediri dan berkata kepadanya.

“Huh?” Ellen bingung, “Pergi? Kemana?”

“Tentu saja keluar, jangan-jangan kamu ingin disini?” kata Robert sambil tersenyum.

Ellen menatapi para perampok, dan berkata, “Namun.....”

“Bocah, kamu terlalu sombong.” Kata Roy.

Para perampok bingung, bukankah ini adalah negosiator dari pihak kepolisian? Mengapa seperti ini? Tidak melakukan tugasnya?

“Oh iya, hampir saja lupa ada kalian.” Robert seperti baru saja ingat dengan para perampok, dia tersenyum dan melihat Robert, “Kamu adalah pemimpin mereka?”

“Benar.” Kata Roy.

Robert menghempaskan nafasnya dan berkata, “Kalian semua, dengarkanlah nasihat dariku, serahkan pistol dan menyerahlah, ini adalah satu-satunya jalan kalian. Aku sangatlah salut dengan kalian, ini adalah china, bahkan ‘dunia ketiga’ di dunia internasional saja tidak berani pa-apa disini! Kalian bahkan berani merampok sebuah mall, dan menyandera begitu banyak orang, benar-benar cari mati! Sekalipun kalian bisa kabur kali ini, namun kalian tidak bisa kabur selamanya, Kalian membuat masalah sebesar ini, negara butuh memberikan sebuah hasil untuk rakyatnya, dan harus beraksi mulai dari kalian, kemanapun kalian bersembunyi, kalian juga pasti akan tertangkap.”

Mendengar perkataan Robert, para perampok terlihat ketakutan, ini juga yang paling ditakuti mereka, dan dikatakan langsung oleh Robert, dan menusuk titik sakit mereka.

“Apa yang kalian takuti!”

Roy berteriak dan menenagkan situasi, dia menatapi Robert, “Bocah, keluarlah, beritahu polisi diluar sana, jika dalam 10 menit, aku masih belum melihat mobil, kalian siap-siap untuk membereskan mayat nanti!”

“Terserah kamu.” Robert menggerakkan bahunya, dia menarik Ellen dan akan pergi, dia sudah mengatakan semua yang seharusnya mereka katakan, jika Roy tidak mendengarkannya, maka dia juga malas untuk membuang-buang waktu, serahkan saja sisanya kepada polisi.

“Tunggu! Aku tidak mengatakan gadis ini bisa pergi denganmu!” kata Roy.

Robert balik dan tersenyum, “Kak, dia adalah temanku, jika bukan karena dia, aku pun malas untuk naik.”

“Ternyata gadis ini adalah temanmu? Untuk mencegah kalian curang, nanti setelah mobil tiba, dia harus pergi bersama kami dulu. Tapi tenang saja, aku hanya lah menginginkan harta saja, aku tidak akan melukainya, setelah sampai ditempat aman, aku akan melepaskan gadis ini.” Kata Roy sambil tersenyum mesum.

Ketika dia melihat Ellen, dia sudah berpikiran untuk melakukan hubungan seks dengannya, setelah Ellen naik mobil bersama mereka, dia sudah bisa melakukan sesuka hatinya.

Jika polisi terus saja mengincarnya, dia bisa juga menjadikannya sebagai sandera jangka panjang, dia percaya bahwa jika ada Ellen ditangannya, maka polisi tidak akan berani melakukan apa-apa.

Sedangkan Robert setuju ataupun tidak, dia tidak mempertimbangkannya, ada begitu banyak pistol, asalkan Robert adalah orang normal, dia pasti tahu cara untuk memilih.

Tangan Ellen keringatan, dia menatapi Robert dengan tatapan minta tolong.

Dia tahu Robert sangatlah kuat, namun didalam situasi seperti ini, setiap orang pasti akan takut, jadi, dia sudah melakukan persiapan bahwa Robert akan meninggalkannya, dan sudah memaafkannya.

Namun meskipun dia mengerti dan memaafkan, tapi jika Robert benar-benar meninggalkannya disini, dia juga tidak tahu apa yang harus dilakukan dirinya.

Namun tindakan Robert membuat semua orang kaget, senyuman di wajahnya sirna dan menjadi tegas, “Lalu bagaimana jika aku bersikeras akan membawanya pergi?”

“Kalau begitu kamu pergi mati saja.” Pistol ditangan Roy mengarah ke Robert.

“Kamu boleh mencoba untuk menembakku.” Kata Robert.

“Kamu kira aku tidak berani?” Roy marah dan menarik pelatuk!

Krak! Krak krak.....

Ellen menjerit, “Awas, Kak Robert!” dia langsung menahan didepan Robert, dia ingin menahan pelurunya! Adegan ini membuat semua orang takut.

Bahkan Robert saja juga merasa kaget, dia tidak menyangka bahwa didalam pikiran bawah sadar Ellen, dia bersedia untuk menahan peluru untuknya.

Wajah Ellen terbenam didada Robert, dia menutup kedua matanya dengan putus asa, dia berpikir bahwa dirinya pasti akan mati.

Namun setelah ditunggu tunggu, dia sama sekali tidak merasakan rasa sakit dibadannya, dia lalu membuka matanya perlahan, dan langsung melihat ekspresi Robert yang seperti menertawakannya.

Robert membuka dua kancing dibajunya, dan terlihat otot dadanya yang kekar, lalu dia menarik Ellen kebelakangnya, dan menatapi Roy beserta para perampok, “Awalnya aku hanya ingin menyelesaikan hal ini dengan damai, aku tidak ingin menimbulkan korban luka, namun kalian tidak ingin memenuhinya. Jika tadi peluru berhasil tertembak, maka Ellen saat ini pasti sedang terjatuh dilantai, sepertinya memang tidak boleh terlalu baik dengan kalian, melakukan kesalahan pasti harus menerima akibatnya.” Kata Robert perlahan.

Roy tersenyum, “Bocah, tidakkah kamu terlalu sombong, ini hanyalah pelurunya tersangkut, kamu kira kami hanya ada satu pistol saja?”

Seketika semua pistol mengarah ke Robert.

Ellen ketakutan, dia terus saja menarik tangan Robert, sedangkan Robert tersenyum kepadanya dan mengisyaratkan bahwa tidak apa-apa.

“Begini saja, kalian tembak saja, jika ada satu saja peluru yang keluar, anggap saja aku kalah.” Robert menatapi para perampok, dia tersenyum menyindir.

Krak, krak, krak!

Para perampok tidak percaya dan menembaknya, namun semua peluru pistol tersangkut!

Semua pistol tidak bisa dipakai, para perampok saling bertatapan, dan bingung, sebelumnya mereka masih saja menggunakannya untuk menenangkan situasi, mengapa sekarang langsung tidak bisa dipakai?

“Kak Robert, ada apa ini?” Ellen merasa hal ini berhuungan dengan Robert, dia lalu bertanya kepadanya.

Robert mengeluarkan beberapa jarum, “Tidak apa-apa, hanya saja mencegah terjadi kejadian diluar dugaan, ketika masuk, aku sekalian merusak peer semua pistol saja.”

Jangan lihat Robert sepertinya tidak peduli, sebenarnya dia sudah menghilangkan ancaman, dia tahu para perampok tidak bisa menembak, makanya dia berlagak tidak peduli.

Bagaimanapun juga ada begitu banyak orang disini, dia sudah menjanjikan polisi untuk menyelesaikannya, maka dia akan bertanggung jawab.

“Wah, Kak Robert, kamu hebat sekali!” Ellen sangatlah mengaguminya.

“Ini, ini bagaimana mungkin.....”

Mendengar penjelasan dari Robert, Roy terkejut, tidak hanya dia, para perampok dan sandera, semuanya bingung, merusak pistol menggunakan jarum, ini sungguh aneh sekali!”

“Apa yang kalian lakukan? Cepat tangkap dia!” Roy meneriaki bawahannya.

Para perampok juga tahu ada yang tidak beres, pistol adalah andalan terbesar mereka, namun sekarang dirusak oleh anak muda ini.

Jika tidak bisa menenangkan kondisi saat ini, ketika para sandera sadar bahwa mereka tidak ada pistol, dan mereka maju semua, tidak perlu menunggu para polisi masuk saja mereka sudah dihabisi.

“Kak Robert, ayo bantai mereka!”

Kali ini Ellen tidak lagi khawatir dengan Robert, namun dia bersorak untuknya.

Sudah tidak ada ancaman pistol, dia percaya dengan kemampuan Robert pasti bisa mengatasi hal ini.

“Lihat dengan baik-baik, Ellen!”

Robert tersenyum dan menendang salah seorang perampok yang berada paling depan, orangnya langsung terbang!

Didalam tatapan kaget semua orang, perampok itu tertabrak dan memecahkan kaca tempered dan terjatuh dari lantai 4!

Novel Terkait

My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
4 tahun yang lalu
Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
4 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
5 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
5 tahun yang lalu
Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
4 tahun yang lalu
King Of Red Sea

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
4 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu