My Tough Bodyguard - Bab 57 Dua Tersangka

Apartemen Kylie.

Mobil Mercy berhenti di depan pintu apartemen.

Robert dan Kylie turun dari mobil dan berjalan masuk ke apartemen.

Awalnya Robert berencana untuk membawa Kylie pulang ke rumah keluarga Mo, tapi mengingat keadaan saat Kylie dan Alice bertemu tadi, suasana yang dipenuhi dengan api membara itu, dia pun membatalkan rencananya. Bisa saja terjadi kekacauan bila dia membiarkan dua wanita itu tinggal bersama.

Setelah dipikir-pikir, Robert memilih untuk tinggal di apartemen Kylie.

Kali ini, sikap ibu-ibu PRT terhadapnya sudah berubah seratus delapan puluh derajat, mereka menuang teh dan air minum untuknya, melayaninya seperti dialah majikan di rumah itu.

"Bibi Yan, kalian pergi masak saja dulu, aku masih ingin bicara dengan tuan Robert." Kata kylie.

"Kakak Robert, apakah aman kita tinggal disini? Apakah perlu kuliburkan bibi Yan dan yang lainnya? Tidak baik kalau sampai pembunuh itu datang dan melibatkan mereka." Kata Kylie khawatir.

"Aku memilih untuk tinggal disini, itu artinya aku percaya aku bisa menghadapinya." Kata Robert.

"Tapi kamu kan sendirian saja, mana mungkin kamu bisa menjaga kami semua?" Kata Kylie.

Robert pun tertawa: "Kamu percaya atau tidak, asalkan ada sedikit pergerakan di luar apartemen, pasti ada yang akan melapor kepadaku?"

"Hah? Maksudmu..." Kylie memikirkan berbagai macam kemungkinan.

"Ini wajar sekali, hal yang berkaitan dengan kehormatan keluarga Ye, keluarga Ye tentu tidak akan tenang." Sampai disini, Robert tertawa: "Bagus juga sih kalau begini, ada orang yang berjaga di luar, aku juga tidak perlu capek-capek membuat jebakan."

"Kakak Qiu, kalau begitu coba kamu katakan saja, kenapa kamu tidak membiarkanku pulang ke rumah keluarga Ye?" Tanya Kylie sambil memurungkan mulutnya: "Jangan pikir aku bodoh, cepat beritahu aku!"

"Kamu yakin ingin tahu?" Kata Robert sambil meminum tehnya.

"Tentu!"

Robert pun mengangguk: "Sebenarnya sangat simpel, pertama, aku memang malas berkenalan dengan orang dari keluarga Ye. Kedua, besar kemungkinan kalau pelakunya adalah orang dari keluarga Ye."

"Kenapa?" Kata Kylie.

"Alasannya sangat mudah, hari ini kamu datang mencariku ke perusahaan, logikanya pasti hanya keluarga Ye yang tahu. Tapi kenapa, info ini bisa bocor? Bagaimana pembunuh itu bisa tahu keberadaanmu?" Robert bertanya balik.

"Kakak Robert, ini, bagaimana mungkin?" Kylie tidak bisa menerimanya.

Melihat ekspresi Kylie, Robert pun tersenyum: "Begini saja kamu sudah tidak bisa terima? Kalau begitu, aku beritahu kamu, paman kelimamu yang bernama Kevin Ye itu adalah salah satu tersangka, kamu percaya?"

Ekspresi Kylie pun berubah, dia merasa tidak senang: "Kakak Robert, tolong jangan bercanda lagi, paman Kevin sangat baik kepadaku, bagaimana mungkin dia menyuruh orang untuk membunuhku?"

Robert sudah tahu dia tidak akan percaya, dia pun mencoba menjelaskan: "Tadi aku sempat mencari tahu keadaan keluarga Ye sekarang, aku menemukan hal yang sangat menarik: Keluarga Ye sudah akan memilih kepala keluarga yang baru bukan?"

"Benar, kakekku adalah kepala keluarga yang sekarang, tapi kesehatannya sudah semakin memburuk." Kylie berkata: "Keluarga Ye sedang memilih calon kepala keluarga yang baru, kalau semuanya lancar, mungkin dalam waktu setengah tahun ini sudah bisa dipastikan kepala keluarga yang baru."

"Masalahnya ada disini." Robert menjentikkan jarinya.

Kylie pun kaget: "Apakah aku?"

"Aku tidak tahu pemikiran kakekmu, tapi data menunjukkan kalau kamu adalah calon kepala keluarga Ye yang baru." Kata Robert dengan yakin.

"Tidak mungkin, pengalamanku masih belum cukup, dan di keluarga Ye, masih banyak calon-calon yang lebih pantas dan berhak untuk itu, bagaimanapun juga, masih belum sampai giliranku." Kylie menggeleng dan masih tidak percaya.

"Memilih kepala keluarga itu melihat apakah kamu bisa mengontrol hal-hal besar, apakah bisa membawa kapal keluarga Ye untuk berjalan lebih jauh lagi, apa hubungannya dengan pengalamanmu?" Kata Robert: "Kalau aku tidak salah tebak, hasil pilihan kakekmu sudah keluar. Dan karena kamu adalah kepala keluarga yang berikutnya, makanya kamu berkali-kali ingin dibunuh."

Kylie ingin menentang, tapi dia juga merasa kalau yang dikatakan Robert itu masuk akal, dia tidak tahu harus berkata apa: "Tapi, tapi aku..."

"Kamu khawatir kamu tidak mampu?" Tanya Robert.

Kylie pun menjawab pelan: "Kalau tiba-tiba begini, aku merasa tertekan."

"Sebenarnya kerjaan kepala keluarga masih jauh lebih sedikit jika dibandingkan dengan kalangan atas keluarga Ye. Setelah kamu sudah terbiasa, kamu tidak akan merasa tertekan lagi." Kata Robert.

Kylie melihatnya, "Sepertinya kamu tahu banyak."

Robert hanya tersenyum dan tidak menjawabnya, dia pun kembali ke topik: "Kita sudah bisa memastikan kalau pelaku adalah orang dari keluarga Ye, dan lingkup pencarian pun sudah semakin mengecil."

"Kalau begitu, siapa pelaku sebenarnya?" Tanya Kylie.

Robert pun berkata dengan santai: "Tidak susah, masalah apapun, tidak boleh dilihat dari luarnya saja, kita harus melihat ke inti dan rantai keuntungan dari masalah ini.

Misalnya, mengapa pelaku membayar pembunuh untuk membunuhmu? Keberadaanmu, memberikan dampak apa bagi pelaku? Kalau kamu mati, keuntungan apa yang didapatkan sipelaku? Pikirkan dengan baik tiga pertanyaan ini, kamu seharusnya sudah bisa memperkirakan jawabannya bukan?" Robert memberikan petunjuk.

Kylie menggigit bibirnya, sesuai yang dikatakan Robert, di dalam kepalanya, muncul beberapa sosok orang.

"Oke, sekarang kamu katakan, selain kamu, siapa yang paling pantas untuk menjadi penerus kepala keluarga Ye. Untuk mencari tersangka, kita harus berpikir seperti ini." Kata Robert.

Setelah kurang lebih satu jam tanya jawab mereka berlangsung, Robert akhirnya mengerti struktur keluarga Ye, dia pun menghela nafasnya: "Keluarga Ye benar-benar rumit."

"Sudah ratusan tahun lamanya, kalau orangnya tidak dikontrol, mungkin akan lebih rumit lagi." Kata Kylie.

Mendengar kata dikontrol, Robert pun tertawa: "Sekarang tersangka di keluarga Ye ada dua orang. Pertama adalah paman kelimamu Kevin Ye, kedua, kakak sepupumu, Martin Ye."

"Kakak Martin?" Mendengar nama ini, Kylie sangat terkejut.

Sejak tadi Kylie terus menjawab dan memberitahu data dan informasi keluarga Ye sesuai dengan pertanyaan yang diberikan Robert, dan Martin Ye adalah salah satu dari yang diungkitnya, tapi dia tidak memperkenalkan secara khusus.

Menurut Kylie, kakak sepupunya Martin adalah salah satu keturunan keluarga Ye yang muda dan terkenal. Tapi keluarga Ye tidak kekurangan anak muda yang berprestasi, performa Martin juga tidak menunjukkan kalau dia ingin merebut posisi kepala keluarga. Kylie tidak pernah berpikir kalau Robert akan mencurigai Martin.

"Benar, Martin Ye, kecurigaanku kepadanya jauh lebih besar dari paman kelimamu, Kevin Ye." Kata Robert serius.

"Tidak mungkin. Kami tumbuh besar bersama, dia hanya berumur tiga tahun lebih tua dariku, diantara keturunan keluarga Ye yang masih muda, hanya kakak Martinlah yang paling dekat denganku, bagaimana mungkin dia membayari orang untuk membunuhku?" Kylie tidak percaya: "Lagipula, kalau dia membunuhku, dia juga tidak bisa menjadi kepala keluarga."

Sebelumnya Robert mengatakan kalau paman kelimanya adalah pelakunya, walaupun susah diterima, tapi memang masuk akal. Tapi tiba-tiba Robert mengubah perkataannya dan memindahkan status tersangka pertama ke kakak sepupunya Martin, ini membuatnya tidak bisa menerimanya, dia tidak percaya.

"Siapa bilang dia tidak bisa jadi kepala keluarga?" Robert tiba-tiba tertawa: "Kamu jangan remehkan kakak sepupumu ini ya! Selain kamu, dialah calon kepala keluarga yang kedua!"

"Ini, bagaimana mungkin?" Kylie kaget.

"Sebelumnya aku sudah pernah bilang, memilih kepala keluarga, tidak berdasarkan pengalaman, tapi yang mampu memimpin. Dan sangat jelas, kalau dilihat dari berbagai sisi, kakak sepupumu adalah calon yang tepat." Robert menjelaskan.

Setelah itu, Robert melanjutkan lagi: "Lalu, memangnya dekat denganmu tidak akan membunuhmu? Hei gadis, makanya aku bilang kamu itu polos. Semua orang di dunia ini sibuk dan berbondong-bondong kesana kemari demi keuntungan. Demi keuntungan, apapun bisa dilakukan."

"Tapi dia itu kakak sepupuku." Kata Kylie.

"Membunuh adik sepupu dan mendapatkan posisi sebagai kepala keluarga, ini tidak rugi baginya." Robert tersenyum.

Kylie benar-benar tidak bisa menerimanya, walaupun apa yang dikatakan Robert memang benar, tapi saat ini dia tidak bisa menerimanya, dia pun merasa kesal dan berkata: "Kakak Qiu, kita jangan berpikir seperti ini lagi oke? Kamu saja tidak pernah bertemu dengan kakak sepupuku Martin, kamu langsung membuat kesimpulan seperti ini?"

"Bukan membuat kesimpulan, tapi kakak sepupumu itulah orang yang paling mungkin menjadi tersangka yang membayar pembunuh untuk membunuhmu. Kalau bukan dia, mungkin saja orang yang berkaitan dengannya." Kata Robert.

Suasana pun menjadi aneh, tapi untunglah keduanya saling mengalah dan tidak terus berdebat. Makan malam pun selesai, bibi Yan menyajikan untuk mereka.

"Kakak Robert, malam ini kamu temani aku sebentar, aku ingin bertemu dengan satu customer." Kata Kylie.

Robert mengangguk: "Oke, kamu beritahu dulu data customermu itu kepadaku."

Awalnya Robert tidak terlalu memperhatikannya, tapi saat melihat foto yang ada di data customer itu, bola matanya hampir melotot keluar, ya ampun, lagi-lagi wanita cantik!

Zaman sekarang, semuanya serba diedit dengan Photoshop dan memakai beauty filter, foto dengan aslinya biasanya tidak sama. Tapi, sesuai pengalamannya, Robert tentu tahu membedakan mana yang memakai beauty filter secara berlebihan, dan mana foto yang asli.

Misalnya foto ini, Robert bisa memastikan, kalau customer ini adalah wanita super cantik!

Wanita di foto itu, alisnya rapi dan matanya sangat memikat, mulutnya tertutup rapat tapi terlihat seperti sedang tersenyum kecil, bentuk wajahnya sempurna, ekspresinya seperti sedang menggoda setiap pria yang melihatnya.

Dari foto saja Robert sangat tercengang, dia sudah tidak sabar ingin melihat aslinya.

Dan yang membuat Robert terkesan adalah nama wanita ini, Meghan Jiang, yang artinya adalah kuat dan mampu, kuat dan mampu menterbalikkan seluruh kota Jiang Cheng. Robert sudah tidak sabar ingin memuji ayah dan ibu mertuanya, ups salah, maksudnya ayah dan ibu Meghan.

Novel Terkait

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

Chantie Lee
Balas Dendam
3 tahun yang lalu
Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
3 tahun yang lalu
Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Baby, You are so cute

Baby, You are so cute

Callie Wang
Romantis
3 tahun yang lalu
Mr Huo’s Sweetpie

Mr Huo’s Sweetpie

Ellya
Aristocratic
3 tahun yang lalu
My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu