My Tough Bodyguard - Bab 363 Jangan Buka Pintu!

Hotel Hilton.

Di dalam kamar.

“Sudah jam 11 malam, kenapa Robert sialan belum pulang juga?” Alice Mo melihat jam tangan, berkata dengan kesal.

Meghan Jiang tersenyum kecil: “Alice, sebenarnya daya tarik apa yang ada pada Robert, sehingga membuatmu begitu cemas padanya? Lihatlah dirimu, hanya kurang tulisan ‘Cemburu’ di wajahmu.”

Alice berkata dengan pelan: “Mana ada, kamu bicara sembarangan, kata siapa aku cemburu!”

“Masih bilang tidak cemburu, wajahmu saja sudah memerah.” Meghan berkata sambil tersenyum.

Alice Mo segera menutupi wajah dengan tangan, memang terasa memanas. Dia pun segera memalingkan wajah, seolah ada sebuah rahasia yang ketahuan oleh orang, dan tidak berani menatap mata Meghan lagi.

Ting, tung!

Meghan Jiang baru saja ingin meledeknya lagi, bel pintu tiba-tiba berdering, dia pun tersenyum kecil dan berkata: “Lihatlah, sungguh panjang umur, bukankah itu dia?”

“Ceroboh sekali, kartu kamar pun tidak dibawanya, biarkan saja dia menginap satu malam di luar.” Alice Mo terus mengomel.

“Kamu ini! Lain di mulut, lain di hati.”

Meghan tertawa sambil menggelengkan kepala, segera berdiri dan berjalan ke depan pintu, bersiap-siap membukanya.

“Eh, tidak benar deh.”

Alice tiba-tiba kepikiran, saat keluar Robert telah membawa kartu kamar. Dan Robert juga khusus mengingatkannya, untuk tidak membuka pintu dengan sembarang.

Jika yang pulang memang Robert, orang itu sama sekali tidak perlu menekan bel.

Tetapi jika bukan Robert, lalu siapa lagi?

Sudah jam 11 malam, pelayan hotel mana yang akan menekan bel kamar tamu semalam ini?

“Meghan, jangan buka pintu!” Alice Mo segera berteriak dengan panik.

Tetapi sudah tidak sempat, saat mendengar suara Alice, Meghan sudah terlanjur membuka pintu, lalu menoleh kembali dan bertanya dengan heran: “Alice, ada apa memangnya?”

Hati Alice spontan menjadi tegang, terus menatap ke arah pintu.

Di lorong luar pintu, seorang berpakaian pelayan berdiri disana, terlihat setidaknya sudah berusia 60 tahun, kepala penuh rambut uban, dan disisir rapi ke belakang.

Dengan sebuah nampan berisi beberapa gelas kopi di tangan, saat melihat kedua perempuan terkejut, dia pun tersenyum kecil: “Nona cantik, sudah sangat malam, jika tidak bisa tidur, minumlah kopi terlebih dahulu.”

……

Di waktu yang sama.

Di luar hotel.

Setelah memarkirkan mobil, Robert berjalan memasuki hotel.

Hotel itu terbilang cukup besar, harus menembusi taman-taman kecil baru bisa sampai ke gedung penginapan.

Sudah sangat malam, tidak ada seorangpun disana, Robert berjalan dengan suasana hati tenang.

Saat ini, terdengar suara ketukan sepatu hak tinggi yang terburu-buru dari sebuah sisi taman, diiringi suara sedikit ricuh.

Robert tercengang, sontak melihat 2 perempuan dan 4 laki-laki berjalan tergesa-gesa.

Dua perempuan yang berjalan di depan, salah satunya berambut pendek, memakai kacamata, terlihat kalem dan rapi. Satu perempuan lainnya mengenakan gaun putih panjang, tanpa berdandan saja sudah berparas cantik, dengan badan dan kelima indera yang cantik, ciri khas perempuan cantik Negeri Timur.

Ada empat laki-laki yang terus mengejar keduanya dari belakang, salah satu diantaranya adalah laki-laki yang berkepala botak, terlihat sedang membicarakan sesuatu dengan perempuan berambut panjang.

Robert terus merasa familiar dengan perempuan berambut panjang itu, seolah pernah bertemunya di sebuah tempat, tetapi dalam seketika tidak kepikiran olehnya. Mungkin saja karena perempuan itu berwajah cantik, dia pun merasa familiar.

“Nona Shen, Nona Shen, mohon pertimbangkan lagi.” Laki-laki berkepala botak terus mengejar dan menghadang mereka berdua.

“Sudah aku jelaskan padamu, aku tidak akan pergi, kamu pulang saja, jangan menggangguku lagi.” Perempuan berambut panjang berkata dengan kesal.

“Jika Nona Shen tidak pergi, aku akan kesulitan menjelaskan pada Bos.” Laki-laki berkepala botak menunjukkan ekspresi penuh kewalahan.

Perempuan berambut pendek di sampingnya pun menambahkan dengan nada dingin: “Jika ikut kalian, siapa yang bisa menjamin keamanan Camila?”

“Nona Qi, kamu berpikir terlalu jauh, di Kota Shanghai ini, Calte Del Golfo adalah tempat yang lebih aman dari kantor polisi sekalipun, siapa lagi yang bisa mengancam keselamatan Nona Shen?”

Lily Qi berkata sambil tertawa: “Kamu pasti mengerti apa yang aku maksud, jangan berpura-pura bodoh!”

Laki-laki berkepala botak tersenyum sesaat, lalu berkata dengan serius: “Kata Bos kami, hanya meminta Nona Shen menemani minum saja, tidak ada yang lain, kalian boleh tenang soal ini.”

“Mau bohongi siapa kamu? Kata-katanya saja terdengar indah, jika kami percaya, entah apa yang akan terjadi!” Lily terlihat sama sekali tidak akan mempercayai perkataan iblis laki-laki berkepala botak itu.

“Nona Qi, meskipun kamu adalah Asisten Nona Shen, tetapi mala mini Bos kami hanya mengundang Nona Shen, untuk masalah pribadi, sepertinya tidak ada kaitan denganmu kan?” Laki-laki berkepala botak berkata dengan nada datar.

“Yang dimaksud Nona Qi, sama halnya dengan yang aku maksud.” Perempuan berambut panjang bernama Camila Shen itu pun menambahkan.

“Nona Shen, mohon pertimbangkan dengan baik, Bos kami telah memerintah, ingin kamu pergi menemaninya minum. Dia akan memberikan pendapatan yang sangat pantas untukmu, ditambah lagi dengan sebuah gedung villa di tepi pantai.” Laki-laki berkepala botak berkata menggoda.

“Aku tidak akan pergi, tolong beritahu Tuan Dragon King of The Sea, aku hanya datang ke Kota Shanghai untuk liburan, tidak berencana mengenalnya, mohon jangan menggangguku lagi.” Camila Shen berkata sambil menggelengkan kepala.

Berkali-kali ditolak, laki-laki berkepala botak pun mulai marah, dengan wajah suram, dia berkata dengan tidak sabar lagi: “Nona Shen, kamu harus tahu, ini adalah Shanghai, Bos kami adalah penguasa di kota ini. Memintamu pergi menemaninya minum karena menghargaimu, jangan malah mendatangkan hukuman bagi diri sendiri.”

“Aku tidak tertarik!” Camila menegaskan sambi mengerutkan kening.

Sesungguhnya, suasana hati Camila saat ini sudah hampir menyentuh batas kesabaran.

Sudah bersusah payah dia meluangkan waktu untuk liburan ke Kota Shanghai bersama Asistennya.

Baru sampai di Kota Shanghai saja dia sudah tergoda oleh pemandangan disana, langsung yakin itu memang kota yang tepat untuk menenangkan hati dan pikiran.

Hasilnya tidak berapa lama sampai di Shanghai, tempat tinggalnya pun menjadi sorotan hawa-hawa iblis setempat.

Kini, Dragon King of The Sea yang memegang kekuasaan terbesar di Kota Shanghai malah menginginkannya menemani minum, dan juga menawarkan cek berisi sejumlah uang beserta villa.

Yang dinamakan menemani minum, tentu saja hanya sebagai alasan. Soal apa yang akan dilakukan nanti, semua orang pasti sudah mengerti.

Camila sama sekali tidak kekurangan uang, juga tidak berharap bisa memiliki villa di tepi pantai. Selama bertahun-tahun, dia selalu mempertahankan kebersihan dan kesucian diri, tentu saja tidak akan melepaskan semua usahanya di tempat seperti itu.

Jika tahu Kota Shanghai seberantakan itu, dia lebih memilih untuk tidak datang. Camila berpikir dalam hati.

“Nona Shen, Bos kami masih menunggumu. Soal ini, kamu tidak berhak memutuskan sesuai suasana hati.” Laki-laki berkepala botak berkata dengan ekspresi suram.

“Kenapa, maksud kalian, jika Camila tidak pergi, kalian akan membawanya pergi dengan paksa? Kalian ini, bisa menghargai orang atau tidak?” Lily berkata dengan emosi meluap-luap.

“Menghargai? Hanya seorang penghibur saja, kalian masih banyak maunya? Pheii, apa-apaan!” Laki-laki berkepala botak berkata dengan tatapan remeh.

Camila Shen tetap berekspresi tenang, kelihatan sudah terbiasa dengan semua itu. Tetapi, Lily yang berdiri di samping malah kesal hingga sekujur badan bergetar, dia sungguh tidak tidak bisa membayangkan, sudah bertahun-tahun lamanya, pemikiran kuno seperti itu masih saja dipertahankan.

Merendahkan seorang penghibur?

Demi apa kamu meremehkan seorang penghibur?

“Bagaimanapun juga, Bos kami sudah mengeluarkan perintah, Nona Shen boleh mengiyakan, boleh juga menolaknya, tetapi malam ini harus ikut kami pergi.” Laki-laki berkepala botak sudah kehabisan kesabaran, berkata dengan sangat memaksa.

Begitu melambaikan tangan, 3 laki-laki di belakang langsung maju dan mengepung Camila Shen.

“Apa yang kalian lakukan? Bisa-bisanya membatasi kebebasan seseorang di tempat publik, ini termasuk perbuatan pelanggaran hukum! Bubar! Jika begini terus, kami akan lapor polisi!” Lily berkata dengan hati berapi-api.

“Silahkan lapor polisi, jika polisi berani mengurusi masalah ini, aku akan menuruti semua permintaanmu.” Laki-laki berkepala botak tertawa dan berkata meremehkannya: “Aku sudah pernah memberitahumu, di dataran Kota Shanghai, Calte Del Golfo lah yang memiliki kebebasan berbicara, jauh melebihi pihak kepolisian!”

“Kalian…..” Lily kesal hingga bibirnya terus bergetar.

Camila pun ikut terkejut, segera menggenggam lengan Lily dengan erat, tidak tahu apa yang harus dilakukan.

Keempat laki-laki itu pun tertawa sambil terus mendekati Camila Shen.

“Aku rasa, kalian terlalu berlebihan deh?” Saat ini, sebuah suara malas terdengar dari tempat yang tidak jauh.

Laki-laki berkepala botak langsung mengangkat kepala, terlihat seorang laki-laki muda yang sedang merokok, sontak berkata sambil mengerutkan kening: “Anak muda, kami dari Calte Del Golfo, kamu jangan banyak ikut campur!”

“Justru karena Calte Del Golfo, maka aku harus ikut campur.” Robert berkata dengan nada datar.

Dia berjalan mendekat, menjulurkan dua lengan dan menarik leher baju dua laki-laki berbadan kekar, lalu menghempasnya ke lantai.

Begitu melihatnya, satu laki-laki berbadan kekar lainnya spontan marah, langsung menyerang ke arah Robert.

Robert mengangkat kaki dan menendang tepat di bagian dadanya. Laki-laki itu menjerit kesakitan, dan terlempar jauh di bawah pohon dalam taman.

“Lalu kamu.” Robert segera berjalan ke hadapan laki-laki berkepala botak.

Laki-laki itu sontak kaget hingga gemetaran, kehilangan keseimbangan dan terjatuh ke lantai, mengangkat kepala melihat Robert, sembari berbicara dengan suara getar: “Anak, anak muda, kamu, kamu berani mengurusi masalah Calte Del Golfo. Kamu, kamu dalam bahaya!”

Robert mengangkat telapak tangan dengan tinggi, berhenti beberapa detik di udara dan berkata: “Pulang dan beritahu Dragon King of The Sea, katakan saja aku Robert Qiu ikut campur dalam masalah ini. Jika dia keberatan, kapanpun boleh menemuiku.”

Phiaa!

Baru selesai berkata, tamparan Robert pun mendapat di wajah laki-laki berkepala bolak, hingga membuat gigi-giginya berjatuhan, bibir membengkak dan semua daging di wajah berkumpul menjadi satu. Setelah berputar beberapa kali di udara, barulah dia terjatuh ke lantai dan pingsan dalam seketika.

Setelah semua dilakukan, Robert baru berdiri tegak, melihat sekilas kedua perempuan yang masih bengong di tengah kepanikan, lalu berbalik badan akan segera pergi.

“Tuan, tunggu sebentar!”

Camila Shen tersadar lebih dulu, langsung berlari mengejar Robert Qiu.

Robert menoleh kembali dan bertanya: “Ada apa ya?”

Sebelumnya dari kejauhan tidak terlihat jelas, kini, saat melihat dari dekat, Camila Shen sungguh perempuan berparas cantik dan berwibawa tinggi, dengan pembawaan yang anggun dan tatapan mata yang sangat menggoda memberi nilai tambahan untuknya.

Suaranya terdengar sangat nyaman di telinga, membuat Robert merasa pernah mendengarnya, sungguh familiar.

Yang lebih memberi kesan dalam untuk Robert adalah kelima indera pada wajahnya, terutama sepasang mata indah penuh ciri khas. Tetapi pada jaman dimana maraknya selebgram yang bermunculan ini, sulit sekali untuk mengenalinya dengan satu tatapan saja.

Camila merapikan rambut panjang dan berkata dengan sangat terharu: “Tuan, terima kasih sudah membantuku menyelesaikan masalah, kalau boleh tahu siapa nama Tuan?”

“Oh, namaku Robert Qiu, kalau kamu?” Robert bertanya kembali.

Camila terkejut, malah bertanya kembali: “Tuan Qiu, Anda tidak tahu siapa aku?”

Novel Terkait

Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu
Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
4 tahun yang lalu
Dipungut Oleh CEO Arogan

Dipungut Oleh CEO Arogan

Bella
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
5 tahun yang lalu
Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
4 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Dan Rahasia

Cinta Dan Rahasia

Jesslyn
Kesayangan
5 tahun yang lalu
Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu