My Tough Bodyguard - Bab 172 Boss Besar Muncul!

Setelah mendengar verifikasi dari Steven, Andrew kaget, dia sedikit canggung.

Wakil kapten kepolisian Jiang Cheng yang baru datang ini sangatlah hebat, kabarnya dia adalah member khusus dari Yan Jing yang datang untuk menyelidiki hal besar, barulah dia merendah untuk menduduki posisi wakil kapten.

Bahkan Ketua kepolisian Jiang Cheng melihatnya saja juga terus menyapanya dan bersikap sopan.

Beberapa hari sebelumnya, didalam kepolisian, ada sebuah lomba, ada beberapa polisi yang tidak nurut kepada Steven dan mengira bahwa dia menduduki jabatan itu karena relasi, lalu mereka mengundang Steven untuk beradu.

dan alhasil, Steven satu melawan sepuluh, dia mengalahkan semua polisi dan dirinya tidak terluka sama sekali, itu mencengangkan, semenjak itu tidak ada lagi yang berani curiga terhadap Steven.

Dengan adanya latar belakang ini, para polisi takut dan juga hormat terhadap wakil kapten ini.

Andrew tidak pernah bertemu dengan Steven, namun dia juga mendengar namanya hanya saja dia tidak menyangka dirinya akan berkomunikasi bersama Steven dalam kondisi seperti begini.

"Kapten Steven, ada apa Anda mencariku?" tanya Andrew.

"Office Andrew, ada satu hal yang ingin aku sampaikan kepadamu, tapi kamu harus menjaga rahasianya, tidak boleh mengatakannya kepada siapapun, isi dari perkataan yang kuberitahu kepadamu hari ini harus kamu dengar dengan jelas, apakah kamu mengerti?" Kata Steven dengan serius.

"Iya, aku mendengarkannya, aku mengerti, Anda bilang." Andrew menghapus keringat, dia merasa tertekan.

Beberapa menit setelah itu, orang-orang yang menonton hanya melihat Andrew terus saja menganggukkan kepalanya dan terus menghapus keringat, tidak ada yang tahu apa yang sebenarnya dia dengar disisi lain dari telepon.

Setelah mengakhiri panggilan, Andrew serasa lega, dia menatapi Robert juga berbeda dengan sebelumnya, rasa siaga sebelumnya sudah digantikan oleh rasa cengang dan rasa takut.

"Tuan, Tuan Robert, hp Anda." Andrew memberikan hp kepada Robert.

Orang yang menonton kaget dan melihat Andrew mengembalikan hp Robert dengan kedua tangannya, dan jika ada yang matanya jeli, mereka bisa melihat tangan Andrew gemetaran.

Apa yang sebenarnya ditakutinya?

Muncul sebuah pertanyaan dalam benak semua orang.

"Sekarang sudah tidak menangkapku lagi?" Robert mengambil teleponnya dan berkata sambil tersenyum.

"Tidak berani, tidak berani, jika aku tahu Anda dari tadi, aku tidak akan punya nyali untuk berbuat seperti begini." kata Andrew.

"Kak Andrew, sepertinya ini kurang cocok." kata salah satu polisi yang sedikit bingung.

para polisi yang lain juga terlihat sedikit tidak enakan.

Sebuah telepon dari Robert langsung membuat Andrew berubah pikiran, dan sepertinya mereka akan mundur.

Namun dihadapan begitu banyak orang, jika tidak ada sebuah penjelasan yang cocok, maka kemungkinan besar mereka akan diperalat oleh orang yang sengaja, dan mereka akan merusak nama baik kepolisian, jika begitu, maka masalah akan menjadi rumit.

Andrew juga mengerti dengan apa yang dikhawatirkan oleh rekannya, dia mengelengkan kepalanya dan berbisik, "Saudaraku, hal ini tidak bisa kita putuskan, atasan telah mengatakan bahwa identitas Robert ini tidaklah biasa, aku tidak boleh memberitahu kalian terlalu banyak, kalian hanya perlu tahu saja Robert ini tidak boleh ditangkap saja."

Para polisi menarik nafasnya dalam-dalam.

Tidak boleh ditangkap, apa sebenarnya latar belakang Robert ini?

Setelah mengatasi emosi rekannya, Andrew lalu berjalan kehadapan Robert dan berkata dengan resmi, "Tuan Robert, jika tadi ada menyinggung, kami berharap Anda tidak akan mempermasalahkannya dengan kami."

"Santai, santai." kata Robert sambil tersenyum.

Andrew lalu berjalan lagi kehadapan Eric.

Eric juga bingung, dan bertanya, "Office Andrew, kalian cepat tangkap dia! Bagaimanapun juga Robert ini melukai belasan satpam kami, dan juga memukukl seorang supervisor hingga sekarat, dia merusak struktur sosial, apakah dia tidak pantas untuk ditangkap?"

Andrew menjawabnya dengan berbisik, "Manager Eric, maaf sekali, kami tidak punya hak untuk menangkapnya."

Sejenak kemudian, dia melanjutkan, "Manager Eric, aku juga sarankan kamu untuk tidak menyinggungnya, dia bukanlah orang biasa, kalian cepat biarkan dia pergi saja."

"Officer Andrew, apa maksudmu ini, apakah kamu bisa menceritakan dengan detail kepadaku?" Eric kaget dan bergegas bertanya.

Andrew mengelengkan kepalanya, dia sudah berkata seperti ini, dia sudah sangat baik, selanjutnya, dia harus mengikuti aturan untuk menjaga rahasia, dia tidak boleh memberitahukan kepada siapapun mengenai informasi mengenai Robert.

Setelah melambaikan tangannya, Andrew membawa para polisi untuk pergi meninggalkan kantor dengan cepat, hanya tersisa Eric yang melongo dan orang-orang yang menonton mereka.

Perkataan Andrew sebelum pergi, apa sebenarnya maksudnya? ini membuat Eric bingung.

Robert tersenyum, "Manager Eric, kamu masih punya jurus apa, serahkan saja."

Keringat dingin Eric mengalir, dia berkata, "Eric, jangan terlalu sombong, sebentar lagi Direktur Joni datang kamu akan mengetahui akibatnya!"

"Tidak bermasalah, tapi, apakah kamu bisa memberikan uang hak patennya dulu?" kata Robert.

Wajah Eric berubah, "Tadi aku sudah membertiahumu bahwa biaya hak paten Vanessa belum diberikan oleh Negara!"

"Manager Eric, kamu memang tidak tahu menangis sebelum melihat peti mati, apakah kamu kira aku tidak bisa menyelidikinya?" kata Robert, dia lalu menelepon Sarah.

Sarah adalah penangung jawab kantor keamanan, dan tidak mengurus masalah hak paten, namun dia punya Channel untuk menyelidiki hal ini.

dengan cepat, hasilnya keluar, biaya hak paten senilai 1 miliar itu sudah lama dibagikan semenjak 1 tahun yang lalu ke akun Smartha Co Ltd.

Robert sengaja membuka loudspeaker hpnya, dan membuat semua orang mendengarkannya dengan jelas.

Semua orang berekspresi aneh, awalnya mereka hanya curiga, namun memang benar bahwa perusahaan menelan uang Vanessa.

Meskipun banyak orang tidak mengatakannya, namun jelas bahwa dari ekspresi kecewa mereka, bisa dilihat bahwa mereka sudah sangatlah kecewa dengan perusahaan ini.

Menghadapi tatapan semua orang, Eric tidak bisa bertahan lagi.

Dia adalah General Manager perusahaan, semua cashflow perusahaan harus disetujui olehnya, dengan kata lain, biaya hak paten Vanessa satu tahun yang lalu diketahui olehnya dan kemungkinan besar dialah yang menahannya.

Faktanya juga memang begitu.

Eric tahu bahwa sampai saat ini dia harus keluar dan mengakuinya, jika tidak, nama baik perusahaan serta nama dia sendiri akan hancur.

Sekali berpikiran hingga disini, Eric menghempaskan nafas dan berkata, "Benar, biaya hak paten dari Vanessa memang aku pergunakan, tapi aku tidak menelannya, melainnkan dipakai untuk perusahaan...."

Robert melambaikan tangannya, dia memotong perkataan Eric, dan berkata dengan tidak sabaran, "Manager Eric, menurutku kamu salah paham, aku tidak peduli dengan kemana kamu gunakan uang itu, aku hanya peduli dengan uang Vanessa harus segera dikasih sekarang!"

Robert menambahkan, "Sekalipun kamu harus menjual perusahaan, kamu juga harus mengumpulkan 1 miliar itu!"

"Aku tidak bisa memutuskan akan hal ini." Eric mengertakkan giginya dan menelelepon.

"Duh, menelepon Direktur Joni mu untuk menolongmu?" sindir Robert.

Eric berkata dengan canggung, "Bukan Direktur Joni, melainkan bos besar kami, Direktur Xu,."

"Bos besar? bagus, aku tidak percaya, bos besar bisa tidak ada 1 miliar!" kata Robert.

Sejenak kemudian, seorang lelaki paruh baya datang ke kantor.

Melihat kantornya menjadi begini, lelaki paruh baya itu tercengang dan marah, "Manager Eric, ada apa yang terjadi disini?"

"Direktur Xu, Anda akhirnya datang." Eric bergegas melangkah kehadapan lelaki paruh baya ini, dan menceritakan semua kejadian Robert berbuat onar disini.

Sekali mendengarkannya, Bos besar ini mengerutkan keningnya, dan bertanya, "Biaya Hak paten? mengapa aku tidak tahu sebelumnya?"

Eric langsung canggung, "Direktur Xu, ini semua salahku, aku menggunakan uang itu sebagai cashflow perusahaan......"

"Kamu ini berbuat onar!" kata Direktur Xu dengan tidak senang.

"Direktur Xu, aku tahu salah, sekarang teman dari karyawan ini datang berbuat onar di perusahaan, menurut Anda, apa yang harus kita lakukan?" Eric menghapus keringatnya dan bertanya.

Direktur Xu mengangkat kepalanya dan melihat Robert, dia langsung tercengang.

Robert juga melihat bos besar perusahaan ini saat ini, dia merasa orang ini familiar, sekali dipikir dengan baik, dia langsung senang.

Direktur Xu ini adalah Edwin Xu yang Robert kenal di lantai bawah gedung ini.

Sungguh kebetulan, Robert juga tidak menyangka bahwa Edwin adalah bos dibalik perusahaan ini.

Edwin lebih tercengang, dia masih pikir siapa yang berbuat onar diperusahaannya, tapi sekali dilihat, dia merasa sial sekali.

Ini adalah orang yang berani berbuat onar di acara ulang tahun Tuan Besar Cheng dan dapat mundur dengan aman, dia tidak membongkar perusahaan ini saja sudah patut disyukuri.

Sekali berpikiran hingga begini, Edwin bergegas melangkah dan mengulurkan tangannya, "Tuan Robert, Tuan Robert, sugguh menyinggungmu!"

Robert juga terlihat malu, "Jika aku tahu dari awal kamu adalah bos besar perusahaan ini, aku tidak akan berbuat onar disini."

"Tuan Robert, apa-apaan ini, temanmu bekerja diperusahaanku dan dibully, dan diperas, ini adalah tanggung jawabku, akulah yang tidak pandai memilah orang, aku meminta maaf sini dan juga kepada temanmu juga." kata Edwin.

Mereka berbincang sejenak.

Mereka membuat orang yang menonton mereka tercengang.

Melihat adegan ini, Eric berkeringat dingin, tidak terasa, keringat membasahi bajunya.

Dia tidak menyangka bahwa latar belakang Robert begitu besar, bahkan bos besarnya, Edwin Xu saja harus meminta salaman dengannya, dan bersikap sopan terhadapnya.

Terpikiran dengan perkataan Andrew sebelum pergi, Eric awalnya tidak mengerti, sekarang dia mulai mengerti maksud baik dari Andrew.

Tapi yang paling terkejut adalah Vanessa yang berdiri disamping Robert, mulutnya terbuka, matanya sudah melotot besar, dia menatapi adegan dihadapannya dengan penuh tidak percaya.

bos besar yang jarang bisa muncul ini bisa begitu menghormati Robert, ini membuat Vanessa sedikit tidak bisa beradaptasi.

Jangan-jangan dengan identitas karyawan biasa dari Robert di Perusahaan Besar Mo bisa membaut bos besar sebuah perusahaan begitu memperhatikannya?

Ini sungguh tidak masuk akal bukan?

Tapi selain dari identitas ini, Vanessa benar-benar tidak tahu apa kelebihan dari Robert yang bisa membuat Edwin begitu mementingkannya.

Robert, masih ada berapa banyak hal kamu yang tidak aku ketahui?

Vanessa mulai bingung.

Novel Terkait

Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Summer
Romantis
4 tahun yang lalu
Cantik Terlihat Jelek

Cantik Terlihat Jelek

Sherin
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
4 tahun yang lalu