My Tough Bodyguard - Bab 366 Akulah Wind Stalker

Di dalam gudang tua yang tidak jauh dari Hotel Hilton.

Di bawah lampu remang-remang, seorang laki-laki tua tidak berlengan duduk dilantai. Dengan nafas terengah-engah dan luka yang tidak berhenti mengeluarkan darah. Setiap kali membuka mulut, suaranya pasti terdengar sangat serak, bernafas saja seolah telah menguras habis semua tenaga dalam badannya.

Itu adalah Gold Stone yang berhasil melarikan diri dari hotel setelah gagal melakukan pembunuhan.

Dia memeriksa luka badan badannya, dan menunjukkan ekspresi kecewa. Lengan kanan yang putus tidak ada apa-apanya bagi dia, yang terpenting adalah, serangan terakhir dari Robert telah mengenai tulang rusuk dan menghancurkan organ-organ dalam tubuhnya.

Sebagai seorang pembunuh, Gold Stone sangat paham, dengan luka yang dialaminya sekarang, kemungkinan untuk bisa pulih kembali sangatlah kecil.

Setelah berpikir beberapa saat, dia pun menggunakan tangan kiri yang tersisa untuk mengeluarkan handphone dan menelepon rekan lamanya.

“Gold Stone, bagaimana keadaannya?” Begitu tersambung, Sea Elder pun bertanya dengan tidak sabaran.

“Gagal.” Gold Stone berkata.

“Ternyata memang benar.” Sea Elder menghela nafas, berkata dengan cukup senang, “Untung saja kamu masih bisa meneleponku, itu artinya kamu baik-baik saja, benar kan? Cepat pulang!”

“Sea Elder, aku tidak mampu lagi.” Gold Stone berkata dengan suara lemah.

“Kenapa? Apa yang terjadi?” Sea Elder berkata dengan nada suram.

“Waktuku tidak banyak lagi, tidak sempat menjelaskan semuanya padamu. Intinya, jangan mencari masalah dengan Robert Qiu lagi, dia, dia bukanlah tandingan kita…” Gold Stone berkata dengan penuh rasa takut.

Sea Elder yang berada di ujung telepon spontan membuka mata dengan lebar, sampai bisa membuat Gold Stone yang selalu angkuh itu memberi penilaian demikian kepadanya, sebenarnya seberapa kuat seorang Robert Qiu? Sebenarnya semenakutkan apa identitasnya?

“Gold Stone, kamu dimana? Aku utus orang untuk menjemputmu!” Sea Elder berkata dengan panik.

“Tidak perlu datang lagi, aku sudah tidak tertolong….. Sea Elder, aku sangat merindukan saat-saat kita menjalankan tugas bersama-sama dulu…..” Suara Gold Stone perlahan semakin kecil.

“Gold Stone, setidaknya kamu beritahu aku, siapa sebenarnya Robert Qiu itu!” Sea Elder berkata dengan marah.

“Dia, dia adalah Wind……”

Terdengar suara handphone terjatuh ke lantai, setelah itu tidak ada suara apapun lagi.

……

Hotel Hilton.

Setelah berhasil memeriksa posisi peledak, pihak kepolisian tidak berani ceroboh dalam bertindak, segera memanggil tim penjinak bom.

Berkat usaha penjinakkan selama hampir satu jam itu, 14 peledak berhasil diamankan.

Demi mencegah terjadinya kebocoran, Robert sengaja menggunakan teknik Byakugan nya demi memeriksa seluruh isi gedung. Setelah memastikan tidak ada peledak lainnya, barulah bisa menghela nafas dengan lega.

Polisi yang memimpin pergerakan kali ini adalah seorang polisi perempuan bernama Odell Yu, memiliki wibawa tinggi dan semangat juang tinggi, serta raut wajah yang tidak pernah mengenal kata kalah.

“Polisi ini adalah putri dari Kepala Kepolisian Kota Shanghai Cendri Yu, untuk sementara memegang tugas di bagian pemberantasan narkoba dan anti terror.” Manajer Li mengingatkan dengan suara pelan.

“Tuan Qiu sungguh hebat, waktu itu anak buah Calte Del Golfo yang berjumlah 2000 orang saja tidak berhasil melukai Tuan Qiu sedikitpun. Dan malam ini, Tuan Qiu lagi-lagi berhasil menyelamatkan hotel ini dari tangan seorang pembunuh, serta mengurangi sebuah kemungkinan terjadinya ledakan. Atas nama semua warna Kota Shanghai, aku mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.” Odell berinisiatif menjulurkan tangan sambil melihat Robert.

“Aku juga terpaksa melakukannya. Hanya masalah kecil, Polisi Odell tidak perlu memasukkannya ke dalam hati.

Odell melihat Robert dengan dalam, barulah menarik tangannya kembali, dan berkaya dengan makna dalam: “Kita pasti akan bertemu lagi.”

“Bolehkah aku berkata tidak setuju?” Robert Qiu berkata sambil tersenyum pahit.

“Tidak boleh.” Odell Yu tersenyum kecil, berbalik badan langsung pergi.

Masalah itu pun berakhir untuk sementara. Robert kembali ke kamar dan menenangkan kedua perempuan agar dapat tertidur. Hari sudah malam, Robert pun menguap berkali-kali, kemudian memutuskan untuk kembali ke kamarnya dan bersiap-siap tidur.

Ling, ling, ling!

Saat ini, handphone tiba-tiba berbunyi. Robert spontan melihatnya, ternyata adalah panggilan dari sebuah nomor asing.

Robert tergerak untuk mengangkatnya: “Hallo, siapa ini?”

“Tuan Qiu, apa kabar.” Terdengar suara yang usang sekaligus dingin dari ujung telepon.

“Tidak baik, sama sekali tidak baik.” Robert menjawab pertanyaan lawan bicaranya.

“Oh begitukah? Dimananya tidak baik?”

“Bapak tua tidak mengerti, aku baru saja diserang oleh seorang pembunuh. Bagi orang biasa sepertiku, apakah menurutmu aku akan baik-baik saja? Sepertinya malam ini akan sulit untuk tertidur.” Robert menghela nafas, lanjut berkata: “Sungguh sial, sepertinya Kota Shanghai tidak cocok dengan diriku. Aku sudah pernah datang dua kali, dan dua kali juga masalah yang menghadapiku, huh, sungguh pusing dibuatnya.”

“Tidak menutup kemungkinan Kota Shanghai punya cara lain untuk menyambutmu?” Orang tua di ujung telepon tertawa dingin.

“Paling tidak dibicarakan baik-baik dulu, jika tidak bisa barulah menggunakan cara yang spesial. Kota Shanghai ini, sungguh tidak mematuhi aturan.” Robert berkata meledek.

“Tuan Qiu sungguh humoris. Hal ini berbeda jauh dengan cara kamu mengambil keputusan untuk membunuh.” Orang tua itu berkata dengan suara dingin.

“Manusia memiliki banyak sifat, jangan melihat sebuah masalah dari satu sisi saja. Lagipula, bagaimana kamu bisa tahu, pemutusan pembunuhan yang kamu maksud, bagiku hanya sebuah hal yang sangat biasa dan sepele? Sama halnya dengan membunuh seekor semut, yang sama sekali tidak pantas diungkit-ungkit.” Robert berkata sambil tersenyum licik.

Orang tua itu tiba-tiba mengeluh dan berkata dengan pelan: “Robert, aku menyesal.”

“Masalah apa yang membuat Anda begitu menyesal?” Robert bertanya sambil tersenyum.

“Jika dari awal tahu kamu memiliki kemampuan sehebat itu, aku tidak mungkin menyuruh Robby, Elva dan Gold Stone untuk menyerahkan nyawanya.” Orang tua itu berkata dengan serius.

“Semua sudah terlambat, yang sudah mati tidak bisa hidup kembali. Jika yang masih hidup masih merasa tidak rela, aku bisa melayani kapan saja.” Robert berkata dengan ekspresi datar.

“Tidak akan, karena sudah tahu identitasmu, bagaimana mungkin aku mengirimkan orang untuk menyerahkan nyawa lagi?” Orang tua itu berkata.

“Lalu, ada tujuan apa kamu meneleponku? Hanya untuk menyampaikan isi hatimu?” Robert bertanya.

“Perkenalkan, aku adalah Sea Elder, pengurus Koalisi Pembunuh di Kota Shanghai, Provinsi Y.” Orang tua itu berkata dengan pelan.

“Oh, ternyata Tuan Sea Elder, apa kabar, apa kabar.” Robert mengangguk berkali-kali.

“Tuan Qiu, aku akan menyampaikan maksudku sekarang juga. Mulai sekarang aku tidak akan mencampuri urusanmu di Kota Shanghai. Jika kamu menghadapi masalah di Kota Shanghai, jika bertemu dengan situasi darurat, tolong jangan melibatkanku.” Sea Elder berkata dengan serius.

“Kenapa berbicara seperti itu?” Robert merasa sangat konyol.

“Musuh Anda sungguh banyak, jika terjadi suatu masalah, aku tidak ingin ikut terlibat.” Setelah menahannya sangat lama, akhirnya Sea Elder pun mengatakan kalimat itu.

Robert tidak tahu harus menangis atau tertawa, akhirnya Sea Elder telah mengakui kekalahannya: “Sudah, sudah, aku mengerti. Apakah ada yang lain?”

“Tuan Qiu, jika Anda tidak keberatan, bolehkah beritahu identitas aslimu padaku?” Sea Elder mencoba bertanya. Dia sungguh ingin tahu identitas asli yang dimiliki Robert Qiu, orang dengan kemampuan sepertinya tentu bukanlah orang biasa, tetapi dia juga belum pernah mendengar julukan orang itu.

“Eh, memangnya laki-laki tua yang menyerangku tadi tidak memberitahumu?” Robert bertanya kembali.

“…….Dia tidak mengatakan semuanya, terlanjur mati.” Setelah terdiam beberapa saat, Sea Elder baru berkata.

Robert pun sontak mengerti: “Bukannya tidak boleh memberitahumu, tetapi, aku takut kamu akan takut hingga bunuh diri setelah mendengarnya.”

“Tuan Qiu sungguh pandai bercanda. Orang mana di dunia ini yang bisa membuatku ketakutan hingga bunuh diri setelah mendengar julukannya?” Sea Elder berkata sambil tertawa.

“Oh begitu, apakah kamu tahu yang namanya Empat Dewa Terlarang?” Robert Qiu bertanya.

Sea Elder terkejut beberapa saat. Tentu saja dia tahu Empat Dewa Terlarang, itu adalah empat individu yang memiliki kekuatan super di Underworld International, bahkan World Government pun tidak mampu menghentikannya. Setiap Dewa Terlarang memiliki keahlian yang tidak bisa dipercaya, sungguh menggemparkan semua warna dunia.

Kini, Robert Qiu tiba-tiba membahas soal Empat Dewa Terlarang, apakah identitasnya berhubungan dengan Dewa Terlarang?

Berpikir demikian, Sea Elder pun mulai gemetaran, berusaha memaksa diri untuk tetap tenang dan mencoba bertanya: “Kamu, kamu bawahan dari Dewa Terlarang yang mana?”

“Wind Stalker.” Robert berkata.

Sea Elder sangat terkejut, ternyata benar! Robert memang bawahan dari Dewa Terlarang!

Dalam seketika, dia hampir saja pingsan, sungguh tidak menyangka Robert Qiu adalah anak buah Wind Stalker yang baru saja bangkit bagai komet pada beberapa tahun terakhir!

Jika tahu dari awal, sekalipun harus mematahkan kaki Gold Stone, dia tidak akan membiarkannya pergi balas dendam!

Sesungguhnya, mengusik seorang Dewa Terlarang, meskipun hanya bawahannya saja, maka akibatnya akan sangat tidak terbayang!

Tiba saatnya nanti, jangankan bagian Kota Shanghai, sekalipun keseluruhan Koalisi Pembunuh CBD Groups dikerahkan, belum pasti bisa menahan amarah dari Wind Stalker!

“Kamu, kamu…..” Sea Elder sudah tidak tahu apa yang harus dikatakan, hanya terus mengulangi kenyataan yang dia takutkan: “Kamu, kamu bawahan Wind Stalker…”

“Hm?”

Robert mengerutkan kening: “Tuan Sea Elder, sepertinya kamu salah dengar, aku ini bukan bawahan Wind Stalker.”

Begitu mendengarnya, Sea Elder sontak tercengang: “Kamu bukan bawahan Wind Stalker?”

Dia pun menghela nafas. Bagus sekali, asalkan Robert bukan bawahan Wind Stalker, maka semuanya akan mudah dibicarakan, juga tidak perlu takut Wind Stalker akan membalas dendam.

Tetapi, tanpa menunggu nafasnya dihembuskan dengan lega, kalimat Robert selanjutnya malah membuat Sea Elder terbengong----

“Aku memang bukan bawahan Wind Stalker. Karena,”

Robert berkata sambil melihat pemandangan Kota Shanghai di luar jendela: “Akulah Wind Stalker.” Selesai berkata, Robert langsung mematikan telepon. Dia mulai merasa ngantuk, sama sekali tidak berencana basa-basi dengan Sea Elder.

……

Provinsi Y, Kota Jingzhou.

Koalisi Pembunuh.

Hari sudah menjelang subuh, setelah menyelesaikam semua pekerjaan, ketua koalisi Ripper berbaring di ranjang untuk tidur, dia sungguh telah terlalu lelah.

Alhasil baru tidur sebentar saja, dia dibangunkan oleh suara handphone.

Ripper segera duduk dan mengambil handphone. Dia pernah memberi pesan secara khusus, setelah subuh, jika bukan karena masalah penting, jangan laporkan apapun padanya. Telepon yang datang pada jam seperti sekarang sepertinya memang berkaitan dengan masalah serius.

Saat melihat handphone, terlintas nama Sea Elder dari bagian Kota Shanghai.

Orang tua itu lagi…

Terbayang sebuah sosok orang tua yang tidak terlalu disukai di kepala Ripper, dia pun mengerutkan kening, dan memutuskan untuk mengangkatnya saja, lebih baik dengarkan dulu laporan keadaan yang disampaikan.

“Sea Elder, ada masalah apa?” Ripper bertanya dengan kesabaran yang hampir habis.

“Ke, ketua, ada masalah besar!” Sea Elder berkata dengan suara bergetar, bahkan terdengar seperti hampir menangis.

Ripper hampir saja curiga telah salah mendengar. Setau dia, meskipun Sea Elder tidak terlalu disukainya, bagaimanapun juga, dia adalah seorang pemimpin, dengan usianya yang sudah tidak muda, pengalaman yang beragam, bagaimana mungkin menangis? Dan menangis di depan dirinya?

“Sea Elder, Anda jangan panik dulu, ada apa? Apa yang terjadi?” Ripper segera bertanya.

“Ketua, aku baru saja mengetahui identitas asli Robert Qiu.” Sea Elder memaksa diri untuk lebih tenang, tetapi masih terdengar nada takut di dalam perkataannya.

“Hm?”

Ripper mengerutkan kening: “Identitas asli Robert Qiu? Memangnya apa?”

“Ketua, kamu pasti tidak menyangka, dia adalah Wind Stalker, salah satu Dewa Terlarang!” Pada akhirnya Sea Elder pun berhasil mengatakannya.

Ripper hampir pingsan dibuatnya, spontan ikut merasa panik: “Wind Stalker? Salah satu Dewa Terlarang? Bagaimana dia bisa menetap lama di Kota Jiang Cheng? Darimana kamu mendapatkan laporan ini? Bisa dipercaya atau tidak?”

“Dia sendiri yang mengatakannya.” Sea Elder segera berkata.

Ripper terdiam cukup lama.

Mendengar Ripper tidak mengatakan apapun, Sea Elder lanjut berkata: “Ketua, setelah tahu Robert adalah Wind Stalker, aku sarankan kita batalkan semua rencana pada Robert, dan bersikap baik dengannya demi mempererat hubungan….”

“Tutup mulut.”

Ripper berkata dengan nada datar.

Perkataan Sea Elder terpotong begitu saja, hanya bisa menuruti perkataannya: “Ketua, apakah Anda punya saran yang lebih baik?”

Ripper tertawa dingin dan berkata: “Sea Elder, untuk apa kamu membuat keributan di jam-jam sekarang? Apakah tidak senang karena aku memindahkanmu ke tempat yang miskin dan pelosok, makanya mengarang sebuah lelucon untuk membuang-buang waktuku?”

“Ketua, mana mungkin aku berani membuang-buang waktumu?” Sea Elder terkejut mendengarnya.

“Robert mengatakan dirinya Wind Stalker, Anda percaya begitu saja? Aku ini Dewa Api loh! Aku rasa Anda sudah pikun! Kenapa Anda tidak berpikir dengan jelas, mungkinkah orang dengan tingkatan luar biasa seperti itu berjalan-jalan dengan santai di Provinsi Y? Anda ini, sudah seharusnya pensiun!” Ripper memarahinya dengan kasar.

Sea Elder baru ingin berkata lagi, Ripper malah sudah tidak memberinya kesempatan, telepon itu pun dimatikan begitu saja.

Novel Terkait

Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu
Adore You

Adore You

Elina
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Dalam

Cinta Yang Dalam

Kim Yongyi
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Innocent Kid

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
4 tahun yang lalu
Lelah Terhadap Cinta Ini

Lelah Terhadap Cinta Ini

Bella Cindy
Pernikahan
4 tahun yang lalu
My Japanese Girlfriend

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
3 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
4 tahun yang lalu