My Tough Bodyguard - Bab 9 Apa Salahnya Memegang Bokong?

Jalan menuju toilet.

"Robert, cukup!" Alice Mo tidak bisa menahan lagi, dia benar-benar tidak bisa menerimanya, dia hanya ingin ke toilet saja, si brengsek ini juga mau ikut.

"Ini tempat umum, dimanapun akan berbahaya, kalau sampai ada apa-apa, mau kutolong pun sudah tidak sempat lagi." Kata Robert.

"Maksudmu, aku masuk ke toilet wanita, kamu juga mau ikut?" Alice Mo tersenyum dingin.

"Ini sih, lihat keadaan ya. Kalau kamu tidak keberatan, aku juga tidak apa-apa kalau ikut kamu masuk." Robert menjadi malu.

"Awas kamu!"

Alice tidak bisa berkata-kata lagi, dia pun membalikkan badannya, tapi karena putarannya terlalu kuat, sepatu hak tingginya itu pun ikut berputar di lantai, dia tidak bisa menyeimbangkan tubuhnya, seketika itu kakinya pun tergelincir, dia terjatuh ke bawah.

"Ah!"

Kebetulan Robert berdiri di belakangnya, tubuhnya pun terjatuh tepat di pelukannya.

Hampir semua orang saat kehilangan keseimbangan, respon pertama adalah memegang benda di sekitar agar tidak terjatuh, Alice Mo juga demikian, dia terjatuh di dalam pelukan Robert, tangannya menarik baju Robert.

"Lepaskan dia!"

Tiba-tiba di saat ini, terdengar suara pria, dari ujung koridor terlihat seorang pria berkaca mata berjalan kesana, memakai jas berwarna putih, pandangannya sangat tajam.

Saat pria ini datang, dia pun langsung ingin memukul Robert, tentu saja Robert tidak membiarkannya, dia pun langsung menamparnya, dan membuat kacamata berbingkai emasnya terjatuh ke lantai.

"Tuan!"

"Kamu tidak apa-apa!"

Di belakang pria itu, ada dua bodyguard yang mengikutinya, melihat tuan mereka dipukul, mereka pun langsung memapahnya, dan menatap Robert.

"Berani-beraninya kamu memukulku?" Pria itu menutup wajahnya, memancarkan rasa tidak percaya.

"Kamu siapa, benar-benar aneh, datang-datang langsung cari masalah, kalau aku tidak melawanmu, masa aku harus membiarkanmu memukulku? Benar-benar lucu." Robert tersenyum dingin.

"Kalian berdua ngapain!" Pria itu pun berteriak ke dua bodyguard di sampingnya.

Saat ini, dua bodyguard itu pun melangkah maju, menggerak-gerakkan pundak mereka, orang biasa yang melihat ini pasti akan ketakutan.

"Ohoh, mau berkelahi tanpa senjata, aku sih tidak pernah takut!" Robert pun menggerak-gerakkan pergelangan tangannya, dan melakukan pemanasan, kalau memang dia mau membuat keributan di rumah sakit ini, dia rela menemani.

"Kenny Chu! Sudah cukup belum?" Saat ini, Alice Mo pun berteriak.

Saat dia berteriak, kedua pihak pun berhenti.

"Alice." Saat berhadapan dengan Alice Mo, Pria yang bernama Kenny Chu itu pun seketika berubah menjadi orang yang sangat berbeda dengan tadi, dia menjadi sangat lembut, "Tadi saat aku ke rumahmu, paman Mo bilang kamu ke rumah sakit, makanya aku juga datang kesini, kamu tidak keberatan kan?"

"Rumah sakit ini juga bukan milik keluargaku, terserah kamu mau datang atau tidak, siapa yang bisa melarangmu." Mata Alice Mo memancarkan kebencian padanya, Kenny Chu sudah mengejarnya lama, kali ini sangat keterlaluan, dia mengejarnya hingga ke rumah sakit.

Saat Kenny Chu mengangkat tangannya, bodyguardnya pun menyodorkan buket bunga untuknya.

"Alice, ini untukmu, semoga kamu suka." Buket bunga itu berisi seikat bunga mawar merah.

"Tidak bisa, aku tidak bisa terima." Alice Mo menolak.

"Kenapa? Aku tahu kamu suka mawar, aku sengaja menyewa pesawat untuk mengangkut mawar terbaik dari luar negeri." Kata Kenny Chu.

"Kenny Chu, aku sudah punya pacar, aku harap kamu jangan begini lagi." Alice Mo pun menoleh.

"Siapa?" Kenny Chu kaget, pandangannya menjadi keji, dia justru ingin lihat, sebenarnya siapa, yang berani merebut wanita miliknya ini.

"Dia!" Alice Mo menunjuk Robert.

Saat mendengar itu, Robert pun kebingungan.

Tapi untunglah responnya cepat, tanpa berbasa-basi, dia pun mengulurkan tangannya, dan memeluk pinggang Alice Mo, mengangkat dagunya dan berkata: "Benar, Alice sekarang adalah pacarku, aku peringati kamu ya, jangan ganggu dia terus!"

Setelah itu, Kenny Chu pun langsung menarik buket bunga itu dan menghempasnya ke lantai, lalu menginjak bunga itu hingga hancur dengan kakinya!

"Oalah, mawar terbaik apaan, sekali diinjak langsung hancur!" Robert tidak takut membuat keributan, kalau memang diajak, dia akan menemani hingga Kenny patah hati.

Kenny Chu menatapnya, dia sama sekali tidak menyangka, pria ini, sombong sekali!

"Alice, temanmu ini tidak tahu diri, jangan salahkan aku tidak sungkan-sungkan lagi dengannya!" Kenny Chu mengangkat tangannya, sejak tadi dia mencari-cari kesempatan ini, tidak disangka, si keparat ini mencari gara-gara dengan sendirinya.

Saat ini, kedua bodyguard pun maju, dan mulai meninju ke arah Robert.

Dua orang ini adalah mantan tentara, kemampuan bersilat mereka tinggi, tinjuannya kuat dan tepat, membuat lawan tidak bisa mengelak.

Lalu, Robert juga tidak berencana mengelak, tapi dalam sekali pukulan saja, dia sudah berhasil menahan pukulan salah satu bodyguard itu, lalu mengangkat kakinya dan menendang ke bagian dada bodyguard lainnya, saat itu juga, tubuh bodyguard itu terlempar jauh ke dinding koridor.

"Kamu!" Bodyguard yang pukulannya tertahan itu pun marah, dia mengangkat telapak tangannya dan ingin memukul Robert.

Robert pun tidak sungkan-sungkan kepadanya, dia menarik tangannya dan memutar pergelangan tangannya, tangan bodyguard itu pun patah, dia menjerit kesakitan.

"Pergi sana!" Robert menendangnya, bodyguard itu terlempar jauh dan tidak bisa bergerak sama sekali.

Gerakan Robert sangat cepat, tidak sampai sepuluh detik, kedua bodyguard Kenny Chu pun terpukul hingga babak belur.

"Dasar sampah!" Kenny Chu marah.

Melihat Robert mendekat, awalnya dia ingin memperingatinya, tapi mengingat kemampuan bersilatnya yang hebat, Kenny Chu sepertinya sadar, dan berkata: "Kamu pacar Alice Mo bukan?"

"Berapa yang dibayar Alice Mo kepadamu, aku bayar dua kali lipat, oh tidak, empat kali lipat!"

"Aku ada 200juta disini, kamu ambil saja, asalkan kamu bisa membantuku mendapatkan Alice Mo, aku akan beri kamu 200juta lagi!" Kenny Chu mengeluarkan kartu banknya dan berkata serius.

"200juta? Banyak sekali." Robert mengambil kartu itu, dan tersenyum sinis.

Kenny Chu pun lega, dia mengira Robert akan menerima tawarannya, tapi sesaat kemudian, senyumnya pun hilang.

Robert menggunakan kedua tangannya, dan dalam sekejap saja, kartu bank itu patah berkeping-keping!

Ini adalah kartu banknya, tapi malah disobek olehnya seperti kertas, kalau bukan karena dia melihatnya dengan mata kepalanya sendiri, Kenny tidak bisa percaya dengan hal ini!

"Plak!"

Setelah mematahkan kartu bank, Robert pun menampar mukanya, membuatnya melangkah mundur dan terjatuh kebawah.

Ekspresi Alice Mo pun berubah, Robert tidak tahu latar belakang Kenny Chu, tapi dia tahu, anak perusahaan Chu, kedudukannya, tidak kalah dengan perusahaan Mo, bahkan lebih dari mereka.

Tamparan Robert yang kedua kali ini, benar-benar sudah menjadi sebuah kesalahan besar.

"Aku peringati sekali lagi, Alice adalah pacarku, sekali lagi aku lihat kamu begini, aku patahkan lehermu!" Robert pun merangkul pinggang Alice Mo kembali, dan berjalan pergi.

Saat ini wajah Alice Mo memerah, karena dia sadar, tangan Robert, memegang bagian bokongnya!

Dasar pria mesum!

"Kamu..." Alice pun emosi, dia ingin memberontak, tapi tertahan oleh Robert.

"Jangan lupa status kita sekarang, aku ini pacarmu, apa salahnya kalau aku memegang bokongmu? Jangan sampai dia melihat ada yang aneh." Robert berkata pelan.

Melihat mereka berdua berjalan pergi, Kenny Chu sangat emosi.

"Alice Mo, dasar pelacur, kamu pasti akan menyesal!" Ketus Kenny Chu.

Novel Terkait

Harmless Lie

Harmless Lie

Baige
CEO
5 tahun yang lalu
Lelah Terhadap Cinta Ini

Lelah Terhadap Cinta Ini

Bella Cindy
Pernikahan
5 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
4 tahun yang lalu
Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu
My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu
Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
4 tahun yang lalu