My Tough Bodyguard - Bab 351 Kalian siap-siap bangkrut!

"Jleb!"

Melihat ini, Meghan Jiang tertawa.

"Kamu terlalu jahat." Alice Mo bergumam.

Meskipun Alice selama ini merasa bahwa Robert mengurus sesuatu selalu dengan cara yang unik, sangat susah mengikuti alur pikirannya, tapi tidak bisa tidak mengakui kalau kemampuan Robert tidak pernah membuatnya kecewa.

Yang paling mengejutkan adalah pegawai perempuan yang sebelumnya ditanyai jalan oleh Robert, dia tidak pergi dan hanya berdiri di samping.

Setelah dia melihat Robert dengan mudahnya melawan lebih dari 30 sekuriti perusahaan, namun tidak menyerang, mulutnya membentuk 'O' karena kaget, folder yang dia peluk juga terjatuh ke lantai karena terlalu kaget.

Setelah mengurus sekelompok sekuriti, Robert berjalan ke depan Kesia Su, tertawa berseri-seri dan berkata: "Asisten Su, kalau tidak ada orang lain yang mau menahanku, maka kita sudah mau masuk ke dalam."

Kesia dari awal sudah kaget dan membeku, dia tidak mengerti apa yang terjadi di depan matanya, para sekuriti yang biasanya mendapatkan kepercayaan mereka, bisa-bisanya saling membunuh!

Kalau dibilang kebetulan, bukannya terlalu kebetulan?

"Aku, aku peringatkan kalian, kamu, kamu jangan sembarangan!!" melihat Robert seperti mau masuk secara paksa, Kesia berkata dengan suara gemetar, dia ketakutan dengan kemampuan Robert.

"Tenang, aku menghadapi sekelompok sekuriti saja tidak melakukan apa-apa, tentu saja tidak mungkin memukulmu yang sama sekali tidak berbahaya." Robert tertawa.

Kesia memaksa dirinya tenang, dia juga mengerti poin ini, kemudian mundur selangkah, berkata dengan penuh waspada: "Kalau kalian berani sembarangan, aku akan lapor polisi!"

"Kalaupun lapor polisi, aku juga tetap mau bertemu Direktur utama kalian." Robert berkata teguh.

Alice juga berkata dengan suara kecil: "Asisten Su, kami tidak ada maksud berbuat sembarangan, tadi Robert juga tidak memukul orang, kamu juga sudah lihat sendiri. Tujuan kami kesini hanya demi bertemu Direktur Huang."

Kesia melihat Robert, kemudian melihat Alice yang ekspresinya penuh dengan ketulusan, setelah bimbang sekian lama, dia baru berkata: "Kalau begitu kalian tunggu di luar, aku pergi memberitahu Direktur dulu, kalau dia tetap tidak ingin bertemu kalian, aku juga tidak bisa melakukan apa-apa."

"Begitu dong, kalau dari awal seperti ini, maka tidak akan terjadi apa-apa, kan?" Robert tertawa sambil berkata: "Kalau begitu, mohon bantuannya."

..........

Kantor Direktur Utama.

Desain interior kantor ini sangat berlebihan.

Warna merah muda sebagai dasar, meja, kursi, sofa, lemari buku, semuanya berwarna merah.

Di dalam kantor penuh dengan aroma yang menggoda namun tidak murahan, daripada kantor, lebih seperti kamar seorang perempuan, sangat mencolok bila dibandingkan dengan interior perusahaan farmasi Huang yang bernuansa dingin.

Di samping kaca besar, seorang remaja perempuan yang memakai terusan merah muda duduk di sofa, di atas meja di depannya terletak sebuah laptop berwarna merah.

Di layar laptop adalah sebuah rekaman CCTV, dan saat ini, video sekelompok sekuriti menyerang Robert, namun dielak oleh Robert sedang diputar.

"Sungguh kemampuan yang hebat." remaja perempuan itu bergumam.

Dari rekaman CCTV, dia bisa melihat semua hal yang terjadi, dan bisa melihat beberapa detail, oleh karena itu, dia bisa melihat para sekuriti yang terlihat seperti 'saling membunuh', sebenarnya adalah perbuatan Robert.

Tidak lama kemudian, pintu kantor diketuk seseorang, Asisten Su pun masuk: "Direktur, di luar...."

"Tolak.." Amelia Huang berkata datar.

Meskipun dia mengagumi kemampuan Robert, namun dia tahu, tamu yang datang kali ini adalah orang perusahaan besar Mo, kemungkinan besar datang untuk membicarakan masalah pembatalan perjanjian.

Sebenarnya Amelia juga tidak setuju membatalkan perjanjian secara sepihak, dia menganggap melakukan bisnis sangat memperhatikan integritas, perusahaannya melakukan hal ini, sama saja dengan mendorong mitra kerjanya selama bertahun-tahun ini ke dalam lubang api.

Tapi.

Perusahaan ini tidak hanya Amelia seorang yang mengambil keputusan, kalaupun dia tidak setuju membatalkan perjanjian, juga tidak bisa mengubah keputusan hasil rapat para direktur.

Terlebih lagi, keputusan ini dipimpin oleh ayahnya, Evan Huang, sebagai anak perempuan, sebagai Direktur Utama, tidak peduli demi keluarga ataupun perusahaan, dia tidak seharusnya menunjukkan keberatan.

Oleh karena itu, kalaupun dia mengasihani Perusahaan besar Mo, Amelia juga tidak bisa membantu dan menolak bertemu tamu dari Perusahaan besar Mo.

"Baik." Mendengar perintah dari Amelia, Kesia pun tidak berbicara lagi, berbalik badan dan keluar dari kantor.

..........

Di koridor.

Robert dan lainnya menunggu.

Melihat Kesia kembali muncul, Alice segera bertanya: "Asisten Su, bagaimana?"

"Kalian pulanglah, Direktur utama tidak ingin bertemu kalian." Kesia berkata dengan ekspresi dingin.

Mendengar perkataan ini, di mata Alice dan Meghan muncul kekecewaan, kelihatannya hanya bisa pulang ke hotel untuk sementara waktu.

Terutama Alice Mo, dia menggigit bibir, ekspresinya penuh dengan kekecewaan.

Sebelum datang ke C, dia pikir Perusahaan farmasi Huang adalah perusahaan yang paling mudah diurus di antara tiga perusahaan. Namun sekarang baru datang, sudah ditolak oleh Direktur, hal ini membuatnya sangat terluka.

Kalau Perusahaan farmasi Huang yang paling mudah saja sudah sesusah ini, dia tidak berani membayangkan, bagaimana berhubungan dengan perusahaan Gaoli dan Fusang.

Memikirkan hal ini, Alice mulai merasa sedih dan kecewa dalam hatinya.

"Ayo, Robert, kita pulang ke hotel dulu." Melihat Alice sedih, Meghan juga ikut menghela nafas.

Robert menyipitkan matanya.

Menolak bertemu?

Kembali ke hotel?

Tidak mungkin.

Hanya berjarak beberapa langkah, kenapa tidak bisa bertemu!

Alice sangat mengenal Robert, melihat Robert memasang ekspresi ini, dia langsung tahu Robert tidak real pergi begini saja, dia segera menarik tangan Robert, berkata dengan suara kecil: "Sudah, kita pergi dulu."

"Kalau mengikuti jalan formal dan memberi kesan yang baik kepada Direktur Huang, mungkin masih ada kemungkinan bernegosiasi dengan perusahaan ini.

Tapi kalau memaksa masuk, menurut karakteristik direktur kami, kalaupun kalian berhasil bertemu, juga tidak mungkin setuju melanjutkan perjanjian!" Kesia memperingatkan.

Berhenti sejenak, Kesia kembali berkata dengan serius: "Nona Mo, kalau kalian pergi sekarang, kami bisa menganggap tidak ada yang terjadi, tetapi kalau kalian tidak menurut, kami akan menghubungi polisi."

"Robert, jangan sembarangan." Meghan juga menasehati Robert.

"Memaksa masuk? Kamu pikir, aku mau menemui direktur kalian, harus maksa masuk?" Robert tertawa dingin.

Kesia mencibir: "Kalau tidak kamu mau memakai cara apa? Tidak berpendidikan!"

Robert mengangguk, dia juga mulai merasa tidak sabar, membantu Perusahaan besar Mo keluar dari bahaya, Fusang dan Gaoli berjarak jauh dari CBD Groups, dia malas keluar negeri, melelahkan, oleh karena itu dia pun menggunakan koneksinya.

Hanya tinggal Kota C, dia tidak menggunakan koneksinya, satu adalah karena dia pikir jaraknya dekat, anggap saja jalan-jalan keluar kota.

Kedua, dia tidak ingin menggunakan koneksi di dalam negeri.

Namun setelah datang ke Kota C, sudah susah payah selama setengah hari, bahkan bertemu orang paling penting saja tidak bisa, membuatnya sangat tidak senang.

Yang lebih penting, kelakuan mereka sangat tidak sopan, membuat Robert sangat tidak senang.

Jelas-jelas kalian yang menggunakan cara licik, bekerja sama dengan perusahaan yang lain membatalkan perjanjian, membuat Perusahaan besar Mo menghadapi ancaman.

Kalaupun kalian tidak ingin meneruskan perjanjian, bertemu sebentar juga tidak ada salahnya?

Mana kesopanan kalian?

Kelakuan seperti ini?

Robert benar-benar marah.

"Aku malas berbicara tidak guna denganmu lagi, Direktur sialan kalian itu, aku juga tidak mau bertemu lagi, dalam waktu 10 menit, kalau Direktur esar kalian tidak datang menemuiku, maka perusahaan ini siap-siap bangkrut." Robert berkata kasar.

Mendengar ini, para sekuriti yang mengerang kesakitan, seketika terdiam, saling bertatapan.

Kesia juga hampir tertawa: "Kamu terus saja omong!"

Dalam waktu 10 menit mau Direktur besar pergi menemuinya?

Kalau tidak menutup perusahaan?

Kesia sebesar ini baru pertama kali mendengar orang membuat lelucon seperti ini!

Di kota C, bagian farmasi dan pengobatan, dimonopoli oleh Perusahaan farmasi Huang, mempunyai banyak hubungan saling menguntungkan dengan pihak lain, yang bisa menutup perusahaan ini hanya dengan satu kalimat, di seluruh kota C, bisa dihitung dengan satu tangan.

Terlebih lagi, Robert hanyalah manajer keuangan Perusahaan besar Mo, mungkin dia mempunyai kekuasaan dan kedudukan di Perusahaan besar Mo, tapi ingin menutup perusahaan besar Mo, tidak mungkin.

Kesia sama sekali tidak percaya Robert mempunyai kemampuan menutup Perusahaan Farmasi Huang.

Memiliki kemampuan seperti ini, masih perlu memohon orang untuk meneruskan perjanjian?

Berpikir sampai sini, bibir Kesia membentuk senyum sinis, dia ingin lihat, apa akhir dari Robert ini!

Robert tidak berbicara, langsung mengeluarkan ponsel, membuka daftar nomor teleponnya, dan bermaksud menelepon.

Tepat saat ini-----

Ting!

Pintu lift di belakang terbuka, seorang anak muda kurus dan tampan melangkah keluar.

Baru keluar dari lift, anak muda itu melihat koridor di depannya, para sekuriti perusahaan bisa-bisanya berbaring di lantai, pemandangan ini sangat membuatnya terkejut.

"Wah, ada apa ini?" anak muda itu bengong, dia berpikir dia salah jalan.

"Manajer Huang, orang dari Perusahaan besar Mo memaksa masuk perusahaan, bersikeras mau bertemu Direktur Utama!" melihat anak muda itu, Kesia segera menghampirinya, dengan simpel menjelaskan keadaan sekarang kepadanya.

Bersamaan, dia juga mengulang perkataan Robert tadi kepadanya, sama persis.

Setelah mendengar perkataan ini, anak muda ini seketika mengerutkan kening.

Ini adalah ancaman.

Sebagai manajer bagian pemasaran, dia juga tahu masalah perusahaannya membatalkan perjanjian dengan Perusahaan besar Mo.

Sama sepertinya kakaknya, dia merasa perusahaannya sangat tidak beretika.

Tapi demi keluarga dan perusahaan, meskipun dia tidak setuju, dia juga hanya bisa menahannya di dalam hati, hanya merasa kasihan kepada Perusahaan besar Mo.

Perusahaan besar Mo pasti akan mengirim orang untuk membicarakan masalah ini, ini adalah hal yang sudah dipertimbangkan dari awal.

Keputusan ayahnya sangat pasti: Tidak bersedia bertemu.

Meskipun mereka juga kasihan dengan kondisi Perusahaan besar Mo, terlebih lagi beberapa saat yang lalu, ada orang dari Perusahaan besar Mo yang membantu mereka, tapi mereka juga tidak bisa melakukan apapun.

Mendengar asisten kakaknya berkata orang Perusahaan besar Mo memaksa masuk ke perusahaan, mau bertemu Direktur Utama.

Dia bisa mengerti.

Tapi dia sama sekali tidak menyangka, Perusahaan besar Mo bisa-bisanya mengancam perusahaan, bahkan berkata mau Direktur Utama datang menemuinya, kalau tidak mereka akan menutup perusahaan ini.

Dia pikir dia salah dengar.

Karena kedudukan Perusahaan besar Mo di masalah ini adalah pihak pasif, kelakuan baik sedikit, memohon sedikit, mungkin masih bisa bernegosiasi.

Tapi kalian malah berani mengancam kita, apa maksudmu?

Apakah kalian tidak menyadari kedudukan kalian?

Kalian adalah pihak yang lemah, mengerti?!

Berpikir sampai sini, anak muda itu mendongak, dia pun melihat wajah yang familiar, seketika membeku.

Mendengar ada gerakan, Robert dan lainnya juga berpaling.

Ketika anak muda itu mendongak, melihat dengan jelas wajah Robert, bibir Robert pun membentuk senyum: "Yo, kebetulan, bertemu dengan orang yang dikenal."

Novel Terkait

Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
My Japanese Girlfriend

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
4 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu
Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu
Love and Trouble

Love and Trouble

Mimi Xu
Perkotaan
4 tahun yang lalu
My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
4 tahun yang lalu