My Tough Bodyguard - Bab 36 Sobat, Ini Hanyalah Salah Paham

Mendengar perkataannya, Antonio menoleh kearah Alice, dia terkejut, dan berpikir dalam hati, sungguh indah wanita ini!

Antonio pernah bertemu dengan banyak wanita cantik dan pria tampan, namun wanita yang cantik hingga membuat orang tercengang begini adalah pertama kalinya.

Jika pada biasanya, Antonio mungkin saja masih bisa bersenyum, namun wanita ini jelas sekongkol dengan Robert, jika tidak diatasi dengan baik, Taufik tidak akan melepaskannya.

Sekali berpikiran seperti itu, ekspresi Antonio berubah marah, “General Manager sangatlah sibuk, bukannya kamu ingin bertemu dan kamu bisa menemuinya.”

“Dasar tolol, kamu sepertinya cukup hebat!”

Disaat Robert hendak menaikkan lengan bajunya dan beraksi, Ellen menarik tangannya dan menghentikannya, lalu dia berkata, “Manager Zhang, aku sarankan seharusnya kamu mendengarkan kata Kak Alice untuk memanggil General Manager, jika tidak akan sangat parah nanti!”

Seorang wanita yang tidak kalah cantik dengan Alice, Antonio mulai berpikir siapa sebenarnya Robert ini, mengapa disekelilingnya ada dua orang wanita super cantik?

Namun yang paling membuat Antonio ragu-ragu adalah perkataan Ellen tadi.

Dia juga sudah menyadari bahwa penampilan Alice tidaklah murah, dan yang paling pentingnya adalah secara tidak sadar, aura yang disebarkan oleh Alice membuatnya terkejut.

“General Manager sangat sibuk? Baik, aku akan meneleponnya sendiri untuk menanyakannya!” seusai berkata Alice mengeluarkan telepon dari tasnya, lalu mencari kontak General Manager mall.

Gerak-gerik Alice membuat Antonio terkejut, siapa sebenarnya wanita yang berada dihadapannya ini, bahkan telepon General Manager saja ada?

“Apa kabar, apakah Anda adalah Nona Besar Mo?” setelah teleponnya terhubung, suara lelaki yang merendah terdengar dari sisi telepon.

“General Manager Liu, aku sedang berada dilantai 4 mall, aku menghadapi sedikit masalah, dalam waktu 3 menit, muncul dihadapanku.” Seusai berkata Alice mengakhiri panggilan teleponnya.

Mendengar cara bicara Alice, reaksi pertama Antonio adalah tidak percaya, tidak ada yang berani berbicara seperti itu terhadap General Manager.

Namun dia berbalik berpikir, general manager mall ini memang bermarga Liu, dan mendengar gaya bicara Alice, aura yang disebarkannya membuat Antonio sangatlah ragu-ragu.

Para satpam juga saling bertatapan, Antonio tidak menyuruh mereka, mereka juga tidak berani maju.

“Manager Zhang, apa lagi yang kamu tunggu, hajar bocah ini!”

Disaat Antonio ragu-ragu, Taufik yang pingsan karena ditampar oleh Robert sadar, dia melihat Antonio masih merenung, lalu marah besar.

“Kamu terlalu berisik! Kurang hajar!”

Robert berjalan kehadapannya dan mengangkat kakinya lalu menginjak muka Taufik.

Taufik marah, “Kep*rat.....argh! tunggu......jangan........arghh! hentikan.......argh!”

Hingga diinjak berkali-kali dan hidungnya berdarah, barulah dia mulai mengaku lemah, “Sobat, ini hanyalah salah paham.......arghh! hentikan.......argh! Tuan, aku salah......argh!”

Sungguh sakit sekali, kaki Robert seolah paku besi, dan terus menginjak muka Taufik hingga berdarah.

Taufik merasa dirinya sangatlah memalukan, bagaimanapun juga dia adalah pemimpin kecil geng Buzzard, di area sendiri, dan ditempat publik seperti ini, dia dibully hingga begini, memalukan, sungguh memalukan sekali!

Melihat Robert yang mulai beraksi lagi, muka Antonio langsung berubah, dia malas untuk berpikir atas identitas Alice, jika masih tidak membantu Taufik, nanti setelah kejadian ini, Geng Buzzard pasti akan mencari masalah dia.

Sekali terpikiran, Antonio langsung melambaikan tangannya, “Tangkap bocah ini dulu!”

Para satpam langsung semangat dan mengelilingi Robert, bahkan ada beberapa satpam yang mengeluarkan tongkat setrum, suaranya terdengar menakutkan.

“Hentikan! Hentikan semua!”

Disaat ini, terdengar suara marah dari tangga, seorang lelaki paruh baya melangkah cepat kearah mereka dengan muka marah.

“Gen, General Manager!”

Para satpam terkejut, mengapa General Manager datang?

Orang yang datang adalah general manager mall, Wilson Liu, ketika dia menerima telepon dari Alice, dia sudah mengetahui ada yang tidak beres, dia langsung menhentikan semua pekerjaannya dan berlari ke lantai 4.

Sekali dia sampai, dia hampir pingsan, dua nona besar, dikelilingi oleh berpuluh-puluh satpam.

Habislah ini!

Meskipun Wilson tidak mengenal anak muda asing itu sebelumnya, namun dia langsung menyadari bahwa anak muda itu bersama dengan Nona Besar Mo!

Melihat para satpam akan memukul anak muda itu, Wilson tidak berani menunggu, dia langsung berteriak barulah dia menghentikan suasana!

“Direktur Liu.” Antonio bergegas mendekatinya.

Wilson sama sekali tidak peduli dengannya, dan bergegas berjalan kehadapan Alice, mukanya yang tadinya serius langsung berubah, “Nona Besar Mo, mengapa Anda tidak memberitahuku bahwa Anda akan datang?”

“Untung saja aku tidak memberitahumu, jika tidak aku tidak akan melihat adegan seperti ini!” kata Alice menyindir Wilson.

Mendengar perkataannya, Wilson tahu jika Nona besar ini benar-benar marah.

Ini juga tidak heran, mall ini adalah salah satu produk Perusahaan Besar Mo, di area sendiri jika bertemu dengan kondisi seperti ini, semua orang pasti akan marah besar.

Tapi yang paling membuat Wilson tegang adalah pendapat Alice.

Setelah kejadian ini, Alice pasti akan mencurigai kemampuan Wilson, bagaimanapun juga, berbuat onar di mall adalah kejadian peluang kecil, namun ampasnya adalah dia bertemu dengan kejadian seperti ini, ini tentunya akan menjadi pertimbangan baginya.

Sekali terpikir hingga begini, Wilson merasa gawat, dia terus melotot Antonio yang berada disamping sana, didalam hatinya dia ingin membunuhnya.

“Nona Besar, menurutmu bagaimana caranya mengatasi hal ini?” Wilson melirik sekeliling dan kira-kira mengerti mengenai apa yang terjadi.

Alice malah berkata, “Kamu adalah General Manager, kamu yang memutuskan.”

Perkataan ini sepertinya mengalah, namun Wilson merasa tegang, ini adalah ujian Nona Besar terhadapnya, jika dia tidak menyelesaikan hal ini dengan baik, dia juga harus pergi dari perusahaan ini!

Sekali berpikiran sampai sini, Wilson berbalik badan dan menegur Antonio, “Antonio, kamu sebagai manager di area pakaian, kamu malah membiarkan preman berkeliaran disini, kamu tidak menjalankan tugasmu dengan baik, kamu telah mengancam keselamatan para pelanggan! Sekarang aku memberitahumu dengan identitas general manager bahwa kamu telah dipecat!”

Antonio bingung!

Dari detik Wilson menghentikan satpam, dia sudah merasa gawat, ketika Wilson memanggil Alice sebagai Nona Besar, ekspresi Antonio sudah berubah pucat!

Orang yang bisa menjadi manager tentu saja sedikit atau banyak mengetahui latar belakang perusahaan ini, dia sepertinya pernah mendengar bahwa ini adalah anak perusahaan dari Perusahaan Besar Mo.

Jelas sekali bahwa Nona Besar Mo adalah orang keluarga Mo.

Dia juga sedikit mendengar nama Alice, dia adalah seorang genius dibidang R&D, awalnya dia masih berharap bahwa Alice tidak akan menghukumnya dengan parah, paling-paling bonusnya dipotong saja.

Tapi tanpa disangka bahwa dirinya dipecat, ini membuat Antonio tidak bisa menerimanya!

Wilson sama sekali tidak peduli dengan pendapat Antonio, orang semacam dia jika tidak disingkirkan tidak akan meredupkan api amarah Alice.

“Sedangkan preman-preman ini!” Wilson menatapi Taufik dkk, dan berkata, “Mereka berbuat onar di mall, benar-benar tidak menganggap hukum, antar mereka ke kantor polisi! Lain kali jangan biarkan mereka masuk kedalam mall satu langkahpun!”

Perlu diketahui bahwa Alice lah pemilik mall ini, para satpam ketakutan, mereka beraninya mengelilingi Alice dkk, jika disalahkan mungkin saja mereka juga akan kehilangan pekerjaan!

Sekali General manager berkata, para satpam yang sedang pusing untuk melakukan hal yang baik langsung menangkap Taufik dkk dan membawa mereka pergi.

Wilson tersenyum muram, dia lalu berkata, “Sedangkan para satpam.......kalian semua didenda satu juta per orang, Nona Besar, bagaimana menurutmu?”

“Tidak perlu mendenda satpam.” Alice mengelengkan kepalanya, dia bukanlah orang yang sewenang-wenang, satpam hanya lah mendengar perintah orang, untuk apa mempersulit mereka?

Satu juta, meskipun tidak berarti apa-apa bagi Alice, namun bagi para satpam adalah gaji mereka hampir satu minggu, jika dipotong begitu saja pasti akan menimbulkan ketidakpuasan.

“Ayo kita pergi.” Setelah semuanya selesai, Alice juga tidak punya suasana hati untuk jalan-jalan, dia lalu memanggil Ellen dan Robert untuk pergi.

Wilson bergegas mengantar mereka, sepanjang jalan dia terus saja tersenyum, itu membuat semua karyawan disetiap lantai terkejut.

“Wah, dua wanita cantik!”

“Siapakah orang-orang ini?”

“Mereka pasti orang yang punya kedudukan tinggi, jika tidak General Manager tidak akan seperti itu, lihat saja dia bahkan sampai membungkukkan badannya.”

“Hsuu.....kecilkan suaramu! Kamu tidak menginginkan pekerjaanmu lagi?”

Para karyawan berbisik.

Hingga mengantar sampai depan pintu, barulah Wilson berkata dengan penuh malu dan bersalah, “Maafkan aku Nona Besar, kejadian hari ini telah membuat Anda kecewa, aku jamin tidak akan ada hal serupa terjadi disini lagi!”

“Kamu harus berhati-hati, jika aku adalah Kak Alice, aku sudah menggantikan kamu! Hmph!” sebelum Alice berkata, Ellen sudah mulai mengomel.

“Ellen.” Alice menatapinya, lalu berkata, “Manager Liu, aku harap kamu bisa mengingat kejadian hari ini, untung saja hari ini adalah aku, jika adalah pelanggan lain, jika mereka bertemu dengan hal seperti ini, apa yang akan mereka lakukan? Sekarang internet sangatlah maju, hanya perlu mengirim beberapa foto ke internet dan akan menyebabkan seberapa besar pengaruh terhadap mall, kamu pikirkan saja sendiri.”

“Baik!” Wilson keringatan dingin.

“Nona Besar, ini, ini adalah?” Wilson menatapi Robert.

“Dia.....” Alice ragu-ragu, ketika dia masih berpikir cara untuk mengungkapkan identitas Robert, Ellen yang berada disampingnya langsung berkata, “Dia adalah pacar Kak Alice!”

“Ellen!” Alice seketika malu, gadis ini memang terlalu banyak bicara.

Sikap Wilson kepada Robert langsung berubah drastis, dia langsung menjabat tangan untuk menunjukkan kesetiaannya, dia sudah menganggap Robert sebagai menantu Perusahaan Mo.

Robert tidak peduli dengan semua itu, setelah basa-basi dengan Wilson, dia lalu bersama dengan kedua wanita itu bersiap meninggalkan mall.

“Hmm?”

Saat ini, Robert memperhatikan beberapa orang yang berjalan kearahnya, dia merasakan kejanggalan.

Beberapa orang ini semuanya adalah lelaki paruh baya dengan penuh jenggot, semuanya memakai jaket berwarna hitam, penampilannya biasa saja, mereka sulit terlihat jika berada dalam kerumunan.

Namun Robert merasa ada yang tidak beres.

Hingga melihat mereka masuk kedalam Mall, rasa aneh dalam hati Robert semakin bertambah, dia masih ragu-ragu untuk menanyakannya atau tidak.

“Kak Robert, apa yang kamu renungkan! Ayo pergi!” Ellen mendesaknya.

“Mungkin saja aku yang berpikir terlalu banyak.”

Robert sambil berpikir lalu mengikuti kedua wanita itu, dia tidak terlalu menganggapnya dalam hati.

Novel Terkait

Wanita Pengganti Idaman William

Wanita Pengganti Idaman William

Jeanne
Merayu Gadis
5 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
5 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Dalam

Cinta Yang Dalam

Kim Yongyi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Ten Years

Ten Years

Vivian
Romantis
4 tahun yang lalu
Perjalanan Selingkuh

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
5 tahun yang lalu