My Tough Bodyguard - Bab 223 Hadiah Apa Ya?

Pagi-pagi sekali, Robert terbangun karena suara ketukan.

Awalnya dia mengira Alice sudah menggila, dia pun menutup telinganya dan melanjutkan tidurnya.

Tapi suara ketukan rumah itu tidak berhenti sama sekali.

"Ngapain sih, pagi-pagi, ketuk apaan! Aku masih ingin tidur!" Robert membuka selimutnya, membuka pintu dan mengomel.

Di dalam apartemen keluarga Mo, tidak tahu sejak kapan, sudah ada sekelompok orang, yang berpakaian seperti tukang renovasi, saat melihat Robert mengomel di koridor lantai dua, mereka pun kaget dan menghentikan pekerjaan mereka.

"Kakak ipar, kamu sudah bangun? Apakah karena kami sudah mengganggumu? Maaf ya." Kata Tom yang sedang mengawasi kerjaan mereka.

Robert pun menguap dan memakai baju sambil berjalan ke bawah: "Kalian sedang ngapain?"

"Bukannya nona besar sudah mau ulang tahun? Tuan besar menyuruh kami merenovasi sedikit untuk menambah suasana pesta." Tom menjelaskan.

Robert pun tersadar dan berpikir, terhitung sampai hari ini, ulang tahun Alice yang ke-25 tersisa tiga hari lagi, di saat yang bersamaan juga akan diumumkan pertunangan mereka, nantinya berbagai konglomerat di Jiang Cheng akan menyuruh perwakilan mereka datang ke acara pesta, tentu saja harus dibuat semewah mungkin.

Setelah menyadari hal ini, Robert pun melambaikan tangannya dan berkata kepada para pekerja renovasi: "Maaf, tadi aku tidak tahu, kalian lanjutkan saja kerjanya."

"Oyah, mana paman Mo dan Alice?" Tanya Robert.

"Oh, tuan besar dan nona sudah berangkat duluan ke kantor, katanya ada urusan, mereka juga bilang kakak ipar sudah kecapekan di kota C, makanya tidak memberitahumu." Kata Tom.

"Oh begitu." Robert mengangguk, setelah mandi, dia pun sarapan dan pergi ke kantor.

Bagian keuangan masih seperti biasanya, karena Gwendolyn semakin mahir dalam kerjaan, walaupun Robert tidak berada di kantor selama beberapa hari, tapi kerjaannya juga tidak terlalu menumpuk, bisa diselesaikan dalam waktu singkat.

Tok tok tok.

Pintu kantor diketuk.

"Masuk." Kata Robert.

Shinta yang lama sudah tidak kelihatan pun masuk dengan beberapa dokumen laporan di tangannya, melihat di dalam kantor tidak ada orang, ekspresinya dari serius menjadi santai, dia pun berkata dengan sedikit nada usil: "Kakak ipar, ini adalah dokumen penting dari beberapa divisi untukmu, tolong tanda tangan ya."

"Oke, kakak ipar pun sudah disebut." Kata Robert.

Shinta pun tersenyum: "Kakak Alice sudah akan bertunangan denganmu, aku tentu harus mengganti panggilan untukmu."

"Selama aku tidak ada disini, bagaimana sikap kakakmu itu kepadamu? Sudah baikan?" Tanya Robert.

Mendengar ini, Shinta pun sedih: "Tidak, dia tidak ingin bertemu denganku."

Robert pun menghela nafas dan tersenyum: "Tidak usah terburu-buru, pelan-pelan saja."

Shinta pun mengangguk, lalu menyodorkan beberapa dokumen itu.

Setelah melihat selama beberapa saat, selain sebuah dokumen masih perlu direvisi, dia pun menandatangani yang lainnya: "Bagian pemasaran sedikit bermasalah, dua bulan berturut-turut pencapaian lebih rendah dari target awal, tapi budget malah lebih banyak dari bagian lainnya. Kamu suruh orang pergi diskusi dengan bagian pemasaran, lihat masalahnya apa."

"Baik." Shinta mengangguk.

Saat dia mengambil dokumen itu, Robert melihat kedua tangannya sudah menjadi kasar dan kulitnya juga terkelupas, dia pun mengerutkan alisnya dan bertanya: "Bagaimana persiapan hadiah untuk kakakmu?"

"Origami burung? Sekarang sudah delapan ratusan, masih ada tiga hari, masih sempat." Kata Shinta.

Robert pun mengingatkan: "Oke, hati-hati ya, jangan sampai tanganmu terluka."

"Makasih kakak ipar." Kata Shinta.

"Oke kamu sudah boleh keluar sekarang." Robert tersenyum.

"Oke aku tidak ganggu kakak ipar kerja." Shinta melambaikan tangannya dan menutup pintunya.

Hari ini tidak ada lagi yang harus dikerjakan Robert, tapi Shinta telah mengingatkannya: Ulang tahun Alice ditambah dengan acara pertunangan mereka, sebagai calon suami, bukannya dia harus... memberi hadiah?

Ini adalah sebuah masalah.

Sebelumnya dia sudah terlalu sibuk dengan hal lain, sampai-sampai tidak memperhatikan masalah ini.

Setidaknya, cincin pertunangan, calon suami yang harus membelinya bukan? Kalau tidak, dia sudah keterlaluan.

Kalau sampai nanti di pertunangan mereka, saat pembaca acara menyuruhnya mengeluarkan cincin dan semua pandangan tertuju kepadanya, akan terlihat aneh kalau dia tidak mengeluarkan apapun.

Robert pun berdiri, menyerahkan sedikit tugas kepada Gwendolyn dan berjalan pergi.

Setelah keluar dari lift, dia bertemu dengan Candy di lobi: "Direktur Qiu, mau kemana?"

Hari ini Candy tidak memakai pakaian kerja, make upnya pun terlihat biasa, jaket berwarna abu muda, sepatu boots berwarna maroon, terlihat sangat sederhana tapi menarik.

Identitas Candy adalah mata-mata yang disuruh kakak beradik Chu untuk bekerja di perusahaan Mo, Robert sudah mengetahuinya.

Robert pun memanfaatkannya agar memberikan informasi yang salah, di saat-saat penting, Candy mungkin bisa berguna baginya, memikirkan ini, Robert tidak langsung membereskannya, dan tetap membiarkannya bekerja di perusahaan Mo. Lagipula jabatannya hanya sebagai resepsionis di lobi, dia sama sekali tidak bisa menyentuh rahasia perusahaan Mo.

Melihat dandanan Candy, Robert merasa sedikit terkejut dan bertanya: "Hari ini kamu berdandan seperti ini, kamu tidak kerja?"

"Hari ini aku istirahat, aku lupa mengambil sesuatu di kantor, tidak kusangka malah bertemu dengan direktur Qiu." Candy tersenyum.

Robert menjawab oh, saat ingin pergi, dia pun teringat sesuatu dan bertanya: "Nona Shen, kamu tahu hadiah yang cocok untuk wanita?"

Candy kaget: "... Tahu."

"Oke, hari ini kamu juga tidak kerja kan, temani aku belanja yuk." Kata Robert.

"Hah?" Candy kebingungan, walaupun dia memang ingin mendekati Robert, tapi sikap Robert sudah di luar dugaannya.

"Hah kenapa, bantu aku pilih hadiah, ini bergantung padamu." Kata Robert.

Candy pun berkata: "Ini, ini sepertinya tidak terlalu baik?"

"Apanya yang tidak baik, ayo ikut denganku." Robert menarik tangannya dan berjalan keluar pintu.

Candy pun mengikutinya, satu tangan ditarik Robert dan satu tangan lagi menutup wajahnya, wajahnya memerah, karena semua orang yang ada di dalam lobi adalah rekan kerja dan kenalannya, banyak yang melihat mereka, dia sangat malu.

Ternyata benar, resepsionis dan satpam di depan pintu, juga staf-staf lainnya yang berlalu lalang di bawah pun tercengang saat melihat Robert menarik Candy keluar.

Semua orang di kantor sudah mengetahui hubungan Robert dan Alice.

Dan pertunangan mereka akan dilaksanakan tiga hari lagi.

Sekarang Robert malah menciptakan gosip seperti ini di depan banyak orang, apakah Alice tidak akan cemburu?

"Kakak ipar memang hebat, apapun bisa dilakukannya!"

"Kalau saja direktur Mo tahu hal ini, dia pasti tidak akan melepaskannya."

"Haha, dia pasti akan dihukum."

"Aih, direktur Qiu benar-benar banyak gosip, nona keluarga Ye, manager Liu bagian HRD, semuanya pernah menjadi gosip bukan?"

"Rumput tetangga selalu lebih hijau, huh, dasar playboy!"

"Kalau bisa berdekatan dengan wanita cantik, aku juga ingin jadi playboy!"

"Huh!"

Staf-staf pun berkomentar.

Staf-staf resepsionis lainnya pun merasa iri.

Candy sangat cantik, jabatannya juga tidak tinggi, makanya banyak staf biasa yang mengejarnya.

Hanya saja Candy selalu bersikap sungkan kepada siapapun, dia menolak siapapun yang mengejarnya.

Tidak disangka, Robert malah berhasil mengejarnya.

Tapi kalau dipikir-pikir tidak heran juga, Robert adalah direktur bagian keuangan, calon menantu perusahaan Mo, salah satu yang akan menjadi penguasa di kota Jiang Cheng, mengejar seorang staf biasa tentu tidak sulit.

Kalau yang dikejar adalah mereka, mereka juga pasti tidak menolak.

Gosip ini pun sampai ke telinga Alice.

"Ngapain sih sibajingan ini!" Alice sangat marah, mereka segera bertunangan, Robert malah seperti ini, bagaimana orang-orang berpikir tentang mereka?

Sebenarnya dia tahu Robert pasti tidak akan menyukai Candy, kemungkinan besar staf-staf kantor hanya salah paham, tapi Alice tetap saja marah, dia juga tidak tahu kenapa.

……

Robert sudah tiba di pusat kota, dia tidak tahu kehebohan telah terjadi di kantor.

"Direktur Qiu ingin beli hadiah untuk direktur Mo?" Tanya Candy.

"Benar, dua hari lagi ulang tahunnya, juga hari pertunanganku dengannya, oleh karena itu hadiah ulang tahun dan hadiah pertunangan, ada dua." Kata Robert sambil memegang dagunya: "Hadiah pertunangan tentunya cincin, tapi hadiah ulang tahun... Kamu yang mikirin ide."

Candy tersenyum: "Tergantung dari budget direktur Qiu."

Robert pun melambaikan tangannya: "Tidak tebatas."

"Kalau begitu, aku saranin ya." Candy berpikir-pikir dan berkata: "Kalau wanita biasa, biasanya parfum, tas adalah yang hadiah paling oke. Tapi sepertinya, direktur Mo tidak begitu suka parfum, dia juga sudah punya banyak tas, semua tasnya adalah tas bermerek, oleh karena itu pardum dan tas, tidak cocok."

"Benar." Robert mengangguk, dia merasa, perhatian Candy cukup teliti, dia bahkan tahu kalau Alice tidak suka parfum.

"Direktur Qiu, aku tanya ya, apakah di rumah direktur Mo pelihara anjing?" Tanya Candy.

"Tidak." Robert menggeleng, dia juga tidak tahu pasti, Candy yang menanyakan ini, sebenarnya ingin menanyakan keadaan sebenarnya, atau ingin mencari tahu keadaan apartemen keluarga Mo.

"Kalau begitu pelihara anjing saja, aku bisa merasakan kalau direktur Mo cukup suka dengan anjing." Kata Candy.

"Kenapa bisa bilang begitu?" Robert merasa bingung, dia saja tidak tahu Alice menyukai anjing, bagaimana Candy bisa tahu.

Alice sedikit malu dan berkata: "Direktur Qiu, sejak kecil aku sudah terbiasa memperhatikan keadaan sekitar, ditambah lagi aku seorang resepsionis, jadi aku melihat lebih banyak."

Setelah itu, Candy melanjutkan: "Direktur Alice menyukai anjing, tentu saja ada alasannya.

Pernah sekali, aku melihat direktur Mo datang ke kantor, kebetulan ada seekor anjing liar di depan pintu, direktur Mo pun mengambil makanan anjing dari tasnya dan memberi makan anjing liar itu.

Saat itu tidak hanya aku sendiri yang melihatnya, kakak-kakak satpam seperti Tony dan Tommy juga melihatnya.

Aku pikir, orang yang membawa makanan anjing di saat kapanpun, seharusnya sering memberi makan anjing liar bukan? Direktur Mo sungguh berhati baik." Kata Candy.

Novel Terkait

I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Tiffany
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Awesome Guy

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
5 tahun yang lalu
Satan's CEO  Gentle Mask

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Unperfect Wedding

Unperfect Wedding

Agnes Yu
Percintaan
5 tahun yang lalu