My Tough Bodyguard - Bab 26 Gelap Gulita

Robert bisa melihat ketidak relaan Anderson.

"Paman Mo, aku sangat mengerti perasaanmu, namun aku terpaksa mengingatkanmu, kalau kamu mau vila aman, maka kamu harus rela mengganti personilmu dalam jumlah besar."

Anderson berkata dengan ragu-ragu, "Bagaimanapun, Tom sudah bersamaku selama 5 tahun."

"Sebagai bodyguard, kalau tidak bisa menjamin keamanan klien, sudah bersama 10 tahun pun tidak ada gunanya," ujar Robert dengan tidak senang.

Alice yang berada di sana berkata dengan sedikit tidak terima, "Tom itu hebat sekali, ia bisa menghajar 10 orang sendirian."

"Yang seperti Tom itu aku juga bisa, hanya dengan sebelah tanganku saja aku bisa menghajar 10 orang," ucap Robert sambil menggeleng.

"Omong kosong," sahut Alice tidak percaya.

"Kalau ia memang hebat, coba jelaskan kenapa ia sama sekali tidak menyadari saat orang menyelinap masuk ke vila?" Tanya Robert.

"Itu hanya karena lawannya menemukan celah, ia masuk selagi vila kosong. Kalau benar-benar terjadi pertarungan, dengan kemampuan Tom, ia pasti bisa melindungi kami!" Kata Alice gigih.

Meskipun telah menyanggupi ayahnya untuk menjadi tunangan palsu Robert, namun dalam hati Alice masih tidak senang, dengan melawan Robert, hatinya baru terasa nyaman.

Lagipula, Tom memang benar-benar hebat, kalau tidak Alice tidak akan membelanya.

"Nyonya-ku, mungkin menurutmu Tom itu sangat kuat. Namun ia hanya kuat bagi orang biasa saja. Kalau ia berhadapan dengan pembunuh internasional, Tom tidak akan mampu untuk membalas sekalipun," ucap Robert dengan blak-blakan.

"Pembunuh internasional? Apakah pembunuh semacam itu mau repot-repot datang kemari? Kenapa kamu tidak sekalian bilang alien saja!" Seru Alice mengejeknya.

Robert tersenyum dingin. "Bicara jujur saja, sejak 2 bulan lalu, setelah menemukan 'Four Directions Hydrogen', kau telah memberikan pengaruh yang sungguh besar pada dunia farmasi di belahan dunia barat. Karenanya keuntungan berbagai pihak menurun, sehingga mereka ingin cepat-cepat menyingkirkanmu. Kamu malah tidak merasa terancam sedikitpun. Kalau saat itu tiba, kita bahkan tidak akan tahu bagaimana kau akan mati."

"Four Directions Hydrogen'?" Tanya Alice sambil membelalakkan mata.

Tentu saja ia tahu apa itu Four Directions Hydrogen', itu hampir mengubah seluruh industri obat-obatan, sampai-sampai bisa menjadi obat bagi seluruh umat manusia.

Seperti seabad sebelumnya, saat Fleming menemukan penisilin dan Marie Curie menemukan radium. Alice juga beruntung menemukan suatu molekul yang menguntungkan bagi tubuh manusia dalam unsur hidrogen.

Dengan menyuling molekul itu, dan menambahkan beberapa komposisi obat, unsur itu akan menghancurkan tumor dalam tubuh manusia!

Apa itu tumor, mungkin kebanyakan orang tidak tahu. Tapi kalau menyebut kanker, semua orang pasti tahu. Dalam dunia kedokteran, kanker timbul akibat tumor yang dihasilkan oleh jaringan kulit.

Bisa dibilang, asalkan penelitian Four Directions Hydrogen' berhasil, manusia sudah bisa melawan kanker! Kanker yang mengerikan juga akan berubah menjadi penyakit ringan seperti flu!

"Ta, tapi Four Directions Hydrogen' belum berhasil dikembangkan," kata Alice dengan perasaan sesak.

Robert menghela napas dan berkata, "Jika sudah berhasil, apa kamu pikir hidupmu akan setenang saat ini?"

Setelah diam sebentar, ia berkata lagi, "Justru karena belum berhasil dikembangkan, para manipulator di belakang layar yang ingin mendapatkan informasi terkait Perusahaan Besar Mo, berusaha lebih cepat selangkah darimu untuk mengembangkan Four Directions Hydrogen'," tebaknya.

"Mengapa harus lebih cepat dariku?" Tanya Alice kebigungan.

Kali ini tidak hanya Robert yang merasa canggung, bahkan Anderson sebagai ayahnya pun, juga berkata dengan sedikit tidak enak, "Demi hak paten. Dengan efek obat sepeti Four Directions Hydrogen' ini, bahkan harga jual dari hak patennya bisa bernilai miliaran juta."

Alice adalah peneliti berbakat, namun ia tidak begitu mengerti tentang uang. Karena sejak kecil ia hidup dalam kemewahan, ia tak pernah memusingkan masalah uang.

Penemuan Four Directions Hydrogen', baginya, hanyalah untuk berbuat kebaikan bagi kesejahteraan seluruh umat manusia, ia tidak pernah memikirkan masalah uang.

Ia mengembangkan Four Directions Hydrogen' demi kesejahteraan umat manusia, dan mengembangkan obat-obatan lainnya, juga demi umat manusia. Hanya saja kalau dibandingkan, Four Directions Hydrogen' bisa membawa kesejahteraan yang lebih banyak dibandingkan obat-obatan lainnya.

Karena itu, saat Alice mendengar Four Directions Hydrogen' bernilai miliaran juta, ia hanya kaget sebentar. Ia hanya berpikir dalam hati, bahwa penemuannya ternyata bernilai semahal itu, bagus sekali.

"Bahkan kalau pembunuh internasional datang membuat masalah, aku juga percaya dengan kemampuan Tom, ia pasti bisa melawan mereka!" Ujar Alice.

Robert memutar bola mata, setelah mengulur-ulur demikian lamanya, akhirnya malah kembali berputar ke pembicaraan awal.

"Berani bertaruh, sekelompok bodyguard ini, bisa kulawan sendirian!" Seru Robert berencana membuat Alice mengerti kenyataannya, bagaimanapun ini berkaitan dengan obat penawar Virus S, kalau direbut oleh orang, entah ia akan menangis di mana.

"Taruhan saja, siapa takut! Kalau kamu kalah, pergilah sendiri dari perusahaan, jangan muncul lagi selamanya!" Seru Alice yang tidak sabar ingin Robert enyah secepat mungkin, dengan begitu ia juga tidak perlu pura-pura menjadi kekasihnya.

"Alice, jangan buat masalah!" Seru Anderson menghentikannya, ia susah payah meminta Robert kembali untuk membantu, kalau ia pergi karena dibuat marah oleh putrinya, Keluarga Mo bisa dalam bahaya!

Robert juga tertawa sinis dan berkata, "Hehe, mau mengusirku? Boleh. Kalau kamu yang kalah..."

Alice dan Anderson memasang telinga bersiap mendengar, namun setelah menunggu beberapa lama, Robert tidak kunjung berani mengucapkannya.

"Katakanlah," ucap Alice dengan tidak sabaran.

"Paman Mo, taruhan ini adalah urusan kita berdua, Anda harus mundur sebentar," ujar Robert pada Anderson.

"Alice, ahli seperti Robert ini, sangat sulit ditemukan. Kamu jangan macam-macam!" Kata Anderson sambil melotot, kemudian berbalik meninggalkan ruangan.

Kalau itu orang lain, Anderson pasti tidak akan tenang, namun karena itu Robert, kalaupun Robert bertindak semaunya, sama sekali tidak ada perlu menghindarinya.

"Katakanlah, apa objek taruhannya?" Tanya Alice meskipun ia secara samar-samar merasa tidak tenang karena Robert meminta ayahnya keluar, tetapi begitu memikirkan ia akhirnya bisa lepas dari Robert, di dasar hatinya ia juga merasa senang.

Robert tidak bicara, ia hanya terus menatap bibir merah Alice. Dalam taruhan sebelumnya, ia membiarkan Alice bermain kata sehingga hanya bisa mencium pipi, bukan bibir. Robert terus haus akan bibir merah yang lembut dan menggoda itu.

"Jangan mengkhayal!" Seru Alice dengan marah segera mengetahui apa yang ada dalam pikiran Robert setelah merasakan sorot matanya yang membakar.

Ujung bibir Robert pun naik sedikit, ia berkata, "Tidak boleh mencium bibir? Oke. Kalau kamu kalah, aku hanya akan memukul pantatmu sekali!"

Semenjak meraba pantatnya di rumah sakit waktu itu, Robert terus teriang-iang dan tak bisa melupakannya, memikirkan teksturnya yang lembut, begitu menyenangkan, kalau memukulnya dengan telapak tangan, akan bagaimana rasanya?

Mendengar objek taruhannya itu, Alice tanpa sadar melindungi bagian pinggulnya. Di bagian ini lebih sensitif dibandingkan bibir, mana bisa membiarkan orang brengsek ini mengambil keuntungan!

"Tidak boleh mencium bibir, juga tidak boleh memukul pantat. Kalau tidak memberikan harga yang pantas, jangan minta aku meninggalkan perusahaan," kata Robert tertawa licik.

"Orang brengsek ini tidak tahu malu!"

Alice menggertakkan gigi dengan geram, namun mengingat asalkan dirinya menang, ia tidak perlu memenuhi permintannya, ia tidak sabar mencobanya.

"Heh, aku sanggupi penawaranmu!" Kata Alice, "Tapi, kalau kamu tidak berhasil melawan kelompok Tom, jangan tunggu aku mengingatkanmu, ringkaslah sendiri barang-barangmu. Aku tidak mau besok sebangun tidur masih melihatmu lagi!"

"Kalau aku menang, tonjolkanlah pantatmu dengan pintar," ujar Robert tertawa licik.

Melihat senyum di wajah Robert, timbul rasa tidak tenang dalam hati Alice. Ia merasa dirinya tertipu.

……

Di ruang bawah tanah vila.

Ruangan ini sangat luas, dulu saat membangun vila ini, rencananya akan dijadikan tempat parkir. Tetapi sekarang menjadi ruangan CCTV.

Di tengah-tengah ruangan bawah tanah itu, tergantung sebuah layar besar.

Yang terpampang di layar itu adalah 30-40 gambar kecil, semua gambar itu berasal dari CCTV yang terpasang di seluruh vila.

Anderson dan Alice mengawasi satu per satu gambar yang terpampang di layar itu dengan sangat teliti.

Hal ini membuat Tom yang menemani mereka merasa tidak mengerti.

Barusan ini, Anderson bilang ia ingin berkeliling di ruangan CCTV. Tentu saja Tom tidak menentangnya, ia pun menyuruh dua orang bodyguard menjaga di pintu. Ia sendiri menemani mereka di ruangan CCTV.

Awalnya Tom mengira Direktur Mo akan memberikan perintah. Tetapi sudah belasan menit berlalu, entah Anderson maupun Alice, semua hanya mematung menatap gambar dari CCTV, tanpa mengatakan sepatah katapun.

Saat Tom sedang kebingungan, Anderson akhirnya buka mulut. Ia menunjuk layar dan bertanya, "Tom, kalau ada orang yang menyelinap masuk ke vila, apakah bisa tertangkap CCTV?"

Anderson mengeluarkan banyak usaha dalam bidang fasilitas keamanan, CCTV yang dibelinya semuanya adalah barang kualitas terkemuka dengan harga jutaan. Bahkan di kegelapan malam pun, juga bisa melihat dengan jelas semua daun di pekarangan.

"Tentu saja bisa. Kamera ini bisa menangkap gambar 360 derajat tanpa sudut mati. Dan juga para penjaga di pintu saja sudah ada 20 orang. Begitu angin menggoyangkan rerumputan, mereka akan bersiul untuk memberi isyarat," kata Tom buru-buru menjelaskan.

"Tom, menurutmu apakah ada seorang ahli yang bisa melawan seluruh bodyguard sendirian?" Tanya Alice.

Mendengarnya, Tom tertegun sesaat, kemudian segera menjawab, "Nona muda, bukannya saya membual. Orang-orang ini, semuanya adalah mantan tentara dengan peringkat tertinggi.

Mungkin kalau itu seorang ahli, dalam pertarungan 1 lawan 1, ia bisa menang. Tetapi bodyguard di sini mencapai 30 orang! Seseorang melawan bodyguard sebanyak ini sendirian, itu hal yang mustahil!"

Cring!

Terdengar suara, kemudian di layar, gambar paling kiri atas tiba-tiba hilang, berubah menjadi gambar sekeping bunga es!

Tom mengira terjadi kesalahan pada kamera, ia pun berlari ke arah komputer untuk mengatur ulang, namun tidak berhasil, gambar nomor dua juga dengan cepat menyusul berubah menjadi bunga es!

Seperti berderetan, sebelum Tom mengerti, gambar ketiga juga berubah menjadi bunga es!

Di tiga gambar itu, terdengar suara yang menusuk telinga.

Karena terjadi berturut-turut, Tom juga merasa sepertinya ada yang tidak normal, ia pun segera berteriak ke arah alat komunikasi, "Semua petugas diharap untuk melaporkan keadaan, apakah semuanya baik-baik saja di dalam vila?"

"Baik!"

"Tidak ada masalah!"

Semua bodyguard satu per satu menjawab panggilan itu.

Tom menatap gambar lainnya, setelah memastikan tidak ada masalah, ia pun mengeluarkan perintah, "Kamera nomor 1, nomor 2, dan nomor 3 bermasalah dalam waktu yang bersamaan, pergi dan periksa keadaannya!"

"Mungkin ada masalah di jaringannya, akan diperbaiki dengan cepat," ujar Tom pada Anderson sambil meletakkan walkie talkienya.

Cling!

Gambar ke empat berubah menjadi bunga es.

"Keadaan normal, jangan panik," kata Tom dengan tenang.

Tetapi setelahnya, gambar ke lima, ke enam, ke tujuh...

Tidak sampai 1 menit, 40 gambar satu per satu berubah menjadi bunga es dengan kecepatan yang tidak terduga!

Cring!!!!!

Empat puluh bunga es itu mengeluarkan suara yang menyiksa telinga. Alice menutupi kedua telinganya.

Tom segera mematikan suara dari layar, ruangan itu akhirnya kembali tenang.

"Perhatian, semua anggota laporkan keadaan! Laporkan keadaan!" Teriak Tom keras-keras sambil menyambar kembali alat komunikasinya.

Tetapi kali ini tidak ada yang menjawab.

Sebodoh apapun Tom, juga pasti tahu telah terjadi masalah besar, ia pun segera mengambil ponselnya dan bersiap menghubungi 10 orang bodyguard lain yang bekerja di pagi hari.

Bang!

Namun saat itu, lampu di ruang bawah tanah semuanya padam, suasana gelap gulita, menjulurkan tangan pun tidak bisa melihat jari tangan sendiri.

Novel Terkait

1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
4 tahun yang lalu
Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
3 tahun yang lalu
My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
3 tahun yang lalu
Mr Lu, Let's Get Married!

Mr Lu, Let's Get Married!

Elsa
CEO
4 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
3 tahun yang lalu
Pria Misteriusku

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
3 tahun yang lalu