My Tough Bodyguard - Bab 185 Kejadian Mengerikan di Taksi!

"Tidak mungkin." kata Andreas tanpa ragu-ragu.

"Pak Tua, kamu masih tahu malu atau tidak? Keluarga Mo di kota C, keluarga yang begitu besar, kamu malah iri dengan harta milik anakmu sendiri, apakah ini memalukan atau tidak jika tersebar?" kata Robert penuh sindiran.

"Malu atau tidak bukan kamu yang menentukan." kata Andreas.

"Hei, kamu ini tua-tua namun mengapa tidak tahu malu sama sekali? apakah harus memaksaku untuk beraksi barulah kamu bersedia untuk nurut?" kata Robert.

"Anak muda, aku tahu kamu sangatlah mampu, aku sudah mendengar ceritamu, namun Jiang Cheng adalah Jiang Cheng, kota C adalah Kota C, kamu bisa seenaknya di Jiang Cheng namun kamu tidak bisa melakukan apa-apa di kota C." Kata Andreas.

"Pak tua, apa maksudmu ini?" kata Robert.

Andreas tertawa, "Apa maksudku, apakah kamu tidak mengerti? Mungkin saja kamu sangatlah berkemampuan, namun kamu sama sekali tidak bisa melakukan apa-apa terhadapku, jika kamu tidak percaya, kamu bisa mencobanya, aku menunggunya."

Ketika Robert akan berkata, siapa sangka Andreas langsung saja mengakhiri panggilannya.

"Waduh, dasar tua keparat, beraninya menganggap rendah aku, tunggu saja!" kata Robert.

Sellen yang berada disampingnya terlihat kehabisan kata-kata, ekspresi Ronny malah lebih buruk, ayahnya sendiri dimaki-maki namun dirinya yang sebagai anaknya hanya bisa berdiri disamping dan melihatnya saja.

Setelah mengakhiri panggilan dengan Andreas, Robert duduk dan marah sendirian dikursi, sekali dipikir dengan teliti, memang benar kata Andreas, dirinya memang tidak bisa melakukan apapun terhadapnya.

Jika Andreas adalah orang biasa, maka Robert tidak akan berkata apa-apa, dia akan langsung ke keluarga Mo dan menarik pak tua ini dan menghajarnya dan masalah akan selesai.

Masalahnya sekarang adalah, Andreas juga adalah ayah dari Anderson, dengan adanya identitas ini, Robert harus mikir-mikir untuk turun tangan, bagaimanapun juga dirinya dengan Anderson saat ini masih hubungan kerja sama.

Yang paling pentingnya adalah sekarang Robert masih tidak yakin dengan sikap Anderson terhadap Keluarga Mo.

Meskipun Anderson waktu itu meninggalkan keluarga Mo, namun Robert bukanlah orang yang terlibat, dia tidak tahu setelah selama ini bagaimana perasaan Anderson terhadap keluarga Mo.

Ini mirip dengan Stella yang waktu itu, mengenai keluarga Bai, meskipun hatinya dendam terhadap keluarganya, dia tetap saja terus peduli dengan keluarganya, hanya saja dengan dua buah surat saja sudah memanggil Stella kembali.

Hal ini juga berlaku terhadap Anderson.

Sekali terpikiran seperti ini, Robert lalu mengeluarkan teleponnya, dia memutuskan untuk mencari tahu keadaan dulu kepada Anderson barulah melakukan keputusan.

Jika Anderson memang tidak lagi peduli terhadap Keluarga Mo, maka Robert benar-benar akan tidak sopan lagi, didunia ini tidak ada orang yang bisa menyindir Wind Stalker dan tidak perlu menerima akibatnya.

"Robert, bagaimana proses pergantian HR di kantor cabang kota C?" sekali terhubung, Anderson langsung tertawa dan menanyakan keadaan.

"Paman Anderson, sekarang aku menghadapi masalah." Robert langsung mengutarakannya.

"Oh?" Anderson sedikit bingung, "Ada apa yang bisa membuatmu bingung? coba saja ceritakan."

Robert lalu menceritakan halangan dari Andreas.

Demi menjaga perasaan Anderson, Robert sengaja mengatakan ancaman dari Andreas dengan biasa saja.

Namun meskipun begitu, Anderson juga menyadarinya, dia tertawa, "Robert, sungguh menyusahkanmu, aku juga berfirasat ayahku akan menghalangi masalah ini, hanya saja aku tidak tahu dia begitu keras kepala, maaf kan aku telah membuatmu begini."

Mendengar perkataannya, Robert mengerti bahwa Anderson masih saja peduli terhadap keluarga Mo, jika tidak dia tidak akan seperti begini, "Paman Anderson, lalu apa yang harus aku lakukan sekarang?"

Anderson terdiam sejenak lalu berkata, "Robert, kamu selesaikan saja masalah di kantor cabang dulu saja, untuk HR, sementara tidak perlu diatur dulu, namun bidang Finance harus diselidiki dengan jelas, mengenai masalah ayahku, aku akan berkomunikasi sendiri dengannya."

"Baik." Robert mengiyakannya.

Selanjutnya, pekerjaan Robert sangatlah mudah, dengan adanya Anderson, Ronny juga tidak berani menghalangi, dia hanya bisa membiarkan Robert mengecek masalah finansial kantor cabang.

Alhasil sekali dicek, dia menemukan banyak penyuapan dan korupsi didalam sana.

Sekali diselidiki, semua karyawan tingkatan manager dan kebawahnya dicek, seluruh kantor hanya Ronny saja alias CEO yang tidak dicek.

alasan utama Ronny tidak dicek adalah karena dia adalah adik dari Anderson, alasan lainnya adalah untuk menjaga muka Keluarga Mo.

Karena Robert tahu, sekalipun mengecek Ronny, keluarga Mo juga akan membiarkannya begitu saja.

Ronny yang berada di samping sana terus saja keringatan dingin.

dia tidaklah bodoh, dia tahu Robert sedang menjaga namanya sebagai seorang leader.

Disamping dia berterima kasih, Ronny juga berkata, "CFO Robert, Anda tenang saja, aku pasti akan mengurusi masalah korupsi dan penyuapan yang parah ini, aku akan memecat semua karyawan yang telah mengancam kepentingan dari perusahaan, jika ada yang nominalnya terlalu besar, akan aku antar ke kantor polisi!"

Robert tentu saja tidak peduli dengan janji dari Ronny, setelah Sellen selesai mencatatnya, dia lalu pergi meninggalkan kantor cabang.

Kebetulan didepan kantor ada sebuah taksi, Sellen juga tidak banyak berpikir, dia langsung naik keatas mobil, bagaimanapun juga diatas mobil ada ac, cuaca saat ini sungguh panas, jika disinari dibawah sinar matahari, kulit akan menjadi hitam, Sellen adalah orang yang sangat peduli dengan kesehatan diri.

Robert juga tidak sempat memanggilnya, dia melirik mobil itu lalu mengelengkan kepalanya dan ikut naik keatas mobil.

"Pak, tolong antarkan kami ke hotel." kata Sellen.

"Baik." supir adalah seorang anak muda berumur 20 tahunan, dia mengenakan sebuah topi dan melirik kaca dan menyadari bahwa Robert juga tengah meliriknya, dia bergegas menarik tatapannya dan menyalakan mesin mobil lalu berangkat.

setelah sesaat kemudian, Sellen menyadari kejanggalan, "Pak, mengapa arah kita terbalik dengan arah hotel?"

"Oh, karena jalan ini lebih dekat dengan hotel." jelas supir itu.

Sellen mengiyakan, dia tidak begitu familiar dengan kota C, dia juga tidak merasakan keanehan, dia terus menundukkan kepalanya dan mengurus dokumen dilaptopnya.

Setelah belasan menit kemudian akhirnya Sellen menyelesaikan semua pekerjaannya, dia mengangkat kepalanya dan menyadari bahwa mobil itu sudah tiba di pinggir kota, disekitar mereka semua adalah bangunan rendah, dan penghijauan yang tinggi, jelas terlihat bahwa sudah menjauh dari tengah kota.

Sellen merasa aneh, "Pak, apakah kamu salah jalan? hotel yang kami tinggali itu berada ditengah kota, mengapa kamu membawa mobil sampai ke pinggir kota?"

Kali ini supir tidak berkata apa-apa. dia hanya menyetir dengan diam.

Sellen sudah merasa janggal, dia bergegas membuka pintu mobil, namun dia menyadari bahwa pintu sudah dikunci.

Ada banyak mobil taksi dikota besar yang mempunyai penghalang besi diantara kursi bagian belakang dengan bagian depan, ini untuk mencegah agar penjahat tiba-tiba menyerang supir.

Keadaan ini jarang ditemui di Jiang Cheng, karena Jiang Cheng termasuk kota yang aman.

Namun ini berbeda dengan Kota C, disini ada banyak 'Bayboy' yang berbuat onar, mereka sering merampok dan memalak, oleh karena itu banyak taksi yang memasang penghalang besi itu, termasuk dengan mobil ini.

Sellen marah dan mengigit bibirnya, dia mengeluarkan hp dan ingin melapor polisi.

Saat ini supirnya berkata, "Nona, aku sarankan kamu batalkan pemikiranmu ini, polisi tidak akan mengurusi masalah ini, tujuan kami juga bukanlah kamu, kamu tidak perlu mencari masalah sendiri."

Mendengar perkataannya, Sellen kaget, dia bergegas menoleh kearah Robert.

Jika target mereka bukanlah dirinya, maka hanya mungkin adalah Robert saja.....

Saat ini Robert terlihat tenang, dia tersenyum, seolah dia sudah tahu orang ini datang untuknya.

"Robert, apa yang harus kita lakukan?" tanya Sellen.

"Tidak perlu terburu-buru." Robert menepuk tangannya dan mengisyaratkan dai untuk tenang.

Meskipun ada penghalang besi diantara tempat duduk depan dan belakang, namun jika Robert ingin membiarkan supir mati, ada berbagai cara yang bisa dilakukannya.

Namun Robert tidak melakukannya.

Yang pertama adalah jika supir mati, maka mobil akan tidak terkendali, dirinya tidak akan terluka namun dia mempertimbangkan keamanan Sellen, cara ini tidaklah baik, Robert tidak akan menggunakannya.

Disisi lain juga Robert ingin melihat siapa sebenarnya yang beraksi terhadapnya.

Entah kenapa, melihat Robert yang begitu tenang, hati Sellen yang awalnya tegang juga menjadi tenang, seolah asalkan Robert berada disampingnya dirinya tidak akan mendapatkan masalah.

Supir melirik kaca, dia terlihat kaget, "Apakah kamu sama sekali tidak takut?"

"Mengapa aku harus takut?" Robert malah berbalik bertanya sambil tertawa, "Bukankah orang yang harus takut itu adalah kamu?"

Supir tercengang dan sedikit tidak mengerti dengan maksud Robert.

Robert tidaklah menjelaskannya.

Jika hal ini dihadapan internasional, siapapun yang mengetahui kemampuan Robert, mereka tidak akan membiarkan kepala bagian belakangnya terlihat jelas dihadapan Robert.

Supir ini bukanlah preman biasa.

Ketika Robert keluar dari kantor dan langsung melihat mobil ini berhenti pada posisi paling menarik perhatian.

Instingnya memberitahunya bahwa mobil ini bermasalah.

Namun Sellen naik terlalu cepat, Robert tidak sempat untuk mengingatkannya dan menghalanginya, dia hanya bisa ikut naik saja.

Sepanjang jalan ini, Robert terus saja mengamati supir ini.

Awalnya Robert mengira ini adalah pembalasan dari Andreas, dia lalu tersenyum dan berpikir keluarga Mo sungguh seperti anak-anak.

Namun sekali berpikir ulang, Robert langsung menolak pemikkirannya ini, karena jika ini adalah keluarga Mo, maka seharusnya adalah segerombongan pengawal yang datang mencari masalahnya, dan bukan memanfaatkan sebuah taksi untuk memancingnya.

Gerakan ini lebih mirip dengan pembunuh.

Oleh karena itu, Robert dengan cepat langsung terpikiran dengan koalisi pembunuh, cabang Kota C.

Sebelum datang ke Kota C, Crazy Sword sudah mengingatkan Robert, dia mengatakan bahwa pembunuh di kota C kemungkinan besar akan mencari masalahnya.

Waktu itu Robert sama sekali tidak peduli, karena dia merasa bahwa pembunuh seperti begini seharusnya punya aturan ketat, jika tidak ada perintah untuk beraksi, mereka tidak akan melancarkan aksi balas dendam.

Namun sepertinya, pemikirannya ini jelas salah.

Robert lalu menyipitkan matanya.

Jika koalisi pembunuh terus saja mencarinya, Robert tidak keberatan untuk merusak cabang mereka lagi.

Novel Terkait

You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
4 tahun yang lalu
Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
3 tahun yang lalu
Suami Misterius

Suami Misterius

Laura
Paman
3 tahun yang lalu
Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
3 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
3 tahun yang lalu
 Istri Pengkhianat

Istri Pengkhianat

Subardi
18+
4 tahun yang lalu